DI SUSUN OLEH:
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI D111 KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. kami sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
KELOMPOK 4
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 4
A.Latar Belakang......................................................................................... 4
B.Tujuan ...................................................................................................... 5
BAB 11 PEMBAHASAN .............................................................................. 6
A.Bentuk sediaan padat ............................................................................... 6
B.Bentuk sediaan semi padat....................................................................... 10
C.Bentuk sediaan cair .................................................................................. 12
D.Bentuk sediaan gas/uap ........................................................................... 17
BAB 111 PENUTUP ....................................................................................... 18
A.Kesimpulan .............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memformulasi dan melakukan pembakuan senyawa obat. Obat adalah bahan tunggal
atau campuran yang digunakan semua makhluk untuk bagian luar maupun dalam
atau suspensi adalah sediaan yang mengandung partikel tidak larut dalam bentuk
halus yag terdispersi ke dalam fase cair. Inkompatibilitas sediaan cair adalah inkomp
yang terjadi pada sediaan cair seperti larutan. Inkompatibilitas pada sediaan cair,
Inkompatibilitas atau biasa dikenal dengan OTT (obat tak tercampurakan) pada
sediaan cair biasanya terjadi inkomp secara fisika ataupun kimia tergantung pada
larutan tersebut. Perubahan yang terlihat seperti larutan yang terjadi perubahan warna
galenika, bahan-bahan tidak dapat bercampur, terbentuk endapan yang tidak larut,
reaksi yang berasal dari pengaruh zat-zat yang bereaksi asam atau basa, reaksi yg
terjadi karena oksidasi atau reduksi, dan tidak stabil dalam larutan. Interaksi dapat
terjadi antara pelarut dengan pelarut, pelarut dengan zat terlarut, dan zat terlarut
Bahan atau campuran obat yang homogen dengan atau tanpa bahan tambahan
berbentuk serbuk dan relatif satbil serta kering. Serbuk dapat digunakan untuk
obat luar dan obat dalam. Serbuk untuk obat dalam disebut pulveres (serbuk yang
300mg sampai 500mg dengan vehiculum umumya Saccharum lactis.) dan untuk
obat luar disebut Pulvis adspersorius (Serbuk tabur). Sifat Pulvis untuk obat dalam:
• Tidak cocok untuk obat yang mempunyai rasa tidak menyenangkan, dirusak
Secara mikroskopik kerusakan dapat dilihat dari timbulnya bau yang tidak enak,
Cara peyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat yang sejuk, dan terlindung dari sinar
matahari.
Contoh : Salicyl bedak (Pulv. Adspersorius); Oralit (Pulvis untuk obat dalam ) dalam
kemasan sachet\
2. TABLET
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak,
berbentuk pipih dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu
atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat tambahan. (Berat tablet normal
2) Tidak tepat untuk : - obat yang dapat dirusak oleh asam lambung dan enzim
bahan aktif.
4) Dengan teknik khusus dalam bentuk sediaan multiplayer obat-obat yang dapat
Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari adanya perubahan warna, berbau,
tidak kompak lagi sehingga tablet pecah/retak, timbul kristal atau benyek.
Penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup, balk ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar
matahari.
Contoh :
3.KAPSUL
Sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah padat
dengan atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus cangkang yang umumnya
terbuat dari gelatin. Cangkang dapat larut dan dipisahkan dari isinya.
1) Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): berisi bahan obat berupa minyak/larutan obat
dalam minyak.
berbau, tidak kompak lagi sehingga tablet pecah/retak, timbul kristal atau benyek.
Penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan terlindung dari
sinar matahari.
a) Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): Berisi bahan obat berupa minyak/ larutan obat
dalam minyak.
Sifat :
• Absorbsi obat lebih baik daripada kapsul keras karena bentuk ini setelah
Contoh : Natur E
Sifat
• Setelah cangkang larut dilambung, bahan aktif terbebas serta terlarut maka proses
kulit dan tanpa perlu pemanasan terlebih dahulu , dengan bahan obat yang terkandung
dasar salep Hidrokarbon ( vaselin album dan vaselin flavum ), dan dasar salep
• Daya penetrasi paling kuat bila dibandingkan dengan bentuk sediaan padat lainnya.
• Obat kontak dengan kulit cukup lama sehingga cocok untuk dermatosis yang kering
dan kronik serta cocok untuk jems kulit yang bersisik dan berambut.
• Tidak boleh digunakan untuk lesi seluruh tubuh. Contoh : Tolmicen 10 ml, Polik
oint 5 g
2. JELLY (GEL )
Sediaan semi padat yang sedikit cair, kental dan lengket yang mencair waktu
kontak dengan kulit, mengering sebagai suatu lapisan tipis, tidak berminyak. Pada
umumnya menggunakan bahan dasar larut dalam air ( PEG, CMG, Tragakanta )
Sifat :
• Obat dapat kontak kulit cukup lama dan mudah kering
• Bahan dasar mempunyai efek pelumas tidak berlemak sehingga cocok untuk
dermatosa kronik
• Biasanya untuk efek lokal, pemakaian yang terlalu banyak dapat memberikan efek
sistemik.
3. CREAM
Sediaan semi padat yang banyak mengandung air, sehingga memberikan perasaan
sejuk bila dioleskan pada kulit, sebagai vehikulum dapat berupa emulsi 0/W atau
emulsi W/O.
Sifat :
• Absorbsi obat cukup baik dan mudah dibersihkan dari kulit
• Kurang stabil dalam penyimpanan karena banyak mengandung air dan mudah
4. PASTA
Masa lembek dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentu serbuk
dalam jumlah besar ( 40 — 60% ), dengan vaselin atau paraffin cair atau bahan dasar
Sifat :
• Obat dapat kontak lama dengan kulit
• Sediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah ( Sub akut atau kronik )
• Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih, dan pembawaUntuk lesi akut dapat
• Untuk obat luar mudah pemakaiannya dan cocok untuk penderita yang sukar
• Tidak dapat diberikan untuk obat-obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan.
• Bagi obat yang rasanya pahit dan baunya tidak enak dapat ditambah pemanis dan
perasa.
2. SIRUP
Penggunaan istilah Sirup digunakan untuk :
• Sediaan cair yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspensi oral.
Sifat :
• Homogen
Sirup Kering :
Suatu sediaan padat yang berupa serbuk atau granula yang terdiri dari bahan obat,
pemanis, perasa, stabilisator dan bahan lainnya, kecuali pelarut. Apabiola akan
digunakan ditambah pelarut (air) dan akan menjadi bentuk sediaan suspensi.
Sifat :
• Pada umumnya bahan obat adalah antimikroba atau bahan kimia lain yang tidak
larut dan tidak stabil dalam bentuk cairan dalam penyimpanan lama.
• Apabila sudah ditambahkan aquadest, hanya bertahan + 7 hari pada suhu kamar,
Cefspan sirup (untuk dibuat Suspensi ) Amcillin DS sirup (untuk dibuat Suspensi )
3. SUSPENSI
Sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk halus yang tidak larut
Sifat :
• Cocok untuk penderita yang sukar menelan, anak-anak dan manula
• Bisa ditambah pemanis dan perasa sehingga rasanya lebih enak dari Solutio
• Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel yang
terdispersi
4. ELIXIR
Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven, untuk mengurangi jumlah
etanol bisa ditambah kosolven lain seperti gliserin dan propilenglikol, tetapi
etanol harus ada untuk dapat dinyatakan sebagai elixir. Kadar alcohol antara 3-
75%, biasanya sekitar 315%, keggunaan alcohol selain sebagai pelarut, juga sebagai
Sifat :
• Cocok untuk penderita yang sukar menelan. Karena mengandung Alkohol, hati-
• Elixir kurang manis dan kurang kental dibandingkan bentuk sediaan sirup.
5. TINGTURA
Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau
10% bahan tumbuhan, sebagian besar tingtura tumbuhan lain mengandung 20%bahan
tumbuhan. Sifat :
• Karena Berisi beberapa komponen, dengan adanya cahaya matahari dapat terjadi
perubahan fotosintesis
Contoh : Halog 8 ml
6. GARGARISMA
Obat yang dikumur sampai tenggorokan, dan tidak boleh ditelan.
TETES ORAL :
Sifat: :
• Pada umumnya ditambahkan pemanis, perasa, dan bahan lain yang sesuai dengan
bentuk sediaannya
antitusif, dekongestan.
TETES MATA :
Sifat :
• Harus steril dan jernih
TETES TELINGA :
Sifat :
kekentalan yang cocok ( misal gliserol, minyak nabati, propilen glikol ) sehingga
8. LOTION
Sediaan cair yang digunakan untuk pemakaian luar pada kulit
Sifat :
• Bahan pelarut (solven) berupa air, alcohol, glyserin atau bahan pelarut lain yang
Obat dengan bentuk sediaan gas/uap biasanya di gunakan untuk pengobatan penyakit
agar partikel obat menjadi kecil sehingga lebih mudah dan cepat diabsorbsi melalui
alveoli dalam paru paru dan membran makus dalam saluran pernapasan.Obat dengan
sediaan bentuk gas biasanya di bungkus dengan alat khusus seperti vaporizer dan
nebulizer.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Murini, Tri. 2013. Bentuk Sediaan Obat (BSO) Dalam Preskripsi. UGM-Press.
Yogyakrta