Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH SISTEM PERNAPASAN DAN PENCERNAAN

FISIOLOGI OLAHRAGA

DISUSUN OLEH

1. Rival Ferryanzah (6222121007)


2. Saidan luthfi (6211121015)
3. Marcopolo Sitepu (622242101)
4. Syaiful sahat m.s 6222121008
5. Jhon Martin Tarigan (6203121083)
6. Hilda Cantika Mendrofa (6222121006)
7. Yunus abadi (622212100)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah kami dapat
menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Tak lupa pula shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, Beserta keluarga-Nya, para sahabat-Nya, dan seluruh ummatNya yang senantiasa
istiqomah hingga akhir zaman, Aamiin.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat umum berjudul “Cara
Bekerja Ilmu" Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Dosen pengampu mata kulia filsafat Umum yang
telah memberikan tugas ini pada ami. Kami memperoleh bayak manfaat setelah menyusun tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kempuan yang kami miliki sangat terbatas. Karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi perbaikan makalah dimasa mendatang.
Harapan kami semoga tugas yang kami susun ini bermanfaat dan memenuhi harapan dari berbagai
pihak. Demikian tugas ini kami susun, semoga bisa memberikan manfaat kepada pembaca. Terimakasih,
Wassalamualaikum.

Medan, 23 Maret 2023

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. SISTEM PERNAFASAN MANUSIA ............................................................ 3
1. Pengertian sistem pernapasan .............................................................................. 3
2. Organ sistem pernapasan ..................................................................................... 5
3. Proses pernapasan manusia ................................................................................ 6
4. Gangguan pernapasan manusia ...........................................................................6
B. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA ............................................................... 8
1.Pengertian sistem pencernaan....................................................................................9
2.Alat alat sistem pencernaan..................................................................................... 10
3. Proses pencernaan ..................................................................................................11
4. Gangguan pencernaan.
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14
Kesimpulan.................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu organisme atau makhluk hidup memiliki bermacam macam


sistem jaringan atau organ dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki
fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi makhluk hidup, diantaranya
adalah sistem pernafasan dan sistem pencernaan. Sistem pernafasan dan
sitem pencernaan ini sendiri memiliki fungsi dan peranan yang sangat
struktural dan terkoordinir.

Dalam ilmu histologi, sistem pernafasan dan sistem pencernaan akan


dibahas secara detail bahkan sampai anatominya, sehingga kita bisa
mengetahui organ dan salurans apa saja yang ikut berperan dalam
menyalurkan oksigen (O2) dan nutrisi yang yang kita butuhkan.

Sistem pernafasan dan pencernaan manusia saling bekerjasama


secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai
mahasiswa kita perlu memahami sistem pernafasan dan pencernaan manusia.
Sehingga kita dapat menjadi penggerak dalam bidang kesehatan khususnya
pernafasan dan pencernaan dalam mengajar di tingkat SD kelak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernafasan manusia?
2. Apa saja organ dan fungsi organ pernafasan manusia?
3. Bagaimana proses pernafasan manusia?
4. Apa saja gangguan pada system pernafasan manusia?
5. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan manusia?
6. Apa saja organ dan fungsi organ pencernaan manusia?
7. Bagaimana proses pencernaan manusia?
8. Apa saja gangguan pada system pencernaan manusia?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pernafasan manusia
2. Untuk mengetahui organ dan fungsi organ pernafasan manusia
3. Untuk mengetahui proses pernafasan manusia
4. Untuk mengetahui gangguan pada system pernafasan manusia
5. Untuk mengetahui pengertian dari system pencernaan manusia
6. Untuk mengetahui organ dan fungsi organ pencernaan manusia
7. Untuk mengetahui proses pencernaan manusia
8. Untuk mengetahui gangguan pada system pencernaan manusia
BAB II

SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

A. Pengertian Sistem Pernafasan Manusia

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari


udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan
berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi
pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni
saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

B. Organ Sistem Pernafasan Manusia

1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung


juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai
alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-
paru, dan sebagai indera penciuman.

2. Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke


tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan
(saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring
disebut pula pangkal tenggorokan. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan
epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka
sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih


10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding
tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut:

a. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.


b. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
c. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang
menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu
dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.

Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh


gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan
mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara
pernapasan.

4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya


sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-
paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar
daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Bronkus kanan bercabang menjadi
tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
5. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus


bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

6. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur


berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-
kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

7. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut


dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir
bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir
atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-
paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan


pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara
pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 ml. Setelah kita
melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-
dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa
disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan
napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi
biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-
kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu.
Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara
pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas
vital paru-paru.

C. Proses Pernapasan Manusia

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang


diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang
hidung (nares). Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang
terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula


kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga
rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut.
Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga
berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan
dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga


dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung
selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-
paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok


atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau
bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan
akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.

Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang
selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas
oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri
jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan


dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan
berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-
tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga
dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.

D. Gangguan pernafasan manusia

1. Sinusitis

Sinusitus adalah peradangan rongga hidung bagian atas. Gejala


sinusitis adalah sakit kepala, rasa sakit di bagian wajah, dema, keluar ingus
bening, rasa sesak di rongga hidung, tenggorokan sakit, dan batuk.
Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau
menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mukus
(cairan) hidung dari hidung.

2. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus atau bronkiolus. Gejala


penyakit ini adalah batuk batuk, demam, sakit di bagian dada.
Bronkitis disebabkan oleh virus, bakteri, merokok, menghirup
bahan kimia pencemar atau debu. Penyebab ini akan mengiritasi silia yang
terdapat dalam bronkus atau bronkiolus. Silia yang teriritasi akan berhenti
fungsinya. Akibatnya kotoran akan menumpuk di bronkus atau bronkiolus.
Usahakan tidak menghirup udara yang tercemar.
3. Asfiksi

Asfiksi merupakan terganggunya pengangkutan oksigen ke sel-sel


atau jaringan tubuh. Asfiksi dapat terjadi pada paru- paru atau jaringan
tubuh. Misalnya, terisinya alveolus dengan cairan limfe karena infeksi
bakteri. Dalam keadaan demikian, difusi oksigen ke alveolus berkurang.

4. TBC ( tuberculosis )

TBC merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh


bakteri Mycobcterium tuberculosis. Gejala penderita TBC adalah
kelelahan, kehilangan berat badan dan berkeringat pada malam hari. Jika
infeksi lebih buruk, gejala yang timbul yaitu dada sakit, batuk dengan
mengeluarkan dahak atau darah.
Penderita TBC dapat diobati dengan pemberian antibiotik oleh
dokter. Pengobatan secara teratur selama 6- 12 bulan dapat mencegah TBC
kambuh lagi. Penyakit TBC merupakan penyakit menular. Oleh karena itu,
pencegahn dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan
penderita TBC.

5. SARS (severe acute respiratory syndrome)

SARS adalah penyakit saluran pernafasan akut yang disebabkan


oleh virus. Gelaja penyakit ini adalah sakit kepala, demam tinggi, batuk –
batuk, susah bernafas, tenggorokan gatal, lesu, dan nyeri tubuh.
BAB III

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

A. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah


makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

1. Injesti

Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut.


Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti
sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.

2. Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan


menjadi kecil dan lembut yang dilakukan oleh gigi. Proses ini bertujuan
untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses
ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.

3. Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-


molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana sehingga mudah dicerna yang dilakukan oleh enzim, asam, dan
air.

4. Penyerapan

Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke


sistem sirkulator melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.

5. Penyingkiran

Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna atau


sisa proses pencernaan melalui defekasi.

B. Alat-alat Sistem Pencernaan Manusia

1. Mulut

Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah,


rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam
yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa
makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi
pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi
(dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar
anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
Mulut terdiri dari:

1. Langit-langit 5. Pembuluh darah dan saraf


2. Gigi langit-langit
3. Gusi 6. Amandel
4. Tulang langit-langit 7. Lidah
8. Anak lidah

2. Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung.


