Anda di halaman 1dari 10

Glomerulonefritis

Kronik
Kelompok: V (lima)
Nama:
Nurhilda
Sri Ayu Andira
1. Pengertian
Glomerulonefritis kronis adalah suatu kondisi
peradangan yang lama dari sel-sel
glomerolus.kelainan ini dapat terjadi akibat
glomerulonefritis akut yang tidak membaik atau
timbul secara spontan.(muttakin,arif&sari,
kumala 2011).
2. Etiologi
Penyebab yang sering adalah diabetes melitus
dan tensikronis. Kedua penyakit ini hal baik dengan
cedera glomerulus yang berarti dan berulang. Akhir
dari peradangan tersebut adalah pembentukan
jaringan parut dan menurunnya fungsi glomerulus.
Kerusakan glomerulus sering diikuti oleh atropis
tubulus.(muttakim arif&sari, kumala 2011).
3. Tanda dan gejala
1. Kadang-kadang tidak memberikan keluhan
sama sekali sampai terjadi gagal ginjal.
2. Hipertensi (biasanya ada serangan konsep
palopati hipertensi).
3. Peningkatan suhu badan.
4. Sakit kepala,lemah,dan gelisah.
5. Mual,tidak ada nafsu makan, berat badan
menurun.
6. Anemia.
7. Gagal jantung kematian.
4. Komplikasi
1. Origuri sampai anoria yang dapat berlangsung 2-3 hari.
Terjadi sebagian akibat mengecilfiltrasi glomerulus.
2. Esefalopati hipertensi yang merupakan gejala
serebrum karena hipertensi. Terdapat gejalah berupa
gangguan pada penglihatan, pusing, muntah, dan
kejang-kejang hal ini disebabkan kejang pembuluh
darah lokal dengan anoksidan busung otak.
3. Terganggu sirkulasi berupa dipsneu, orthopneu,
terdapat ronchi basa, sedang jantung dan TD yang
bukan saja disebabkan kejang pembuluh darah, tapi
juga disebabkan oleh bertambahnya volume darah.
5. Patofisiologi
Awitannya mungkin seperti glomerulonefritis akut
atautampak sebagai tipe reaksi anti gen anti body
yang lebih ringan, kadang-kadang sangat ringan jadi
terabaikan.
6. Pemeriksaan
penunjang
1. Pemeriksaan sinar X pada dada menunjukkan sedang
jantung danbusung paru-paru.
2. EKG.
3. Ultrasonografi ginjal (untuk menentukam ukuran ginjal dan
adanya masa,kista,halangan pada saluran perkemihan
bagian atas).
4. Endoskopi ginjal, nefroskopi ( untuk menentukan panggul
ginjal, keluar batu, hematuria dan ilustratif tumor selektif)
5. Arteriogram ginjal (mengkaji sirkulasi ginjal dan
pengidentifikasian ekstrafaskular, masa.
6. Pemeriksaan laboratorium.
7. Penatalaksanaan
1. Pengobatan ditunjukkan pada gejala klinik dan
gangguan elektrolit.
2. Pengobatan aktivitas sehari-hari sesuai batas
kemampuan pasien.
3. Pengawasan anti hipertensi.
4. Pemberian antibiotik untuk infeksi.
5. Dialisis berulang untuk memperpanjang
harapan hidup pasien.
8. Pengobatan
1. Obat imunosupresan guna mengatasi
glumerulonefritis yang terjadikarena auto imun.
2. Obat anti hipertensi yang diberikan untuk
mencegah terjadinya kerusakan ginjal lebih
lanjut karena tekanan darah yang meningkat.
3. Flasmapheresis, metode membuang flasma
yang punya sifat merusak flasma lain.
4. Obat lainnya, seperti obat diuretik untuk
mengatasi pembengkakan dan suplemen
kalsium.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai