Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

GURU PEMBIMBING : MIA PERMANA SARI AM.D


KELOMPOK II

Ketua kelompok : Meika Ambar Styanti


Anggota : Regina Putriola
: Keyla Nurmareza
: Fathimatuz Zaqiyah Z
: Galang Bangkit H
: Taopik Hidayatuloh
: Danish Jalwa Mirza
: Muhammad Aldi

SMPN 59 KOTA BEKASI


JL. KELURAHAN II NO.4 RT/RW 003/002, KEL. SUMUR BATU, KEC. BANTAR GEBANG, KOTA
BEKASI
2023

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang,kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
rahmat, hidayah, kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berisi tentang sistem pernapasan manusia.
Pelajaran biologi meupakan pelajaran alam yang memuat semua
tentang kehidupan ilmu biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Khususnya mempelajari apa saja yang masuk ke dalam tubuh
manusia. Apa yang masuk ke dalam tubuh seperti hal nya oksigen
haruslah yang baik saluran pernanpasan.
Maka dari itu makalah ini membahas tentang sistem pernapasan,dan
bagaimana proses pernapasan yang seharusnya. Dan saya akan senang
jika pembaca menyampaikan keluhan,kritik,saran, pertanyaan pada saya
karena sesungguhnya itulah yang dapat membuat makalah saya menjadi
lebih baik lagi.
Saya berharap materi yang disamapaikiain dalam makalah ini dapat
diambil manfaat nya, dan saya berhaarap pembaca menjadi lebih peduli
akan alam dan sekitarnya dan dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
BEKASI,11-02-2023

KELOMPOK 2
I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………….............................I
Daftar Isi………………………………………………………………………..........................................II
BAB I Pendahuluan :

 Latar Belakang……………………………………………………………………..………..…1
 Rumusan
Masalah………………………………………………………………………….......1
 Tujuan……………………………………………………………………………………….....1
BAB II Pembahasan :
A. Pengertian Respirasi
1. Macam ‘ Prosses Respirasi………………………………………………………..….2
B. Organ Tubuh Yang Bekerja Pada Sistem Pernapasan Pada Manusia Dan Perannya
1. Organ Pernapasan Manusia …………………………………………………………2
2. Mekanisme Pernapasan Manusia …………………………………………………...5
3. Farekuensi Pernapasan Manusia …………………………………………………....6
4. Volume Pernapasan …………………………………………………………...…..6
C. Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia
1. Influenza
2. Tonsilitis
3. Faringitis
4. Pneumonia
5. Tuberculosis (TBC)
6. Asma
7. Kanker Paru-paru

BAB III Penutup :


A. Kesimpulan Dan Saran………………………...………………………………………………..…9
Daftar Pusaka…………………………………………………………………………………….……....10

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pernapasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem organ yang
digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernapasan ini merupakan salah satu
sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Sistem
pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh struktur tersebut terlibat didalam proses
respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbon
dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses
pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi
pada seluruh system tubuh.
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup. Dengan mengenali ciri-ciri makhluk hidup,
kita akan melihat keanekaragaman makhluk hidup yang tidak terbatas pada fisik saja, tetapi juga
terlihat pada struktur tubuh, tingkah laku, dan interaksinya dengan yang lain.
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas. Di alam raya ini tidak ada satupun
makhluk hidup yang tidak bernapas, apalagi manusia. Manusia sangat membutuhkan oksigen
dalam bernapas dan untuk menjalankan berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu, di dalam tubuh
manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran oksigen dan pengeluaran
karbondioksida dari dalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian respirasi
2. Apa saja organ tubuh yang bekerja dalam sistem pernapasan manusia dan perannya?
3. Apa saja gangguan kesehatan yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia?
4. Bagaimana cara menjaga kesehatan pernapasan manusia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui beberapa organ pernapasan pada manusia
2. Untuk mengetahui proses pernapasan pada manusia
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia
5.Untuk mengetahui beberapa gangguan pernapasan pada manusia
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Respirasi
Respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup ada tiga
proses dasar dalam respirasi manusia yaitu :
(1) Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses menghirup udara (inhalasi) dan
mengembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan
alveolus paru-paru.
(2) Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus paru-paru dengan darah di
dalam pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses tersebut darah dalam pembuluh kapiler mengikat
O, dari alveolus dan melepaskan CO menuju alveolus.
(3) Respirasi internal, merupakan pertukaran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler
jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh. Pada proses tersebut darah melepaskan O, dan
mengikat CO,. Di dalam sel tubuh, O, digunakan untuk reaksi metabolisme tubuh, selama proses
ini dihasilkan energi 2 berupa ATP dan sisa metabolisme berupa CO,. Proses yang terjadi di
dalam sel tersebut disebut dengan respirasi seluler.

