Anda di halaman 1dari 25

ILMU BIOMEDIK DASAR

"SISTEM PERNAPASAN"

DISUSUN OLEH:

 AN NISA ( 202201058 )
 INDRIYANTI ( 202201073 )
 REPALINA ( 202201100 )
 LAIL FADIYAH ( 202201077 )
 RENITA ARFIYANTI ( 202201099 )
 SHANDY YUDHA ( 202201105 )

DOSEN : Ns. Sri Ayu Rahayu S. Paneo, S.Kep., M.Kep

Ns. Sariama, S.Kep., M.Kep

Ns. Edi Supardi, S.Kep., M.Kep

Ns. Muh Asdi, S.Kep., M.Kep

MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN/

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

MAKASSAR 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan rahmat yang diberikannya
sehingga tugas makalah ini dapat kami selesaikan dengan sebaik-baiknya demi
memenuhi mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar Dengan judul "Sistem Pernapasan".
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi besar Muhammad Rasulullah
SAW. Yang selalu kita nanti nantikan syafaat nya di yaumil akhir kelak.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang kami hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Sistem
Pernapasan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa (i) Institut ilmu
kesehatan Pelamoni . Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna.

Makassar,8 Oktober 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2

A. Definisi pernapasan pada manusia ....................................................... 2


B. Anatomi Sistem Pernapasan Pada manusia ......................................... 3
C. Fisiologi Sistem Pernapasan pada manusia ......................................... 7
D. Volume pernapasan pada manusia ....................................................... 8
E. Transport Gas Pernapasan Pada Manusia ............................................ 10
F. Pengaturan Pernapasan Pada manusia .................................................. 14
G. Pengukuran Pernapasan pada manusia ( Skill ) ................................... 16
H. Spirometri (Skill .................................................................................. 19

BAB III PENUTUP............................................................................................. 21

A. Kesimpulan .......................................................................................... 21
B. Saran..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang senang tiasa beraktivitas.
Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan diantaranya ialah kebutuhan
manusia akan udara. Udara dibutuhkan untuk membawa limbah-limbah
yang harus dikeluarkan oleh tubuh manusia. Limbah-limbah dihasilkan
dari proses-proses penyerapan zat yang penting kemudian dihasilkan zat
yang tidak berguna bagi yubuh manusia. Keseluruhan proses tersebut
harus dilakuakan oleh alat-alat tertentu. Oleh karna itu dibutuhkan organ-
organ yang bekerja sebagai alat untuk melaukan aktivitas tersebut.
Makalah ini akan membahas mengenai system pernafasan atau respirasi
manusia, organ-organ yang berperan didalam nya, proses-proses jalan nya
system pernafasan, dan gangguan kelain yang terjadi pada sistem
pernafasan manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu sistem pernafasan?
2. Apa saja organ pernafasan?
3. Apa saja fungsi dari organ pernafasan tersebut?
4. Apa saja penyakit yang terdapat pada sistem pernafasan?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk:
1. Untuk mengetahui apa itu sistem pernafasan?
2. Untuk mengetahui organ pernafasan?
3. Untuk mengetahui fungsi organ pernafasan?
4. Untuk mengetahui penyakit yang terdapat pada pernafasan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI SISTEM PERNAFASAN

Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar


yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
memngandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari
tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan
disebut ekspirasi.
Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen
untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas.
Melalaui peran sistem respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di
transport masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan
karbondioksida di alveoli, selanjutnya oksigen akan di difusi masuk
kapiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam proses metabolisme.

2
B. ANATOMI SISTEM PERNAFASAN
Berikut anatomi system pernafasan sebagai berikut :
1. RONGGA HIDUNG

Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung


berhubungan dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga
berfungsi untuk mempertahankan dan menghangatkan udara yang masuk,
sebagai filter dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan
untuk resonansi suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.
2. FARING

Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan


jalan makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga
hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.

3
3. LARING

Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring


dan trakea , fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara,
membersihkan jalan masuknya makanan ke esofagus dan sebagai produksi
suara.
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring
selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

4. TRAKHEA

Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak


paru, panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5 Disebut
juga batang tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus
yang disebut karina

4
5. BRONKUS

Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-


paru kanan dan paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar
diameternya.Bronkus kiri lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.
1. Bronkus
- Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan
(3
lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus).
- Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan
bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental.
- Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental
yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan
saraf.
2. Bronkiolus
- Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
- Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan
napas.
3. Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis
(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia).
4. Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori

5
Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan
napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.

6. PARU PARU

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada


pada rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan
rusuk dan di bagianb bawah di batasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut Terletak dalam
rongga dada atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral
yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar Setiap paru
mempunyai apeks dan basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3
lobus oleh fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2
lobus Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai
dengan segmen bronkusnya.
7. ALVEOLUS

Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung


jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka
pada salah satu sisinya dan tempat pertukaran O2 dan CO2Terdapat sekitar
300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

6
C. FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida.Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna,
oksigen dipungut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen
masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan
erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapis membran,
yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen dari darah.
Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah
merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua
bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100
mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan
metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke
alveoli dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar
melalui hidung dan mulut.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang
meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu
gerak badan, lebih banyak darah datang di paru – paru membawa terlalu
banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak dapat
dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini
merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan
dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2
dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah
menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari
seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak
sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk
memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai
gantinya, yaitu karbon dioksida.

7
D. VOLUME PERNAPASAN PADA MANUSIA

PENGERTIAN VOLUME PERNAPASAN DAN KAPASITAS PARU-PARU

Volume pernapasan atau volume paru-paru adalah volume udara di


dalam paru-paru pada waktu tertentu selama siklus pernapasan. Volume
pernapasan antara orang satu dan lainnya berbeda-beda tergantung ukuran
paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Untuk mengukur volume
udara yang masuk dan keluar paru-paru digunakan alat yang disebut
spirometer.

Macam-macam volume udara pernapasan adalah sebagai berikut.

Volume tidal

Volume tidal adalah volume udara yang masuk maupun keluar paru-paru
saat pernapasan biasa, rata-rata volume tidal pada orang dewasa adalah 500 ml.

Volume cadangan inspirasi (volume komplementer)

Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang masih dapat dihisap
sekuat-kuatnya setelah pernapasan biasa. Jumlah volume cadangan inspirasi
kurang lebih 1500 ml.

Volume cadangan ekspirasi (volume suplementer)

Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara yang masih bisa


dihembuskan sekuat-kuatnya setelah pernapasan biasa. Jumlah volume
cadangan ekspirasi adalah 1500 ml.

Volume residu (volume sisa)

Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada di dalam
paru-paru setelah kita menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Volume residu
sekitar 1000 ml.

volume pernapasan dan kapasitas paru-paru

Volume dan kapasitas paru-paru, 1 ml sama dengan 1 cc.

Dari keempat volume udara tersebut dapat diketahui kapasitas paru-paru


sebagai berikut.

8
Kapasitas inspirasi

Kapasitas inspirasi adalah jumlah dari volume tidak ditambah dengan


volume cadangan inspirasi. Rata-rata kapasitas inspirasi kurang lebih 2000 cc.

Kapasitas residu fungsional

Kapasitas residu fungsional adalah jumlah dari volume cadangan ekspirasi


ditambah dengan volume residu. Jumlahnya kurang lebih 2500 cc.

Kapasitas vital

Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah volume cadangan inspirasi


ditambah volume tidal, dan valume cadangan ekspirasi. Jumlahnya sekitar 3500
cc.

Kapasitas total paru-paru

Kapasitas total paru-paru adalah jumlah dari kapasitas vital ditambah


dengan volume residu. Jumlah kapasitas total paru-paru pada orang dewasa
sekitar 4500 cc

Transportasi Gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan


tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.

Pertukaran gas pada vertebrata, umumnya terjadi dalam tiga fase, yaitu
bernafas (breathing), transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran gas
antara kapiler darah dengan sel tubuh. Pada saat burung atau mamalia menghirup
udara (inhalase), O2 akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan pada saat
mengeluarkan udara (exhalase), maka CO2 dikeluarkan dari paru-paru ke
lingkungan luar. Tranpor gas melalui sistem sirkulasi, dimulai dari proses difusi
O2 dari paru-paru ke kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa oleh hemoglobin
darah ke sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan, darah juga berperan dalam CO2
transpor dari jaringan ke paru-paru. Fase ke tiga pertukaran gas terjadi di dalam
jaringan tubuh, dimana se-sel menerima O2 dari darah dan memberikan CO2 ke
darah. Oksigen di dalam sel-sel tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-
molekul makanan untuk mendapatkan energi, dengan proses yang disebut
respirasi seluler (Campbell et al. 1999).

