Anda di halaman 1dari 9

PUSAT PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

RESUME
Di Ajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat
Pengampu : H. Wasludin, S.Km, M.Kes

Disusun Oleh :
Nama : Muhamad Ega Renaldi Bahtiar
NIM : P27901118032
Tingkat/Semester : 3A/5

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
A. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaran pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di posyandu adalah suatu upaya
mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi
perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak,
peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan
kesejahteraan sosial.
Pelayanan kesehatan dasar di posyandu adalah pelayanan kesehatan
yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi dan
Penganggulangan Diare.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di
Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI,
AKB, dan AKABA.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan
posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan
AKABA.
C. Sasaran
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya :
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)
D. Fungsi
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
E. Manfaat
1. Bagi masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI, AKB, dan AKABA.
b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu
dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
2. Bagi kader, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat
a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan
yang terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA.
3. Bagi puskesmas
a. Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan
pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
4. Bagi sektor lain
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait
dengan upaya penurunan AKI, AKB, dan AKABA sesuai kondisi
setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara
terpadu sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-
masing sektor.
F. Kegiatan Posyandu
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA)
a. Ibu hamil
Pelayanan yang di selenggarakan untuk ibu hamil mencakup :
1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,
pengukuran tekanan darah, pemantauan status gizi
(pengukuran lingkar lengan atas), pemberian tablet besi,
pemberian imunisasi tetanus toksoid, pemeriksaan tinggi
fundus uteri, temu wicara/konseling termasuk perencanaan
persalinan dan pencegaha komplikasi serta KB pasca
persalinan.
2) Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu
diselenggarakan kelas ibu hamil setiap posyandu. Kegiatan
kelas ibu hamil sebagai berikut :
a) Penyuluhan : tanda bahaya pada ibu hamil,
persiapan persalinan, periapan menyusui, KB dan
gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASI
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Senam ibu hamil
b. Ibu nifas dan menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui
mencakup :
1) Penyuluhan/konseling kesehatan, KB pasca persalinan,
inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI eksklusif dan gizi
2) Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI (1
kapsul segera setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam
setelah pemberian kapsul pertama).
3) Perawatan payudara
4) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan
payudara, pemeriksaan tinggi fundus uteri (rahim) dan
pemeriksaan lochea oleh petugas kesehatan
c. Bayi dan anak balita
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu untuk
balita mencakup :
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan dan konseling
4) Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dilakukan
pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh
kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
puskesmas.
2. Keluarga berencana (KB)
Pelayanan KB di posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah
pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga
kesehatan puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan
konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang
serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan pemasangan IUD dan
implant.
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas
puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program terhadap bayi dan ibu hamil.
4. Gizi
Pelayanan gizi di posyandu dilakukan oleh kader. Jenis pelayanan
yang diberikan meliputi penimbangan berat bada, deteksi dini
gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi, pemberian
makanan tambahan (PMT) lokal, suplementasi vitamin A dan tablet
