Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN II


TENTANG SISTEM RESPIRASI
Ns. Marlin Eppang, S.kep., M.kep

OLEH KELOMPOK 1

1. NURJAILANI
2. NURBAYA
3. RUSLIANA
4. FITRIANI
5. HESRIN
6. HASTIRA LESTARI
7. ZULFA MUTIATUNNISA
8. ZULFADLI SUDIRMAN
9. SULFADLI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ANDINI PERSADA MAMUJU

TAHUN AJARAN 2021-2022

1
. KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baikdan tepat pada waktunya dalam penyusunan
makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dan kerjasama dari teman-
teman serta bimbingan dari dosen, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang sejarah kesehatan dunia dan
Indonesia. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………….4

A. Latar Belakang……………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….4
C. Tujuan………………………………………………………………………4

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………......5

A. Pengertian Sistem Respirasi………....…………………………………….5


B. Anatomi Sistem Respirasi………………………………………………….6
C. Fisiologi Sistem Respirasi………………………………………………….13
D. Penyakit Pada Sistem Respirasi …………………………………………..15
E. PatWay (perjalanan penyakit) Asma………………………………….…..17
F. Hubungan Antara Asma Bronchial dengan Covid-19……………………18

BAB III : PENUTUP……………………………………………………………...……22

A. Kesimpulan……………………………………………………………….….22
B. Saran…………………………………………………………………….…...22

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan mahkluk hidup yang senantiasa beraktivitas.
Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan diantaranya adalah kebutuhan manusia akan
udara. Udara dibutuhkan untuk membawa limbah-limbah yang harus dikeluarkan oleh
tubuh manusia. Limbah-limbah dihasilkan dari proses-proses penyerapan zat yang
penting kemudian dihasilkan zat yang tidak berguna bagi tubuh manusia. Keseluruhan
proses tersebut dilakukan oleh alat-alat tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan organ-organ
sebagai alat untuk melakukan aktivitas tersebut.
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolism tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

B. RUMUSAN MASLAH
1. Pengertian Sistem Respirasi
2. Anatomi Fisiologi Sistem Respirasi
3. Penyakit pada Sistem Respirasi

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bermacam-macam anatomi fisiologi system pernapasan
2. Agar dapat menambah pengetahuan kami sebagai mahasiswa

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PERNAFASAN

Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme)
dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar. Pernapasan pada manusia mencakup dua proses, yaitu :

1. Pernapasan Eksternal
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi
antara udara dalam gelembung paru-paru dengan darah dalam kapiler.
2. Pernapasan Internal
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.

5
Dalam proses pernapasan, oksigen dibutuhkan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan.
Zat makanan yang dioksidasi tersebut yaitu gula (glukosa). Glukosa merupakan zat makanan
yang mengandung energi. Proses oksidasi zat makanan, yaitu glukosa, bertujuan untuk
menghasilkan energi. Jadi, pernapasan atau respirasi yang dilakukan organisme bertujuan untuk
mengambil energi yang terkandung di dalam makanan.

Secara sederhana, bernapas adalah  proses menghirup oksigen dan mengeluarkan


karbon dioksida. Sistem pernapasan artinya organ dan saluran yang berfungsi dalam proses
pernapasan atau respirasi itu sendiri.

B. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN


Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak),
laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru). Berikut adalah bagian-bagian pernpasan manusia :

1. Rongga Hidung

Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung berhubungan dengan
dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui proses pernapasan.

Fungsi bagian-bagian pada rongga hidung yaitu:

a. Saraf olfaktori sel reseptor utama bagi indera penciuman untuk memonitor asupan bauan
yang dibawa udara kedalam sistem pernapasan.

6
b. Selaput lendir berfungsi untuk melembabkan udara pernapasan. Zat kimia yang terbawa
oleh udara juga akan terlarut dalam selaput lendir kemudian akan ditangkap oleh reseptor
saraf pembau didalam rongga atas hidung.
c. Konka nasalis berfungsi untuk mengatur suhu udara pernapasan karena mengandung
banyak pembuluh darah.
d. Rambut hidung berfungsi untuk menangkap kotoran dari udara pernapasan karena
terdapat sillia yang berfungsi menyaring kotoran.

2. Tenggorokan

Tenggorokan memiliki 2 bagian dengan fungsi berbeda, yakni sebagai jalan pernapasan
dan pencernaan. Untuk pernapasan sendiri, tenggorokan memiliki panjang sekitar 12 – 14 cm
pada bagian pangkal. Dalam biologi kita mengenalnya sebagai laring, dengan bentuk mengerucut
sekitar 3 – 4 cm. Laring sendiri terdiri dari 9 macam tulang rawan dan serabut otot untuk dapat
bekerja secara maksimal.

a. Faring (tekak)

Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan,
terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas
tulang leher. Faring (pharynx) atau tenggorokan atau tekak merupakan suatu saluran berbentuk
seperti tabung kerucut yang dimulai dari belakang hidung dan rongga mulut hingga bagian

7
sebelum trakea (batang tenggorokan) dan esofagus (Tabung yang terhubung ke lambung).
Faring (pharynx) atau tenggorokan atau tekak merupakan suatu saluran berbentuk seperti
tabung kerucut yang dimulai dari belakang hidung dan rongga mulut hingga bagian
sebelum trakea (batang tenggorokan) dan esofagus (Tabung yang terhubung ke lambung.

b. Laring (pangkal tenggorokan)

Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring tersusun dari sembilan buah
tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari dua lempeng kartilago hialin yang menyatu
dan membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun. Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita
suara. Epiglotis merupakan kartilago elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat
membuka dan menutup. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak
masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Pita suara merupakan selaput lendir yang
membentuk dua pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.

c. Trakea (batang tenggorokan)

8
Bentuk trakea menyerupai cincin yang terdiri dari tulang rawan. Letaknya sendiri berada
di kerongkongan yang berfungsi sebagai saluran makan. Pada bagian dinding trakea terdapat
silia dan lapisan lendir. Lapisan lendir sendiri berfungsi menyaring kotoran yang tidak
tertangkap oleh laring sebelum masuk ke paru-paru. Biasanya tubuh akan merespon dengan cara
batuk atau bersin untuk mengeluarkan kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan.

Trakea berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada
(toraks). Trakea tersusun dari cincin tulang rawan dan otot polos. Dinding bagian dalam trakea
berlapis sel-sel epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir. Trakea bercabang dua, yang satu
menuju paru-paru kiri dan yang lain menuju paru-paru kanan. Cabang trakea disebut bronkus.

9
4. Pulmo ( Paru-Paru )

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada dan rongga perut
dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari
dua gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.

Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.


Selanjutnya, bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada
gelembung paru-paru yang disebut alveolus (jamak = alveoli). Alveoli menyerupai busa
atau sarang tawon. Jumlah alveoli kurang lebih 300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan
elastis. Pada alveolus inilah terjadi difusi atau pertukaran gas pernapasan, yaitu oksigen dan
karbon dioksida.

10
a. Bronkus

Bronkus adalah cabang dari trakea dan memiliki bentuk serupa, yakni cincin dan tersusun
atas tulang rawan. Ada 2 bronkus yang terdapat pada sistem pernapasan, yakni bronkus kanan
dan bronkus kiri. Bronkus kanan berhubungan langsung dengan paru-paru sebelah kanan, begitu
pula sebaliknya. Fungsi bronkus sendiri adalah mengantarkan udara, baik oksigen dan
karbondioksida dari dan menuju paru-paru.

b. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus dengan ujung gelembung-gelembung
kecil (alveolus).

Ternyata bronkus memiliki anak yang disebut bronkiolus, saluran tipis dan kecil dengan
dinding sangat halus. Berbeda dari trakea maupun bronkus, bronkolus tidak memiliki silia

11
ataupun tersusun dari tulang rawan. Jumlah bronkiolus sendiri sesuai dengan jumlah gelambir
yang ada pada paru-paru, yakni 3 gelambir di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Secara medis,
bronkiolus disebut sebagai cabang bronkus, karena letaknya yang tepat di ujung bronkus.

c. Alveolus

Pada bagian ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang dikenal dengan nama
alveolus. Di dalam tubuh manusia, khususnya paru-paru ada sekitar 300 juta alveolus yang
berdinding teramat tipis. Alveolus berfungsi sebagai tempat untuk keluar masuk udara, oksigen dan
karbondioksida pada paru-paru. Bagian tersebut dilapisi oleh jaring yang terbentuk dari selaput
darah yang lembab dan dekat dengan kapiler atau pembuluh darah.

d. Pleura

Pleura merupakan lapisan selubung permukaan rongga pleura dan isinya, terdiri atas
pleura viseral dan pleura parietal. Pleura viseral menyelubungi paru sampai ke celah interlobus,

12
sedang pleura parietal melapisi dinding toraks, sisi lateral mediastinum, membran
suprapleura, thoracic inlet, dan diafragma sisi toraks.
Organ terpenting dalam sistem pernapasan ini memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup
manusia. Anda bisa menemukannya dalam area rongga dada atau diatas diafragma. Diafragma
sendiri adalah sebuah sekat yang membatasi antara area rongga dada dan rongga perut.
Normalnya manusia memiliki 2 pasang paru-paru, yakni paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru
juga dilindungi oleh sebuah selaput atau lapisan yang dikenal dengan nama pleura.

Pleura terdiri atas 2 lapisan yang salah satunya berisi cairan. Cairan dari pleura inilah
yang meminimalisir terjadinya gesekan ketika paru-paru mengembang dan mengempis. Tubuh
manusia, khususnya paru-paru hanya mampu menampung sekitar 3,5 liter udara. Udara yang
dihirup dalam bentuk oksigen akan dialirkan ke seluruh tubuh untuk membantu proses
metabolisme. Salah satunya dialirkan melalui sistem peredaran darah, khususnya sel darah
merah.

Keberadaan oksigen di dalam tubuh pastinya sangat penting bagi keberlangsungan hidup
manusia. Jika dalam kurun waktu tertentu tubuh kekurangan asupan tersebut, maka dipastikan
akan mengganggu perkembangan sel. Sel otak misalnya, bagian ini paling besar membutuhkan
oksigen, sebab akan mengalami kerusakan permanen. Itulah sedikit penjelasan tentang system
pernapasan pada manusia. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

(Bambang Setiaji & Mendy R

C. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN


Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh dan
membuang karbondioksida sebagai sisa metabolisme serta berperan dalam menjaga
keseimbangan asam dan basa.  Sistem respirasi bekerja melalui 3tahapan

13
1.  Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses
ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara
dari paru-paru). Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal,
Ventilasi dipengaruhi oleh : Kadar oksigen pada atmosfer,Kebersihan jalan
nafas,Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru Pusat pernafasan.
2. Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah
pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah.
3. Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang
membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa
metabolisme ke kapiler paru.

Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme, menembus
membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkial
dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru
menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah datang
di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu
tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini
merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan dalamnya
pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak
O2.

Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan


hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan akhirnya
mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen
dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima,
sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.

14
D. PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan yang
mempengaruhi sistem itu sendiri.Berikut ini Adalah Macam Macam Jenis Penyakit Pada
Sistem Pernapasan Manusia :

1. Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini
adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak
merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.

2. Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak


napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru
paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa
daerah.Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran
udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk
oleh sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak
dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema dan
keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.

3. Influenza (Flu ) Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa
gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan
biasanya sembuh sendiri.

4. Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,

15
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
( Obat Sinusitis Herbal ).

5. Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium


tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada hampir semua
organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi
primer. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus
terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu
karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

6. Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan suatu penyakit
pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang bertangggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab termasuk oleh infeksi bakteria, virus, jamur, atau
pasilan (parasit). Radang paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri streptococcus dan
mycopalsma pneumoniae. Radang paru-paru juga dapat disebabkan oleh kepedihan
zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit
lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alcohol.

16
E. PATHWAY ASMA

17
F. JURNAL ASMA BRONCHIAL DENGAN COVID-19

Hubungan antara Asma Bronchial dengan Covid-19

Asma adalah kondisi penyempitan dan pembengkakan saluran udara hingga membuat
sesak napas, batuk, dan mengi. Berbagai faktor eksternal atau pemicu dapat menyebabkan
serangan asma, eksaserbasi, atau serangan asma yang memperburuk gejala. Misalnya, beberapa
pemicu asma yang umum adalah asap tembakau, tungau debu, jamur, dan hewan peliharaan.

Selain itu, kata Megan Conroy, seorang ahli paru dan asisten profesor kedokteran paru dan
perawatan kritis di Pusat Medis Wexner Medical Universitas Negeri Ohio di Amerika Serikat,
infeksi virus adalah pemicu yang dapat memperburuk asma seseorang,

"Di sinilah Covid-19 berperan karena adalah infeksi virus, berpotensi memperburuk asma, yang
bisa menjadi sangat serius," ujarnya, dilansir dari Insider Advertising

Kendati demikian, hingga saat ini para dokter belum mengetahui pasti apakah bisa digeneralisir
Covid-19dapat mempengaruhi penderita asma.

"Kami belum memiliki data populasi yang besar tentang hasil penderita asma yang terinfeksi
virus corona baru untuk mengetahui dengan pasti apakah hasilnya lebih buruk, tetapi
kekhawatirannya adalah bahwa eksaserbasi asma selain penyakit Covid-19 memiliki potensi lebih
tinggi untuk menyebabkan penyakit kritis," tutur Conroy.

Charles L. Fishman, ahli paru di New York-Presbyterian Medical Group Westchester mengatakan
bahwa asma tidak membuat penderitanya lebih rentan tertular virus sejak awal. Tetapi dia sepakat
risiko utamanya adalah terkena virus corona dapat memperburuk gejala asma, seperti mengi,
batuk, dan kesulitan bernapas. ini karena Covid-19 dan asma mempengaruhi paru-paru. Conroy
mengatakan menderita asma bersamaan dengan Covid-19 kemungkinan akan memperburuk
peradangan di paru-paru yang menyebabkan asma dan memperburuk kondisi. Namun, dia
mengatakan banyak detail spesifik yang belum diketahui tentang mekanisme kekebalan yang
terlibat dengan virus corona, dengan atau tanpa asma.

Salah satu skenario yang paling berbahaya adalah jika seseorang dengan asma dan virus corona
membutuhkan ventilator. Menjadi sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan paru-paru mereka.
Mungkin saja ventilator tidak akan cukup untuk menopang paru-paru jika terjadi eksaserbasi
asma yang parah.

18
Salah satu makalah penelitian terbaru tentang hubungan antara keparahan Covid-19 dan asma
diterbitkan dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology pada Agustus 2020.
Penelitian tersebut menganalisis 492.768 partisipan, 65.677 di antaranya menderita asma.

Para peneliti menentukan orang dengan asma non-alergi memiliki kemungkinan 48 persen lebih
tinggi untuk terinfeksi Covid-19 yang parah. Meski demikian, mereka yang menderita asma
alergi tampaknya tidak memiliki risiko lebih tinggi.

Conroy mengatakan serangan asma dan Covid-19 masing-masing berakibat fatal. Oleh karena itu,
jika seseorang mengalami kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan lebih banyak komplikasi
kesehatan.

Secara teoritis, mengidap asma dan Covid-19 secara bersamaan berpotensi menyebabkan
penyakit yang sangat parah, termasuk pneumonia, penyakit pernapasan akut, atau serangan asma,
menurut CDC.

Oleh karena itu Conroy merekomendasikan agar pasien asma terus menggunakan obat
pengontrol, seperti inhaler kortikosteroid harian atau inhaler kombinasi sebagaimana diresepkan
untuk mengurangi peradangan paru-paru dan menurunkan risiko memburuknya serangan asma
dan asma secara umum.

"Pastikan Anda menggunakan inhaler dengan benar dan jangan melewatkan dosis," tegasnya.

Selain itu, penderita juga harus memastikan inhaler tidak kadaluarsa. CDC juga
merekomendasikan penderita asma harus memiliki persediaan obat setidaknya selama 30 hari.

19
World health organitation (WHO) mencantumkan pengidap penyakit asma
sebagai kondisi yang membuat seseorang lebih rentang terpapar COVID-19 karena
membuat pasien asma cemas. Kecemasan mengakibatkan penurunan fungsi dari
suprachiasmatic nukleus (SCN) di hypothalamus yang mengakibatkan gangguan
pada ritme sirkadia membuat pasien asma mengalami kualitas tidur buruk. Tujuan –
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara kecemasan
dengan kualitas tidur pada pasien asma pada masa pandemi COVID-19 di Wilayah
Kerja puskesmas Mendawai Kotawaringin Barat. Metode – Jenis penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian desain
deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional sampel dalam
penelitian ini berjumlah 65 responden. Hasil – Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dengan 65 Responden didapatkan mayoritas responden mengalami
kecemasan sedang dengan jumlah presentase 34,3% dan mayoritas pasien asma
mengalami kualitas tidur yang buruk yaitu dengan jumlah (55,4%). Uji statistik
dengan korelasi spearman rank dengan niali p = value 0,002 <0,05 maka ada
hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kualitas tidur pasien asma
dimasa pandemi COVID-19 di wilayah kerja puskesmas Mendawai Kotawaringin
Barat. Kesimpulan – Ada hubungan antara kecemasan dengan kualitas tidur pasien
asma dimasa pandemi COVID-19 di wilayah kerja puskesmas Mendawai
Kotawaringin Barat. Berdasarkan hasil anallis maka peneliti mengajukan saran Bagi
Puskesmas Mendawai Berikan penyuluhan tentang resiko penyakit asma terutama
dimasa pandemi COVID-19, penyuluhan ini agar penderita asma mengetahui
mengeani faktro-faktor resiko penyakit asma sehingga mengurangi kecemasan dan
dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien asma.

Asma bronkial adalah penyakit kronis saluran napas heterogen dan tidak
diketahui penyebabnya. Gejala dan tanda yang paling umum adalah dyspnea,
mengi, sesak dada retrosternal dan batuk, akibat proses inflamasi, dengan
hiperreativitas bronkus dan bronkonstriksi. Artikel ini bertujuan untuk
mengingatkan tenaga kesehatan tentang diagnosis dini dan pengobatan asma
eksaserbasi dalam keadaan darurat dalam konteks pandemic covid-19, melalui

20
laporan kasus ini, juga menangani banding gejala pernapasan untuk covid-19
dengan penilaian risiko epidem iologis dan radiografi, tidak terlalu sensitive dan
spesifik untuk covid -19, tetapi tersedia secara luas. Laporan kasus initentang
seorang wanita bule berusia 19 tahun, dengan keluhan nyeri dada itensitas rendah,
dispneadan kelelahan selama beberapa hari, dengan gejala eksaserbasi dalam empat
jam terakhir, dengan diagnosis sebelumnya asma sejak kecil, saat ini dengan
pengobatan terputus karena takut memburuk karena covid-19 dan bangun dimalam
hari selama sebulan terakhir. Setelah dilakukan terapi dan perbaikan klinis, pasien
dipulangkan dengan instruksi pemberian kortikosteroid oral berkelanjutan, kembali
keterapi kontrol asma bronkial, perlunya tindak lanjut di layanankesehatan primer
(PHC) dan gejala keparahan asma bronkial dan covid-19 yang menunjukkan
perlunya perawatan darurat.

Orang-orang dengan asma terbiasa pilek musiman dan flu, membuat kondisi
mereka semakin buruk dan pada akhirnya mnyebabkan mengi dan batuk.
Virus cororna yang saat ini sedang mewabah juga diketahui menyerang sistem
pernapasan. Ini membuat para penderita asma bertanya-tanya, apakah dirinya lebih
rentan terhadap covid-19?

Asma adalah masalah pernapasan yang disebabkan oleh radang saluran pernapasan
yang membawa udara ked an dari paru-paru. Penderita asma tdak lebih mungkin
terkena coronavirus daripada orang lain. Tetapi covid-19, seperti virus pernapasan
lainnya, dapat membuat gejala asma yang mereka alami bertambah buruk dan
bahkan berpotensi mengalami serangan asma yang mengancam nyawa.
Organisansi kesehatan dunia (WHO) juga mencantumkan asma, bersama
dengan diabetes dan penyakit jantung, sebagai kondisi yang membuat seseorang
lebih rentang menjadi sakit parah akibat virus corona.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam sistem pernapasan oksigen merupakan hal utama yang dibutuhkan dan
berdasar kepada kebutuhan oksigen. Pernapasan seluler dibagi menjadi pernapasan
aerop dan anaerob. Secara garis besar pernapasan merupakan pemecah glukosa
dengan bantuan- bantuan enzim untuk menghasilkan energi. Pernapasan pada
manusia menggunakan paru- paru. Jalur pernapasan manusia adalah sebagai berikut:
Rongga hidung => faring => laring => trakea => bronkus =>bronkilius, aveolus.
Pertukaran/difusi O 2 dan CO 2 pada paru-paru terjadi pada dibagian alveolus.
Pernapasan melibatkan 2 proses yaitu menarik nafas (inspirasi) dan mengeluarkan
nafas (ekspirasi) berdasarkan organ-organ yang terlibat. Pernapasan dibagi menjadi 2
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Ada beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat pernapasan antara
lain: faringistis, Influenza(flu), pneumonia, asma, tuberkulosis (TBC), sinusitis, dan
faringitis.

B. Saran
Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem
pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita,
hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah sikap merokok.
Serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali
terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya

22
DAFTAR PUSTAKA

Bersumber dari Healthline dan Web MD

Pdf– Penjelasan Komplit & Pembahasan Lengkap

Bersumber dari Google.com/ Gambar Anatomi Sistem Respirasi

Repository.stikesbcm.ac.id/id/eprint/117//

Ilustrasi Serangan Asma.shutterstock. TEMPO.CO,Jakarta

23

Anda mungkin juga menyukai