Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENEJLASKAN RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KELUARGA SERTA TREND DAN ISU


KEPERAWATAN KELUARGA DAN PROGRAM INDONESIA SEHAT

OLEH :

KELOMPOK 2

1. FATWANI S 5. HASTIRA L
2. HARLA 6. IBRA
3. JOIS 7. HASMAWI HS
4. FITRIANI 8. HESRIN
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keperawatan keluarga berfokus pada masalah-masalah yang ada pada keluarga individu
baik itu masalah kesehatan ataupun masalah pisikososialnya. Keperawatan keluarga yang
komprehensif merupakan suatu proses yang rumit,sehingga memerlukan suatu pedekatan
yang logis dan sistematik untuk bekerja dengan keluaraga dan anggota keluarga.
Keperawatan keluarga sendiri merupakan suatu rangkaiyan kegiatan yang diberikan
melaluai praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan keperawatan in bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga merupakanproses
keperawatan. Sebuah keluarga terdiri dari ayah sebagai seorang suami. Ibu sebagai
seorang istri dari seorang suami dan berperan sebagai ini bagi anak-anaknya, dan anak
yang mempunyai peran untuk menghormati orang tuanya, dan lain sebagainya

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi
Ruang lingkup keperawatan keluarga meliputi berbagai aspek kesehatan
individu,keluarga,dan masyarakat, yang meliputi pencegahan,pengobatan, dan pemulihan
kesehatan. Keperawatan keluarga adalah seni dan ilmu pengetahuan,filosofi dan cara
berinteraksi dengan keluarga tetang perawatan kesehatan.Keperawatan keluarga
merupakan hal penting dalam unit perawatan kesehatan dimana seorang Perawat harus
menganggap keluarga adalah sebagai sebuah unit. Sedangkan Defenisi keluarga menurut
(Safrudin,2015) keluarga adalah suatu kelompok social yang ditandai oleh tempat tinggal
bersama,kerjasama ekonomi, dan reproduksi yang disatukan oleh pertalian perkawinan
atau adopsi yang disetujui secara social, yang saling berinteraksi sesuai dengan peranan-
peranan sosialnya.

B. Ruang lingkup praktik keperawatan keluarga meliputi

1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (Promotif)

2. Pencegahan (preventif)

3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)

4. Pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan

5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan


mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan
asuhan keperawatan keluarga, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan
promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitative dan resosialitatif.

a. Promotif

Kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :

1. Penyuluhan kesehatan masyarakat

2. Peningkatan gizi

3. Pemeliharaan kesehatan perorangan


4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

5. Olahraga secara teratur

6. Rekreasi

7. Pendidikan seks

b. Upaya preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan


terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui kegiatan :

1. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil.

2. Pemekrisaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun


kunjungan rumah.

3. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah

4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui bayi

c. Upaya kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,


kelompok, dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan:

1. Perawatan orang sakit dirumah (home nursing)

2. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.

3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas

4. Perawatan payudara

5. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.


C. Sasaran pelayanan keperawatan keluarga
Dimana sasaran keperawatan keluarga meliputi :

1. Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi memerlukan antisipasi terkait
dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang keluarga. Focus
intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
D. Jenis pelayanan keperawatan keluarga
a. Hospice hospital care
Unit ini berada di dalam rumah sakit dan merupakan suatu unit tersendiri dalam struktur
organisasi rumah sakit
b. Hospice
Adakalanya klien dalam keadaan tidak perlu memerlukan pengawasan ketat atau
tindakan khusus lagi, tetapi belum dapat di rawat di rumah karena masih memerlukan
pengawasan tenaga kesehatan, klien kemudian dirawat di suatu tempat khusus (hospis)
yang berada diluar lingkungan rumah sakit
c. Hospice home care
Perawatan dirumah merupakan kelanjutan perawatan dirumah sakit, pada perawatan
dirumah, keluarga mempunyai peran yang lebih menonjol. Sebagian besar tindakan
perawatan dilaksanakan oleh keluarga.

