Anda di halaman 1dari 5

Jurnal 1

Pengaruh Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum

Andriyani Andriyani, Nurlaila Nurlaila, R Pranajaya

Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik 9 (2), 180-185, 2017

Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam nifas dapat mempercepat proses involusi
uteri dan pemulihan alat kandungan. Masalah penelitian ini masih tingginya angka penurunan TFU yang
tidak sesuai pada ibu post partum tahun 2012 di BPS Lia Maria yaitu sebesar 60, 4%. Tujuan penelitian
ini adalah diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post
partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian Eksperimental dengan
desain penelitian pra Eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di BPS Lia Maria bulan Juni
2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data dengan cara mengobservasi
ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check list. Analisis data
menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang melakukan senam nifas
terdapat 13 orang (86, 7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkandari 15 ibu
nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26, 7%) mengalami penurunan tinggi fundus
uteri yang sesuai dengan nilai p value 0, 03≤(0, 05). Kesimpulan ada pengaruh senam nifas terhadap
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Saran agar petugas kesehatan dapat memberikan
pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas tentang manfaat senam nifas untuk
mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.

osf.io
Jurnal 2

JURNAL EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP
KELANCARAN INVOLUSIO UTERI

LINA FITRIANI

OSF Preprints, 2017

Salah satu komplikasi nifas adalah proses involusi yang tidak berjalan dengan baik (subinvolusi) yang
dapat menyebabkan perdarahan dan kematian ibu. Kecepatan involusi uterus dipengaruhi oleh usia ibu,
jumlah anak yang dilahirkan (paritas), menyusui eksklusif, mobilisasi dini, senam nifas, dan menyusui
dini Tujuan: Untuk membedakan efektivitas senam nifas A dan senam nifs N terhadap involusi uterus.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah quasy experimental

Subyek penelitian adalah ibu nifas multipara dengan kelahiran spontan usia 20–35 tahun di wilayah
Puskesmas Binuang. Subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok I (n= 18) dengan intervensi
senam nifas A dan II (n= 18) dengan intervensi senam nifas N. Analisis yang digunakan uji mann-whitney
dan regresi logistik. Hasil Penelitian: Hasil uji mann-whitney didapat kelompok senam nifas dengan
involusi uterus normal= 8 orang (77, 8%) dan kelompok mobilisasi dini dengan involusi uterus normal= 6
orang (33, 3%), nilai p value= 0,019, RO (CI 95%)= 2, 3 (1, 2-4, 7). Hasil uji regresi logistik secara
bersama–sama variabel kelompok intervensi dan ASI Eksklusif berpengaruh terhadap involusi uterus
dengan nilai p value< 0,001, besar pengaruh 42, 0% dan ketepatan 72, 2%. Hasil uji secara terpisah
didapatkan bahwa variabel kelompok intervensi dengan nilai p value= 0,019 RR (CI 95%)= 8, 6 (1, 4–51,
9) dan variabel ASI Eksklusif dengan nilai p value= 0,009 RR (CI 95%)= 10, 9 (1, 8–65, 1) Kesimpulan:
Senam nifas lebih efektiv terhadap proses involusi uterus normal. sehingga senam nifas dapat dijadikan
program wajib dalam asuhan nifas.

Lihat di osf.io

[PDF] osf.io

Artikel terkait

ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id

Pengaruh Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum

Andriyani Andriyani, Nurlaila Nurlaila, R Pranajaya

Jurnal 3
Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam nifas dapat mempercepat proses involusi
uteri dan pemulihan alat kandungan. Masalah penelitian ini masih tingginya angka penurunan TFU yang
tidak sesuai pada ibu post partum tahun 2012 di BPS Lia Maria yaitu sebesar 60, 4%. Tujuan penelitian
ini adalah diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post
partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian Eksperimental dengan
desain penelitian pra Eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di BPS Lia Maria bulan Juni
2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data dengan cara mengobservasi
ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check list. Analisis data
menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang melakukan senam nifas
terdapat 13 orang (86, 7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkandari 15 ibu
nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26, 7%) mengalami penurunan tinggi fundus
uteri yang sesuai dengan nilai p value 0, 03≤(0, 05). Kesimpulan ada pengaruh senam nifas terhadap
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Saran agar petugas kesehatan dapat memberikan
pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas tentang manfaat senam nifas untuk
mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.

