Pelayanan
Sistem pelayanan adalah kegiatan pada suatu usaha yang dilakukan seseorang ataupun
kelompok pada suatu instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada
masyarakat yang memiliki kepentingan dalam organisasi untuk mencapai tujuan sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan 1. (JURNAL SISTEM
PELAYANAN ADMINISTTRASI).
Pelayanan atau katalisator artinya pegawai yang ada di dalam suatu organisasi melakukan
tugas-tugas pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku2. (JURNAL PENGERTIAN
PELAYANAN UMUM DAN MANAJEMEN).
A. Puskesmas
Puskemas merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskemas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan pada tingkat pertama(ukisatyawacana).
Adapun puskemas juga merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang memiliki fungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang kegiatannya
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu yang memiliki kesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayan tertentu 4. (JURNAL APLIKASI
DATA PASIEN/PELKESMAS 2).
a. pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan, menyusui, bayi, balita hingga anak
prasekolah
b. memberikan edukasi tentang makanan yang dapat mencegah gizi buruk karena
kekurangan kalori dan protein, pemberian makanan tambahan dan mineral.
d. imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan
campak 1 kali pada bayi.
f. pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus pada mereka
yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan ibu memiliki
resiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
b. Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai penggerak
calon peserta KB.
d. Memasang IUD, cara-cara penggunaan pil, kondom, dan cara-cara lain dengan
memberikan
sarannya.
d. Melaksanakan program :
2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori yang cukup
pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dan ibu yang menyusui.
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk
untuk
f. Pemberian imunisasi.
g. Pemberantasan vektor.
e. Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun untuk kelas II-IV dan guru berupa
pemeriksaan kesehatan sederhana.
i. Rujukan medik.
l. Pencatatan pelaporan.
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan).
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak balita,
usia lanjut dan sebagainya.
1) Penyuluhan kesehatan.
2) Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja
agar tidak terjadi stress fisik.
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi : anak sekolah, kelompok ibu
hamil, menyusui dan anak prasekolah.
d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa Puskesmas melalui tekanan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy dan pemeriksaan laboratorium.
e. Penataan pelaporan.
1) Anamnesa.
2) Pemeriksaan virus dan mata keluar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy dan pemeriksaan laboratorium.
4) Operasi katarak.
a. Di ruang laboratorium :
1) Penerimaan pasien.
2) Pengambilan specimen.
3) Penanganan specimen.
4) Pelaksanaan pemeriksaan.
1) Pengambilan specimen.
2) Penanganan specimen.
3) Pengemasan specimen.
4) Pengiriman specimen.
1) Persiapan pasien
. 2) Pengambilan specimen.
3) Memberikan penyuluhan.
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik
atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik atau olahraga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Berbagai
implementasi program upaya kesehatan ini dapat bergantung sesuai kebutuhan suatu
Puskesmas sesuai wilayah kerjanya, contoh nya
1. Olahraga Preventif
B. Puskemas pembantu
Menurut Data Dasar Puskesmas 2013, Puskemas pembantu adalah fasilitas pelayanan
kesehatan sederhana yang memiliki fungsi sebagai penunjang dan pembantu dalam
memperluas jangkauan puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
di puskesmas dengan ruang lingkup wilayah yang lebih kecil begitupun dengan kempetisi
pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga kesehatan dan sarana yang tersedia 6.
(JURNAL PUSTU)
C. PONED
Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar atau PONED adalah puskesmas rawat inap yang memiliki
kemampuan dan fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu
hamil, bersalin dan nifas serta kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dengan komplikasi, baik
yang telah datang sendiri atau atas dasar rujukan kader di masyarakat, bidan di desa dan
puskesmas, dan melakukan rujukan ke RS/RS PONEK pada kasus yang tidak mampu
ditangani7. (JURNAL PONED)
Dalam system nya, setiap kasus yang datang harus segera ditangani. Baru kemudia dilakukan
pengurusan administrative. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prosedur yang
telah ditetapkan. Puskemas PONED umumnya memiliki tenaga kesehatan yang telah dilatih
PONED yaitu tim PONED (1 dokter dan 2 paramedis). Adapun pelayanan yang diberikan
ialah pelayanan mengenai kegawatdaruratan pada ibu dan bayi :
1. Kemampuan untuk menangani dan merujuk hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia),
2. Tindakan pertolongan distosia bahu,
5. Infeksi nifas,
7. Hipotermi,
8. Hipoglekimia,
9. Ikterus,
10. Hiperbilirubinemia,
15. Infeksi neonatal dan persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan obstetri – neonatal antara lain
kewaspadaan universal standar.
D. Poliklinik Desa
Poliklinik desa adalah suatu upaya pelayanan kesehatan yang memiliki fungsi sebagai daya
masyarakat yang dibentuk oleh, dan untuk masyarakat setempat atas dasar musyawarah
desa/kelurahan dan didukung oleh tenaga kesehatan yang professional 8. Disisi lain, polindes
adalah suatu upaya kesehatan yang bersumberdaya dari masyarakat, didirikan oleh
masyarakat atas dasar musyawarah sebagai pelengkap dari pembangunan masyarakat desa
untuk memberikan pelayanan KIA/KB dan pelayanan kesehatan lain sesuai kemampuan
bidan9. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan berupa upaya-upaya promotive, preventif dan
kuratif yang dilaksanakan dengan melibatkan kader dan relawan.
E. Desa siaga
Desa siaga adalah suatu kondisi dimana masyarakat pada desa tersebut memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri10. Hal yang mensyaratkan
sebuah desa telah menjadi Desa Siaga adalah apabila desa tersebut telah memiliki minimal
sebuah PKD dalam daerahnya9.
Pengembangan desa siaga dan poliklinik kesehatan desa telah ditetapkan dalam Kepmenkes
No. 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
10. Sulaeman ES, Karsidi R, Murti B, Kartono DT, Waryana, Hartanto R. Model
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan , Studi Program Desa Siaga Community
Empowerment Model in Health Sector , Study on Village Preparadness
ProgramKartono. J Kesehat Masy Nas. 2012;7(4):186–92.
11. Salsabila PA. Definisi Kuratif, Rehabilitatif. Preventif dan Promotif Dalam Aspek
Kesehatan. Uiversitas Muhammadiyah ProfDrHamka. 2020;5(3):248–53.