9
E. TRANSPORT GAS PERNAPASAN PADA MANUSIA

RANSPORTASI GAS PERNAFASAN

A. VENTILASI

Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli. Selama ekspirasi


sebaliknya udara yg masuk ke dalam alveoli mempunyai suhu dan kelembaban
atmosfir. Udara yg dihembuskan jenuh dengan uapair dan mempunyai suhu
sama dengan tubuh- DifusiYaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2
pada pertemuan udara-darah. Tempat difusi ygideal yaitu di membran alveolar-
kapilar karena permukaannya luas dan tipis.Pertukaran gas antara alveoli dan
darah terjadi secara difusi. Tekanan parsial O2 (PaO2) dalamalveolus lebih
tinggi dari pada dalam darah à O2 dari alveolus ke dalam darah.Sebaliknya
(PaCO2) darah > (PaCO2) alveolus. Perpindahan gas tergantung pada luas
permukaan danketebalan dinding alveolus.

B. TRANSPORTASI GAS DALAM DARAHO2

Perlu ditrasport dari paru-paru ke jaringan dan CO2 harus ditransport


kembali dari jaringan ke paru- paru.Beberapa faktor yg mempengaruhi dari paru
ke jaringan :- Cardiac out put- Jumlah eritrosit- Exercise- Hematokrot darah,
akan meningkatkan vikositas darahà menurunkan CO à mengurangi transport
O2.Perfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal.O2
diangkut dlm darah;dalam eritrosit bergabung dgn Hb à (oksi Hb) /
Oksihaemoglobin (98,5%)dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (1,5%)

CO2 dlm darah ditrasport sbg bikarbonatDalam eritosit sbg natrium


bikarbonatDalam plasma sbg kalium bikarbonatDalam larutan bergabung
dengan Hb dan protein plasma5 – 7 % à C02 larut dalam plasma15 – 20 % à
Carbamoni Hb (carbamate) à HbNHCO3Hb + CO2 HbC060 – 80% à
bikarbonat à HCO3CO2 + H2O H2CO3 - H+ + CO3- A. Pertukaran O dan CO
dalam Pernafasan.

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada


kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran
tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makananyang dimakan. Pekerja-
pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding
pekerja ringan.Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih
besar dengan sendirinya membutuhkanoksigen lebih banyak. Selanjutnya,
seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak dagingakan
membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian. Dalam
keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam)

10
atau sekitar 0,5 cctiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan
volume udara inspirasi dan ekspirasi biasakecuali dalam keadaan tertentu saat
konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebablain, misalnya
konsentrasi hemoglobin darah berkurang.

Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah


yang menyelubungi alveolus.Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh
zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel
jaringan tubuh.Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit
ini tersusun oleh senyawa hemin atauhematin yang mengandung unsur besi dan
globin yang berupa protein.Pertukaran O2 dan CO2 antara alveolus
danPembuluh darah yang menyelubungi Secara sederhana, pengikatan oksigen
oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan menurut persamaan reaksi bolak-balik
berikut ini :Hb4 + O2 4 Hb O2 (oksihemoglobin) berwarna merah jernih Reaksi
di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan
kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam
arteri demikian juga difusi CO2 dariarteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam
udara inspirasi. Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760
mm Hg, sedangkan tekanan O2 dilingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan
oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigendalam alveolus
paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat
masuk ke paru-paru secara difusi. Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena
pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2
mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke
jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini akan
dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung.
Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mmhg, lebih tinggi dibandingkan vena
sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewatarteri
pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis
CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.

Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan


oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm
Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen.Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg
maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalamdarah vena. Dengan
demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per
100mm3 darah. Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya
berlangsung menurut reaksi kimia berikut: C02 + H20 Þ (karbonat anhidrase)
H2CO3 Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga
mempengaruhi pH darah menjadi 4,5karena terbentuknya asam karbonat.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni sebagai

11
berikut.1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat
dengan enzim anhidrase (7%dari seluruh CO2).2. Karbon dioksida terikat pada
hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruhCO2).3.
Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses
berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah sebagai
berikut. CO2 + H2O Þ H2CO3 Þ H+ + HCO-3 Gangguan terhadap
pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis
karenaturunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkan karena
keadaan Pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam
darah maka muncul gejala alkalosis.

Skemamekanisme Transportasi CO2 dan O2 pada Sistem Respirasi Udara


O2CO2 Organ Respirasi Pembuluh darah /VenaHbCO2 (dipecah) HbCO2
Alveolus O2CO2Sel / Jaringan tubuh HbO2 Pembuluh darah / arteri HbO2

Eritrocit HbHbHb Hb + O2 + HbO2v KeteranganHbO2 = Oksi


hemoglobinHbCO2 = Carbino hemoglobinØ O2 dibawa keseluruh tubuh dalam
bentuk senyawa HbO2Ø Pengangkutan dalam bentuk HbCO2 = 30%Ion HCO3
= 65%Larutan dalam plasma darah = 5%v Jalanya Respirasi : Udara (O2)
masukke organ respirasi menuju ke alveolus kemudian ke eritrocit. Hb dalam
eeritrocitmengikat O2 melalui pembuluh darah atau ateri (Hb + O2 HbO2)
menuju ke sel / jaringan tubuhHbO2 dipecah è menjadi Hb dan O2. O2
digunakan unstuck oksidasi zat makanan yang akanmenghasilkan CO2 + H2O
+Energi. Hb tadi kemudian mengikat hasil oksidasi (CO2) menjadi Hb +CO2 è
HbCO2 melalui pembuluh darah atau vena. Setelah itu HbCO2 dipecah menjadi
Hb dan CO2.Hb kembali ke eritrocit dan CO2 masuk ke alveolus menuju organ
respirasi dan CO2 dikeluarkanPertukaran O2 Dan CO2 Dalam
PernafasanJumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung
pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan,
ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makananyang dimakan.Pekerja-
pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding
pekerja ringan.Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih
besar dengan sendirinya membutuhkanoksigen lebih banyak. Selanjutnya,
seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak dagingakan
membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian.Dalam
keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam)
atau sekitar 0,5 cctiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan
volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa

kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi


berkurang atau karena sebablain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah

12
berkurang.Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler
darah yang menyelubungi alveolus.Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat
oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel
jaringan tubuh.Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit
ini tersusun oleh senyawa hemin atauhematin yang mengandung unsur besi dan
globin yang berupa protein.Gbr. .Pertukaran O2 dan CO2 antara alveolus
danPembuluh darah yang menyelubungiSecara sederhana, pengikatan oksigen
oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan menurut persamaan reaksi bolak-balik
berikut ini :Hb4 + O2 4 Hb O2 (oksihemoglobin) berwarna merah jernihReaksi
di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan
kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam
arteri demikian juga difusi CO2 dariarteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam
udara inspirasi.Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760
mm Hg, sedangkan tekanan O2 dilingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan
oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigendalam alveolus
paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat
masuk ke paru-paru secara difusi.Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena
pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2
mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke
jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini akan
dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung.
Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mmhg, lebih tinggi dibandingkan vena
sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewatarteri
pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis
CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.Berapa minimal darah
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap
100mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc
oksigen. Bila tekananoksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc
oksigen yang bertahan dalam darah vena.Dengan demikian kemampuan
hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3
darah.Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung
menurut reaksi kimia berikut:C02 + H20 Þ (karbonat anhidrase) H2CO3Tiap
liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi pH
darah menjadi 4,5karena terbentuknya asam karbonat.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni
sebagai berikut.1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam
karbonat dengan enzim anhidrase (7%dari seluruh CO2).2. Karbon dioksida
terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari
seluruhCO2).3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3)
melalui proses berantai pertukaranklorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya

13
adalah sebagai berikut.CO2 + H2O Þ H2CO3 Þ H+ + HCO-3Gangguan
terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis
karenaturunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkan karena
keadaan Pneumoni. Sebaliknyaapabila terjadi akumulasi garam basa dalam
darah maka muncul gejala alkalosis. Energi Dalam PernafasanEnergi yang
digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP (Adenosin Tri Fosfat)
yang ada pada masing-masing sel. ATP berasal dari bahan-bahan karbohidrat
yang diubah menjadi fosfat melaluitiga tahapan. Mula-mula proses glikolisis
oleh enzim glukokinase membentuk piruvat pada siklusGlukosa (Tahap I)
kemudian tahap II, yakni siklus krebs (TCA = Tri Caboxylic Acid Cycle)
kemudiantahap III, yakni tahap transfer elektron. Glikolisis terjadi di sitoplasma,
siklus krebs terjadi dimitokondria.

F. PENGATURAN MEKANISME BERNAFAS PADA MANUSIA

Pusat Pengaturan Pernafasan Jaringan kerja neuron yang mengatur


mekanisme bernafas pada manusia disebut sebagai pusat pengaturan pernafasan.
Pusat pengaturan pernafasan terletak pada dua tempat dalam otak manusia,
yaitu pada pons dan medulla oblongata (sering disebut medulla saja). Medulla
mengatur ritme bernafas sedangkan pons akan mengatur tempo bernafas.
Pusat Pengaturan Pernafasan Pusat pengaturan pernafasan manusia; pons
dan medulla oblongata
Bagaimana Nafas Diatur MEKANISME PERTUKARAN CO2 dan O2
netral O2 tinggi CO2 rendah Hb + O2 Hb (O2)4 CO2 tinggi O2 rendah asam
Bagaimana Nafas Diatur Medulla menggunakan pH dari cairan di sekitar
jaringan tubuh sebagai indikator kandungan CO2 dalam darah CO2 dalam darah
akan berdifusi ke cairan serebrospinal dimana CO2 akan bereaksi dengan air
sehingga akan terbentuk asam karbonat (H2CO3) Asam karbonat akan
berdisasosiasi menjadi ion bikarbonat (HCO3-) dan ion hidrogen (H+)
Bagaimana Nafas Diatur Reaksi difusi CO2 dari darah ke cairan tubuh; CO2
+ H2O ⇋ H2CO3 ⇋ HCO3- + H+ Peningkatan aktivitas metabolik
meningkatkan konsentrasi CO2 dalam darah sehingga membuat medulla
memerintahkan tubuh untuk bernafas dalam dan atau meningkatkan ritme
pernafasan. Mekanisme ini akan tetap dipertahankan hingga kadar pH darah
kembali normal.
Bagaimana Nafas Diatur Bagaimana dengan kadar O2 yang rendah? Kadar
O2 yang rendah hanya memiliki efek yang kecil ke pusat pengaturan pernafasan
Akan tetapi kadar O2 yang amat rendah memicu sensor di aorta dan arteri
karotid mengirim sinyal ke pusat pengaturan pernafasan sehingga membuat
tubuh bernafas dalam dan meningkatkan ritme bernafas

14
Mekanisme Inhalasi & Ekhalasi
Mekanisme Inhalasi & Ekhalasi PERNAPASAN DADA. Inhalasi: Terjadi
karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang rusuk terangkat dan
volume rongga dada membesar serta tekanan udara menurun. Ekhalasi:
Relaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan
membesar.
Mekanisme Inhalasi & Ekhalasi PERNAPASAN PERUT. Inhalasi: Terjadi
karena kontraksi /relaksasi otot diafragma (datar dan melengkung) Datar:
volume rongga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan mengecil
(inhalasi). Melengkung: volume rongga dada mengecil, paru- paru mengecil,
tekanan besar/ekshalasi.

Volume statis paru-paru Volume tidal (VT) = jumlah udara yang dihirup
dan dihembuskan setiap kali bernafas pada saat istirahat. Volume tidal normal
bagi 350-400 ml. Volume residu (RV) = jumlah gas yang tersisa di paru-paru
setelah menghembuskan nafas secara maksimal atau ekspirasi paksa. Nilai
normalnya adalah 1200 ml. Kapasitas vital (VC) = jumlah gas yang dapat
diekspirasi setelah inspirasi secara maksimal. VC = VT + IRV + ERV
(seharusnya 80 % TLC) Besarnya adalah 4800 ml. Kapasitas total paru-paru
(TLC) = yaitu jumlah total udara yang dapat dimasukkan ke dlm paru-paru
setelah inspirasi maksimal. TLC = VT + IRV + ERV + RV. Besarnya adalah
6000 ml.

