Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR OBAT

MATA KULIAH FARMAKOLOGI

Dosen Pengampu
Ns.Wiyadi, S.Kp, M.Sc
Disusun Oleh

Kelompok 1

HANA INDAH SALSABILA P07220222020

MARIA PAULINA MUDE P07220222047

YOLANDA RAYO P07220222032

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah Konsep Dasar Obat Makalah ini
kami susun berdasarkan referensi dari berbagai sumber dan media internet yang
kami dapatkan dan kami mencoba menyusun data-data tersebut hingga menjadi
sebuah makalah yang sederhana ini.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata
kuliah Farmakologi yang telah membimbing kami. Makalah ini ditujukan untuk
memenuhi tugas kelompok kami. Kami hanya manusia biasa tempat dimana ada
kesalahan-kesalahan, maka kami mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun
kekuranggan dalam makalah yang kami buat ini, maka dari itu kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan.

Samarinda, 18 Januari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
E. Sistematika Penulisan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Pengertian Obat dan Farmakologi.............................................................................4
B. Sejarah Ilmu Farmakologi.........................................................................................6
C. Sumber Obat..............................................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dunia kesehatan, obat merupakan salah satu kebutuhan klien untuk membantu

dalam hal penyembuhan dan pemulihan kesehatan klien. Obat ini mempunyai pengaruh

yang dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psikologi, fisiologis,

maupun biokimiawi. Ilmu yang mempelajari tentang obat ini disebut farmakologi.

Farmakologi membahas tentang sifat sifat zat kimia dan organisme hidup serta segala

aspek interaksinya. Dalam arti luas, farmakologi adalah ilmu mengenai pengaruh

senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor

Farmakologi telah berkembang sejak sebelum tahun 1700 (periode kuno) yang di

tandai dengan observasi empirik penggunaan obat yang di kenalkan pertama kali oleh

Claudius Galen. kemudian pada abad 18-19 ( periode modern) mulai dilakukan

penelitian eksperimental tentang nasib obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat

organ dan jaringan. sebagai seorang perawat harus mempunyai pengetahuan tentang

manfaat dan resiko akan penggunaan obat. Hal tersebut dibutuhkan perawat agar dapat

melindungi diri klien dan perawat itu sendiri

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Pengertian Obat dan Farmakologi


2. Menjelaskan Sejarah Ilmu Farmakologi
3. Menjelaskan Sumber Obat

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui maksud dari Obat dan Farmakologi


2. Agar mahasiswa mengetahui Sejarah Ilmu Farmakologi

1
2

3. Agar mahasiswa mengetahui Sumber Obat


D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka makalah ini


diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Berikut penjabaran manfaat dari pembuatan makalah ini:
a) Secara Teoritis
Secara teoritis atau tidak langsung, manfaat dari pembuatan
makalah ini yaitu:
a) Sebagai bahan referensi bagi dosen dan mahasiswa
keperawatan lainnya dalam mempelajari materi Konsep
Dasar Obat
b) Mampu memahami dengan baik dan terperinci mengenai
Konsep Dasar Obat
b) Secara Praktis
Secara praktis ataupun secara langsung, makalah ini diharapkan
mampu memberikan sejumlah manfaat yang luar biasa
diantaranya:
a) Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis dalam pembuatan makalah ini adalah
agar lebih mampu dalam menguasai materi Konsep Dasar
Obat.
b) Bagi Dosen
Untuk memberikan penilaian kepada mahasiswa terhadap
kemampuan dari penulisan makalah dengan materi Konsep
Dasar Obat.
c) Bagi Mahasiswa
Agar mampu menerapkan hasil pembelajaran teori yang ada
di dalam makalah ini pada proses pembelajaran dan praktik
keperawatan secara langsung.
3

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyelesaian dari penyusunan makalah


Farmakologi ini, maka dengan ini lampirkan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Teori, berisi pembahasan mengenai rumusan
masalah yang telah disampaikan.
3. BAB III Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan
secara keseluruhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat dan Farmakologi


1. Pengertian Obat

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau

paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara

fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,

mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau

hewan.Obat dalam arti luas adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses

hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk

seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk

maksud pencegahan, diagnosis,dan pengobatan penyakit. Selain itu, agar mengerti bahwa

penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit. (Bagian

Farmakologi,Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia)

Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan

untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam

rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan,

kesehatan dan kontrasepsi(Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI,

2005).Obat merupakan benda yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,

membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh.Obat merupakan

senyawa kimia selain makanan yang bisa mempengaruhi organisme hidup, yang

4
5

manfaatnya bisa untuk mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu penyakit.

(Sanjoyo, 2016)

2. Farmakologi

Farmakologi (pharmacology) berasal dari bahasa Yunani, yaitu pharmacon obat)

dan logos (-ilmu). Obat adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup

pada tingkat molekuler. Farmakologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang

mempelajari interaksi obat dengan konstituen (unsur pokok) tubuh untuk menghasilkan

efek terapi (therapeutic).

Pada masa lalu, farmakologi mencakup semua ilmu pengetahuan tentang sejarah,

sumber, sifat-sifat fisik dan kimia, komposisi, efek-efek biokimia dan fisiologi,

mekanisme kerja, absorpsi, biotransformasi, ekskresi, penggunaan terapi, dan

penggunaan lainnya dari obat (Goodman & Gilman). Dengan demikian, farmakologi

merupakan ilmu pengetahuan yang sangat luas cakupannya. Dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan, beberapa bagian dari farmakologi ini telah berkembang menjadi disiplin

ilmu tersendiri dalam ruang lingkup yang lebih sempit, tetapi tidak terlepas sama sekali

dari farmakologi, misalnya farmakologi klinik, farmasi, toksikologi, dan lain-lain.

Pengetahuan yang luas tentang bagaimana obat-obat berinteraksi dengan

komponen-komponen dalam tubuh untuk menghasilkan efek-efek terapi disebut dengan

istilah farmakologi. Istilah farmakologi mencakup spectrum interaksi obat dalam tingkat

molekuler dengan tubuh secara keseluruhan yang sangat mengandalkan pengetahuan

biokimia, fisiologi, biologia molecular. (Sriwijaya)


6

B. Sejarah Ilmu Farmakologi


Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode modern.

Periode kuno (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat

dapat dilihat di Materia Medika. Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan

Mesir. Claudius Galen (129–200 A.D.), orang pertama yg mengenalkan bahwa teori dan

pengalaman empirik berkontribusi seimbang dalam penggunaan obat.  Theophrastus von

Hohenheim (1493–1541 A.D.), atau Paracelsus: All things are poison, nothing is without

poison; the dose alone causes a thing not to be poison.”  Johann Jakob Wepfer (1620–

1695) the first to verify by animal experimentation assertions about pharmacological or

toxicological actions.

Periode modern dimulai Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental

tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan.

Rudolf Buchheim (1820–1879) mendirikan the first institute of Pharmacology di the

University of Dorpat (Tartu, Estonia) in 1847 pharmacology as an independent scientific

discipline. Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama seorang internist, Bernhard

Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi pertama. John J. Abel (1857–

1938) “The Father of American Pharmacology”, was among the first Americans to train

in Schmiedeberg‘s laboratory and was founder of the Journal of Pharmacology and

Experimental Therapeutics (published from 1909 until the present).

1. Sejarah farmakologi periode kuno

Sejarah farmakologi periode kuno dimulai dari sebelum tahun 1700, ditandai dengan

adanya observasi empirik yang dilakukan oleh manusia terhadap penggunaan obat.

Sejarah ini tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius).

Sebelum masa ini, catatan mengenai penggunaan obat-obatan juga ditemukan di zaman

Cina dan Mesir kuno.

Beberapa ahli Farmakologi kuno antara lain adalah


7

a) Claudius Galen (129-200 sesudah masehi atau SM)

b) Theophrastus von Hohenheim (1493-1541 SM)

c) Johann Jakob Wepfer (1620-1695 SM)

2. Sejarah farmakologi periode modern

Sejarah farmakologi modern dimulai pada abad 18-19. Periode ini ditandai dengan

dimulainya penelitian tentang perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja obat pada

tingkat organ maupun jaringan.

Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah farmakologi modern antara lain:

a) Rudolf Buchheim (1820-1879) yang merupakan pendiri fakultas farmasi pertama

di dunia. Fakultas tersebut didirikan di Universitas Dorpat, Tartu, Estonia.Oswald

b) Schmiedeberg (1838-1921), salah satu dari penulis jurnal farmakologi pertama

di dunia

c) Bernhard Naunyn (1839-1925), yang bersama Oswald menulis jurnal

farmakologi pertama di dunia

d) John J. Abel (1857-1938), bapak farmasi Amerika Serikat, pendiri The Journal of

Pharmacology and Experimental Therapeutics, yang sampai sekarang masih

digunakan sebagai acuan di dunia farmakologi.

