Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INDRA PENDENGARAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi Genetika dan Neorologi
Dosen Pengampu : Prof. Dr Mega Iswari, M.Pd dan Ns. Setia Budi, M.Kep

Oleh :

Agustio Ardin (20003102)

Aliya Salsabila (20003103)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INDRA PENDENGARAN
ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Genetika dan Neurologi.

Indra pendengaran merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa.


Telinga adalah salah satu anggota vital karena sangat penting untuk proses
pernerima rangsang untuk otak. Maka, patutnya kita harus bersyukur atas hal yang
kita dapatkan ini. Dengan makalah ini penulis akan memaparkan Anatomi
Fisiologi dari Indra Pendengaran.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat


bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak


kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca. Aamiin.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………......................................................................................4

B. Tujuan...............................................................................................................5

C. Manfaat.............................................................................................................5

                 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologi Indra Pendengaran..............................................................6

B. Proses Pendengaran.........................................................................................10

C. Kelainan/Gangguan Pada Indra Pendengaran.................................................11

D. Cara Pemeriksaan Pendengaran......................................................................13

BAB III   SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………...……………14

B. Saran………………………………………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA…………………….……………………………………………15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendengaran merupakan indera yang sangat penting bagi manusia. Melalui


indera pendengaran manusia dapat menangkap dan menyadari suara-suara di
sekelilingnya. Kehilangan pendengaran pada seseorang akan menghambat
komunikasi terhadap lingkungan sekitar, sedangkan komunikasi sendiri
merupakan hal yang sangat penting dalam proses menyesuaikan diri di dalam
lingkungan sekitar[1]. Dalam kehidupan sehari hari, kita akan selalu
mendapatkan informasi dari lingkungan sekitar yang berupa rangsangan.
Informasi ini berguna untuk kehidupan manusia. Rangsangan tersebut
nantinya akan ditangkap oleh alat-alat tubuh yang memiliki fungsi khusus
tertentu bernama indera. Alat indera pada pada manusia terdiri dari 5 alat
indera, yaitu mata,hidung, telinga, kulit, dan lidah. Dengan adanya alat indera
ini, manusia dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan. Oleh karena
itu alat-alat indera sangat dibutuhkan oleh kita. Tanpa alat indera sebagai
reseptor dalam tubuh, kita tidak mungkin menyadari perubahan suhu, kita
juga tidak mungkin mendengar atau melihat sesuatu.

Rangsangan dari lingkungan luar dapat berupa gelombang suara. Alat


indera yang berperan dalam hal ini adalah telinga. Telinga merupakan alat
indra yang sangat penting dan mendukung kehidupan kita. Dengan telinga
kita dapat mendengarkan lagu, mendengarkan lawan bicara dan lain-lainnya.
Telinga sendiri merupakan salah satu organ yang dapat mendeteksi suara dari
luar. Selain sebagai alat indera pendengaran, telinga juga berfungsi sebagai
alat keseimbangan. Dengan tugas dan fungsi yang sangat penting dari telinga
ini penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalam bagaimana anatomi
fisiologi indra pendengar. Maka dibuatlah makalah ini untuk memudahkan
kita memahami dan kelak dapat menjaga indra pendengaran dan juga
menggunakannya dengan sebaik baiknya

4
B. Tujuan

Makalah ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi indra pengdengaran.

2. Untuk mengetahui proses pendengaran.

3. Untuk mengetahui kelainan/gangguan pada indra pendengaran.

4. Untuk mengetahui cara pemeriksaan pendengaran.

C. Manfaat Penulisan

Sejalan dengan latar belakang dan tujuan, manfaat dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:

1. Agar kita mengetahui anatomi fisiologi indra pendengaran.

2. Agar kita mengetahui proses pendengaran.

3. Agar kita mengetahui kelainan/gangguan pada indra pengdengaran.

4. Agar kita mengetahui cara pemeriksaan pendengaran.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologi Indra Pendengaran

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan


untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah
meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada
telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls
ke otak untuk diolah.
Telinga adalah organ pendengaran dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbangan). Anatomi juga sangat rumit. Indera pendengaran
sangat begitu penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain ataupun orang disekitar kita
melalui bicara dan tergantung pada kemampuan mendengar. Telinga mempunyai
respetor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga
bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luat, telinga tengah dan
telinga dalam. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal, fungsi atau pekerjaan
dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tersebut. Tujuan ilmu fisiologi untuk
menjelaskan factor-faktor fisika dan kimia yang bertanggung jawab terhadap
asalusul perkembangan dan kemajuan kehidupan virus/bakteri yang paling
sederhana sampai yang paling rumit dan mempunyai karakteristik fungsional
tersendiri.
Fisiologi manusia berhubungan dengan sifat spesifik dan mekanis tubuh
manusia yang membuat manusia sebagai mahluk hidup yang bias mengindra,
merasa, dan mengerti segala sesuatu selama dalam rangkaian kehidupan.

6
Indra penglihatan terdapat pada organ tubuh telinga. Ada beberapa
alat yang berhubungan dengan struktur telinga dan pendengaran, yaitu :

1. Gendang telinga.

2. Daun Telinga.

3. Tulang-tulang pendengaran

4. Tabung eustachius.

5. Kelainan pada mata

6. Saluran Tengah Lingkaran.

7. Kelenjer cairan minyak

1. Bagian Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga
luar (meatus akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani),
bagian telinga ini berfungsi untuk menerima dan menyalurkan getaran suara atau
gelombang bunyi. Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang
sedikit sempit dengan dinding yang kaku. Meatus dibatasi oleh kulit dengan

7
sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang telah
mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar apokrin
tubuler yang berkelok-kelok yang mennnghasilkan zat lemak setengah padat
berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen . Dia diliputi oleh lapisan
luar epidermis yang tipis dan pada permukaan dalamnya diliputi oleh epitel
selapis kubus. Antara dua epitel yang melapisi terdapat jaringan ikat kuat yang
terdiri atas serabut-serabut kolagen dan elastin serta fibroblast.

a. Daun Telinga (Aurikula)


Aurikuls yaitu daun telinga yang berbentuk lunak yang bisa
digerakan, berfungsi menyerap gelombang suara.
b. Saluran Telinga Luar
Saluran Telinga Luar yaitu lubang atau saluran pada teling
untuk jalan masuknya gelombang pada suara ke gendang
telinga.
c. Liang Telinga
Liang Telinga yaitu berfungsi meneruskan rangsangan
bunyi menuju ke gendang telinga.
d. Kelenjar Cairan Minyak

2. Bagian Dalam

Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis yang berisi
tiga tulang pendengaran , yaitu maleus , inkus , dan stapes . Stapes berhubungan
dengan membran pemisah antara telinga tengah dan telinga dalam, yang disebut
fenestra ovalis . Di bawah fenesta ovalis terdapat tingkap bundar atau fenesta
kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut membran tympani sekunder.
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran
eustachius, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi
membrane tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika mulut menganga atau
ketika menelan makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras, membuka mulut
merupakan usaha yang baik untuk mencegah pecahnya membran tympani.

8
a. Tiga Saluran Setengah Lingkaran
Yaitu berfungsi sebagai menjaga keseimbangan tubuh
manusia.
b. Tingkap Oval (Jorong)
Tingkap Ovel bertujuan untuk meneruskan getaran
gelombang ke rumah siput.
c. Rumah Siput (Koklea)
Rumah Siput berfungsi sebagai mengubah pada getaran
menjadi impuls dan meneruskan ke orak

3. BagianTengah
Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian
rongga-rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan. Saluran-saluran
membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi cairan endolimfe
sedangkan rongga-rongga tulang yang di dalamnya berada labirin membranosa
disebut labirin tulang. Labirin tulang berisi cairan perilimfe. Rongga yang terisi
perilimfe ini merupakan terusan dari rongga subarachnoid selaput otak, sehingga
susunanz peri limfe mirip dengan cairan serebrospinal. Vestibule bagian membran
terdiri dari dua kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. Pada sakulus dan
utikulus terdapat dua struktur khusus yang disebut makula akustika, sebagai indra
keseimbangan statis. 
Sel-sel reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut, yang
didampingi oleh sel-sel penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh membran
yang mengandung butir-butiran kecil kalsium karbonat yang disebut otolit. Seperti
pada vestibula sel-sel reseptor dalam krista akustika juga berupa sel-sel rambut
yang didampingi oleh sel-sel penunjang, tetapi di sini tidak terdapat otolit. Sel-sel
reseptor disini distimulasi oleh gerakanendolimfe. Ketika kepala bergerak akibat
terjadinya perputaran tubuh, endolimfe akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-
sel rambut menerima ransangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf.

9
a. Gendang Telinga
Gendang Telinga berfungsi sebagai mengubah bunyi pada suara
menjadi getaran
b. Tiga Tulang Pendengaran
Tiga Tulang Pendengaran Berfungsi sebagai memperkuat serta
menghantar gentaran ke saluran telinga yang lebih dalam
c. Saluran Eustachius
Saluran Eustachius berfungsi sebagai penghubung dari rongga
mulut hingga ke telinga dalam segingga mengatur kedeimbangan tekanan
udara pada telinga
B. Proses Pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang


telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval.
Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di
dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran
Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan
getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang
dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan
ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan
frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput.

Basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada
organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat
pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan


Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah
lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan
yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebutampula yang
berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang

10
menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap
gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel
saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran
natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang
menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

C. Gangguan/Kelainan pada Sistem Pendengaran


Gangguan pendengaran adalah salah satu kelainan kongenital yang sering
ditemukan, dan berpengaruh pada perkembangan bicara dan bahasa anak.
Sebagian besar gangguan pendengaran tidak jelas ada faktor risikonya, sehingga
tidak segera terdeteksi. Bila tidak dilakukan deteksi dini, akan menyebabkan
keterlambatan diagnosis dan intervensi.[2]
Telinga pada manusia dapat mengalami kelainan . Beberapa kelainan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Radang telinga (otitasmedia)

Mata Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada
telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah.
.

b. Labirintis

Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini


disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga
berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran

c. Motion sickness

Mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini


merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan
yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama
perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat,
keluarnya keringat dingin serta merasa pusing di kepala.
.

11
d. Tuli

Tuli atau Tunarungu adalah orang yang kehilangan kemampuan mendengar


sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarannya, baik
memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar dimana batas pendengaran
yang dimilikinya cukup memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa
melalui pendengaran.[3] Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf
pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.

e. Othematoma

Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut
othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi
dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan
pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga
telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh
hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir..

f. Penyumbatan

Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan


gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang
serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air
hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang
telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi.
Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan
kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang
dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya
tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi
alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara
adekuat.
g. Perikondritis

Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul
dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat
di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran
darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya
menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun,
tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir
ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral,
sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan.
Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya.

12
(medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita
ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain
.

D. Cara Pemeriksaan Pendengaran

Pemeriksaan audiometri

Ketajaman pada pendengaran sering diukur dengan suatu audiometric. Alat ini
akan menghasilkan nada-nada murni dengan frekuensi melalui aerphon. Hal ini
menghasilkan pengukuran obyektif derajat ketulian dan gambaran mengenai
rentang nada yang paling terpengaruh yang dapat didengar oleh telinga.

a) Audiometri nada murni

Suatu sisitem uji pendengaran dengan menggunakan alat listrik yang dapat
menghasilkan bunyi nada-nada murni dari berbagai frekuensi 250-500, 1000-
2000, 4000-8000 dan dapat diatur intensitasnya dalam satuan . Masing-masing
untuk menukur ketajaman pendengaran melalui hntaran udara dan hantran tulang
pada tingkat intensitas nilai ambang, sehingga akan didapatkankurva hantaran
tulang dan hantaran udara. Gambaran audiogram rata-rata sejumlah orang yang
berpendengaran normal dan berusia sekitar 20-29 tahun merupakan nilai ambang
baku pendengaran untuk nada muri.

b). Audiometri tutur

Adalah system uji pendengaran yang menggunakan kata-kata terpilih yang telah
dibakukan, dituturkan melalui suatu alat yang telah dikaliberasi, untuk mrngukur
beberapa aspek kemampuan pendengaran. Kata-kata tersebut dapat dituturkan
langsung oleh pemeriksa melalui mikropon yang dihubungkan dengan audiometri
tutur, kemudian disalurkan melalui telepon kepala ke telinga yang diperiksa
pendengarannya, atau kata-kata rekam lebih dahulu pada piringan hitam atau pita
rekaman, kemudian baru diputar kembali dan disalurkan melalui audiometer
tutur. Pemeriksa mencatata presentase kata-kata yang ditirukan dengan benar dari
tiap denah pada tiap intensitas.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Indra pendengaran merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Telinga
adalah salah satu anggota vital karena sangat penting untuk proses pernerima
rangsang untuk otak. Maka, patutnya kita harus bersyukur atas hal yang kita
dapatkan.
Alat indra adalah alat yang ada pada tubuh manusia dan berfungsi
untuk m. Indra pendengaran terdapat pada organ tubuh telinga kita. Setiap
bagian telinga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada berbagai macam
kelainan atau gangguan pada telinga. Hal itu harus kita jaga dan cegah supaya
berfungsi dengan baik. Selain itu, ada cara memeriksa pendengaran untuk
mengetahui ketajaman pendengaran dan kejernihan pada indra pendengaran
kita.

B. Saran

Demikian pembahasan dalam makalah ini penulis sampaikan. Semoga


makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan para pembaca.
Penulis menyarankan apabila terdapat kesalahan penulisan yang tidak
disengaja, semoga pembaca yang akan mengangkat kembali tema
penulisan makalah ini dapat memperbaikinya. Semoga makalah ini dapat
dinilai dengan sebaik-baiknya. Terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

[1] D. S. Lestari, “Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa Tuli,” INKLUSI, vol. 3,


no. 1, p. 101, Jun. 2016, doi: 10.14421/ijds.030106.

[2] N. Purnami, C. Dipta, and M. A. Rahman, “Characteristics of infants and


young children with sensorineural hearing loss in Dr. Soetomo Hospital,”
Oto Rhino Laryngol. Indones., vol. 48, no. 1, p. 11, Jun. 2018, doi:
10.32637/orli.v48i1.251.

[3] F. N. Rahmah, “PROBLEMATIKA ANAK TUNARUNGU DAN CARA


MENGATASINYA,” QUALITY, 2018, doi: 10.21043/quality.v6i1.5744.

- Nurhastuti,Mega Iswari. (2018). Anatomi Tubuh Dan Sistem Persyarafan


Manusia. Goresan Pena: Kuningan.

-Neeya Koizora. (2009).Pemeriksaan Tes Pendengaran


https://www.academia.edu/8438379/Pemeriksaan_Tes_Pendengaran [Diakses
pada tanggal 25/09/2020]

- Hanhan S. Hakiki. Alat Indra dan Pendengaran


https://www.academia.edu/7116180/_Alat_Indra_dan_Pendengaran_hakikioffice
_blogspot_com [Diakses pada tanggal 23/09/2020]

15

Anda mungkin juga menyukai