Anda di halaman 1dari 41

Basic 6

6
JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA

► PUSKESMAS;
► PRAKTIK DOKTER;
► PRAKTIK DOKTER GIGI; DAN
► KLINIK PRATAMA
DEFINISI PUSKESMAS

►Fasyankes yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
13
TUJUAN PUSKESMAS

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas


bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

TUGAS FUNGSI

• Melaksanakan kebijakan • Penyelenggaraan upaya


kesehatan untuk kesehatan masyarakat
mencapai tujuan tingkat pertama di
pembangunan kesehatan wilayah kerjanya;
di wilayah kerjanya • Penyelenggaraan upaya
dalam rangka kesehatan perseorangan
mendukung terwujudnya tingkat pertama di
kecamatan sehat. wilayah kerjanya

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai


wahana pendidikan tenaga kesehatan.
13
6 Program pokok puskesmas

1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
1. PROMOSI KESEHATAN

► Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan upaya memberikan pengalaman


belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat
dalam berbagai tatanan
► Caranya adalah degan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan dan melindungi
kesehatannya.
Sasaran dari promosi kesehatan :

► Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader


► Penyuluhan kesehatan
► Perilaku hidup bersih dan sehat
► Advokasi program dan program prioritas
► Promosi kesehatan tentang narkoba
► Promosi tentang kepersertaan jam kesmas
► Pembinaan dana sehat
2. KESEHATAN LINGKUNGAN

► Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang


pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat (disamping faktor
pelayanan kesehatan, faktor genetik dan perilaku).
► Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan
bersifat fisik, kimi dan biologi
► Upaya kesehatan lingkungan sangat penting dimana mengutamakan upaya-upaya
yang bersifat promotif, preventif dan protektif
► Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas akan
berjalan baik bila masayarakat ikut berperan dalam perencanaan sampai
pemeliharaannya
► Peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan agar kualitas lingkungan menjadi lebih sehat
sehingga melindungi masyarakat dari segala kemungkinan gangguan dan bahaya kesehatan
► Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi :
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukiman
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengawasan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
3. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
Pendahuluan

► Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat


dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
► Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.
1. Pilar paradigma sehat : strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat.
2. Pilar penguatan pelayanan kesehatan : strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.
3. Pilar jaminan Kesehatan Program Indonesia Sehat : Pendekatan Keluarga dan
GERMAS.
Pencegahan Penyakit Menular
► Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dilaksanakan oleh Puskesmas dengan
pendekatan siklus kehidupan atau life cycle approach, mengutamakan upaya promotif-preventif,
disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
► pendekatan keluarga dan GERMAS diarahkan :
1. Upaya to detect (deteksi) : upaya deteksi dan diagnosis dini penyakit;
2. Prevent (mencegah) : upaya untuk untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya penyakit
3. Response (merespon) : menangani kejadian penyakit, penggerakan masyarakat, dan pelaporan
kejadian penyakit
4. Protect (melindungi) : melindungi masyarakat dari risiko terpapar penyakit menular dan tidak
menular
5. Promote (meningkatkan) yang merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas Kesehatan
masyarakat sehingga tidak mudah terpapar penyakit menular dan tidak menular.
Pencegahan Penyakit Menular
► Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau
parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular sering
disebut juga penyakit infeksi, karena penyakit inididerita melalui infeksi virus,
bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media, seperti
udara, jarum suntik, tranfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain
sebagainya.
► Faktor Penyebab Penyakit menular :
1. Infeksi Virus merupakan penyebab infeksi yang paling sering terjadi. Penyakit
akibat infeksi virus yang masih banyak ditemukan di Indonesia meliputi ISPA,
influenza, cacar, campak, hepatitis, demam berdarah, HIV/AIDS, dan
gastroenteritis, dan lebih jarang ditemukan flu burung,
2. Infeksi Bakteri : Demam tifoid, Tuberkulosis ( TB ), Pneumonia, Meningitis,
Infeksi saluran kemih, Difteri, Batuk rejan (pertusis), Sepsis
3. Infeksi jamur : mudah tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan hangat
dengan kelembapan yang tinggi, salah satunya Indonesia dengan contoh
penyakit jamur yang sering terjadi adalah a thlete’s foot atau infeksi jamur kaki
► Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular :
1. Membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun,
terutama setelah buang air kecil dan besar, membuang sampah, sebelum masak,
dan sebelum makan.
2. Memasak makanan atau minuman hingga matang sebelum dikonsumsi
3. Menggunakan masker ketika sedang berada di luar rumah atau
ketika sedang sakit.
4. Tidak berbagi peralatan kebersihan pribadi, seperti sikat gigi, pisau
cukur, handuk, dan alat makan, dengan orang lain.
5. Melengkapi imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter
atau ketika hendak bepergian ke daerah dengan penyakit endemik.
6. Melakukan hubungan seks aman, yaitu menggunakan kondom
ketika berhubungan intim dan tidak berganti pasangan seksual.
7. Menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak
membuang sampah sembarangan.
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi

► Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan


sejahteradari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya
► (UU RI no 23 tahun 1992 ).
► Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang
utuh,bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek
yangberhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO ).

Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya dalam mengatur
biologik keluarga termasuk fungsi reproduksi nya serta berperan aktif dalam
mencegah dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga serta meningkatkan
kualitas hidup keluarga.
a. Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan
memecahkanmasalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
b. Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan kesehatan
reproduksi, manfaat dan resiko darI obat, alat, perawatan, tindakan
sertakemampuan memilih kontrasepsi dengan tepat.
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
d. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
e. Kehamilan dan persalianan yang direncanakan dan aman
f. Pencegahan dan penanganan pengguguran kandungan yang tidak dikehendaki
g. Pelayanan infertilitas
h. Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia lanjut
Kebijakan Penyelenggaraan Pembinaan kesehatan keluarga
dan reproduksi sesuaidengan intervensi nasional. Kegiatan
Pelayanan reproduksi

► Kesehatan Ibu dan Anak


► Kesehatan Anak Usia Sekolah
► Kesehatan Remaja
► Keluarga Berencana
► Kesehatan Usia Lanjut
Indikator keberhasilan program diwilayah
kerja dinilai dari
1. Angka Kematian Bayi
2. Angka kematian Ibu
3. Presentase ibu hamil yang mempunyai berat badan dan tinggi yang normal
4. Presentase ibu hamil dengan anemia
5. Presentase balita dengan berat badan dan tinggi sesuai
6. Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat anak dan ibu dalam
rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak
Pelayanan KIA

Pelayanan KIA puskesmas terdiri dari


1. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah puskesmas
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Tujuan Umum:
Agar terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal,waktu dan jarak kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang kondusif dan sehat dengan asuhan antenatal yang adekuat
dengan gizi dan persiapan menyusui yang baik.
Tujuan Khusus
1. Memberikan pelayanan kebidanan dasar kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas
rujukan primer sesuai kebutuhan.
3. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan kedaruratan kebidanan neonatal
4. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIA
6. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi bar lahir yang meliputi usaha pernafasan
spontan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana neonatal
sakit.
7. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak prasekolah yang meliputi perawatan bay
baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin,pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi.
8. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra
sekolah yang meliputi perkembangan motorik,kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan
kemandiriran anak.
Kesehatan Anak Usia Sekolah
🡺 Upaya terpadu lintas program dan lintassektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
serta membentuk prilakuhidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama.
🡺 Anak usia sekolah ( 7-21 tahun ) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu
a. Pra remaja ( 7-9 tahun)
b.Remaja (10-19 tahun)
c.Dewasa muda ( 20-21 tahun)

Tujuan umum :
Meningkatkan derajat peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan Khusus

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup


sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah,
perguruan agama, rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkotika dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya.
3. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi peserta didiksekolah
dan diluar sekolah.
4. Terciptanya lingkungan kehidupan seat di sekolah.

Sasarannya adalah masyarakat sekolah di tingkat pendidik dasar sampai dengan tingkat
pendidikan menengah termasuk perguruan agama beserta lingkunganya.
Kesehatan Remaja

Pembinaan yang meliput perencanaan, penilaian,bimbingan dan pengendalian segala


upaya untuk meningkatkan status kesehatan remaja dan peningkatan peran serta aktif
remaja dalam perawatan kesehatan diri dan kesehatan keluarga dengan dukungan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Tujuan umum :
Meningkatkan kemampuan hidup seat remaja sebagai unsur kesehatan keluarga guna
membina kesehatan diri dan lingkunganya dalam rangka meningkatkan ketahanan
diri, prestasi dan peran aktif nya dalam pembangunan nasional.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan biologik yang terjadi pada dirinya
2. Menurunkan angka kehamilan dikalangan remaja
3. Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan remaja
4. Menurunnya angka kejadian penyakit akibat hubungan seksual di kalangan remaja
5. Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam upaya pembinaan kesehatan
remaja

Sasaran untuk wilayah puskesmas adalah :


► Sasarana Remaja
► Sasaran Pembina Remaja
► Sasaran Pengelola Kegiatan
Keluarga Berencana

🡪 Upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan


pasangan usia subur dalam menjalankan fungi reproduksi yang berkualitas.
🡪 Prioritas pelayanan KB dewasa in adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan
usia subur dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak
antara kehamilan gun menurunkan angka kelahiran nasional.

