Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI

PRODI DIV GIZI


POLTEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Sistem Pernapasan
Manusia (Fisiologi) untuk melengkapi tugas dalam pembelajaran mata kuliah semester 1
Politeknik Kesehatan Palembang. Dalam penyelesaian makalah ini kami mendapat bantuan dari
berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan yang maha Esa yang mencurahkan rahmat dan petunjuk-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

2. Para dosen pembimbing yang telah memberi tugas dan bimbingan kepada kami dalam
penyusunan makalah ini.

3. Semua pihak yang telah membantu kami. kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menulis makalah ini dengan harapan dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan kami untuk memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih dan berharap semoga Tuhan yang maha Esa
memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan, serta
menjadikan ini sebagai ibadah.

Palembang, 12 September 2019


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

JUDUL ..............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ...................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................................
2.1 Bagian-bagian Saluran Pernafasan pada Manusia.......................................................................
2.2 Struktur Histologi dari Bagian-bagian Saluran Pernafasan.........................................................
2.3 Mekanisme Pernapasan................................................................................................................
2.4 Kelainan Pernapasan Pada Manusia............................................................................................
2.5 Penyembuhan Penyakit pasa Sistem Respirasi dengan Terapi Gizi............................................

BAB 3 KESIMPULAN.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
SISTEM PERNAFASAN
(Manusia)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.

Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan
mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang
terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem
pernapasan pada mamalia khususnya manusia.

Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok,
tenggorok, cabang tenggorok. 

Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida
sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam
tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan dengan
cara difusi.

Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam
dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut
respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh
atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari
cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain:

1. Apa saja bagian-bagian saluran pernafasan?


2. Bagaimana struktur histologi dari masing-masing bagian tersebut?
3. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?
4. Apa macam-macam kelainan pernapasan pada manusia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:

1. Untuk mengetahui tentang bagian-bagian saluran pernafasan.


2. Untuk mengetahui struktur histologi masing-masing bagian saluran pernafasan.
3. Untuk mengetahui tentang mekanisme bernapas.
4. Untuk mengetahui macam-macam kelainan pada pernapasan.

 Manfaat Penulisan
Mengetahui cara menjaga kesehatan sistem pernapasan pada manusia. Manfaat penulisan
makalah ini sebagai wawasan pengetahuan penulis dan pembaca tentang system pernapasan manusia.
Selain itu, sebagai bekal dalam memberikan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam kelak sebagai tenaga
pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bagian-bagian Saluran Pernafasan pada Manusia

Pernafasan atau respirasi mempunyai arti :

 proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan penggunaan energi yang dihasilkan oleh
tubuh
 pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
 reaksi enzimatis, sebab dalam proses tersebut ada satu enzim yang memegang peranan
penting yaitu sitokrom (enzim pernafasan)

Sistem Pernapasan Pada Manusia 


Sistem pernapasan mammalia khususnya manusia terdiri dari bagian saluran udara dan bagian
pernapasan. 

Bagian saluran udara terdiri dari :

1. Hidung
2. Tekak (Faring)
3. Jakun (Laring)
4. Tenggorok (Trakea)
5. Cabang tenggorok (bronkus)
6. Ranting tenggorok (bronkiolus)

Bagian pernapasan merupakan tempat terjadinya pengambilan O2 oleh darah dan pelepasan CO2
oleh darah. Bagian pernapasan terdiri dari :

 Bronkhioli respiratori
 Kantung alveolus/ dukti alveoli
 Alveolus

Organ pernafasan utama adalah paru-paru (pulmo).


2.2 Struktur Histologi dari Bagian-bagian Saluran Pernafasan

a. Hidung

Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi
suara.

Rongga hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lubang didepan untuk masuk udara, disebut
nares; dan sepasang lubang di belakang untuk menyalurkan udara yang dihirup masuk ke
tenggorokan, disebut choanae. Rongga hisung sepasang kiri kanan, dibatasi di tengan oleh sekat
yang dibina atas tulang rawan dan tulang.

Dinding rongga ditunjang oleh tulang rawan dan tulang. Lantai, di depan terdiri dari tulang
langit-langit, di belakang berupa langit-langit lunak. Atap juga ditunjang oleh tulang rawan

sebagian dan sebagian lagi oleh tulang. Dari tiap dinding ada tiga tonjolan tulang ke rongga
hidung, disebut conchae.

Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :

 Vestibula.
 Atrium.
 Daerah pembauan.
 Daerah pernapasan.

Vestibula adalah bagian depan rongga, atrium adalah bagian tengah. Daerah pembauan berada
pada conchae yang atas, sedangkan daerah pernapasan terletak pada dua conchae yang bawah. 

Rongga hisung dilapisi oleh tunica mukosa. Kecuali di bagian depan vestibula sampai ke nares.
Di sini dilapisi oleh kulit yang strukturnya sama dengan kulit wajah. Epidermis dibina atas
jaringan epitel berlapis menanduk, ada bulu, kelenjar minyak bulu, dan kelenjar peluh. Pada
vestibula itu ada bulu yang keras, disebut vibrissae.

Tunica mukosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu bersilia. Di daerah pembauan
epitel bersilia itu memiliki struktur dan fungsi khusus, yaitu sabagai indera bau. Diantara sel
epitel batang bersilia tersebar banyak sel goblet. Pada lamina propria banyak terdapat simpul
vena, simpul limfa dan kelenjar lendir. Tak ada bulu, kelenjar minyak bulu maupun kelenjar
peluh. Kelenjar lendir itu di sebut kelenjar Bowman. Tunica mukosa melekat ketat ke periosteum
atau perichondrium di bawahnya.

Sekeliling rongga hidung ada empat rongga berisi udara yang berhubungan dengannya, disebut
sinus paranasal. Keempat sinus itu berada pada tulang-tulang berikut : 1). Frontal; 2). Maxilla;
3). Ethmoid; 4) sphenoid. Sinus dilapisi oleh tunica mucosa juga, seperti yang melapisi rongga
hidung. Hanya saja lebih tipis dan sel-selnya lebih kecil-kecil serta sedikit mengandung kelenjar
lendir. Lamina propria tidak terliahat dengan jelas.
b. Tekak ( Faring )

Daerah simpangan saluran napas dan saluran makan. Dibedakan atas tiga daerah 
 Daerah hidung (naso-pharynx)
 Daerah mulut (oro-pharynx)
 Daerah jakun (laryngeo-pharynx)

Di daerah mulut lapisan muscularis-mucosa dari tunica mucosa digantikan oleh serat elastis yang
rapat dan tebal. Tunica submucosa hanya ada didinding daerah hidung dan dekat ke
kerongkongan. Di tempat lain tunica mukosa melekat langsung ke gumpal otot lurik sekitar
leher. Lapisan serat elastis yang ada pada bagian bawah tunica mucosa itu berpaut rapat dan
berjalin dengan jaringan interstisial otot.

Lamina propria tunica mucosa terdiri dari jaringan ikat rapat yang berisi jala serat elastis yang
halus. Di daerah mulut dan jakun tunica mukosa dilapisi oleh jaringan epitel berlapis banyak dan
mengelupas, sedang atapnya dibina atas jaringan epitel batang berlapis bersilia, dengan banyak
sel goblet. Pada lamina propria, dibawah lapisan serat elastis, banyak terdapat kelenjar lendir. 

c. Jakun ( Laring )

Gerbang trakea ini ditunjang oleh beebrapa keping tulang rawan hialain dan elastis, jaringan ikat,
serat otot lurik, dan dilapisi sebelah kelumen oleh tunica mucosa. Tunica mucosa itu memiliki
kelenjar lendir.

Keping tulang rawan yang menunjang jakun ialah:

1. Tiroid
2. Krikoid tunggal
3. Epiglotis
4. Aritenoid
5. Kornikulat sepasang
6. Kuneiform

Permukaan depan dan sebelah belakang epiglotis dan pita suara diselaputi epitel berlapis
mengelupas. Didaerah lain yaitu dasar epiglotis, trakea dan bronkhus, epitel itu bersilia. 

Pada tunica mucosa banyak sel goblet. Kelenjar lendir disini tergolong jenis tubulo-acinus.
Sedikit kuncup rasa terdapat tersebar pada bagian bawah epiglotis.
Pita suara berisi ligamen tiro-aritenoid, yang mengandung serat elastis dan dibagian sisisnya
silengkapi serat otot lurik tiro-aritenoid. Ditengah ditutup dengan tunica mucosa yang tipis dari
epitel berlapis mengelupas.

d. Tenggorok ( Trakea )

Saluran nafas ini menghubungkan larynx dengan paru. Histologi dinding tenggorok dapat
dibedakan atas tiga lapis, yaitu tunica mucosa, tunica muscularis, tunica adventitia.

Permukaan kelumen diselaputi tunica mucosa, dengan epitel batang berlapis semu dan bersilia,
menumpu pada lamina basalis yang tebal. Pada selaput epitel banyak terdapat sel goblet. Lamina
propria berisi banyak serat elastis dan kelenjar lendir yang kecil-kecil. Kelenjar terletak sebelah
atas lapisan serat elastis. Dibagian posterior tenggorok kelenjar itu menerobos masuk tunica
muscularis. Pada lamina propria terdapat pula pembuluh darah dan pembuluh limfa. Tunica
muscularis sendiri sangat tipis dan tidak terlihat dengan jelas.

Tunica adventitia juga tidak terlihat secara jelas, dan berintegrasi dengan jaringan penunjang
yang terdiri dari tulang rawan dibawahnya.

Tulang rawan di bawah tunica adventitia itu tersusun dalam bentuk cincin-cincin hialin bentuk
huruf C. Cincin inilah yang menunjang tenggorok pada sebelah samping dan ventral. Sedangkan
dibagian dorsal tenggorok, ditempat itu adalh bagian terbuka cincin, terdapat serat otot polos
yang susunannnya melintang terhadap poros tenggorok. Serat otot itu melekat kepada kedua
ujung cincin, dan berfungsi untuk mengecilkan diameter tenggorok. Jika otot kendur, diameter
tenggorok kembali sempurna.

Diantara cincin bersebelahan terdapat serat fibroelastis. Dengan struktur cincin yang tak bulat
penuh ini maka tenggorok dapat meregang (membesar) untuk menyalurkan lebih banyak udara
ke dalam paru. Di sebelah luar cincin terdapat jaringan ikat yang berisi banyak serat elastis dan
retikulosa.

e. Cabang Tenggorok (Bronkus)

Ini adalah percabangan tenggorok menuju paru kiri-kanan, disebut bronkhus. Tiap bronkhus
bercabang membentuk cabang kecil, dan tiap cabang bronkhus ini membentuk banyak ranting.

Histologi dinding bronkhus sama dengan trachea, yaitu terdiri dari : tunica mucosa, tunica
muscularis, tunica adventitia. Cabang yang sudah berada dalam jaringan paru histologi
dindingnya banyak berubah. Cincin tulang rawan hilang, digantikan oleh keping tulang rawan,
yang susunannya tidak teratur dan menunjang seluruh keliling saluran.
Tunica mucosa pada cabang dan ranting bronkhis yang besar, memiliki epitel bentuk batang
bersilia, sedangkan pada ranting yang kecil epitel berubah jadi kubus dan tak bersilia. Ada
lamina basalis tebal, membatasi jaringan epitel dari lamina propria terkandugng banyak serat
elastis, dan sedikit serat kolagen dan retikulosa. Di bawah lamina propria erdapat tunica
muscularis-mucosa. 

Kelenjar lendir terkandung dalam tunica mucosa dan tunica submucosa.

Tunica adventitia mengandung serat jaringan ikat, sedikit jaringan lemak, dan dibawahnya
terdapat keping tulang rawan yang susunannya tak teratur. Lapis terluar terdiri dari mesothelium,
sebagai penerusan selaput dalam pleura.

f. Paru-Paru

Cabang bronkhi masuk ke dalam paru (pulmo). Paru ada sepasang kiri-kanan, terdiri dari lima
lobi. Tiap lobus oleh septa yang terdiri dari jaringan ikat terbagi-bagi atas banyak lobulli.
Masing-masing lobulus dimasuki oleh satu bronkhiolus. Di dalamnya bronkhiolus bercabang-
cabang kecil berbentuk bronkhiolus ujung, dan berakhir pada bronkhiolus pernapasan. Dalam
lobulli terkandung pula pembuluh darah, pembuluh limfa, urat saraf, dan jaringan ikat. Pada
banyak tempat sepanjang cabang dan ranting bronkhus terdapat nodus limfa menempel pada
dinding. Sebelah luar arah ke rongga pleura paru diselaputi oleh penerusan selaput dalam pluera.

g. Bronkhiolus

Bronkhus bercabang berkali-kali sampai jadi ranting kecil. Ranting bronkhus itu bercabang halus
berbentuk bronkhiolus . Bronkhiolus bercabang lagi membentuk ranting, disebut bronkhiolus
ujung. Bronkhiolus ujung ini berakhir pada bronkhiolus pernapasan.

Tunica mucosa pada bagian ini memiliki epitel kubus yang tak bersilia.
Di bawah tunica adventitia tidak ada lagi keping tulang rawan. Lapisan ini mengandung
mesothelium sebagai penerusan selaput dalam pleura.
Bronkhiolus Pernapasan
Ini adalah bagian ujung bronkhiolus, saluran pendek yang dilapisi sel epitel bersilia. Sel itu di
pangkal bentuk batang, makin ke ujung makin rendah sehingga menjadi kubus dan siliapun
hilang. Di bawah lapisan epitel ada serat kolagen bercampur serat elastis dan otot polos. Di sini
tak ada lagi keping tulang rawan maupun kelenjar lendir. Lendir di sini dihasilkan oleh sel goblet
yang hanya terdapat dibagian pangkal bronkhiolus. Sebagai gantinya ada sel Clara berbentuk
benjolan yang menonjol ke lumen. Sel ini menggetahkan surfaktan untuk melumasi permukaan
dalam saluran.

Bronkhiolus pernapasan bercabang-cabang secara radial membentuk saluran alveoli.


Saluran alveoli
Ini adalah saluran yang tipis dan dindingnya terputus-putus. Saluran ini bercabang-cabang, tiap
cabang berujung pada kantung alveoli. Dinding saluran alveoli pada mulutnya kekantung alveoli
dibina atas berkas serat elastis, kolagen dan otot polos.

Kantung alveoli dan alveolus


Kantung alveoli berpangkal pada saluran alveoli. Tiap kantung memiliki dua atau lebih alveoli. 
Alvelus adalah unit terkecil paru-paru, berupa gembungan bentuk polihedral, terbuka pada satu
sisi, yaitu muara ke kantung alveoli. Dindingnya terdiri dari selapis sel epitel gepeng yang tipis
sekali. Dinding alveolus dililit pembuluh kapiler yang bercabang-cabang dan yang
beranastomosis. Di luar kapiler ada anyaman serat retikulosa dan elastis.

Antara alveoli bersebelahan ada sekat. Sekat itu terdiri dari dua lapis sel apitel dari kedua sel
epitel terdapat serat elastis, kolagen, kapiler, dan fibroblast.

Epitel alveolus dibatasi dari endotel kapiler oleh lamina basalis yang tipis. Ada pula sel epitel
yang berbentuk bundar atau kubus, berada pada dinding alveolus, disebut sel sekat atau sel
alveolus besar.

Diperkirakan sel ini mensekresikan lendir. Ia memiliki mikrovilli dan mebentuk kompleks
pertautan dengan sel epitel alveolus yang gepeng dan yang lebih kecil. Sel alveolus gepeng itulah
dengan endotel kapiler yang melilitnya yang membina membaran pernapasan.

Membran pernapasan berarti disusun atas : membran sel epitel alveolus, sitoplasma sel epitel
elveolus, membran sel alveolus, lamina basalis, membarab sel endotel kapiler, sitoplasma sel
endotel kapiler, membran sel endotel kapiler. Yang tujuh lapis ini sangat tipis. Karena itu kaluar-
masuk gas pernapasan antara lumen alveolus dan lumen kapiler sangat mudah dan cepat.

Di dinding alveoli sering ditemukan fagosit atau makrofag. Karena lazimnya sel ini berisi butiran
maka disebut dengan sel debu. Sel ini banyan di temukan pada perokok.

2.3 Mekanisme Pernapasan


Pada awalnya kita menghirup udara melalui rongga hidung yang kemudian melewati tekak dan
pangkal tenggorok kemudian terus ke tenggorokan. Tenggorok bentuknya seperti pipa yang kuat,
terletak di depan kerongkongan, melalui leher sampai mencapai rongga dada sebelah atas.
Dinding tenggorok diperkuat oleh beberapa cincin rawan yang pada bagian belakangnya terbuka.
Dalam rongga dada, tenggorok bercabang dua yaitu tenggorok kanan dan kiri yang masing-
masing cabang memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.

Kedua cabang tenggorok tersebut mempunyai ranting-ranting seperti pada pohon. Pada ranting-
rantingnya yang terakhir terdapat gelembung-gelembung paru-paru yang amat kecil dan amat
tipis dindingnya. Gelembung-gelembung itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Dalam
dindingnya mengalir darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga mudah terjadi
pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat dalam gelembung paru-paru dan sebaliknya.
Darah tersebut mengambil zat pembakar (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida.
Antara permukaan paru-paru yang juga dilapisi oleh selaput paru-paru visceral dan dinding
rongga selaput paru-paru terdapat celah yang sempit yang berisikan sedikit cairan. Sekat dada
khususnya jantung tidak terletak tepat ditengah-tengah rongga dada, tetapi agak ke kiri, sehingga
menyebabkan paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Isi rongga dada dapat diperbesar
berkat pengaruh otot-otot pengangkatan iga-iga, kontraksi sekat rongga badan yang melengkung
ke atas. Paru-paru mengikuti perluasan rongga dada maka terhisaplah udara melalui saluran
pernapasan yang telah diuraikan di atas. Bila tenaga-tenaga yang melapangkan dada berhenti
bekerja, maka kekenyalan dinding dada dan paru-paru menyebabkan penyempitan rongga dada
kembali. Pada waktu tersebut iga-iga menurun kembali, sekat rongga badan melengkung lagi ke
atas, sehingga kelebihan udara didesak keluar dari paru-paru. Proses tersebut terjadi bila kita
menghembuskan nafas (mengeluarkan nafas).

Pernafasan berlangsung melalui 2 tahap, yaitu :

 pernafasan eksternal (luar) : adalah difusi gas luar masuk ke dalam aliran darah
(pertukaran O2 dari darah)
 pernafasan internal (dalam) : adalah difusi gas atau pertukaran gas dari darah ke sel tubuh

Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot diafragma dan otot antar tulang rusuk
(intercostalis).
a. Pernafasan dada : 
Otot antara tulang rusuk berkontraksi maka tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada
membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara luar mempunyai
tekanan lebih besar masuk ke dalam paru-paru, maka terjadilah inspirasi.  Bila otot antartulang
rusuk relaksasi maka tulang rusuk tertekan sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan
udara di paru-paru membesar sehingga udara keluar, maka terjadilah ekspirasi.

b. Pernafasan perut :
Diafragma berkontraksi sehingga mendatar maka rongga dada membesar. Keadaan ini
menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara luar masuk dan terjadilah
inspirasi.
Bila otot diafragma relaksasi maka rongga dada mengecil, akibatnya tekanan di paru-paru
membesar sehingga udara keluar maka terjadilah ekspirasi.

Volume udara pernafasan :

1. Udara pernafasan /tidal volume (UP) : udara yang masuk atau keluar sebanyak 500 cc
saat inspirasi atau ekspirasi biasa. Setelah menghembuskan 500 cc tersebut (ekspirasi
biasa) masih tersisa 2500 cc lagi di paru-paru.
2. Udara komplementer (UK) : udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat dihirup lagi
dengan cara inspirasi yang maksimum setelah inspirasi biasa.
3. Udara cadangan (UC) : udara sebanyak 1500 cc yang dapat dihembuskan lagi pada
ekspirasi maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat.
4. Udara residu /udara sisa (UR) : udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat dihembuskan
lagi dan menetap di paru-paru
5. Kapasitas vital paru-paru (KVP) : volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru
melalui penghembusan nafas sekuat-kuatnya, setelah melakukan penarikan nafas
sedalam-dalamnya.
6. Volume total paru-paru (VTP) : keseluruhan udara yang dapat di tampung oleh paru-
paru. Volume total paru-paru adalah kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu
(VTP = KVP + UR).

Reaksi pernafasan :
C6H12O6 + 6O2 Ã 6CO2 + 6H2O + energi (38 ATP)
Oksigen yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit yang dapat disimpan dalam tubuh, yaitu
berupa oksimioglobin (dalam otot) dan sebagai okihemoglobin (dalam darah).
2.4 Kelainan Pernapasan Pada Manusia
Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau
kelainan disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :

1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan

 Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh
bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan
saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami kontraksi yang
mengganggu jalan napas.
 Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
 Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
 Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan
nafas. Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
 Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut
pleura.
 Bronkitis, adalah radang pada bronkus.

2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus

 Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang


menyebabkan peradangan pada dinding alveolus.
 Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil
yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
 Masuknya air ke alveolus.

3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara

 Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.


 Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia

5. Gangguan sistem pernafasan :

1. Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguanpenggunaan O2 oleh


jaringan
2. Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri Corynebacterium
diphtheriae
3. Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri Diplococcus
pneumonia
4. Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.
5. Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris tertentu.
6. Asma : gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi mendesak dan batuk
yang disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun.
7. Kanker paru-paru : akibat sering merokok
8. Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara berlebihan, akibat
terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan.
9. Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara
terganggu, sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka.
2.5 Penyembuhan Penyakit pasa Sistem Respirasi dengan Terapi Gizi

A. Penyakit Asma

Tidak ada pola makan khusus untuk penderita asma. Meski begitu, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pengidap asma yang bisa menjaga asupan makanannya bergizi tinggi lebih
jarang mengalami kekambuhan asma.

Jenis makanan terbaik untuk pengidap asma sebaiknya yang tinggi kandungan vitamin A C D
dan E, betakaroten, antioksidan flavonoid, magnesium, selenium, hingga asam lemak omega-
3. Anda bisa memenuhinya dengan mengikuti diet Mediterania yang banyak memasukkan sayur
dan buah-buahan segar, gandum, hingga lemak sehat dari minyak zaitun dan ikan berlemak
(salmon, tuna, sarden) dalam menu makanan hariannya. Masukkan juga beberapa rempah
seperti rosemary, sage, oregano, jahe, dan kunyit dalam makanan Anda.

Jangan lupa juga makan setidaknya satu apel setiap hari. Penelitian terbitan The American
Journal of Respiratory Critical Care Medicine menemukan bahwa pengidap asma yang makan
apel dua kali seminggu dapat mengalami penurunan risiko serangan asma hingga 3 kali lebih
rendah. Manfaat ini berasal dari antioksidan tinggi yang terkandung dalam kulit apel merah yang
dapat membantu mengontrol alergi dan mengurangi peradangan.

Selain memperbanyak makan sehat, Anda harus menghindari:

 Makanan prosesan dan kemasan


 Makanan olahan yang dibuat dengan perasa buatan dan bahan pengawet.
 Hindari susu dan produk olahannya (butter/mentega, yogurt, keju, dst) jika Anda punya
alergi susu atau intoleransi laktosa.
 Makan seba digoreng dan berlemak, karena dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh
termasuk pada saluran pernapasan. Makanan ini juga menghambat kerja obat terapi asma.

B. Penyakit Flu

Selain buat memasak, jahe ternyata juga berpotensi menjadi obat pilek alami buat keluarga di
rumah. Apalagi, potensi rempah pedas hangat satu ini sudah dikenal sejak ribuan tahu lalu.

Jahe efektif melemaskan otot saluran pernapasan untuk melegakan hidung tersumbat sehingga
Anda jadi lebih lancar bernapas. Jahe juga menangkal rasa mual akibat terus-terusan buang ingus
atau dahak, dan mengembalikan stamina saat sedang tidak enak badan karena pilek.

Tak berhenti di situ. Rempah pedas ini juga memicu sistem imun tubuh bekerja lebih efisien
mempercepat proses pemulihan penyakit.

Sebagai obat pilek alami, cukup racik wedang jahe sederhana di rumah. Siapkan satu atau dua
ruas jahe ukuran sedang dan cuci sampai bersih. Jahe yang sudah bersih kemudian digeprek atau
diparut, lalu direbus sampai mendidih. Saring air rebusan jahe tersebut dan minum selagi hangat.

Anda bisa menambahkan perasan lemon, madu, atau larutan gula merah supaya air jahe lebih
enak dinikmati.

Banyak orang tidak tahu bahwa bawang putih bisa dijadikan obat pilek alami. Catatan sejarah
mencatat bahwa masyarakat pada zaman Mesir, Yunani, dan Tiongkok Kuno sudah
menggunakan bawang putih sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Termasuk flu dan
pilek.

Sebuah studi dalam jurnal Clinical Nutrition tahun 2012 melaporkan vitamin C dan senyawa


allicin dalam bawang putih membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan
kuman penyakit. Sementara itu, vitamin C juga membantu mempercepat proses penyembuhan
penyakitnya.

Manfaat bawang putih sebagai obat pilek alami paling terasa manjur jika dimakan mentah.
Namun jika enggan mengunyah mentah-mentah, Anda bisa menumis atau mencacah bawang
putih untuk dicampur dalam masakan hari-hari.

Salah satu cara mengonsumsi bawang putih yang paling mudah adalah dengan mengolahnya
sebagai sup ayam. Ayam dan bawang putih bisa jadi paduan yang sangat tepat untuk
menyembuhkan pilek. Sebab dalam daging ayam terdapat juga zat yang disebut carnosine yang
membantu mengurangi gejala pilek. Selain itu, uap hangat dari sup ayam juga membantu
melegakan hidung yang sedang tersumbat. Ucapkan selamat tinggal kepada hidung mampet
karena pilek dengan menghirup uap hangat. Ya, menghirup uap hangat dapat dijadikan obat pilek
alami karena membantu mengencerkan lendir sekaligus melemaskan saluran hidung yang
bengkak. Dengan melakukan cara ini, Anda tidak harus lagi kepayahan untuk sekadar bernapas.

Isi baskom lebar dengan air panas dan posisikan kepala Anda menunduk tepat di atas permukaan
air. Tutupi kepala dengan handuk lebar agar uap panasnya tidak berhamburan ke mana-
mana. Namun, hati-hati. Pastikan jarak antara wajah dan baskom yang berisi air tidak terlalu
dekat.

Jika di rumah punya persediaan minyak esensial, Anda juga bisa menambahkan beberapa tetes
ke dalam air hangat tersebut. Perbanyaknya minum air putih hangat selama sakit pilek. Selain
mencegah dehidrasi, obat pilek alami ini juga dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan
melembapkan tenggorokan Anda. Dengan begitu, Anda tidak lagi merasa kepayahan
menghadapi gejala pilek.

Sebenarnya tak melulu air putih. Anda juga bisa mendapakan asupan cairan dari minuman lain,
seperti jus buah asli, air jahe, dan teh hangat. Hindari minuman kemasan yang mengandung gula
tinggi. Selain itu, hindari pula minuman beralkohol dan mengandung kafein selama Anda sakit.

C. penyakit Faringitis

Anda pasti sudah tahu bahwa lemon sangat kaya akan kandungan vitamin C. Tidak hanya
vitamin C, lemon juga memiliki kandungan astringen yang dapat meredakan dan mengobati sakit
tenggorokan.

Caranya, Anda dapat mencampurkan satu sendok teh air perasan lemon ke dalam segelas air
hangat. Perasan air lemon dapat membantu meredakan inflamasi dan membantu membunuh
kuman-kuman di tenggorokan. Selain itu juga ampuh menghilangkan lendir pada tenggorokan.
Biasanya tenggorokan akan terasa lega begitu dahak dapat dikeluarkan.

Larutan air garam merupakan obat kumur alami radang tenggorokan yang sudah lama populer.
Anda hanya membutuhkan satu gelas air putih hangat dan garam sebanyak 1/4 sendok teh.
Gunakan air matang yang hangat yang bisa Anda jadikan air kumur.

Perlu diingat, penggunaan air dingin tidaklah efektif. Larutan garam dapat membantu meredakan
sakit tenggorokan karena dapat menghilangkan dan menetralkan asam di tenggorokan. Garam
sebagai obat alami radang tenggorokan juga dapat meredakan sensasi nyeri dan terbakar pada
tenggorokan, serta membantu penyembuhan saluran tenggorokan Anda. Hanya saja perlu diingat
bahwa larutan ini untuk berkumur, bukan ditelan.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem pernapasan mammalia khususnya manusia terdiri dari bagian saluran udara dan bagian
pernapasan. 

Bagian saluran udara terdiri dari :


Hidung
Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi
suara.

Tekak (Faring)
Daerah simpangan saluran napas dan saluran makan. Dibedakan atas tiga daerah 

 Daerah hidung (naso-pharynx) Merupakan bagian pertama pharynx kebawah, dilanjutkan


dengan bagian oral organ ini yaitu oro-pharynx.
 Daerah mulut (oro-pharynx)
 Daerah jakun (laryngeo-pharynx)

Jakun (Laring)
Gerbang trakea ini ditunjang oleh beebrapa keping tulang rawan hialain dan elastis, jaringan ikat,
serat otot lurik, dan dilapisi sebelah kelumen oleh tunica mucosa. Tunica mucosa itu memiliki
kelenjar lendir.

Tenggorok (Trakea)
Saluran nafas ini menghubungkan larynx dengan paru. Histologi dinding tenggorok dapat
dibedakan atas tiga lapis, yaitu tunica mucosa, tunica muscularis, tunica adventitia.

Cabang tenggorok (Bronkus)


Ini adalah percabangan tenggorok menuju paru kiri-kanan, disebut bronkhus. Tiap bronkhus
bercabang membentuk cabang kecil, dan tiap cabang bronkhus ini membentuk banyak ranting.

 Ranting tenggorok (bronkiolus)


Tunica mucosa pada bagian ini memiliki epitel kubus yang tak bersilia.
Di bawah tunica adventitia tidak ada lagi keping tulang rawan. Lapisan ini mengandung
mesothelium sebagai penerusan selaput dalam pleura. Bagian pernapasan merupakan tempat
terjadinya pengambilan O2 oleh darah dan pelepasan CO2 oleh darah. Bagian pernapasan terdiri
dari :

 Bronkhioli respiratori
 Kantung alveolus/ dukti alveoli
 Alveolus

Organ pernafasan utama adalah paru-paru (pulmo).


Cabang bronkhi masuk ke dalam paru (pulmo). Paru ada sepasang kiri-kanan, terdiri dari lima
lobi. Tiap lobus oleh septa yang terdiri dari jaringan ikat terbagi-bagi atas banyak lobulli.
Masing-masing lobulus dimasuki oleh satu bronkhiolus. Di dalamnya bronkhiolus bercabang-
cabang kecil berbentuk bronkhiolus ujung, dan berakhir pada bronkhiolus pernapasan. Dalam
lobulli terkandung pula pembuluh darah, pembuluh limfa, urat saraf, dan jaringan ikat. Pada
banyak tempat sepanjang cabang dan ranting bronkhus terdapat nodus limfa menempel pada
dinding.

Mekanisme pernafasan
Pada awalnya kita menghirup udara melalui rongga hidung yang kemudian melewati tekak dan
pangkal tenggorok kemudian terus ke tenggorokan. Dalam rongga dada, tenggorok bercabang
dua yaitu tenggorok kanan dan kiri yang masing-masing cabang memasuki paru-paru kanan dan
paru-paru kiri.
Kelainan Pada sistem pernafasan
1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan

 Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh
bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan
saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami kontraksi yang
mengganggu jalan napas.
 Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
 Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
 Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan
nafas. Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
 Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut
pleura.
 Bronkitis, adalah radang pada bronkus.

2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus

 Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang


menyebabkan peradangan pada dinding alveolus.
 Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil
yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
 Masuknya air ke alveolus.
 Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara
 Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
 Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.

3. Gangguan sistem pernafasan :

 Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau


gangguanpenggunaan O2 oleh jaringan
 Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri
Corynebacterium diphtheriae
 Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri
Diplococcus pneumonia
 Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.
 Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris
tertentu.
 Asma : gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi
mendesak dan batuk yang disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun.
 Kanker paru-paru : akibat sering merokok
 Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara
berlebihan, akibat terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan.
 Influenza (Flu) : Infeksi virus yang terjadi disaluran pernafasan.
 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) : Istilah yang menggambarkan 2 gangguan paru,
yaitu emfisema dan bronkitis kronik, Kedua penyakit tersebut menyerang paru paru dengan
cara yang berbeda.
 Bronkitis : Radang dan iritasi pada dinding saluran udara. Akibatnya,
dinding saluran udara akan menebal karena produksi lendir berlebih, kaku, dan membuat
anda menjadi sulit bernafas.
 Bronkiolitis : Infeksi paru-paru yang seringnya disebabkan oleh virus.
 Laringitis : Kondisi ketika pita suara (Laring) mengalami peradangan.

Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara terganggu,
sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
 Tenzer, Amy. 1993. Struktur Hewan Bagian I. Malang: Universitas Negeri Malang
 Junqueira, C Louise; Carneiro, Jose; diterjemahkan oleh Dearma, Adji. 1982. Histologi
Dasar. Jakarta Utara: EGC Kelapa Muda
 Yatim, Wildan Dr. 1990. Biologi Modern Histologi. Bandung: PT Tarsito

Anda mungkin juga menyukai