3. Cabang ilmu farmakologi

Dilansir dari bahan ajar farmakologi terbitan Kementerian Kesehatan RI, ilmu

farmakologi bisa dibagi menjadi beberapa cabang. Masing-masingnya memiliki fokus

sudut pandang yang berbeda dalam melihat hubungan penggunaan obat pada makhluk

hidup. Seiring dengan perkembangan yang ada, berikut ini cabang yang ada dalam ilmu

farmakologi.

a) Farmakognosi
8

Farmakognosi adalah cabang ilmu farmasi yang mempelajari obat yang berasal dari

tanaman, mineral, dan hewan.

Contoh hasil penelitian yang dihasilkan dari cabang ilmu ini antara lain:

1) Penggunaan ginkgo biloba sebagai penguat daya ingat

2) Bawang putih sebagai antikolesterol

3) Tinctura hyperici sebagai antidepresan

4) Ekstrak feverfew sebagai pencegah migrain

b) Biofarmasi

Ilmu biofarmasi mempelajari bentuk-bentuk obat yang paling efektif diserap tubuh

sehingga bisa menimbulkan efek menyembuhkan. Tidak semua penyakit bisa

disembuhkan dengan puyer atau obat tablet. Sebagian ada yang hanya bisa sembuh oleh

salep, obat tetes, atau bahkan obat sirup. Beberapa jenis obat juga hanya bisa disimpan

dalam bentuk kapsul agar bisa terserap dengan baik oleh tubuh. Sementara itu, jenis obat

lainnya tidak akan efektif apabila diberikan dalam bentuk oles. Jadi cabang ilmu ini

membahas soal bentuk obat dan jenis bahan aktif yang paling efektif untuk

menyembuhkan suatu penyakit. Ilmu biofarmasi juga akan membahas lebih jauh soal

ketersediaan obat di dalam tubuh setelah dikonsumsi, serta efeknya bagi kesehatan.

c) Farmakokinetika

Sementara itu, farmakokinetika mempelajari reaksi tubuh dalam menerima obat-obatan.

Reaksi yang dimaksud adalah soal:

1) Cara tubuh menyerap obat (absorpsi)

2) Cara tubuh mengedarkan obat tersebut ke organ yang memerlukan (distribusi)

3) Cara tubuh mengolah obat yang masuk (metabolisme)

4) Cara tubuh mengeluarkan sisa-sisa bahan obat yang telah diolah (ekskresi)

d) Farmakodinamika
9

Cabang ilmu farmakologi yang satu ini mempelajari tentang cara kerja obat terhadap

organisme hidup. Orang yang mendalami farmakodinamika juga akan mempelajari lebih

jauh soal reaksi fisiologis obat di tubuh manusia dan efek terapinya.

e) Toksikologi

Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek racun dari obat terhadap tubuh. Cabang

ilmu ini sebenarnya berhubungan erat dengan farmakodinamika, karena efek terapi obat

tidak bisa dipisahkan dari efek racunnya.

f) Farmakoterapi

Farmakoterapi adalah cabang ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk

menyembuhkan suatu penyakit ataupun gejala-gejala yang ditimbulkan.

Sementara itu, jika obat berasal dari tanaman, maka terapi yang dilakukan disebut sebagai

fitoterapi.

g) Farmakogenetik atau farmakogenomik

Farmakogenetik adalah ilmu yang mempelajari efek obat pada satu gen spesifik di tubuh.

Sementara itu farmakogenomik melihat efek obat tidak hanya pada satu gen, tapi pada

kumpulan gen yang disebut genom.

h) Farmakovigilans

Cabang ilmu farmakologi yang terakhir adalah farmakovigilans. Farmakovigilans adalah

proses untuk memantau dan mencari efek samping dari obat-obatan yang telah

dipasarkan. Melihat banyaknya cabang ilmu dari farmakologi, tidak heran saat ini

semakin banyak orang yang berminat untuk mempelajarinya lebih jauh.

C. Sumber Obat
Tanaman merupakan sumber obat-obatan tertua yang telah dipergunakan nenek

moyang sejak dulu kala, dan kemungkinan masih menjadi sumber utama untuk
10

pengobatan. Entah dari mana asal pengetahuan nenek moyang manusia itu, namun diakui

bahwa obat tradisional yang digunakan manjur, dalam arti benar-benar berkhasiat.

Diperkirakan, saat ini setengah dari obat yang dipergunakan masyarakat dunia dihasilkan

dari bahan-bahan alami. Sebanyak 39% dari 520 obat yang disetujui antara tahun 1983

sampai dengan 1994 berasal dari produk alami atau turunannya, dan 60-80% dari

antibakteri dan antikanker berasal dari bahan alami. Pada tahun 2001 ada delapan obat

yang berasal dari bahan alami, simvastatin, pravastatin, amoksilin, asam klavulanat,

azitromisin, seftriakson, siklosporin dan paklitaksel masuk dalam 30 penjualan obat

terbanyak dari obat alami atau turunannya, dan di total mencapai penjualan 16 juta US

dollar, ungkap dosen Fakultas Farmasi UGM Prof. Dr. Wahyono, SU., Apt, Senin (28/4)

di ruang Balai Senat UGM. Hal itu dikatakannya, saat dirinya dikukuhkan sebagai Guru

Besar pada Fakultas Farmasi UGM. Ketua Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi

UGM ini, mengucap pidato “Eksistensi Dan Perkembangan Obat tradisional Indonesia

(Jamu) Dalam Era Obat Moderna.

Dilakukannya, bahan alami memiliki peranan di dalam penemuan obat baru melalui

tiga jalur.

1) Pertama, obat alami tersebut dipergunakan langsung tanpa dimodifikasi, contoh

vinkristin yang berasal dari Catharanthus roseus. Produksi vinkristin hingga saat

ini masih mengandalkan hasil isolasi dari tanaman, karena biayanya masih lebih

rendah dari pada hasil sintesis.

2) Kedua, dengan jalan mensintesis menjadi obat baru dengan bahan awal atau

prekursornya berasal dari bahan alami, misalnya tablet untuk kontrasepsi yang

menggunakan bahan awal berupa diosgenin yang berasal dari Dioscorea

floribunda.
11

3) Ketiga, menggunakan bahan alami untuk dibuat analognya agar mempunyai

aktivitas yang baru atau aktivitasnya meningkat misalnya sintesis analog penisilin

yang berasal dari Penicillium notatum,†jelas Wahyono, pria kelahiran Klaten 6

Juni 1950 ini.

Menurut Prof. Wahyono, terdapat beberapa tanaman potensial yang bisa

dikembangkan menjadi obat-obat modern, dengan masih memerlukan sentuhan-sentuhan

teknologi, sehingga keberadaannya dapat bersaing dengan obat modern lainnya yang

sudah ada. “Untuk itu, penelitian-penelitian tentang tanaman obat mestinya didorong

dan didanai, sehingga Indonesia tidak ketinggalan dalam memanfaatkan tanaman obat

yang sangat melimpah,†tandas suami Dra. Sri Astuti Ningrum, M.Kes., Apt ayah tiga

putra ini. (Humas UGM)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau paduan-

paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau

keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan,

pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Menurut Ansel (1985), obat adalah

zat yang digunakan untukdiagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau

mencegah penyakit pada manusia atau hewan.Obat dalam arti luas adalah setiap zat kimia

yang dapat mempengaruhi proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat

luas cakupannya Farmakologi (pharmacology) berasal dari bahasa Yunani, yaitu

pharmacon obat) dan logos (-ilmu). Obat adalah setiap zat kimia yang dapat

mempengaruhi proses hidup pada tingkat molekuler. Farmakologi dapat didefinisikan

sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi obat dengan konstituen (unsur

pokok)tubuh untuk menghasilkan efek terapi (therapeutic).

Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode

modern. Periode kuno (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi empirik

penggunaan obat dapat dilihat di Materia Medika. Catatan tertua dijumpai pada

pengobatan Cina dan Mesir. Claudius Galen (129–200 A.D.), orang pertama yg

mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi seimbang dalam

penggunaan obat.

12
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan mengerti
mengenai konsep dasar obat , faktor yang mempengaruhi nya, dan tahapan dalam
melakukan konsep dasar obat serta dapat memberi manfaat dan wawasan bagi
mahasiswa, maupun masyarakat luas.

13
DAFTAR PUSTAKA
Sanjoyo, R. (2016). Obat (biomedik farmakologi). Yogyakarta: D3 Rekam Medis FMIPA
UGM.

Staf Pengajar Departemen Sriwijaya Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (2019).


Kumpulan Kuliah Farmakologi .Jakarta :Buku Kedokteran EGC.

Gunawan, Gan Sulistia. 2014. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Depertemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Aisyah, H. (2015). Pemanfaatan tumbuhan dan Sumber obat oleh masyarakat sekitar
Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon

Anda mungkin juga menyukai