Fe.
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan dengan penyukuhan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Penanggulangan diare di posyandu
dilakukan melalui pemberian oralit.
G. Kriteria posyandu
1. Posyandu pratama (merah)
Posyandu pratama memiliki sebagai berikut :
a. Frekuensi penimbangan 12 kali pertahun
b. Rata-rata jumlah kader tugas kurang dari 5 orang
c. Rata-rata cakupan D/S <50%
d. Rata-rata cakupan komulatif KIA <50%
e. Rata-rata cakupan komulatif KB <50%
f. Rata-rata cakupan komulatif imunisasi <50%
g. Belum ada program tambahan selain 6 program utama
h. Belum ada dana sehat
2. Posyandu madya (warna kuning)
Posyandu madya memiliki sebagai berikut :
a. Frekuensi penimbangan 12 kali pertahun
b. Rata-rata jumlah kader tugas kurang dari 5 orang atau lebih
c. Rata-rata cakupan D/S <50%
d. Rata-rata cakupan komulatif KIA<50%
e. Rata-rata cakupan komulatif KB<50%
f. Rata-rata cakupan komulatif imunisasi <50%
g. Belum ada program tambahan selain 6 program utama
h. Belum ada dana sehat
3. Posyandu purnama (warna hijau)
Posyandu purnama memiliki sebagai berikut :
a. Frekuensi penimbangan 12 kali pertahun
b. Rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih
c. Rata-rata cakupan D/S  50%
d. Rata-rata cakupan komulatif KIA  50%
e. Rata-rata cakupan komulatif KB  50%
f. Rata-rata cakupan komulatif imunisasi  50%
g. Sudah ada program tambahan selain 6 program utama yaitu 1 s/d 2
jenis
h. Belum ada dana sehat < 50%
4. Posyandu mandiri (warna biru)
Posyandu mandiri memiliki sebagai berikut :
a. Frekuensi penimbangan 12 kali pertahun
b. Rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih
c. Rata-rata cakupan D/S  50%
d. Rata-rata cakupan komulatif KIA  50%
e. Rata-rata cakupan komulatif KB  50%
f. Rata-rata cakupan komulatif imunisasi  50%
g. Sudah ada program tambahan selain 6 program utama yaitu  2
jenis
h. Belum ada dana sehat kurang dari  50%
H. Indikator penilaian strata posyandu
No Indikator Skor
1. SK Kepala Desa/Pokja Posyandu Desa/Pokjanal Kec
2. Minimal sudah ada ketua, sekretaris dan anggota
3. Ada pembagian tugas diantara pengurus (tupoksi)
4. Jumlah kader 5 orang atau lebih
5. Jenis kader beragam tidak hanya kader gizi/kesehatan tetapi ada
juga kader yang lain (penyuluhan, pertanian, PAUD)
6. Jumlah kader yang sudah mengikuti pelatihan lebih dari 50%
7. Sudah lengkap (timbangan dacin dan injak, KMS/buku KIA, pita
lila, alat ukur TB, meja, kursi, test iodisasi
8. Jumlah sarana memadai sesuai kebutuhan (terutama KMS/buku
KIA, tab FE, Vit A, meja kursi)
9. Kondisi semua alat berfungsi dengan baik
10. Status peruntukan prasarana (tempat posyandu) khusus untuk
kegiatan posyandu
11. Tempat/lokasi posyandu permanen atau menetap disatu tempat
12. Lingkungan posyandu bersih dan tidak dekat sumber
pencemaran
13. Jumlah dana cukup untuk membiayai operasional kegiatan
posyandu
14. Sumber dana berasal dari swadaya masyarakat setempat
15. Sumber pendanaan bersifat rutin
PELAKSANAAN PROGRAM POKOK
16. Melaksanakan semua program pokok ( KIA, KB, Imunisasi,
Gizi/PMT, Penanggulangan Diare)
17. Kegiatan 5 meja dilakukan tiap posyandu
18. Sasaran kegiatan lengkap (bayi, balita, bumil, bufas, buteki,
WUS dan PUS)
19. Ada program pengembangan (pemberantasan dan pencegahan
penyakit edemuk, deteksi dini penyakit ringan, penyediaan obat
P3K/Pos obat desa, PSN, dana sehat, polindes/PKD)
Program pengembangan dilaksanakan rutin dan
berkesinambungan
20. Pencapaian sasaran program pengembangan tepat sasaran
ADMINISTRASI
21. Terdapat kinimal 9 buku administrasi (susunan daftar pengurus,
daftar hadir, buku kegiatan, notulen, infentaris, daftar bantuan,
buku tamu, kunjungan rumah kas dan SIP)
22. Pengisian buku wajib dan SIP dilakukan secara tertib
23. Pelaporan posyandu dilakukan secara rutin dan tepat waktu
antara lain dalam bentuk data dinding (blok SDKN dan atau yang
lainnya)
24. D/S Lebih atau sama dengan 50%
25. N/D Lebih atau sama dengan 50%
26. K/S Lebih atau sama dengan 50%
27. Cakupan K4 Lebih atau sama dengan 50%
28. Pertolongan persalinan oleh Nakes lebih atau sama dengan 50%
29. Cakupan peserta KB lebih atau sama dengan 50%
30. Cakupan imunisasi lebih atau sama dengan 50%
31. Cakupan dana sehat lebih atau sama dengan 50%
32. Cakupan FE lebih atau sama dengan 50%
33. Cakupan Vit A balita dan bufas masing-masing lebih atau sama
dengan 50%
34. Frekuensi penimbangan 1 tahun lebih dari 8 kali
TOTAL

KET :
Mandiri > 80%
Purnama 70% - 80%
Madya 60% - 70%
Pratama  60%

SUMBER : Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan


Posyandu. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai