PUSKESMAS KUTAWARINGIN
2017
PROGRAM WAJIB PUSKESMAS
b. Pemberdayaan
Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan atau pembentukan
kelompok yang peduli kesehatan
Membentuk jejaring dalam pembentukan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat
Pergerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan UKBM
Kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan penggunaan obat rasional melalui
metode cara belajar insan (CBIA)
Pembentukan kelompok lansia sbg wadah berkreasi
Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pd kelompok masyarakat atau
masyarakat tentang perawatan diri
Melatih kader tentang swamedikasi dan penggunaan obat melalui CBIA
c. Advokasi
Mengadvokasi masyarakat dan lintas sektor dalam praktik PHBS dan peanggulangan masalah
kesehatan tertentu
Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok swabantu terkait perawatan masalah
gizi
Advokasi program kesehatan dan program prioritas Kampanye program prioritas antara lain :
vitamin A, narkoba, P2M DBD, HIV, malaria, diare
a. Pelayanan konseling : Melakukan konseling kesehatan lingkungan kepada pasien yang menderita
penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor resiko lingkungan
b. Inspeksi kesehatan lingkungan : Melakukan inspeksi kesehatan ingkungan sebagai tindak lanjut
konseling dengan cara melakukan
Pengamatan fisik medis lingkungan
Pengukuran media lingkungan di tempat
Uji laboratorium
Analisis resiko kesehatan
Melalakukan pembinaan dan pengawasan kualitas kesehatan lingkungan terhadap
permukiman, tempat kerja, tempat umum(sekolah,pasar,tempat ibadah) dan tempat wisata
c. Intervensi kesehatan lingkungan : Melakukan intervensi kesehatan lingkungan terkait tindak lanjut
konseling dan permasalahan kesehatan lingkungan di masyarakat , berupa: KIE dan
Pemberdayaan, perbaikan dan pembangunan sarana, pengembangan teknologi tepat guna dan
rekayasa lingkungan.
d. Pemberdayaan masyarakat : melakukan pemicuan 5 pilar STBM, pendampingan masyarakat untuk
peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengelolaannya
e. Peningkatan kapasitas : Peningkatan kapasitas bagi petugas, masyarakat, kader
a. Deteksi dini : Melakukan deteksi dini/penemuan kasus gizi di masyarakat, surveilans gizi
b. Pelayanan : Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok/masyarakat
c. Pemantauan pertumbuhan balita dan pemantauan status gizi:
Asuhan gizi balita dengan berat badan kurang, balita gizi buruk, balita pendek dan sangat
pendek, balita obesitas
Asuhan gizi kegemukan dan obesitas pada anak sekolah dan remaja
Asuhan gizi remsja putri anemia
Asuhan gizipada gizi kurang orang dewasa
Asuhan gizi pada gizi lebih orang dewasa
Asuhan gizi ibu hamil kurang energi kronik
Asuhan gizi ibu hamil anemia
Asuhan gizi pada lansia
d. Konseling pemberian makan pada bayi dan anak: Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan IMD,
Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif, Asuhan giziuntuk meningkatkan pemberian MP-
ASI mulai usia 6 bulan, Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI hingga usia 2 tahun
e. Suplementasi gizi: Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian vit A, meingkatkan cakupan
pemberian TTD pada ibu hamil dan WUS, Asuhan gizi untuk meningkatkan cakupan pemberian PMT
Pemulihan pada balita, ibu hamil dan anak sekolah