Kerongkongan disebut juga esofagus. Otot pada kerongkongan berfungsi
untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan
gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta
bagian-bagiannya:

Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.


2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan
otot polos.
3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
3. Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna


berbagai zat-zat makanan. Di dalam lambung terjadi pencernaan
kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin,
enzim lipase, dan asam lambung (HCl).

Enzim Renin yang dihasilkan oleh dinding lambung ini


berperan untuk mengendapkan kasein agar semua nutrisi di
dalam air susu dapat dicerna dan disera oleh tubuh.

Enzim pepsin merupakan enzim pada lambung yang


berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton. Pepsin
dihasilkan oleh kelenjar lambung berupa pepsinogen,
kemudian bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin.
Protein yang masuk ke saluran pencernaan adalah senyawa
dengan susunan molekul yang kompleks sehingga harus
disederhanakan menjadi molekul yang lebih sederhana
(pepton) oleh enzim pepsin sehingga mudah diserap oleh
tubuh.

Enzim lipase merupakan enzim pada lambung yang


berfungsi untuk mengubah zat lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. sehingga lambung mudah untuk mencernanya
yang nantinya akan diserap oleh usus halus.

Selain enzim pada lambung yang telah disebutkan di


atas, dalam proses pencernaan makanan lambung juga
dibantu oleh asam lambung (HCL). Asam lambung ini
berfungsi sebagai desinfektan atau pembunuh kuman
penyakit yang masuk ke lambung.
Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan
pilorus.

a. Kardiaks: Pintu masuk makanan dari kerongkongan melalui gerak


peristaltik oleh kerongkongan.
b. Fundus: Bagian tengah lambung tempat makanan ditampung dan
mengalami perlakukan kimiawi. Fundus bisa menyimpan makanan
sementara sekitar kurang lebih satu jam.
c. Korpus: Terletak di pusat organ yang dimana pada tempat itu
pencernaan kimia terjadi.
d. Pilorus: Bagian bawah lambung dan menjadi tempat keluarnya
makanan dari lambung yang berhubungan secara langsung dengan
usus 12 jari pada usus halus.

4. Usus Halus

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan.

a. Enzim maltase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah


maltosa menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu glukosa.

b. Enzim sukrose berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa


dan fruktosa.

c. Enzim erepsin mempunyai fungsi untuk memecah pepton menjadi


asam amino.
d. Enzim laktase berperan untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa agar molekulnya dapat diserap dengan mudah oleh usus
halus.

e. Enzim enterokinase merupakan enzim yang mempunyai fungsi khusus


yaitu untuk mengubah tripsinogen menjadi tripsin (untuk di gunakan di
pankreas), serta mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin. Jadi enzim
enterokinase ini bertugas untuk mengaktifkan enzim yang lain agar
dapat bekerja secara optimal.

f. Enzim peptidase merupakan enzim yang dikeluarkan bersama getah


usus halus (intestinum) yang berfungsi untuk mengubah molekul
peptida menjadi asam amino.

Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut


vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut
melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol
diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus
halus beserta bagian-bagiannya:

Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan
ileum.

5. Usus Besar

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan.


Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ
lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan
bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-
bagiannya:

Struktur usus besar terdiri dari:

1. Usus buntu
2. Kolon asedens (kolon naik)
3. Kolon transversum (kolon datar)
4. Kolon desendens (kolon turun)
5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.

6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan


lingkungan luar tubuh. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan
feses melalui proses defekasi (buang air besar). Fungsi rektum adalah
untuk menyimpan feses sementara waktu.

Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:


C. Proses Pencernaan Manusia

1. Pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan


mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan
pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim
ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung
zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa
mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
2. Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati
kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya
kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan
melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim
3. Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar
3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus
dua belas jari terdapat enzim-enzim yang berasal dari pancreas
4. Empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, memberikan ciri warna cokelat pada feses.
5. Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus
terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan.
6. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses.
Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K dalam proses pembekuan darah.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.
Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
D. Gangguan pencernaan manusia

1. Gastritis

Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat


peradangan dinding lambung. Apabila mukus tersebut rusak, dinding
lambung rentan mengalami peradangan.