B.Organ tubuh yang bekerja pada sistem pernapasan manusia dan perannya
1. Organ Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tekak), laring (ruang suara), trakea
(tenggorokan), bronkus, dan paru-paru. Organ penyusun sistem pernapasan tersebut dapat
dikelompokkan berdasarkan struktur maupun fungsinya. Secara struktural, sistem pernapasan
tersusun atas dua bagian utama yaitu:
1. Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring.
2. Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.
Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama yaitu:
1. Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling terhubung
baik di luar maupun di dalam paru-paru. Bagian penghubung, meliputi hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring,
menghangatkan, dan melembapkan udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru.
2. Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran
gas yaitu alveolus.

2
Berikut ini adalah organ organ yang di gunakan dalam pernapasan manusia :
A. Hidung
Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara pernapasan. Hidung
merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan tersusun atas tulang rawan. hidung terdiri
dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Sekitar 15.000 liter udara setiap
hari akan melewati hidung. di dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambut-rambut kecil
(silia) dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut
hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau. Berikut ini adalah
fungsi hidung.
1. Menghangatkan Udara
Hidung memiliki struktur pembuluh darah yang sangat kecil dan tipis yang berada di sekitar
hidung. ketika udara yang terhirup dingin hidung memperbesar pembuluh pembuluh darah
sehingga menambah luas permukaan untuk proses menghangatkan udara yang lebih besar.
2. Melembabkan Udara
Hidung mensekresikan lendir, bahkan setiap harinya lendir yang diekskresikan mencapai 1
liter. dengan lendir tersebut, air akan diuapkan untuk melaksanakan proses pelembaban udara
tersebut sehingga udara yang masuk ke paru-paru akan selalu dalam keadaan lembab yaitu,
80%
3. Membersihkan Udara
Lendir juga ternyata dapat menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari saringan dari
rambut hidung.
B. Faring (Tenggorokan)
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung
sehingga rongga mulut dan diatas laring (superior) dinding faring tersusun atas otot-otot rangka
yang dilapisi oleh membran mukosa. kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam
proses menelan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada
reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
3
C. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang berhubungan faring dengan trakea.
di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. epiglotis berupa katup tulang rawan yang
berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring sewaktu
menelan makanan atau minuman. apabila ada partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau
minuman yang masuk ke dalam laring akan terjadi refleks batuk, yang berfungsi untuk
mengeluarkan partikel tersebut dari laring. struktur laring disusun oleh kepingan tulang rawan,
antara lain seperti berikut.
1. Tulang Rawan epiglotis berjumlah 1 dan terletak di puncak laring berbentuk daun.
2. Tulang Rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak di sebelah
anterior dari laring. perbedaan antara pria dan wanita yakni pada pria lebih besar dan
menonjol yang membentuk jakun
3. Tulang Rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring berbentuk
cincin.
4. Tulang Rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak diatas krikoid yang berhubungan
dengan pita suara.
5. Tulang Rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis dan aritenoid.
6. Tulang Rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid. pangkal
tengkorak dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). pada waktu menelan
makanan, epiglotis melipat ke bawah menutup lain sehingga makanan tidak dapat masuk
ke dalam laring. Sementara, pada saat bernapas epiglotis akan membuka. itulah sebabnya
saat kita menelan makanan tidak mungkin bersamaan dengan menghirup udara.
Pangkal tengkorak dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Pada waktu
menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutup lain sehingga makanan tidak dapat
masuk ke dalam laring. Sementara, pada saat bernapas epiglotis akan membuka. Itulah sebabnya
saat kita menelan makanan tidak mungkin bersamaan dengan menghirup udara.
D. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan). Trakea
adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar
10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput
lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea untuk
menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
E. Bronkus
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua. Percabangan trakea
tersebut disebut dengan bronkus, masing- masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-
paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan
bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
4
F. Bronkus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan cabang-cabang
kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat
kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveoli).
G. Paru Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-
paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang
terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura
berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari
gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan
dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.
H. Alveolus
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. struktur yang demikian
memudahkan molekul-molekul gas melalui dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh
kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran
dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus
memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. luas permukaan
alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus
dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

2. Mekanisme Pernapasan Manusia


Mekanisme pernapasan terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah proses saat
udara masuk ke paru-paru. Sementara itu, ekspirasi adalah proses ketika udara keluar dari paru-
paru.

Proses terjadinya Inhalasi dan Ekshalasi adalah:


 Inhalasi/Inspirasi
Selama proses inhalasi, volume paru-paru mengembang sebagai akibat dari kontraksi
diafragma dan otot-otot interkostal (otot-otot yang terhubung ke tulang rusuk), sehingga
memperluas rongga dada. Penurunan tekanan di rongga dada relatif terhadap lingkungan
membuat tekanan rongga kurang dari tekanan atmosfer. Gradien tekanan antara atmosfer
dan rongga dada ini memungkinkan udara untuk masuk ke dalam paru-paru. Itulah proses
terjadinya inhalasi.
 Ekshalasi/Ekspirasi
Saat menghembuskan napas (ekspirasi), paru-paru mundur untuk memaksa udara keluar
dari paru-paru. Otot-otot interkostal rileks, mengembalikan dinding dada ke posisi
semula. Tekanan udara dalam paru-paru akan naik melebihi tekanan udara atmosfer dan
udara akan mengalir keluar dari paru-paru. Jadi, keluarnya udara pernapasan dari paru
paru adalah karena rongga dada mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru membesar.
5

3. Frekuensi Pernapasan
Ada beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan di antaranya adalah jenis kelamin, posisi
tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu tubuh.

 Umur, pada umumnya semakin bertambah umur seseorang maka semakin rendah frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan
energinya.
 Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak memerlukan
energi. Kebutuhan oksigen dan produksi CO² pada laki-laki juga lebih tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa proses metabolisme pada laki-laki jauh lebih tinggi daripada perempuan.
 Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh, sehingga diperlukan
peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran CO.
 Posisi tubuh, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Hal ini berkaitan
dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi tubuh berdiri, otot-otot
kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh untuk tetap tegak
berdiri. Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk atau berbaring, beban berat tubuh disangga oleh
sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan banyak energi, dengan demikian
frekuensi pernapasannya rendah.
 Kegiatan atau aktivitas tubuh, orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak energi
dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran.
Ketika tubuh memerlukan banyak energi maka tubuh perlu lebih banyak oksigen sehingga
frekuensi pernapasan meningkat.
 Keadaan emosi Keadaan emosi seseorang juga dapat memengaruhi frekuensi pernapasannya.
Keadaan emosi seperti takut, cemas, dan marah dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.
Perasaan senang yang besar juga dapat menaikkan hormon adrenalin dan memicu peningkatan
frekuensi pernapasan.
 Kadar karbondioksida dalam darah Faktor selanjutnya yang memengaruhi frekuensi pernapasan
adalah kadar karbondioksida dalam darah. Peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah dapat
meningkatkan kadar ion hidrogen. Dilansir dari Lumen Learning, peningkatan ion hidrogen
kemudian memicu kemoreseptor pusat untuk merangsang pernapasan. Akibatnya, frekuensi
pernapasan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan karbon dioksida dan menurunkan kadar ion
hidrogen dalam darah.

4. Volume Pernapasan
Volume udara adalah seberapa banyak udara yang masuk ke tubuh ketika seseorang sedang melakukan proses
pernapasan. Terdapat beberapa klasifikasi mengenai volume udara ini :

1. Volume tidal
Banyaknya udara yang keluar masuk paru-paru masih dalam fase normal, yakni sekitar 500 mL.
2. Volume cadangan ekspirasi
Sisa volume udara yang masih bisa dikeluarkan setelah melakukan ekshalasi normal. Kapasitasnya
sebanyak kisaran 1.500 mL.
3. Volume cadangan inspirasi
Banyaknya udara yang masih bisa masuk ke paru-paru setelah menjalankan proses inhalasi normal,
kapasitasnya kurang lebih 1.500 mL.
6
4. Volume residu
Sisa terakhir udara di paru-paru yang telah mengeluarkan seluruh udara (ekshalasi maksimal), banyaknya
sekitar 1.000 mL.
5. Kapasitas vital paru-paru
Volumenya sekitar 3.500 mL dan merupakan penjumlahan dari volume tidal, cadangan Ekspirasi, dan
volume cadangan inspirasi di paru-paru.
6. Kapasitas total paru-paru
Jumlah maksimal yang dapat ditampung oleh paru-paru berkat penjumlahan kapasital vital
Paru-paru dengan volume residu. Kapasitasnya sekitar 4.500 mL.

C.Gangguan pada sistem pernapasan manusia


Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit atau gangguan yang menghambat fungsi
paru-paru. Penyakit ini dapat memengaruhi kemampuan untuk bernapas. Penyebabnya bisa datang dari
mana saja, meliputi infeksi, paparan zat berbahaya seperti asap rokok, atau kelainan pada sistem
pernapasan itu sendiri.
1. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi influenza virus. Gejala umum
influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39°C, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala.
Sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Dengan kondisi hidung tersumbat penderita
influenza akan kesulitan untuk bernafas. Virus influenza keluar dari tubuh seseorang bersama
dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan melalui udara. Selain itu, virus juga dapat
menular ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang
tersebut menyentuh mulut dan mata.

2. Tonsilitis
Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke dalam
tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya tahan tubuh dalam kondisi
lemah. Virus dan bakteri akan menginfeksi tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit
tonsilitis. Gejala tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan batuk, sakit
kepala, sakit pada bagian leher atau telinga dan demam. Virus yang dapat menyebabkan
tonsilitis yaitu Adenovirus. Rhinovirus, Influenza, dan Corona Virus. Golongan bakteri yang
menyebabkan tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus.

3. Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri, maupun
jamur, virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus,
Rhinovirus, dan Coronavirus. Banyak bakteri yang dapat menginfeksi faring. Salah satunya
yaitu Streptococcus Pyogenes. Selain disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur.
Faringitis juga dapat disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring,
faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan. Orang yang menderita faringitis
biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat menelan
makanan.
7

4. Pneumonia
Pneumonia infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab terjadinya pneumonia. Antara
lain karena infeksi dari virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Namun, umumnya
disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Pada paru-paru penderita pneumonia
terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada paru-
paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang. Gejala dari
penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada,
dan terkadang mengalami kesulitan bernapas. Penyakit pneumonia dapat ditularkan melalui
udara ketika penderita pneumonia batuk maupun bersin. Oleh karena itu, ketika kamu pergi
ke rumah sakit untuk menjenguk teman atau saudara yang dirawat di rumah sakit, sebaiknya
kamu menggunakan masker. Penanganan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan
antibiotik, obat pembuat saluran nafas menjadi lebar (bronkodilator) terapi oksigen, dan
penyedotan cairan dalam paru-paru.

5. Tuberculosis (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain
menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh. Ketika
bakteri tersebut masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi sehingga
memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera “memakan”
bakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Jika sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk
ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk menginfeksi organ lain.

6. Asma
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan asma
diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu,
bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Masuknya alergen, akan memicu tubuh untuk
menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin. Senyawa kimia tersebutlah
yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan.
Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabka penderita kesulitan untuk
menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk, napas berbunyi, napas
pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu, penderita asma harus berhati-hati, dan menghindari
keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.

7. Kanker Paru Paru


Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada jaringan
dalam paru-paru. Jika sel-sel tersebut tidak segera ditangani, dapat menyebar ke seluruh paru-
paru bahkan jaringan di sekitar paru-paru. Gejala orang yang menderita kanker paru-paru
yaitu batuk disertai darah, berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit
pada bagian dada.

BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
Manusia bernapas dengan menghirup udara melalui hidung → pangkal tenggorokan (faring) →
batang tenggorokan (trakea) → cabang batang tenggorokan (bronkus) → paru-paru (pulmo).
Setiap organ pernapasan tersebut bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dalam
mensirkulasikan udara masuk dan keluar dari tubuh sehingga melengkapi proses-proses sistem
yang bekerja dalam tubuh manusia ketika beraktivitas maupun beristirahat. Manusia menghirup
oksigen yang digunakan untuk pembakaran zat makanan di dalam sel untuk menghasilkan energi,
mengoksidasi glukosa, yang menghasilkan karbon dioksida, air, dan sejumlah energi. Pengolahan
sirkulasi udara pada manusia terjadi di dalam paru-paru yang memiliki kapasitas untuk
menampung udara yang masuk maupun keluar sesuai dengan kondisi atau kegiatan yang sedang
dilakukan tubuh kita. Selain itu, ada yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan
pernapasan kita terutama paru-paru. Banyak gangguan pada sistem pernapasan antara lain rinitis,
laringitis, faringitis, bronkitis, pleuritis, sinusitis, difteri, emfisema, asfiksi, asidosis, influenza,
asma, pneumonia, tuberculosis (TBC), kanker paru-paru.
 SARAN
Kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan yang memberikan kita sistem pernapasan dalam tubuh
kita sehingga dapat bernapas, mengoptimalkan kinerja seluruh organ tubuh, serta dapat
beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu kita menjaga kesehatan organ pernapasan kita agar tidak terkena penyakit sistem
pernapasan seperti yang tersebut dalam pembahasan dan dampaknya kedepan. Kita perlu menjaga
lingkungan disekitar kita agar kita dapat menghirup oksigen yang bersih dan bebas dari penyakit.
Hindari penggunaan rokok karena dapat menyebabkan kanker paru-paru.
9

DAFTAR PUSAKA
 Indonesia. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
Ilmu Pengetahuan Alam/Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan .-- .Jakarta:
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2017.
 http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4689/2/BAB1Pendahuluan.pdf
 https://www.halodoc.com/artikel/jenis-jenis-pernapasan-manusia-yang-perlu-diketahui
 https://www.detik.com/bali/berita/d-6452784/jelaskan-mekanisme-inspirasi-dan-ekspirasi-
pada-sistem-pernapasan-manusia
 https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/11/132929669/faktor-yangmemengaruhi-
frekuensipernapasan?amp=1&page=2&jxconn=1*1slomdx*other_jxampid*ZERo

10

Anda mungkin juga menyukai