Lihat di ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id

[PDF] poltekkes-tjk.ac.id

Dirujuk 6 kali

Artikel terkait

6 versi

jurnal.fk.unand.ac.id

Pengaruh Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M.
Djamil Padang

Nurniati Tianastia Rullynil, Ermawati Ermawati, Lisma Evareny

Jurnal Kesehatan Andalas 3 (3), 2014

Perdarahan merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian ibu pada masa nifas, dimana 50%-60%
karena kegagalan miometrium berkontraksi secara sempurna. Salah satu asuhan untuk memaksimalkan
kontraksi uterus pada masa nifas adalah dengan melaksanakan senam nifas, guna mempercepat proses
involusi uteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan
tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu post partum. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan
Post Test Only Control Group Design. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa kaliper pelvimetri.
Diberikan perlakuan senam nifas pada kelompok intervensi dan tidak senam nifas pada kelompok
kontrol, kemudian dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-6. Data
dianalisa menggunakan Uji General Linier Model (GLM). Rerata TFU hari ke-1 pada kelompok intervensi
12, 37±0, 72 dan 12, 42±0, 54 pada kelompok kontrol. Rerata TFU hari ke-3 pada kelompok intervensi 9,
00±0, 94 dan 9, 87±0, 75 pada kelompok kontrol. Sedangkan rerata TFU hari ke-6 pada kelompok
intervensi 5, 72±0, 88 dan 7, 37±0, 68 pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan yang signifikan
penurunan tinggi fundus uteri antara kedua kelompok pada hari ke-3 (p= 0, 00) dan hari ke 6 (p= 0, 00).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa senam nifas berpengaruh terhadap penurunan tinggi
fundus uteri. Penurunan tinggi fundus uteri pada kelompok intervensi lebih turun dibanding kelompok
kontrol.

Jurnal 4

JURNAL EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP
KELANCARAN INVOLUSIO UTERI.
Salah satu komplikasi nifas adalah proses involusi yang tidak berjalan dengan baik (subinvolusi) yang
dapat menyebabkan perdarahan dan kematian ibu. Kecepatan involusi uterus dipengaruhi oleh usia ibu,
jumlah anak yang dilahirkan (paritas), menyusui eksklusif, mobilisasi dini, senam nifas, dan menyusui
dini Tujuan: Untuk membedakan efektivitas senam nifas A dan senam nifs N terhadap involusi uterus.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah quasy experimental. Subyek penelitian adalah ibu nifas
multipara dengan kelahiran spontan usia 20–35 tahun di wilayah Puskesmas Binuang. Subyek dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok I (n= 18) dengan intervensi senam nifas A dan II (n= 18) dengan
intervensi senam nifas N. Analisis yang digunakan uji mann-whitney dan regresi logistik. Hasil Penelitian:
Hasil uji mann-whitney didapat kelompok senam nifas dengan involusi uterus normal= 8 orang (77, 8%)
dan kelompok mobilisasi dini dengan involusi uterus normal= 6 orang (33, 3%), nilai p value= 0,019, RO
(CI 95%)= 2, 3 (1, 2-4, 7). Hasil uji regresi logistik secara bersama–sama variabel kelompok intervensi dan
ASI Eksklusif berpengaruh terhadap involusi uterus dengan nilai p value< 0,001, besar pengaruh 42, 0%
dan ketepatan 72, 2%. Hasil uji secara terpisah didapatkan bahwa variabel kelompok intervensi dengan
nilai p value= 0,019 RR (CI 95%)= 8, 6 (1, 4–51, 9) dan variabel ASI Eksklusif dengan nilai p value= 0,009
RR (CI 95%)= 10, 9 (1, 8–65, 1) Kesimpulan: Senam nifas lebih efektiv terhadap proses involusi uterus
normal. sehingga senam nifas dapat dijadikan program wajib dalam asuhan nifas

Anda mungkin juga menyukai