Disusun oleh :
1
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. JW (L) Tanggal Pengkajian : ………………..
Umur : 36 tahun RM No. : 04.03.83
Status : Duda Pendidikan :
Agama : Islam Alamat :
Suku Bangsa : Informan : Klien
3.
Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/usia
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Masalah Keperawatan :
IV. FISIK
2. U k u r : TB : BB :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
= laki-laki
= perempuan
= klien
Jelaskan : klien adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan
kakaknya.
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : klien mengatakan tidak ada masalah dengan tubuhnya dan merasa
dirinya baik.
b. Identitas : sebelum dirawat klien sudah bercerai dengan istri nya dan
mempunyai 3 orang anak, klien sangat dekat dengan ibunya. Klien
menagatakan tidak seperti teman-temannya ada yang aneh dengan
dirinya.
a. Orang terdekat : klien mengatakan sangat dekat dengan ibunya, klien tidak pernah
keluar rumah dan jika ada masalah lebih senang menghindar
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien pernah bekerja sebgai
clining service di mall
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan jaran
mengobrol denan orang lain karena klien mengatakan lebih senang sendiri, tidak suka
bicara dengan orang lain.
b. Kegiatan ibadah :
Masalah keperawatan :
Beri tanda “V” pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh lebih dari satu :
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
5. A f e k
Datar Tumpul Labil Agitasi Tidak sesuai
√
Jelaskan : saat berinteraksi klien menunjukkan afek yang datar, sering memalingkan
wajah dan meminta untuk menyudahi pembicaraan yang ada, malu jika
diketahui oleh orang lain.
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
Halusinasi
Pengecapan Penghidu
8. Isi Pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
9. Waham
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : Klien mengatakan bingung kenapa kelarganya membawa klien ke rumah sakit
jiwa padahal klien baik-baik saja sehingga klien merasa ingin cepat pulang
Masalah Keperawatan :
12. Memori
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : klien sadar penuh, ia juga sadar dmana tempat ia berada, tahu dengan
orang sekitarnya. Tetapi klien tidak dapat fokus dengan baik saat
berinteraksi. Klien dapat berhitung dengan benar.
Jelaskan : Klien mengatakan sudah mandi tapi tidak menggunakan sabun dan malas
untuk menggosok gigi dan keramas
Masalah Keperawatan :
1. Makan
Masalah Keperawatan : ……
2. BAB / BAK
3. M a n d i
Jelaskan : Klien membutuhkan bantan total karena penampilan yang kurang rapi dan
kotor serta cara berpakaian seperti biasa namun baju yang dipakai tampak kotor dan tercium
bau
Masalah Keperawatan : deficit perawatan diri
5. Istirahat dan tidur
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total √
Jelaskan : Klien sudah sering berobat ke berbagai tempat dari rumah sakit khusus bahan
sampai ke alternative namun pengobatan belum berhasil. Sebelum dirawat kllien berobat jalan
ke puskesmas akan tetapi sering putus obat karena malas kontrol dan obat tidak diminum
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √
Sistem pendukung √
Jelaskan : ….
Masalah Keperawatan : ….
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
√
Menjaga kerapihan rumah
√
Mencuci pakaian
√
Pengaturan keuangan √
Ya Tidak
Belanja
√
Transportasi
√
Lain-lain
Jelaskan : …
Masalah Keperawatan : …
Adaptif Maladaptif
Lainnya Lainnya
Terapi medik :
…………………………………………
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI
Strategi Pelaksanaan (SP) I : Menghardik
Hari/Pertemuan :
Tanggal :
SP/DX : I / Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Ruangan :
Nama Pasien :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan sering mendengar suara
- Klien mengatakan suaranya sering muncul ketika malam hari dan saat
klien sendirian
b. Data Objektif
- Klien nampak mengarahkan telinganya ke arah tertentu
- Klien nampak berbicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengenali halusinasinya
b. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
c. Pasien dapat mempraktekkan cara menghalau halusinasi dengan
menghardik
d. Pasien dapat menyusun jadwal kegiatan yang telah dilatih
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien
b. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
h. Mengajarkan pasien memasukan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang?”
“Bagaimana perasaan ibu setelah memeragakan latihan tadi?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba ibu peraktekan kembali cara menghardik suara-suara yang
mengganggu ibu”
“ Wahhh bagus bu”
b. Rencana tindak lanjut
“Ibu lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi ya, lakukan cara itu
sesuai dengan yang kita pelajari ya, yaitu 2x sehari jam 11.00 dan jam
12.00 jika ibu melakukannya maka tulis (M) jika ibu melakukan nya
dibantu atau diingatkan ibu tulis (B), dan jika ibu tidak melakukannya tulis
(T). Apakah ibu mengerti?”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Baiklah, kalau suara suara tadi muncul, silahkan ibu coba cara tadi
yang telah saya ajarkan! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya
lagi? Bagaimana kalau nanti kita belajar cara mengendalikan suara
suara yang ibu dengar dengan cara keduanya yaitu meminum obat.
