6
JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA
► PUSKESMAS;
► PRAKTIK DOKTER;
► PRAKTIK DOKTER GIGI; DAN
► KLINIK PRATAMA
DEFINISI PUSKESMAS
TUGAS FUNGSI
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
1. PROMOSI KESEHATAN
Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya dalam mengatur
biologik keluarga termasuk fungsi reproduksi nya serta berperan aktif dalam
mencegah dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga serta meningkatkan
kualitas hidup keluarga.
a. Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan
memecahkanmasalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
b. Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan kesehatan
reproduksi, manfaat dan resiko darI obat, alat, perawatan, tindakan
sertakemampuan memilih kontrasepsi dengan tepat.
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
d. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
e. Kehamilan dan persalianan yang direncanakan dan aman
f. Pencegahan dan penanganan pengguguran kandungan yang tidak dikehendaki
g. Pelayanan infertilitas
h. Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia lanjut
Kebijakan Penyelenggaraan Pembinaan kesehatan keluarga
dan reproduksi sesuaidengan intervensi nasional. Kegiatan
Pelayanan reproduksi
Tujuan Umum:
Agar terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal,waktu dan jarak kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman
dalam lingkungan yang kondusif dan sehat dengan asuhan antenatal yang adekuat
dengan gizi dan persiapan menyusui yang baik.
Tujuan Khusus
1. Memberikan pelayanan kebidanan dasar kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas
rujukan primer sesuai kebutuhan.
3. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan kedaruratan kebidanan neonatal
4. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIA
6. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi bar lahir yang meliputi usaha pernafasan
spontan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana neonatal
sakit.
7. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak prasekolah yang meliputi perawatan bay
baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin,pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi.
8. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra
sekolah yang meliputi perkembangan motorik,kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan
kemandiriran anak.
Kesehatan Anak Usia Sekolah
🡺 Upaya terpadu lintas program dan lintassektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
serta membentuk prilakuhidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama.
🡺 Anak usia sekolah ( 7-21 tahun ) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu
a. Pra remaja ( 7-9 tahun)
b.Remaja (10-19 tahun)
c.Dewasa muda ( 20-21 tahun)
Tujuan umum :
Meningkatkan derajat peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan Khusus
Sasarannya adalah masyarakat sekolah di tingkat pendidik dasar sampai dengan tingkat
pendidikan menengah termasuk perguruan agama beserta lingkunganya.
Kesehatan Remaja
Tujuan umum :
Meningkatkan kemampuan hidup seat remaja sebagai unsur kesehatan keluarga guna
membina kesehatan diri dan lingkunganya dalam rangka meningkatkan ketahanan
diri, prestasi dan peran aktif nya dalam pembangunan nasional.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan biologik yang terjadi pada dirinya
2. Menurunkan angka kehamilan dikalangan remaja
3. Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan remaja
4. Menurunnya angka kejadian penyakit akibat hubungan seksual di kalangan remaja
5. Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam upaya pembinaan kesehatan
remaja
Tujuan umum
Terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh bagipengguna jasa pelayanan dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasanganusia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu danjarak antara kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecilbahagia dan sejahtera.
Tujuan Khusus Sasaran pelayanan KB adalah:
1. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas 1. Pasangan usia subur
dan KIE kepada pasangan usia subur dan
2. Calon pasangan usia subur
keluarganya.
3. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan efek
memasuki masa menopause
samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta
merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan 4. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah
kebutuhan. kerja Puskesmas
3. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan 5. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan
kegagalan metode kontrasepsi. puskesmas yang dalam fase intervensi
pelayanan KB
4. Menigkatkan kualitas pelayanan KB secara
berkelanjutan.
5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran sera masyarakat dalam upaya KB.
6. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia
subur, calon pasangan usia subur seta anggota
keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungi reproduksinya.
5. Upaya Peningkatan Gizi
► Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi
► Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi,
menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi
lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan
minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Definisi
Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen dari
cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat” berkonotasi
koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada
cabang kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-
program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari
komunitas yang berbeda dan populasi
Penanggulangan Masalah Gizi
1. Penanggulangan masalah gizi kurang
a) Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka
ragam pangan;
b) Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng diarahkan pada pemberdayaan
keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga;
c) Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga Puskesmas dan Rumah Sakit;
d) Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG);
e) Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat;
f) Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat luas;
g) Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi
kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium;
h) Peningkatan kesehatan lingkungan;
i) Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan Zat Besi;
j) Upaya pengawasan makanan dan minuman
k) Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.
2. Penanggulangan masalah gizi lebih : menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui
pengurangan makanan dan penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan
hidup/stress. Penyeimbangan masukan energi dilakukan dengan membatasi konsumsi
karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol.
Menurut Depkes RI (2005) dirumuskan dalam beberapa kegiatan berikut :
a. Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan bulanan balita di
posyandu.
b. Meningkatkan cakupan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk di puskesmas / RS dan rumah
tangga.
c. Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi
dari keluarga miskin.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak
(ASI/MP-ASI).
e. Memberikan suplemen gizi (kapsul vitamin A) kepada semua balita
6. Penyembuhan Penyakit Dan Pelayanan
Kesehatan
⮚ Pelayanan Medik Rawat Jalan
► Pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri ataupun atas
koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain
sesuai dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit
yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis
kelamin yang dapat di selenggarakan pada ruang praktek.
Tujuan pelayanan medik rawat jalan
► Tujuan Umum : Terwujudnya pengguna jasa dan keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi
dengan baik.
► Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatannya sendiri terutama melalui peningkatan kesehatan dasar dan
pencegahan penyakit.
2. Meningkatkan kesehatan pengguna jasa pelayanan dan komunikasi yang dilayani oleh puskesmas.
3. Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga terhadap
perawatan.
4. Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja puskesmas.
5. Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan puskesmas adalah semua anggota
masyarakat dengan tidak memandang umur, dan tidak membedakan strata sosial.
⮚ Pelayanan Kedaruratan Medik