Gejala gastritis adalah:

• Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.

• Hilang nafsu makan.

• Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.

Untuk membantu meredakan gejala dan penyembuhan gastritis,


pasien perlu menyesuaikan gaya hidup dan kebiasaan. Pasien akan
dianjurkan untuk membuat pola dan jadwal makan yang teratur. Selain itu,
pasien sebaiknya menghindari makanan berminyak, asam, atau pedas,
guna mencegah gajala gastritis bertambah parah. Jika sering mengonsumsi
minuman beralkohol, pasien akan dianjurkan untuk mengurangi atau
bahkan menghentikan kebiasaan tersebut.

2. Tukak Lambung

Tukak lambung (ulkus peptikum, peptic ulcer) adalah luka yang


muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung.

Penyebab Tukak Lambung:

• Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput


pelindung dinding lambung.
• Mengalami stres yang tidak segera diatasi.
• Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi
orang yang terinfeksi bakteri pylori.

Pengobatan Tukak Lambung

• Membatasi konsumsi minuman keras.


• Berhenti merokok.
• Menghindari konsumsi makanan pedas atau berlemak.

Pencegahan Tukak Lambung

• Menjaga kebersihan diri dari penyebaran bakteri Helicobacter pylori.


• Mengurangi atau berhenti merokok.
• Menghindari minuman beralkohol.

3. Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terjadi pada usus


besar (kolon) dan rektum. Pada kelainan ini, terdapat tukak atau luka di
dinding usus besar sehingga menyebabkan tinja bercampur dengan darah.

Gejala Kolitis Ulseratif

• Diare yang disertai darah, lendir, atau nanah.

• Nyeri atau kram perut, nyeri pada rektum

• Penurunan berat badan, demam, kelelahan

Penyebab Kolitis Ulseratif

Penyebab kolitis ulseratif belum diketahui secara pasti, namun diduga


penyakit ini disebabkan oleh respons autoimun.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari


udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
2. Organ Sistem Pernafasan Manusia

1) Hidung (Cavum Nasalis)

2) Tekak (Faring)

3) Bronkiolus
4) Alveolus
5) Paru-paru
Gangguan Sistem Pernafasan manusia
6) Sinusitis
7) Bronktitis

3. Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang


diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui
lubang hidung (nares). Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke
batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang
bernama bronchus atau bronkus.

4. Gangguan pernafasan manusia antara lain: Sinusitis, Bronkitis, Asfiksi,


TBC ( tuberculosis ), SARS (severe acute respiratory syndrome).
5. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Prposes pencernaan pada manusia dibagi menjadi 5 macam yaitu:
1) Injesti
2) Pencernaan Mekanik
3) Pencernaan Kimiawi
4) Penyerapan
5) Penyingkiran
6. Alat-alat Sistem Pencernaan Manusia:

1) Mulut terdiri dari : Langit-langit, Gigi, Gusi, Tulang langit-langit,


Pembuluh darah dan saraf langit-langit, Amandel, Lidah, Anak lidah.
2) Kerongkongan
3) Lambung
4) Usus halus
5) Usus besar
6) Anus

7. Proses Pencernaan Manusia

Pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan


mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan
pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Makanan
selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar
3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus
dua belas jari terdapat enzim-enzim yang berasal dari pancreas Empedu
dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Selanjutnya
makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses.

8. Gangguan pencernaan manusia antara lain: Gastritis, Tukak Lambung,


Kolitis ulseratif.
DAFTAR PUSTAKA

Saktoyono. 2004. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis(Dispepsia atau


Magg), infeksi mycobacteria pada Ulcer Gast. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

http://woocara.blogspot.com/2016/07/pengertian-gizi-macam-macam-zat-gizi-
fungsi-zat-gizi.html#ixzz5UpfErct9

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-gizi-zat-gizi-fungsi-
manfaat.html

http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/sistem-pernapasan-pada-manusia-
artikel.html

http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/10/sistem-pencernaan-pada-manusia-
materi_25.html

Anda mungkin juga menyukai