Kapasitas residu fungsional (FRC) = jumlah gas yang tertinggal di paru-


paru setelah ekspirasi volume tidal normal. FRC = ERV + RV. Besarnya
berkisar 2400 ml. Kapasitas inspirasi (IC) = jumlah udara maksimal yang dapat
diinspirasi setelah ekspirasi normal. IC = VT + IRV. Nilai normalnya sekitar
3600 ml. Volume cadangan inspirasi (IRV) = jumlah udara yang dapat
diinspirasi secara paksa sesudah inspirasi volume tidal normal Volume
cadangan ekspirasi (ERV) = jumlah udara yang dapat diekspirasi secara paksa
sesudah ekspirasi volume tidal normal.

15
G. PENGUKURAN PERNAPASAN PADA MANUSIA ( Skill )

Tanda-tanda vital (TTV) di tubuh bisa dibilang merupakan tolok ukur untuk
melihat kondisi kesehatan secara umum. Jika nilai TTV berada di luar rentang
normal, maka hampir dapat dipastikan ada suatu gangguan kesehatan yang
sedang Anda alami.

Meski begitu, TTV normal dan tidak normal bukanlah satu-satunya ukuran
yang akan digunakan dokter dalam membuat diagnosis atau pilihan perawatan
untuk Anda. Selanjutnya, dokter tetap akan memeriksa dengan rinci untuk
memastikan kondisi kesehatan Anda.

Apa itu tanda-tanda vital?

Tanda-tanda vital adalah suatu standar nilai yang digunakan untuk


mengukur fungsi dasar tubuh. Pengukuran TTV dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara umum.

Pengukuran tanda-tanda vital juga dapat memberikan petunjuk mengenai


penyakit yang sedang diderita seseorang, serta menggambarkan tingkat
efektivitas perawatan yang dijalani.

Nilai TTV normal dapat berbeda, tergantung dari usia, jenis kelamin, berat
badan, hingga kondisi kesehatan seseorang. Ada empat tanda vital yang paling
utama di tubuh, yaitu:

 Denyut nadi
 Tekanan darah
 Laju pernapasan
 Suhu tubuh
 Nilai TTV normal untuk denyut nadi

Pengukuran denyut nadi termasuk salah satu prosedut pemeriksaan TTV


normal.

Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah detak jantung


per menit. Selain itu, pengukuran ini juga dapat mengetahui ritme detak jantung
dan kekuatan detak jantung.

Nilai denyut nadi yang normal untuk orang dewasa adalah 60-100 kali per
menit. Namun, denyut dapat lebih rendah atau tinggi dari rentang normal
sehabis berolahraga, sedang sakit, cedera, atau ketika mengalami kondisi
psikologis yang tidak stabil.

16
Perempuan berusia 12 tahun ke atas, umumnya memiliki denyut nadi yang
lebih cepat dibandingkan laki-laki. Selain itu orang yang berprofesi sebagai atlet,
seperti pelari, mempunyai nilai denyut nadi yang cenderung lebih lambat dari
normal, yaitu sekitar 40 kali per menit. Kondisi ini disebabkan oleh latihan
kardio yang sering mereka lakukan.

 Nilai TTV normal tekanan darah

TTV normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg

Mengukur tekanan darah adalah salah satu pengukuran tanda-tanda vital


yang sudah familiar. Hasil pengukuran tekanan darah, akan ditulis dalam dua
angka, seperti 120/80 mmHg.

Angka 120 menunjukan angka sistolik sedangkan angka 80 merupakan


angka diastolik. Sistolik merupakan angka yang memperlitahkan ukuran
tekanan di pembuluh darah (arteri) jantung, saat jantung berdetak dan
memompa darah keluar dari jantung.

Sementara itu, diastolik merupakan angka yang mengukur tekanan di arteri


saat jantung berada pada posisi istirahat, di antara detakan.

Angka 120/80 mmHg merupakan ukuran tekanan darah normal. Berikut ini
rentang nilai tekanan darah yang menandakan adanya gangguan kesehatan.

 Tekanan darah rendah


Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah rendah apabila tensinya teraba
pada angka 90/60 mmHg atau kurang. Bagi beberapa orang, tekanan darah
tersebut memang tidak menimbulkan masalah.

............................................................................................................ Namun,
jika pada tekanan darah tersebut Anda merasakan gejala lain seperti pusing,
mual, keringat dingin, hingga pingsan, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

 Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu pra-hipertensi,


tingkat 1, dan tingkat 2.

Pra-hipertensi. Seseorang dikatakan berada pada tingkat pra-hipertensi


apabila hasil pengukuran tekanan darahnya menunjukkan angka sistole sebesar
120-129, sedangkan diastolenya kurang dari 80.

17
Tingkat 1. Kondisi ini terjadi jika tekanan sistole tercatat pada angka 130-139
dan diastole pada angka 80-89.

Tingkat 2. Jika tekanan sistole tercatat pada angka 140 atau lebih dan diastole
90 atau lebih, tekanan darah tinggi masuk pada tingkat 2.

Perlu diingat, satu kali pengukuran tekanan darah tidak menggambarkan


kondisi Anda dalam jangka panjang. Apabila tekanan darah rendah atau tinggi
hanya terjadi sesekali, maka Anda tidak perlu terlalu khawatir. Namun, jika
tekanan darah Anda secara konstan terus-menerus rendah atau tinggi, sebaiknya
segera memeriksakan diri ke dokter.

 Nilai TTV normal untuk pernapasan

Mengukur pernapasan perlu dilakukan untuk melihat status kesehatan

Saat mengukur tanda-tanda vital, perawat atau dokter akan mengukur


intensitas Anda bernapas dalam satu menit. Untuk orang dewasa, nilai TTV
normal untuk jumlah napas adalah 12-16 kali per menit.

Untuk menghitung jumlah pernapasan dalam satu menit, tenaga kesehatan


akan mengukur intensitas dada Anda terlihat naik atau sedang mengambil napas.
Mengukur pernapasan juga dapat dilakukan dengan memegang bahu, dan
menghitung intensitas bahu terasa naik saat sedang bernapas.

Jumlah pernapasan dapat meningkat saat seseorang sedang mengalami


demam atau gangguan kesehatan lainnya. Saat mengukur pernapasan, dokter
juga akan mengamati kemungkinan adanya kesulitan bernapas yang Anda alami.

 Nilai TTV normal suhu tubuh

Suhu tubuh yang normal adalah 36,5 hingga 37,2 derajat celcius

Ukuran suhu tubuh seseorang dapat berbeda, tergantung dari:

 Jenis kelamin
 Aktivitas yang dilakukan
 Makanan dan minuman yang dikonsumsi
 Cuaca
 Siklus menstruasi pada wanita

Untuk orang dewasa yang sehat, temperatur tubuh yang normal dapat berkisar
antara 36,5 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius. Pengukuran temperatur
tubuh dapat dilakukan dengan bermacam cara, seperti:

18
 Secara oral atau melalui mulut
 Melalui rektal atau anus
 Dengan menjepit termometer di ketiak
 Melalui telinga
 Dengan menempelkan termometer pada kulit dahi

Secara internal, melalui pengukuran suhu di organ dalam seperti


kerongkongan, jantung, atau kandung kemih.

Seseorang dikatakan demam apabila suhu tubuhnya meningkat sekitar satu


derajat dari rentang suhu tubuh yang normal. Sementara itu, seseorang
dikatakan hipotermia apabila suhu tubuhnya kurang dari 35 derajat Celcius.

Mengenali tanda-tanda vital di tubuh dapat membantu Anda cepat


menyadari apabila ada nilai TTV yang tidak normal. Meski tidak selalu
menandakan gangguan, namun tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan
kondisi ke dokter saat merasa nilai TTV Anda tidak normal, sebagai langkah
pencegahan.

tekanan darah tinggi suhu tubuh tekanan darah rendah

H. SPIROMETRI (SKILL)

Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur udara yang


dapat diinspirasi dan diekspirasi dengan tujuan melakukan penilaian fungsi paru
misalnya pada penyakit paru obstruktif kronis dan asthma. Terdapat 3
pengukuran dasar yang dilakukan, yaitu volume, waktu, dan kecepatan aliran
udara.

Spirometri dapat berfungsi sebagai alat diagnostik dan screening penyakit


paru, menilai kualitas gangguan paru yang dialami, melakukan monitor efek
dari paparan pekerjaan atau lingkungan terhadap sistem respirasi, dan menilai
respon terhadap terapi yang diberikan.[1-4]

Spirometri biasanya dilakukan pada pasien dengan keluhan yang


melibatkan saluran pernapasan serta pasien yang diketahui atau dicurigai
mengalami penyakit yang menyerang sistem respirasi seperti asthma, penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK), dan tuberkulosis paru. Sayangnya tidak semua
fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki alat spirometri.[3]

Hasil utama yang didapat dari spirometri adalah forced vital capacity (FVC)
dan forced expiratory volume (FEV). Vital capacity (VC) adalah jumlah volume
gas yang dikeluarkan dari inspirasi penuh hingga volume residual. FVC mirip

19
dengan VC, tetapi pada FVC pasien melakukan ekspirasi dengan kecepatan dan
usaha maksimal. FEV adalah volume ekspirasi paksa dalam t detik dari inspirasi
penuh. FEV pada detik pertama digunakan untuk mengklasifikasikan keparahan
penyakit paru obstruktif.

Hasil pemeriksaan spirometri bisa menunjukkan adanya penyakit paru


obstruktif dengan adanya penurunan aliran udara karena penurunan diameter
jalan napas oleh kontraksi otot polos, inflamasi, mucus plugging, atau kolaps
saluran napas. Spirometri juga bisa menunjukkan gangguan restriksi dengan
penurunan volume paru karena penyakit paru interstitial atau penyakit dari luar
paru yang menyebabkan jaringan paru menjadi lebih kaku. [5]

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dari tinjauan teoritis pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Sistem pernapasan adalah pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida


(CO2) antara sel-seltubuh serta lingkungan. sistem pernapasan terdiri atas
pernapasan Eksternal (luar) dan internal(dalam). Oksigen dari udara diambil dan
dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan.Karbondioksida (CO2) di
angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskanke luar udara.

Sistem pernapasan memiliki fungsi:

Fungsi utama yaitu untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara


kedalam darah danmemungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara
bebas.Fungsi tambahan yaitu sebagai tempat menghasilkan suara, Meniup (balon,
kopi/the panas,tangan, alat musik dan lain sebagainya), Tertawa., Menangis,
Bersin, Batuk, Homeostatis (pHdarah), dan Otot-otot pernapasan membantu
kompresi abdomen (miksi,defekasi,partus).Sistem pernapasan terjadi melalui
alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh ataumelalui jalur udara
pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ atau bagian-bagianalat
pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga hidung, Farings (Rongga tekak),
Larings (kotak suara), Trakea (Batang tenggorok), Bronkus dan Paru-
paru.Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus
menerus ke dalammembran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu
inspirasi dan ekspirasi. Keduafase ini sangat tergantung pada karakter paru dan
rongga thorax.

B. SARAN

Dari sistem pernapasan diatas, kami memberikan saran agar dalam ilmu
kesehatan maupun ilmu lainnya, penting sekali memahami anatomi fisiologi
sistem pernapasan secara tepat agar terhindar dari kesalahan dalam tindakan
baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi
tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap
paru paru sebagai pusat metabolisme udara yang masuk ke dalam tubuh.

21
DAFTRA PUSTAKA

www.scribd.com/anatomi-fisiologi-sistem-pernafasan
http://kamaruddinkhimenkbima.blogspot.com/2011/02/makalah-
sistempernapasan.html (diakses tanggal : 1 April 2012)
Pearce, Evelyn C.2009.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama .
http://sunriseliaaprilia.blogspot.com/2012/06/proses-inspirasi-
danekspirasi.html
http://dianhusadakerinadianhusadakerina.blogspot.com/2011/05/mekanis
me-pernapasan-inspirasidan.html
http:/ /laxmitembem.blogspot.com/2011/05/fisiologi-
pengaturanpernapasan.html
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/05/makalah-anatomi-
fisiologisistem.html

22

Anda mungkin juga menyukai