Baiklah bu bagaimana kalau besok kita berbincang -bincang tentang
cara yang kedua yaitu dengan minum obat untuk mencegah suara-
suara itu muncul, apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“ Ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang?”
“Bagaiamana jika jam 10.00?”
3) Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang? Bagaimana jika disini lagi?”
“Baiklah bu besok kita akan berbincang-bincang kembali jam 10.00.
Sampai jumpa bu, saya permisi. Assalamualaikum”
Hari/Pertemuan :
Tanggal :
SP/DX : II / Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Ruangan :
Nama Pasien :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan suara sudah jarang terdengar
- Klien mengatakan suaranya sering muncul ketika malam hari dan saat
klien sendirian
- Klien mengatakan sudah mengerti cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
b. Data Objektif
- Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
- Klien nampak mengarahkan telinganya ke arah tertentu
- Klien nampak berbicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan enam benar obat
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan manfaat minum obat dan kerugian tidak minum obat.
c. Menjelaskan dan melatih klien minum obat dengan prinsip 6 benar.
d. Menganjurkan klien memasukkan minum obat ke dalam jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Kerja
“Apakah ibu hari ini sudah mendapat obat dari perawat?”
“Ibu perlu minum obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang. Obatnya
ada 3 macam, ini yang warna orange (Chlorpromazine, CPZ) gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Obat yang berwarna putih (Tpyhexilpendil,
THP) gunany agar ibu merasa rileks dan tidak kaku, sedangkan yang merah
jambu (Haloperidol, HLP) gunany untuk menenangkan pikiran dan suara-
suara. Semua obat ini diminum 3 kali sehari, setiap pukul 7 pagi, 1 siang,
dan 7 malam. Bila nanti mulut ibu terasa kering ibu bisa minum air atau
minum-minuman yang berasa yang bisa diminta pada perawat. Bila ibu
merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya stirahat dan jangan
beraktivitas dulu. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
ibu akan kambuh dan sulit sembuh seperti keadaan semula. Kalau obat
sudah habis, ibu bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Ibu juga
harus teliti saat minum obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya ibu
harus memastikan bahwa obat itu benar-benar punya ibu. Jangan keliru
dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pada obat ibu juga
diminum pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya. Ibu juga harus memperhatikan jumlah obat sekali
minum, dan juga harus cukup minum 10 gelas perhari. Apakah ibu
mengerti?”.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba ibu jelaskan kembali beberapa cara yang sudah kita pelajari
untuk mengontrol suara-suara yang ibu dengar?”
“ Wahhh bagus bu”
b. Rencana tindak lanjut
“Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07.00, 13.00 dan jam 19.00.
Nah sekarang kita masukkan ke dalam jadwal minum obat yang telah kita
buat tadi ya bu, jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya bu. Jika
ibu melakukannya maka tulis (M) jika ibu melakukan nya dibantu atau
diingatkan ibu tulis (B), dan jika ibu tidak melakukannya tulis (T). Apakah
ibu mengerti?”
Hari/Pertemuan :
Tanggal :
SP/DX : III / Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Ruangan :
Nama Pasien :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mengganggu
- Klien mengatakan sudah menghardik halusinasi setiap halusinasi
datang
- Klien mengatakan suara muncul ketika sedang sendiri
b. Data Objektif
- Klien sulit bercakap-cakap dengan orang lain jika tidak ditemani oleh
perawat
- Klien nampak sesekali menghardik halusinasinya
- Klien nampak masih berbicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan dan melatih bercakap-cakap saat terjadi halusinasi.
c. Menganjurkan klien memasukkan bercakap-cakap ke dalam jadwal
kegiatan harian.
2. Kerja
“Cara ketiga untuk mengontrol suara yang mengganggu ibu adalah dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain. Caranya adalah jika ibu mulai
mendengar suara-suara, langsung saja ibu cari teman untuk diajak bicara.
Minta bantuan teman ibu agara berbicara dengan ibu, contohnya seperti “ibu
coba bicara dengan saya, saya mulai mendengar suara-suara, ayo kita
mengobrol”. Atau jika teman ibu tidak ada yang bisa diajak bicara, ibu bisa
minta bantuan pada perawat untuk berbicara pada ibu, seperti “sus mari
bicara dengan saya, karena saya mulai mendengar suara-suara yang
mengganggu”. Sekarang coba ibu praktekkan”.
“bagus sekali bu”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan berlatih
cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap?”
2) Evaluasi Objektif
“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol bila suara itu
datang?”
