2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Anatomi Sistem Integumen"
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosoal
Budaya Dasar. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sumiyati,S.Pd.,M.Pd selaku dosen Mata
Kuliah Anatomi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan …………..............................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................……………....2
2.1 Pengertian Sistem Sistem Pernafasan Manusia...................................................2
2.2 Fungsi Sistem Pernafasan..................................................................................3
2.2.1 Saluran Penghantar Udara.............................................................................4
2.1.2 Pernapasan Internal........................................................................................5
2.2 Fungsi Sistem Pernapasan............................................................................5
2.2.1 Saluran Penghantar Udara.................................................................................7
2.2.2 Rongga Hidung……....................................................................................8
2.2.3 Faring (Rongga tekak).................................................................................9
2.2.4 Larings (Kotak suara)……………………………………………………….10
2.2.5 Trakea (Batang tenggorok)…………………………………………………..10
2.2.6 Bronkus dan Percabangannya……………………………………………….10
2.2.7 Paru-paru……………………………………………………………………..11
2.2.8 Pembuluh darah dan persarafan…………………………………………….12
2.2.9 Jumlah udara dalam paru…………………………………………………..12
2.3 Mekanisme Pernafasan…………………………………………………………13
2.3.1 Inspirasi………………………………………………………………………13
2.3.2 Ekspirasi…………………………………………………………………….14
BAB III PENUTUP .............................................................................................15
Kesimpulan......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah
menciptakan system organ yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan
fungsinya, diantaranya pada sistem pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja
sama dengan sistem transportasi agar proses metabolisme pada tubuh dapat
berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan merupakan salah satu
study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan
hewan (seperti; insekta, ikan, amfibi dan burung). Sedangkan sistem pernapasan
pada manusia terjadi melalui saluran penghantar udara yaitu alat-alat
pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana masing-masing alat pernapasan
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya,
sebagian besar dari kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem
pernapasan tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan ini, yaitu:
1.2.1 Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan.
1.2.2 Untuk mengetahui fungsi dari sistem pernapasan.
1.2.3 Untuk mengetahui struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan
atau saluran penghantar udara pada manusia.
1.2.4 Untuk mengetahui mekanisme daripada sistem pernapasan pada
manusia.
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini, yaitu:
1.3.1 Sebagai bahan pengetahuan untuk dikembangkan lebih jauh lagi.
1.3.2 Dengan mengetahui struktur organ daripada alat-alat pernapasan pada
manusia beserta fungsi dari system pernapasan, maka setidaknya dapat
mempermudah dalam pembelajaran.
1.3.3 Melengkapi Tugas
BAB II
Dalam hal pernafasan = udara yang di inspirasi melalui rongga hidung akan menjalani
3 proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghanatan, dan pelembaban.
Ephithelium olfactory = bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam
penerimaan bau.
Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukan suara- suara fenotik dimana ia
berfungsi sebagai ruang resonasi.
Pada potongan frontal, rongga hidung berbentuk seperti buah alpukat, terbagi
dua oleh sekat (septum mediana). Dari dinding lateral menonjol tiga lengkungan
tulang yang dilapisi oleh mukosa, yaitu:
Konka nasalis superior,
Konka nasalis medius,
Konka nasalis inferior, terdapat jaringan kavernosus atau jaringan erektil yaitu
pleksus vena besar, berdinding tipis, dekat permukaan.
Sinus paranasal adalah rerongga berisi udara yang terdapat dalam tulang-
tulang tengkorak dan berhubungan dengan rongga hidung. Macam-macam sinus yang
ada adalah sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus etmoidalis, dan sinus sfenoidalis.
2.2.7 Paru-paru
Paru-paru adalah struktur elastis sperti spons. Paru-paru berada dalam rongga
torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya di sisi kiri dan
kanan mediastinum (struktur blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru-
paru menutupi jantung, arteri dan vena besar, esophagus dan trakea).
Paru-paru memilki :
Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.
Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada.
Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
Basis, Terletak pada diafragma.
Paru-paru juga di lapisi oleh pleura yaitu parietal pleura (dinding thorax) dan
visceral pleura (membrane serous). Di antara rongga pleura ini terdapat rongga
potensial yang disebut rongga pleura yang didalamnya terdapat cairan surfaktan
sekitar 10-20 cc cairan yang berfungsi untukmenurunkan gaya gesek permukaan
selama pergerakan kedua pleura saat respirasi. Tekanan rongga pleura dalam keadaan
normal ini memiliki tekanan -2,5 mmHg.
Paru kanan relative lebih kecil dibandingkan yang kiri dan memiliki bentuk
bagian bawah seperti concave karena tertekan oleh hati. Paru kanan dibagi atas tiga
lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior. Sedangkan paru kiridibagi dua lobus
yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang
mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar,
sakkus alveolar dan alveoli.
Paru-paru divaskularisasi dari dua sumber, yaitu:
a. Arteri bronchial yang membawa zat-zat makanan pada bagian conduction portion,
bagian paru yang tidak terlibat dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui vena-
vena bronchial.
b. Arteri dan vena pulmonal yang bertanggungjawab pada vaskularisasi bagian paru
yang terlibat dalam pertukaran gas yaitu alveolus.
Pada Pada
Wanita Pria
Volume residu Adalah volume udara yang 1,1L 1,2L
tertinggal dalam paru
sesudah ekspirasi
maksimal.
Tidal Volume Adalah volume udara yang
masuk dan keluar pada
pernapasan biasa, sebanyak
0,5L setiap kali bernapas.
Inspiratory Adalah volume udara yang 1,9L 3,3L
reserve volume tersisa setelah inspirasi
maksimal, selain tidal
volume.
Expiratory Adalah volume udara yang 0,7L 1,0L
reserve volume tersisa setelah ekspirasi
maksimal, selain tidal
volume.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari tinjauan teoritis pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
3.1.1 Sistem pernapasan adalah pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
antara sel-sel tubuh serta lingkungan. sistem pernapasan terdiri atas pernapasan
Eksternal (luar) dan internal (dalam). Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke
darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah
dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
3.1.2 Sistem pernapasan memiliki fungsi:
Fungsi utama yaitu untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara kedalam
darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
Fungsi tambahan yaitu sebagai tempat menghasilkan suara, Meniup (balon,
kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya), Tertawa., Menangis, Bersin,
Batuk, Homeostatis (pH darah), dan Otot-otot pernapasan membantu kompresi
abdomen (miksi,defekasi,partus).
3.1.3 Sistem pernapasan terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh
atau melalui jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ atau
bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga hidung, Farings
(Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang tenggorok), Bronkus dan
Paru-paru.
3.1.4 Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus menerus
ke dalam membran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu inspirasi dan
ekspirasi. Kedua fase ini sangat tergantung pada karakter paru dan rongga thorax.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Tambayong, Jan. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
Penerbit buku kedokteran EGC.
C. Pearce, Evelyn. 1993. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia.
Communication Limited, Cambridge. 1996. Anatomi dan Fisiologi Modul Swa-
instruksional. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca
Exact.