INDRA PENDENGARAN
Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INDRA PENDENGARAN
ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Genetika dan Neurologi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………......................................................................................4
B. Tujuan...............................................................................................................5
C. Manfaat.............................................................................................................5
B. Proses Pendengaran.........................................................................................10
A. Kesimpulan…………………………………………………………...……………14
B. Saran………………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA…………………….……………………………………………15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Tujuan
C. Manfaat Penulisan
Sejalan dengan latar belakang dan tujuan, manfaat dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Indra penglihatan terdapat pada organ tubuh telinga. Ada beberapa
alat yang berhubungan dengan struktur telinga dan pendengaran, yaitu :
1. Gendang telinga.
2. Daun Telinga.
3. Tulang-tulang pendengaran
4. Tabung eustachius.
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga
luar (meatus akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani),
bagian telinga ini berfungsi untuk menerima dan menyalurkan getaran suara atau
gelombang bunyi. Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang
sedikit sempit dengan dinding yang kaku. Meatus dibatasi oleh kulit dengan
7
sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang telah
mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar apokrin
tubuler yang berkelok-kelok yang mennnghasilkan zat lemak setengah padat
berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen . Dia diliputi oleh lapisan
luar epidermis yang tipis dan pada permukaan dalamnya diliputi oleh epitel
selapis kubus. Antara dua epitel yang melapisi terdapat jaringan ikat kuat yang
terdiri atas serabut-serabut kolagen dan elastin serta fibroblast.
2. Bagian Dalam
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis yang berisi
tiga tulang pendengaran , yaitu maleus , inkus , dan stapes . Stapes berhubungan
dengan membran pemisah antara telinga tengah dan telinga dalam, yang disebut
fenestra ovalis . Di bawah fenesta ovalis terdapat tingkap bundar atau fenesta
kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut membran tympani sekunder.
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran
eustachius, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi
membrane tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika mulut menganga atau
ketika menelan makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras, membuka mulut
merupakan usaha yang baik untuk mencegah pecahnya membran tympani.
8
a. Tiga Saluran Setengah Lingkaran
Yaitu berfungsi sebagai menjaga keseimbangan tubuh
manusia.
b. Tingkap Oval (Jorong)
Tingkap Ovel bertujuan untuk meneruskan getaran
gelombang ke rumah siput.
c. Rumah Siput (Koklea)
Rumah Siput berfungsi sebagai mengubah pada getaran
menjadi impuls dan meneruskan ke orak
3. BagianTengah
Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian
rongga-rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan. Saluran-saluran
membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi cairan endolimfe
sedangkan rongga-rongga tulang yang di dalamnya berada labirin membranosa
disebut labirin tulang. Labirin tulang berisi cairan perilimfe. Rongga yang terisi
perilimfe ini merupakan terusan dari rongga subarachnoid selaput otak, sehingga
susunanz peri limfe mirip dengan cairan serebrospinal. Vestibule bagian membran
terdiri dari dua kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. Pada sakulus dan
utikulus terdapat dua struktur khusus yang disebut makula akustika, sebagai indra
keseimbangan statis.
Sel-sel reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut, yang
didampingi oleh sel-sel penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh membran
yang mengandung butir-butiran kecil kalsium karbonat yang disebut otolit. Seperti
pada vestibula sel-sel reseptor dalam krista akustika juga berupa sel-sel rambut
yang didampingi oleh sel-sel penunjang, tetapi di sini tidak terdapat otolit. Sel-sel
reseptor disini distimulasi oleh gerakanendolimfe. Ketika kepala bergerak akibat
terjadinya perputaran tubuh, endolimfe akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-
sel rambut menerima ransangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf.
9
a. Gendang Telinga
Gendang Telinga berfungsi sebagai mengubah bunyi pada suara
menjadi getaran
b. Tiga Tulang Pendengaran
Tiga Tulang Pendengaran Berfungsi sebagai memperkuat serta
menghantar gentaran ke saluran telinga yang lebih dalam
c. Saluran Eustachius
Saluran Eustachius berfungsi sebagai penghubung dari rongga
mulut hingga ke telinga dalam segingga mengatur kedeimbangan tekanan
udara pada telinga
B. Proses Pendengaran
Basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada
organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat
pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
10
menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap
gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel
saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran
natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang
menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
Mata Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada
telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah.
.
b. Labirintis
c. Motion sickness
11
d. Tuli
e. Othematoma
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut
othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi
dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan
pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga
telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh
hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir..
f. Penyumbatan
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul
dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat
di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran
darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya
menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun,
tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir
ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral,
sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan.
Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya.
12
(medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita
ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain
.
Pemeriksaan audiometri
Ketajaman pada pendengaran sering diukur dengan suatu audiometric. Alat ini
akan menghasilkan nada-nada murni dengan frekuensi melalui aerphon. Hal ini
menghasilkan pengukuran obyektif derajat ketulian dan gambaran mengenai
rentang nada yang paling terpengaruh yang dapat didengar oleh telinga.
Suatu sisitem uji pendengaran dengan menggunakan alat listrik yang dapat
menghasilkan bunyi nada-nada murni dari berbagai frekuensi 250-500, 1000-
2000, 4000-8000 dan dapat diatur intensitasnya dalam satuan . Masing-masing
untuk menukur ketajaman pendengaran melalui hntaran udara dan hantran tulang
pada tingkat intensitas nilai ambang, sehingga akan didapatkankurva hantaran
tulang dan hantaran udara. Gambaran audiogram rata-rata sejumlah orang yang
berpendengaran normal dan berusia sekitar 20-29 tahun merupakan nilai ambang
baku pendengaran untuk nada muri.
Adalah system uji pendengaran yang menggunakan kata-kata terpilih yang telah
dibakukan, dituturkan melalui suatu alat yang telah dikaliberasi, untuk mrngukur
beberapa aspek kemampuan pendengaran. Kata-kata tersebut dapat dituturkan
langsung oleh pemeriksa melalui mikropon yang dihubungkan dengan audiometri
tutur, kemudian disalurkan melalui telepon kepala ke telinga yang diperiksa
pendengarannya, atau kata-kata rekam lebih dahulu pada piringan hitam atau pita
rekaman, kemudian baru diputar kembali dan disalurkan melalui audiometer
tutur. Pemeriksa mencatata presentase kata-kata yang ditirukan dengan benar dari
tiap denah pada tiap intensitas.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indra pendengaran merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Telinga
adalah salah satu anggota vital karena sangat penting untuk proses pernerima
rangsang untuk otak. Maka, patutnya kita harus bersyukur atas hal yang kita
dapatkan.
Alat indra adalah alat yang ada pada tubuh manusia dan berfungsi
untuk m. Indra pendengaran terdapat pada organ tubuh telinga kita. Setiap
bagian telinga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada berbagai macam
kelainan atau gangguan pada telinga. Hal itu harus kita jaga dan cegah supaya
berfungsi dengan baik. Selain itu, ada cara memeriksa pendengaran untuk
mengetahui ketajaman pendengaran dan kejernihan pada indra pendengaran
kita.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15