“Wah bagus sekali bu”
b. Rencana tindak lanjut
“Berapa kali ibu akan bercakap-cakap? Jangan lupa ditulis di jadwal
kegiatan harian ya bu. Caranya jika ibu melakukannya secara mandiri
maka tulis (M), jika ibu melakukannya dengan bantuan orang lain atau
perawat maka ibu tulis (B), dan jika ibu tidak melakukannya tulis (T),
apakah ibu menegerti?”
“Coba ibu ulangi yang tadi sudah saya jelaskan.”
“Iya bagus bu”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang tentang cara yang
ketiga, yaitu dengan kegiatan aktivitas fisik untuk mengontrol suara-
suara itu muncul. Apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika jam 10.00?”
3) Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang? Bagaiman jika disini lagi?
Baiklah bu besok kita akan berbincang-bincang kembali. Sampai jumpa
besok bu, saya permisi. Asslamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI
Strategi Pelaksanaan (SP) IV: Melakukan Kegiatan
Hari/Pertemuan :
Tanggal :
SP/DX : IV / Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Ruangan :
Nama Pasien :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara-suara yang
mengganggunya
- Klien mengatakan sudah mulai bercakap-cakap dengan orang lain jika
mulai mendengar suara yang mengganggu
- Klien mengatakan suara muncul ketika sedang sendiri
b. Data Objektif
- Klien sudah mulai bercakap-cakap dengan teman sekamarnya dan
perawat
- Klien nampak membuka pembicaraan
- Klien dapat menyebutkan apa saja cara untuk mengontrol
halusinasinya
- Klien nampak masih berbicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
c. Menganjurkan klien memasukkan aktivitas ke dalam jadwal kegiatan
harian.
B. TEKNIK KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamualaikum, selamat pagi ibu?”
“ Masih ingat dengan saya? Ya benar”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah semalam tidurnya nyenyak?”
“Apakah ibu masih mendengar suara yang mengganggu ibu?”
“Apakah ibu telah melakukan ketiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang mengganggu?”
“Coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibu”
“Bagus sekali bu, ibu latihan menghardik secara teratur, minum obat
secara teratur, latihan bercakap-cakap dengan teman atau perawat
dengan teratur. Sekarang coba ibu sebutkan kepada saya apakah dengan
ketiga cara tadi suara yang mengganggu ibu berkurang? Coba sekarang
ibu praktekkan kembali cara menghardik, jelaskan manfaat minum obat
dan kerugian tidak minum obat dan dengan siapa saja ibu bercakap-
cakap? Bagus sekali bu.”
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah bu sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan latihan cara
yang ke empat yaitu melakukan kegiatan. Apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika 20 menit?”
3) Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang?”
“Kalau di ruang tamu saja bagaimana bu?”
4) Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang saat ini untuk mengetahui dan
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang keempat yaitu
dengan cara melakukan kegiatan”
2. Kerja
“Kegiatan apa saja yang biasa bapak lakukan?”
(Terus tanyakan sampai didapatkan kegiatan sampai malam)
“Wah bagus sekali kegiatannya, untuk menghilangkan halusinasi yang ibu
rasakan mari kita latih dengan dua kegiatan yaitu kegiatan membersihkan
tempat tidur dan membaca shalawat. Sekarang mari kita coba lakukan
kegiatan pertama. Wah bagus sekali bu, sekarang tempat tidur ibu rapih.”
“Sekarang kita coba lakukan kegiatan kedua yaitu membaca shalawat. Wah
bagus sekali bu.”
“Kegiatan ini dapat ibu lakuakan untuk mencegah suara tersebut muncul,
kegiatan lainnya akan kita latih agar dari pagi samapi malam ibu ada
kerjaan.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan berlatih
cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan?”
2) Evaluasi Objektif
“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol bila suara itu
datang?”
“Wah bagus sekali bu”
b. Rencana tindak lanjut
“Berapa kali ibu akan melakukan kegiatan membaca sholawat dan
merapihkan tempat tidur? Jangan lupa ditulis di jadwal kegiatan harian ya
bu. Caranya jika ibu melakukannya secara mandiri maka tulis (M), jika ibu
melakukannya dengan bantuan orang lain atau perawat maka ibu tulis
(B), dan jika ibu tidak melakukannya tulis (T), apakah ibu menegerti?”
“Coba ibu ulangi yang tadi sudah saya jelaskan.”
“Iya bagus bu”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang kembali tentang
perasaan ibu dan kemampuan yang ibu miliki, setelah itu kita akan
memilih kegiatan yang mana dapat ibu lakukan, dan kita akan pilih
beberapa kegiatan untuk ibu latih. Apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika jam 10.00?”
3) Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang? Bagaiman jika disini lagi?
Baiklah bu besok kita akan berbincang-bincang kembali. Sampai jumpa
besok bu, saya permisi. Asslamualaikum”