E. Beberapa Tren dan Issu dalam Keperawatan keluarga


1) Perubahan Bidang Profesi Keperawatan
a. Perubahan ekonomi
Perubahan ekonomi membawa dampak terhadap pengurangan berbagai anggaran
untuk pelayanan kesehatan, sehingga berdampak terhadap orientasi manajemen
kesehatan atau keperawatan dari lembaga sosial ke orientasi bisnis.
b. Kependudukan
Sedangkan perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah penduduk di
Indonesia dan bertambahnya umur harapan hidup, maka akan membawa dampak
terhadap lingkup dari praktik keperawatan. Pergeseran tersebut terjadi yang dulunya
lebih menekankan pada pemberian pelayanan kesehatan atau perawatan pada
“hospital-based”ke“comunity based”.
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Atau Keperawatan
Erakesejagatan identik dengan era komputerisasi, sehingga perawat di tuntut untuk
menguasai teknolgi komputer di daam melaksanakan MIS (Manajemen Information
System) baik di tatanan pelayanan maupun pendidikan keperawatan
d. Tuntutan Profesi Keperawatan
Karakteristik Profesi yaitu:
1. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetehuan (body of knowledge) melalui
penelitian
2. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada orang lain
3. Pendidikan yang memenuhi standar
4. Terdapat pengendalian terhadap praktik

5. Bertanggungjawab dan bertanggung gugat(Accounttable) terhadap tindakan


keperawatan yang dilakukan gabung
6.Merupakan karier seumur hidup
7.Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi

2) Dampak Perubahan
1. Praktik keperawatan
a. Pengurangan anggaran
b. Otonomi dan akuntabilitas
c. Teknologi
d. Tempat praktik
e. Perbedaan batas kewenangan praktik

2. Tantangan pendidikan keperawatan


Di masa depan pendidikan keperawatan dihadapkan pada suatu tantangan
dalammeningkatkan kualitas lulusannya dituntut menguasai kompetensi-kompetensi
profesional.Isi kurikulum program pendidikan ke depan,juga harus menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Tantangan Perubahan Iptek

Riset keperawatan akan menjadi suatu kebutuhan dasar yang harus


dilaksanakan oleh perawat di era global. Meningkatnya kualitas layanan,sangat
ditentukan oleh hasil kajian-kajian dan pembaharuan yang dilaksanakan
berdasarkan hasil penelitian. (Kuntoro, 2010, hal. 149-150)

F. Defenisi Program Indonesisa Sehat

Program Indonesia sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 nawa cita yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia. Program ini di dukung oleh program sektoral lainnya
yaitu program Indonesia pintar, program Indonesia kerja, dan program Indonesia sejahtera.
Program Indonesia sehat selanjutnya menjadi program utama pembangunan kesehatan yang
kemudian direncanakan pencapaiannya melalui rencana strategis kementrian kesehatan tahun
2015-2019, yang ditetapkan melalui keputusan menteri kesehatan RI No. HK. 02.
02/Menkes/52. 2015

a. Sasaran dari program Indonesia sehat adalah meningkatkatkan derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerintahan pelayanan kesehatan. Sasaran
ini sesuai dengan pokok RPJMN, yaitu :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
didaerah terpencil, tertinggal da perbatasan.
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu Indonesia sehat
dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan.
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin
6. Meningkatnya responsifitas system kesehatan.
b. Program Indonesia sehat dilaksankan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu :
1. Penerapan paradigma sehat
2. Penguatan pelayanan kesehatan
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).

c. Program Indonesia sehat yaitu :


1. Program kelaurga berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan dipusat kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat ASI
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita TB Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi jaminan kesehatan nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.

G. Kesimpulan

Ruang lingkup keperawatan keluarga meliputi berbagai aspek kesehatan


individu,keluarga,dan masyarakat, yang meliputi pencegahan,pengobatan, dan pemulihan
kesehatan.
Adapun beberapa trend dan isu dalam keperawatan keluarga yaitu : perubahan bidang
profesi keperawatan dan dampak perubahan. Program Indonesia sehat merupakan salah
satu program dari agenda ke-5 nawa cita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia.
Program ini di dukung oleh program sektoral lainnya yaitu program Indonesia pintar,
program Indonesia kerja, dan program Indonesia sejahtera. Program Indonesia sehat
selanjutnya menjadi program utama pembangunan kesehatan yang kemudian direncanakan
pencapaiannya melalui rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2015-2019, yang
ditetapkan melalui keputusan menteri kesehatan RI No. HK. 02. 02/Menkes/52. 2015

Anda mungkin juga menyukai