Tujuan umum
Terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh bagipengguna jasa pelayanan dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasanganusia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu danjarak antara kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecilbahagia dan sejahtera.
Tujuan Khusus Sasaran pelayanan KB adalah:
1. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas 1. Pasangan usia subur
dan KIE kepada pasangan usia subur dan
2. Calon pasangan usia subur
keluarganya.
3. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan efek
memasuki masa menopause
samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta
merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan 4. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah
kebutuhan. kerja Puskesmas
3. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan 5. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan
kegagalan metode kontrasepsi. puskesmas yang dalam fase intervensi
pelayanan KB
4. Menigkatkan kualitas pelayanan KB secara
berkelanjutan.
5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran sera masyarakat dalam upaya KB.
6. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia
subur, calon pasangan usia subur seta anggota
keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungi reproduksinya.
5. Upaya Peningkatan Gizi
► Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi
► Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi,
menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi
lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan
minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Definisi

Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen dari
cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat” berkonotasi
koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada
cabang kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-
program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari
komunitas yang berbeda dan populasi
Penanggulangan Masalah Gizi
1. Penanggulangan masalah gizi kurang
a) Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka
ragam pangan;
b) Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng diarahkan pada pemberdayaan
keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga;
c) Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga Puskesmas dan Rumah Sakit;
d) Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG);
e) Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat;
f) Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat luas;
g) Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi
kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium;
h) Peningkatan kesehatan lingkungan;
i) Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan Zat Besi;
j) Upaya pengawasan makanan dan minuman
k) Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.
2. Penanggulangan masalah gizi lebih : menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui
pengurangan makanan dan penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan
hidup/stress. Penyeimbangan masukan energi dilakukan dengan membatasi konsumsi
karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol.
Menurut Depkes RI (2005) dirumuskan dalam beberapa kegiatan berikut :
a. Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan bulanan balita di
posyandu.
b. Meningkatkan cakupan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk di puskesmas / RS dan rumah
tangga.
c. Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi
dari keluarga miskin.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak
(ASI/MP-ASI).
e. Memberikan suplemen gizi (kapsul vitamin A) kepada semua balita
6. Penyembuhan Penyakit Dan Pelayanan
Kesehatan
⮚ Pelayanan Medik Rawat Jalan
► Pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri ataupun atas
koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain
sesuai dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit
yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis
kelamin yang dapat di selenggarakan pada ruang praktek.
Tujuan pelayanan medik rawat jalan
► Tujuan Umum : Terwujudnya pengguna jasa dan keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi
dengan baik.
► Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatannya sendiri terutama melalui peningkatan kesehatan dasar dan
pencegahan penyakit.
2. Meningkatkan kesehatan pengguna jasa pelayanan dan komunikasi yang dilayani oleh puskesmas.
3. Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga terhadap
perawatan.
4. Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja puskesmas.
5. Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan puskesmas adalah semua anggota
masyarakat dengan tidak memandang umur, dan tidak membedakan strata sosial.
⮚ Pelayanan Kedaruratan Medik

► Pelayanan medik terdepan yang merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan keadaan


kedaruratan medik berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik, anatomik dan
mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan yang terjadi mendadak yang tindakan
mengatasinya harus segera dilaksanakan di mulai dari tempat kejadian sampai dengan
pelayanan medik untuk menyelamatkan kehidupan.
► Tujuan pelayanan kecelakaan dan kedaruratan medik adalah memberikan pertolongan
medik segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengambil
fungsi vital tubuh serta meringankan penderitaan dari pengguna pelayanan.
⮚ Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Adalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana


pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan sendiri atau bersama
menurut fungsinya masing-masing guna mengantisipasi proses
penyakit gigi dan mulut dan permasalahannya secara keseluruhan yang
dapat dilaksanakan dalam prosedur pelayanan di kamar praktek dan
dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.
Tujuan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
► Tujuan Umum : Meningkatnya partisipasi anggota masyarakat dan keluarganya
untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat yang optimal.
► Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat dalam kemampuan
pemeliharaan diri di bidang kesehatan gigi dan mulut dalam mencari
pertolongan sedini mungkin.
2. Meningkatkan kesehatan gigi pengguna jasa pelayanan, keluarga dan
komunikasinya.
3. Terselenggaranya pelayanan medik gigi dan mulut yang berkualitas serta
melibatkan partisipasi keluarga terhadap perawatan.
4. Menurunnya prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita
masyarakat terutama pada kelompok masyarakat yang rawan.
► Sasaran pada kelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut yaitu :
1. Anak sekolah dasar
2. Kelompok ibu hamil dan menyusui
3. Anak pra sekolah
4. Kelompok masyarakat lain berpenghasilan rendah
5. Lansia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai