Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PERNAFASAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

NAMA DAN NIM :

1.CLARA MARSANDA (P05150219051)

2.JUANDA OKTAPIANSYAH

(P05150219065)

3.TATA ZUZETTA (P05150219081)

DOSEN PEMBIMBING :

HETI RAIS KHASANAH S.FARM.,M.Sc.,Apt

PROGRAM STUDI :DIII FARMASI

JURUSAN :ANALIS KESEHATAN

POLTEKES KEMENKES BENGKULU


TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Salam serta shalawat tak lupa
kita sampaikan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, seorang nabi yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju jaman yang terang benderang seperti yang kita
rasakan seperti saat ini. Makalah ini kami buat untuk mendalami ilmu tentang
ANFIS(Anatomi dan Fisiologi) terutama pada materi “Sistem Pernafasan”. Kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan
terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki,namun demikian
banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi,
memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waku yang akan datang,semoga makalah ini
dapat membantu kami dan orang banyak supaya mengetahui dan memahami mengenai sistem
pernafasan pada manusia.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................1


DAFTAR ISI .......................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan ...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................6
2.1 Struktur dan fungsi organ pernafasan................................................................6
2.2 Proses inspirasi dan ekspirasi pada manusia.....................................................7

2.3 Pengertian respirasi eksternal dan internal.........................................................9

2.4 Mekanisme pernafasan.......................................................................................11

2.5 Transport gas pernafasan..................................................................................13


2.6 Pengaturan pernafasan, jenis-jenis lokasi pusat pernafasan,mekanik pernafasan 16
BAB III PENUTUP ..........................................................................20
3.1 Kesimpulan..................................................................................................20
3.2 Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia
akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem
pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ?. Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri
dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya,
yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok. Metabolisme normal
dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa
metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh
makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan dengan
cara difusi.Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan
oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ
pernapasan disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ
pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap
berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam
jaringan, disebut respirasi internal

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah antara lain:

1. Bagaimana struktur anatomi organ sistem pernafasan?


2. Bagaimana proses inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan manusia
3. apa definisi pernafasan eksternal dan internal
4. Bagaimana mekanik sistem pernafasan
5. Bagaimana sistem transport gas pernafasan
6. Bagaimana Pengaturan pernafasan,jenis jenis lokasi pusat pernafasan,mekanik
pernafasan
1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan antara lain

1.Untuk memahami struktur anatomi organ sistem pernafasan

2.Untuk mengetahui proses inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan manusia

3. Untuk memahami definisi pernafasan eksternal dan internal

4. Untuk mengetahui mekanik sistem pernafasan

5. Untuk memahami bagaimana sistem transport gas pernafasan

6. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Pengaturan pernafasan,jenis jenis lokasi


pusat pernafasan,mekanik pernafasan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Struktur Anatomi Organ Sistem Pernafasan


Untuk mengetahui anatomi sistem pernafasan yang lebih lengkap, dapat kita lihat pada
gambar berikut

1.Hidung dan Rongga Hidung

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk
bernapas.Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya karbon
dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun dari tulang rawan,
tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting dalam
proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan, dan
menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh.

2. Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup udara
melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal
tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan trakea. Di
bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan saluran makanan
dengan saluran udara.
4. Trakea

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari leher ke
bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan
keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan
kerongkongan.   

5.Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2 percabangan menuju


paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus, percabangan akan diteruskan oleh
bronkiolus dan berakhir di alveolus atau gelembung udara.

6. Paru-paru

Pada dasarnya,paru-paru kanan dan kiri memiliki ciri yang berbeda. Misalnya dari berat,berat
paru-paru kiri orang dewasa memiliki berat sekitar 325-550 gram dan paru-paru kanan
memiliki berat sekitar 375-600 gram.

Paru-paru kiri terdiri dari 2 bagian (lobus) sedangkan yang kanan memiliki 3 bagian (lobus)
yang berbeda. Maka dari itu, paru-paru kanan lebih besar ketimbang paru-paru kiri.

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan bernama pleura.
Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri
dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen. Sementara paru-
paru kanan mempunyai 3 segmen.

2.2 Proses Inspirasi dan Ekspirasi Pernafasan Manusia

Proses pernapasan sangat penting untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang berguna sebagai


energi serta berfungsi membuang tumpukan karbon dioksida dan uap air yang merupakan
hasil samping dari pembakaran di dalam tubuh.

Pada Sistem Pernapasan Manusia terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu proses inspirasi
(mengambil udara) dan proses ekspirasi (mengeluarkan udara). Sedangkan jenis pernapasan
terdiri dari dua jenis yaitu pernapasan dada (dikerjakan oleh otot antar tulang rusuk) dan
pernapasan perut (dikerjakan oleh otot diafragma)
1.Proses Inspirasi Dalam Pernapasan Manusia
Inspirasi  adalah bagian aktif dari proses pernapasan yaitu masuknya udara ke dalam tubuh.
Inspirasi diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata (Brain stem).

Aktivasi medulla menyebabkan kontraksi diafragma dan otot-otot intercostal sehingga rongga


dada membesar dan penurunan tekanan rongga pleura yaitu rongga tipis yang berisi cairan di
viseral dan parietal dari paru-paru kiri maupun kanan (rongga paru-paru).

Saat manusia melakukan aktivitas biasa, tubuh akan menggunakan pernafasan dada yang
dipengaruhi oleh kontraksi otot-otot antar tulang rusuk bagian luar yang akan menyebabkan
tulang-tulang rusuk naik terdorong ke atas menjadikan rongga dada membesar, dan volume
paru-paru pun akan membesar.

Hal ini mendorong udara dari luar dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, tenggorokan,
bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

Saat manusia melakukan aktivitas yang berat, tubuh akan menggunakan pernapasan perut
untuk memaksimalkan pengambilan udara yang lebih banyak. Otot-otot yang membatasi
rongga dada dengan rongga perut akan berkontraksi sehingga bentuk difragma akan
mendatar.

Keadaan ini membuat tulang-tulang rusuk terangkat ke atas sehingga menyebabkan volume
rongga dada dan  rongga paru-paru makin membesar.

2.Proses Ekspirasi Dalam Pernapasan Manusia

Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara dari dalam tubuh.


Udara kadaluarsa berupa karbon dioksida dan uap air hasil peristiwa metabolisme tubuh akan
dibuang dalam proses ini. Ekspirasi juga diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula
oblongata (Brain stem) namun kebalikan dari proses inspirasi.Otot-otot antar tulang rusuk
sebelah luar dan otot diafragma mengendur yang akan membuat rongga dada
turun sehingga volume udara di paru-paru mengecil.

Dengan mengecilnya volume udara di paru-paru maka tekanan udara di dalam paru-paru
meningkat dan akan mendorong karbondioksida dari ruang alveolus perlahan naik ke tabung-
tabung pernafasan dan keluar melalui hidung.Saat manusia melakukan aktivitas yang berat
seperti dalam berolahraga atau ketika saluran udara menyempit seperti pada terkena
asma, otot antar tulang rusuk sebelah luar dan otot diafragma akan bergerak cepat
untuk meningkatkan tekanan pleura (udara di dalam paru-paru) agar udara dapat dikeluarkan
dengan cepat.

2.3.Pengertian Respirasi Internal dan Eksternal

Respirasi atau Pernafasan adalah proses fisiologis dimana organisme mensuplai oksigen ke
sel-sel mereka dan sel-sel menggunakan oksigen yang menghasilkan molekul energi tinggi.
Respirasi terjadi pada semua jenis organisme, termasuk bakteri, protista, jamur, tanaman, dan
hewan. Dan berikut ini merupakan ulasan tentang mekanisme pertukaran gas yakni
pernafasan eksternal dan internal semoga bermanfaat! Saat kita bernapas, udara diambil dan
dikeluarkan melalui paru-paru. Dengan lain kata, kita melakukan pernapasan secara tidak
langsung lewat paru-paru. Walaupun begitu, proses difusi pada pernapasan langsung tetap
terjadi pada paru-paru. Bagian paru-paru yang meng alami proses difusi dengan udara yaitu
gelembung halus kecil atau alveolus.
Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap
mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni
mekanisme pernapasan eksternal dan internal.

1.Respirasi Eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-
paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada
saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan
pernapasan eksternal.

Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang
diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO- 3). Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase,
karbondioksida (CO2) air (H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi
keluar.

Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan Hb) melepaskan ion-ion hidrogen
(H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan
berikatan dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).

Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena ada perbedaan tekanan parsial
antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan
karbondioksida pada darah dan udara berbeda.

Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial
oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih
tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara akan
berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.

Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan
parsial karbondioksida pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah akan
lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida
pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.

2.Respirasi Internal

Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan
internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan
karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2)
dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan
tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel.

Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses
difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara
darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah
dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan
jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.

Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan.
Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah.
Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama
hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan bergabung
dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan
segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO- ). CO2
yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-paru, akan tetapi
hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah.
Ion-ion bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih
tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman)
darah.

2.4.Mekanisme Pernafasan

Manusia bernapas melalui dua tahap yaitu inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi
(menghembuskan udara). Inspirasi adalah proses pengambilan udara dimana udara masuk ke
dalam tubuh. Ekspirasi adalah proses pengeluaran udara dari dalam tubuh.

Ada dua mekanisme pernapasan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: 

 Pernapasan Dada
  

 Yang berperan adalah otot-otot antarrusuk atau interkostal untuk menggerakkan tulang-
tulang rusuk. Mekenismenya sebagai berikut:

Inspirasi, otot tulang rusuk bagian luar berkontraksi maka tulang rusuk terangkat sehingga
volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan dalam paru-paru mengecil sehingga udara
diluar mempunyai tekanan yang lebih besar masuk ke dalam paru-paru.

Ekspirasi, bila otot-otot tulang rusuk bagian luar berelaksasi yaitu tulang rusuk dan tulang
dada turun kembali sehingga volume rongga dada mengecil. Oleh karena itu tekanan bagian
luar paru-paru lebih kecil daripada bagian dalam sehingga udara keluar dari paru-paru.

Pernapasan dada dimulai dari kontraksi yang terjadi pada otot antar tulang rusuk yang
menyebabkan dada terangkat dan rongga dada membesar. Karena rongga dada membesar,
tekanan udara di dalam dada lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara luar
masuk ke dalam rongga dada dan diteruskan menuju paru-paru. Oksigen dalam udara tersebut
akan diikat oleh hemoglobin darah yang banyak terdapat di alveolus paru-paru, sehingga
terjadi inspirasi.

Setelahnya, relaksasi terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan tulang-tulang
rusuk turun sehingga rongga dada mengecil. Karena mengecilnya rongga dada, volume paru-
paru juga mengecil sehingga tekanannya menjadi lebih besar daripada tekanan udara luar.
Karena itu, udara pun keluar dari paru-paru pada proses ekspirasi.

 Pernapasan Perut
 

Yang berperan dalam pernapasan ini adalah otot diafragma (sekat antara rongga dada dan
rongga perut)

Mekanismenya adalah sebagai berikut:

-Inspirasi, bila otot diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada membesar.
Oleh karena itu tekanan uara menjadi kecil sehingga udara masuk ke dalam paru-paru.

-Ekspirasi, bila otot diafragma berelaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan
di paru-paru membesar sehingga udara keluar dari paru-paru.

Pernapasan perut terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi pada diafragma. Diafragma
mendatar saat ototnya mengalami kontraksi. Hal ini menyebabkan rongga dada membesar
dan tekanannya lebih kecil daripada tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi inspirasi.

Kemudian, diafragma akan naik saat ototnya mengalami relaksasi. Hal ini berpengaruh pada
mengecilnya rongga dada dan paru-paru yang menyebabkan tekanan menjadi lebih besar
daripada tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi ekspirasi.

2.5 Transport Gas Pernafasan

Transport gas pernafasan terdiri dari Ventilasi, Difusi, transportasi, perfusi

1.Ventilasi paru
Ventilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-
paru.Ventilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan
pernapasan yang utuh. Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma. Diafragma
dipersarafi oleh saraf frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servical
keempat.
Perpindahan O2 di atmosfer ke alveoli,dari alveoli CO2 kembali ke atmosfer. Faktor
yang mempengaruhi proses oksigenasi dalam sel adalah :
a. Tekanan O2 atmosfer
b. Jalan nafas
c. daya kembang toraks dan paru)
d. Pusat nafas (Medula oblongata) yaitu kemampuan untuk meransang CO2 dalam
darah

2.Difusi gas
Difusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.Difusi gas pernapasan terjadi di membran
kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran
Peningkatan ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi karena hal
tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane
tersebut. Klien yang mengalami edema pulmonar, atau efusi pulmonar Membrane memiliki
ketebalan membrane alveolar kapiler yang meningkat akan mengakibatkan
proses difusi yang lambat, pertukaran gas pernapasan yang lambat dan menganggu
proses pengiriman oksigen ke jaringan.
Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu
penyakit kronik, penyakit akut, atau proses pembedahan. Apabila alveoli yang
berfungsi lebih sedikit maka darah permukaan menjadi berkurang
O2 alveoli berpindah ke kapiler paru, CO2 kapiler paru berpindah ke alveoli.
Faktor yang mempengaruhi difusi :
 Luas permukaan paru
 Tebal membrane respirasi
 Jumlah eryth/kadar Hb
 Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas
 Waktu difusi
 Afinitas gas

3.Transportasi gas
Gas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen
ditransfer dari paru- paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen ditransfer dari
paru- paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk
dikeluarkan sebagai produk sampah. Pada tingkat jarinagn, oksigen ditransfer dari
darah ke jaringan, dan karbon dioksida ditransfer dari jaringan ke darah untuk kembali
ke alveoli dan dikeluarkan.Transfer ini bergantung pada proses difusi. Adapun transport gas
terdiri dari

a.Transpor O2
Sistem transportasi oksigen terdiri dari system paru dan sitem kardiovaskular. Proses
pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi),
aliran darah ke paru-paru dan jaringan (perfusi), kecepatan divusi dan kapasitas
membawa oksigen. Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah
oksigen yang larut dalam plasma, jumlah hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin
untuk berikatan dengan oksigen (Ahrens, 1990).
Jumlah oksigen yang larut dalam plasma relatif kecil, yakni hanya sekitar 3%.
Sebagian besar oksigen ditransportasi oleh hemoglobin. Hemoglobin berfungsi
sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Molekul hemoglobin dicampur
dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin. Pembentukan oksi hemoglobin
dengan mudah berbalik (revesibel), sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen
berpisah, membuat oksigen menjadi bebas.Sehingga oksigen ini bias masuk ke dalam
jaringan.
b.Transpor CO2
Karbon dioksida berdifusi ke dalam sel-sel darah merah dan dengan cepat di hidrasi
menjadi asam karbonat(H2 CO3 ) akibat adanya anhidrasi karbonat. Asam karbonat
kemudian berpisah menjadi ion hydrogen(H+ )dan ion bikarbonat (HCO3- )
berdifusi dalam plasma. Selain itu beberapa karbon dioksida yang ada dalam sel darah
merah bereaksi dengan kelompok asam amino membentuk senyawa karbamino.
Reaksi ini dapat bereaksi dengan cepat tanpa adanya enzim. Hemoglobin yang
berkurang (deoksihemoglobin) dapat bersenyawa dengan karbon dioksida dengan
lebih midah daripada oksi hemoglobin. Dengan demikian darah vena mentrasportasi
sebagian besar karbon doiksida.

4.Perfusi
Perfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal
O2 diangkut dlm darah;
(oksi Hb) / Oksihaemoglobin (98,5%)dalam eritrosit bergabung dgn Hb
dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (1,5%)

CO2 dlm darah ditrasport sbg bikarbonat


Dalam eritosit sbg natrium bikarbonat
Dalam plasma sbg kalium bikarbonat
Dalam larutan bergabung dengan Hb dan protein plasma
C02 larut dalam plasma5 – 7 %
HbNHCO3 Carbamoni Hb (carbamate) 15 – 20 %
Hb + CO2 HbC0
bikarbonat60 – 80% HCO3
CO2 + H2O H2CO3 - H+ + CO3-

5.Pengukuran volume paru

Volume paru yang diukur terdiri atas 4 jenis, yaitu :

-Volume tidal

Yaitu volume udara yang di inspirasi atau di ekspirasi setiap kali bernafas normal. Besarnya kira-kira
500 ml pada laki-laki dewasa.

-Volume Cadangan Inspirasi

Yaitu volume udara ekstra yang dapat di inspirasi setelah dan di atas volume tidal normal bila
dilakuan inspirasi kuat. Biasanya mencapai 3000 ml.
-Volume Cadangan Ekspirasi

Yaitu volume udara ekstra maksimal yang dapat di ekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir
ekspirasi tidal normal jumlah normalnya adalah sekitar 1100 ml.

-Kapasitas Inspirasi

Kapasitas Inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi. Ini adalah jumlah
udara yang dapat dihirup seseorang dimulai pada tingkat espirasi normal dan pengembangan paru
sampai jumlah maksimum. Kira-kira 3500 ml.

-Kapasitas Vital

 Kapasitas Vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume cadangan
ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru setelah
terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian megeluarkan sebanyak-banyaknya.

2.6. Pengaturan Pernafasan, Jenis-Jenis Lokasi Pusat Pernafasan dan


Mekanik Pernafasan

-Pengaturan pernafasan

1.   Pengendalian Pernapasan Oleh Sistem Persarafan

Pengaturan pernapasan oleh persarafan dilakukan oleh korteks cerebri, medulla oblongata,
dan pons.

a.   Korteks Cerebri

Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter sehingga memungkinkan kita
dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.

b.   Medulla oblongata

Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan. Pada kedua
oblongata terdapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group (DRG) yang
terletak pada bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group (VRG) yang terletak pada
ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini berperan dalam pengaturan irama
pernapasan. DRG terdiri dari neuron yang mengatur serabut lower motor neuron yang
mensyarafi otot-otot inspirasi seperti otot intercosta interna dan diafragma untuk gerakan
inspirasi dan sebagian kecil neuron akan berjalan ke kelompok ventral. Pada saat pernapasan
kuat, terjadi peningkatan aktivitas neuron di DRG yang kemudian menstimulasi untuk
mengaktifkan otot-otot asesoris inspirasi, setelah inspirasi selesai secara otomatis terjadi
ekspirasi dengan menstimulasi otot-otot asesoris.

Kelompol ventral (VRG) terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi. Pada saat
pernafasan tenang atau normal kelompok ventral tidak aktif, tetapi jika kebutuhan ventilasi
meningkat, neuron inspirasi pada kelompok ventral diaktifkan melalui rangsangan kelompok
dorsal. Impuls dari neuron inspirasi kelompok ventral akan merangsang motor neuron yang
mensyarafi otot inspirasi tambahan melalui N IX dan N X. Impuls dari neuron ekspirasi
kelompok ventral akan menyebabkan kontraksi otot-otot ekspirasi untuk ekspirasi aktif.

c.   Pons

Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat pnumotaksis. Pusat
apneutik terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Fungsi pusat apneutik adalah
untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan
rangsangan impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi. Sedangkan pusat
pneumotaksis terletak di pons bagian atas. Impuls dari pusat pneumotaksis adalah membatasi
durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi menjadi
halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi berjalan secara teratur pula.

2.   Kendali Kimia

Banyak faktor yang mempengaruhi laju dan kedalaman pernapasan yang sudah diset oleh
pusat pernapasan, yaitu adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen
dalam darah arteri. Perubahan tersebut menimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan
respon dari sensor yang disebut kemoreseptor. Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoreseptor
pusat yang berada di medulla dan kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan
karotid pada sistem arteri.

a.   Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah
arteri, cairan serebrospinal peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi
dan kedalaman pernapasan.

b. Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen,
karbon dioksida dan ion hidrogen. Misalnya adanya penurunan oksigen, peningkatan karbon
dioksida dan peningkatan ion hidrogen maka pernapasan menjadi meningkat.

3.   Pengaturan Oleh Mekanisme Non Kimiawi

Beberapa faktor non kimiawi yang mempengaruhi pengatuan pernapasan di antaranya :


pengaruh baroreseptor, peningkatan suhu tubuh, hormon epineprin, refleks hering-breuer.

a.   Baroreseptor, berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan pembuluh
darah besar. Baroreseptor berespon terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan
darah arteri akan menghambat respirasi, menurunnya tekanan darah arteri dibawah tekanan
arteri rata-rata akan menstimulasi pernapasan.

b.   Peningkatan suhu tubuh, misalnya karena demam atau olahraga maka secara otomatis
tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas tubuh dengan cara meningkatkan ventilasi.
c.   Hormon epinephrin, peningkatan hormon epinephrin akan meningkatkan rangsangan
simpatis yang juga akan merangsang pusat respirasi untuk meningkatkan ventilasi.

d.   Refleks hering-breuer, yaitu refleks hambatan inspirasi dan ekspirasi. Pada saat inspirasi
mencapai batas tertentu terjadi stimulasi pada reseptor regangan dalam otot polos paru untuk
menghambat aktifitas neuron inspirasi. Dengan demikian refleks ini mencegah terjadinya
overinflasi paru-paru saat aktifitas berat.

-JENIS-JENIS LOKASI PUSAT PERNAFASAN

Pusat pernapasan terdiri dari area otak yang bertanggung jawab untuk kontrol otomatis
pernapasan. Sel-sel saraf di bagian batang otak yang lebih rendah, yang dikenal sebagai
medulla oblongata , memulai dan mengatur ritme pernapasan . Bidang lain dari batang otak,
disebut pons, mengandung sel-sel saraf yang mempengaruhi tingkat pernapasan. Impuls saraf
perjalanan dari daerah-daerah ke otot-otot pernapasan, menyebabkan inspirasi dan ekspirasi.
Kemoreseptor sel terletak di medula dan arteri utama mendeteksi perubahan dalam tingkat
oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan mengirim impuls saraf untuk mengatur pusat
pernapasan yang sesuai.
Tidak memerlukan pikiran sadar, respirasi terjadi secara spontan mengikuti impuls saraf
berirama yang dihasilkan oleh sekelompok sel alat pacu jantung di medula oblongata.
Merangsang impuls saraf motorik di tulang belakang yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan diafragma dan otot-otot interkostal dari tulang rusuk. Proses ini diatur
sedemikian rupa sehingga saraf memasok otot-otot inspirasi dan ekspirasi tidak pernah aktif
pada waktu yang sama. Sekelompok sel saraf di pons, yang disebut pusat pneumotaxic,
merupakan bagian dari pusat pernapasan dianggap terlibat dalam transisi mengendalikan
antara inspirasi dan ekspirasi.
Saraf vagus, yang muncul di batang otak dan memiliki cabang di paru-paru, dapat
mempengaruhi respirasi. Ketika paru-paru yang membentang selama inspirasi saraf
dirangsang, menyebabkan efek penghambatan yang mencegah overinflation. Beberapa
kontrol sukarela pernapasan juga mungkin, seperti ketika seseorang memutuskan untuk
mengambil napas dalam-dalam. Hal ini melibatkan sel-sel di korteks serebral transmisi
impuls saraf melalui tulang belakang untuk merangsang otot-otot pernapasan diperlukan.
Sebuah sistem regulasi kimia memantau kadar oksigen, karbon dioksida ion, dan hidrogen
dalam darah, memberi informasi kembali ke pusat pernapasan. Sel kemoreseptor yang
sensitif terhadap perubahan kimia dalam darah yang terletak di medula dan dalam tubuh
karotis dan aorta di dalam arteri utama. Jika tingkat oksigen jatuh, atau konsentrasi karbon
dioksida atau ion hidrogen meningkat, kemoreseptor mengirimkan sinyal ke pusat pernapasan
dan meningkatkan respirasi.
Tingkat karbon dioksida Dibesarkan dalam darah, yang dikenal sebagai hiperkapnia ,
awalnya akan menyebabkan peningkatan dalam respirasi. Jika tingkat terus meningkat sistem
saraf pusat menjadi tertekan, menyebabkan kebingungan, koma, dan kematian. Hiperkapnia
dapat terjadi dalam kasus-kasus kegagalan paru-paru di mana pernapasan telah menjadi
sangat sulit. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronik ( PPOK ), atau
obat-obatan seperti morfin yang bekerja pada sel-sel saraf di medula menyebabkan kegagalan
pernapasan pusat. Pengobatan bervariasi tergantung pada penyebabnya, tapi pilihan
umumnya melibatkan pemberian oksigen, kadang-kadang dengan bantuan ventilasi mekanik.

-MEKANIK PERNAFASAN

 Udara,seperti cairan ,berpindah dari daerah bertekanan tinggi menuju tekanan rendah. karena itu,agar
udara bisa berpindah masuk atau keluar dari paru, harus ada perbedaan tekanan antara atmosfer dan
alveoli. Jika tidak terjadi perbedaan tekanan,tidak akan terjadi aliran udara.

Pada keadaan normal,inspirasi akan menyebabkan tekanan dalam alveoli turun sampai di bawah
tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer adalah 0 cmH2O, maka tekanan alveoli di bawah tekanan
atmosfer disebut sebagai pernafasan tekanan negatif. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan udara
dari luar, setelah berhasil mengatasi hambatan dari saluran nafas, masuk melalui saluran nafas ke
dalam paru.

Udara masuk ke dalam paru bisa juga terjadi karena peningkatan tekanan dalam rongga hidung dan
mulut diatas tekanan alveolan. Ventilasi tekanan positif tersebut biasanya dilakukan kepada pasien
yang tidak mampu melakukan pernafasan tekanan negatif dengan efektif yang bisa menimbulkan
perbedaan tekanan antara udara luar dengan alveoli. Udara mengalir keluar dari paru bila tekanan
dalam alveoli lebih tinggi dari udara luar dan cukup untuk menahan tahanan dalam saluran nafas.

Pada akhir ekspirasi, saat semua oto pernafasan relaksasi, paru dan dinding toraks bekerja dengan
arah yang berlawanan satu dengan yang lainnya. Volume paru cenderung mengecil akibat rekoil
elastik keluar dinding dada. Akhirnya,dinding toraks beraksi menahan alveoli agar tetap terbuka
sebagai perlawanan terhadap elastik recoil alveoli ke dalam. Dengan cara serupa(arahnya
berlawanan) paru beraksi menahan dinding dada tetap kecil. Akibat interaksi tersebut, terjadi tekanan
negatif pada ruangan tipis (sekitar 10-30 um pada volume paru normal) yang berisi cairan pleura.
Pada keadaan normal, tidak ada udara dalam ruangan tersebut dan paru dipertahankan mengembang
oleh dinding toraks yang diantarai oleh selapis tipis cairan serosa intrapleura, diperkirakan volume
totalnya 7-15 ml.
BAB 3

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen,pengeluaran karbohidrat hinga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernafas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbidiksida ke
lingkungan.alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hdung,faring,laring,trakea,paru-
paru,bronkus.bronkiolus,dan aveolus. Pada proses inspirasi dan ekspirasi,mekanisme
pernafasan pada manusia dibagi atas pernafasan dada dan pernafasan perut. Sedangkan faktor
yang mempengaruhi frekuensi pernafasan adalah umur,jenis kelamin, suhu tubuh,posisi
tubuh. Pernafasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung elalui dua tahap yaitu
respirasi eksternal dan respirasi internal.serta ada beberapa gangguan pada sistem respirasi
manusia.

3.2 Saran

Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan
lainnya.agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernafasan kita,hindarilah polusi udara dan
gas-gas beracun,dan terutama hindarilah sikap merokok.serta rawatlah paru-paru agar tetap
bersih,karena paru-paru mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan
kerusakan jaringanya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.meraknet.com/2019/04/makalah-sistem-pernapasan-pada-manusia.html

https://jagad.id/sistem-pernapasan-manusia-fungsi-keterangan-dan-gambarnya/

http://makalahcyber.blogspot.com/2012/05/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html

https://blog.ruangguru.com/organ-pernapasan-dan-fungsinya

https://www.padamu.net/inspirasi-dan-ekspirasi-pernapasan-manusia

https://kliksma.com/2015/04/pengertian-respirasi-internal-dan-eksternal.html

https://www.google.co.id/search?
q=DEFINISI+SISTEM+PERNAFASAN+EKSTERNAL+DAN+INTERNAL&safe=strict&source=lnms&
tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjL16SqzsjjAhUU73

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/belajar-saluran-dan-mekanisme-dalam-sistem-
pernapasan/

https://irmavina28blog.wordpress.com/2015/03/29/mekanisme-pernapasan/
http://dianhusadakerina-dianhusadakerina.blogspot.com/2011/05/transport-gas-
pernafasan.html

https://idatiur.wordpress.com/2010/02/11/kontrol-pernafasan/

http://ekaapriliah.blogspot.com/p/jenis-jenis-lokasi-pusat-pernapasan.html

https://cintabahasasastra.wordpress.com/2015/01/16/makalah-sistem-pernapasan-2/

http://mangihot.blogspot.com/2016/10/makalah-sistem-pernafasan-manusia.html

http://fenitiyardianhusada.blogspot.com/p/mekanik-pernafasan.html

http://ratnaarmin.blogspot.com/2010/10/laporan-praktikum-fisiologi.html

Anda mungkin juga menyukai