DISUSUN OLEH :
1. LATANIYA AULIA RIZKY (1914301051)
2. DHIMAS OKTAVIAN (1914301054)
3. GUSTIA MEGA NANDA (1914301060)
4. SELPI TIARA ARISKA (1914301057)
5. MALA SARI (1914301063)
6. ALFIATURROHMI (1914301066)
7. MARISA YUSRO ASRI (1914301069)
8. NESSIE NINA AZALIA (1914301073)
9. MUHAMMAD ALFAN ALKAUSAR (1914301076)
10. EVITHA ADHE RAHMA EFENDI (1914301079)
11. SINTA RIZQIANI (1914301082)
12. FENI MELIANI (1914301085)
13. SILA RESTU RIA (1914301088)
14. VERONICA (1914301091)
15. AMRI WIJAYA RAHMAN (1914301094)
16. MARDHATILLAH (1914301097)
17. FEBRY ANI CESARIA (1914301100)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah
FARMAKOLOGI. Tugas makalah ini berjudul “ Macam-macam sediaan obat”
kami berharap, tugas ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun supaya makalah selanjutnya dapat
lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................19
3.2 Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Secara mikroskopik kerusakan dapat dilihat dari timbulnya bau yang tidak enak,
perubahan warna, benyek atau mnggumpal.
Cara peyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat yang sejuk, dan terlindung dari sinar
matahari.
Contoh : Salicyl bedak (Pulv. Adspersorius); Oralit (Pulvis untuk obat dalam ) dalam
kemasan sachet\
2. Tablet
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak,
berbentuk pipih dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu
atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat tambahan. ( Berat tablet normal antara
300 — 600 mg ). Sifat :
1) Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan.
2) Tidak tepat untuk : - obat yang dapat dirusak oleh asam lambung dan enzim
pencernaan - obat yang bersifat iritatif.
3) Formulasi dan pabrikasi sediaan obat dapat mempengaruhi bioavailabilitas
bahan aktif.
4) Dengan teknik khusus dalam bentuk sediaan multiplayer obat-obat yang dapat
berinteraksi secara fisik/khemis, interaksinya dapat dihindari
5) Tablet yang berbentuk silindris dalam perdagangan disebut Kaplet
Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari adanya perubahan warna, berbau,
tidak kompak lagi sehingga tablet pecah/retak, timbul kristal atau benyek.
Penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup, balk ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar
matahari.
Contoh :
3. Kapsul
Sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah padat
dengan atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus cangkang yang umumnya
terbuat dari gelatin. Cangkang dapat larut dan dipisahkan dari isinya.
1) Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): berisi bahan obat berupa minyak/larutan obat
dalam minyak.
2) Kapsul keras ( Hard Capsule ): berisi bahan obat yang kering
Penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan terlindung dari
sinar matahari.
a) Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): Berisi bahan obat berupa minyak/ larutan obat
dalam minyak.
Sifat :
Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan
Absorbsi obat lebih baik daripada kapsul keras karena bentuk ini setelah
cangkangnya larut obat langsung dapat diabsorbsi
Sediaan ini tidak dapat diberikan dalam bentuk sediaan pulveres
Contoh : Natur E
2. Suspensi
Sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk halus yang tidak larut tetapi
terdispersi dalam cairan/vehiculum, umumnya mengandung stabilisator untuk menjamin
stabilitasnya, penggunaannya dikocok dulu sebelum dipakai.
Sifat :
Cocok untuk penderita yang sukar menelan, anak-anak dan manula
Bisa ditambah pemanis dan perasa sehingga rasanya lebih enak dari Solutio
Volume pemberiannya besar
Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel yang
terdispersi
Contoh : Sanmag suspensi, Bactricid suspense
3. Emulsi
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi
dalam cairan pembawa dan distabilkan dengan emulgator yang sesuai. Emulsi
merupakan campuran zat berminyak dan berair. Emulsi ini terdiri dari 2 macam yaitu
emulsi minyak dalam air (O/W) dan emulsi air dalam minyak (W/O). Contoh obatnya
adalah Scott’s Emulsion. Biasanya dalam kemasan sediaan emulsi dituliskan
penjelasan “Kocok Dahulu” sebelum digunakan supaya zat yang terpisah dapat
bercampur merata kembali. Untuk mengenali adanya kerusakan pada sediaan ini
adalah dengan melihat tanda-tanda pada sediaan seperti terjadinya Creaming
(terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana
yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain),
Cracking (pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak
akan menyatu) dan terjadinya perubahan warna dan bau..
4. Linimentum
Linimentum atau liniment adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetikum
dan zat yang mengandung sifat rubefasien, melemaskan otot atau menghangatkan;
digunakan sebagai obat luar. Linimentum analgetik dan linimentum yang melemaskan
otot digunakan dengan cara mengoleskan pada kulit dengan mengoleskan pada kulit
menggunakan kain flanel atau bahan lain yang cocok; linimentum yang
menghangatkan digunakan pada kulit dengan cara mengoleskan sambil memijat dan
mengurut.
3. Linimentum dengan pelarut alkohol atau hidroalkohol baik digunakan untuk
tujuan counterrritan sedang pelarut minyak cocok untuk tujuan memijat atau
mengurut. Contoh : Linimentum salonpas (untuk counteriritant)
2. Mudah dicuci dan sangat baik untuk pemakaian pada kulit yang lembut.
Jenis Linimentum
Linimentum yaitu sediaan cair yang digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit.
Bentuk sediaan linimentum dapat berupa larutan zat berkhasiat dalam minyak/lemak
atau berupa emulsi, yaitu hasil proses penyabunan yang banyak mengandung air
sehingga bila dioleskan pada kulit memberikan perasaan sejuk dan dapat pula berpa
suspensi atau solutio dalam minyak atau alkohol tergantung dari zat aktifnya.Emulsi
dan suspensi tergolong dalam sistem dispersi, yang artinya bahwa bahan tidak larut
dalam medium, namun hanya tersebar merata dalam medium. Emulsi merupakan
sediaan liquid yang mengandung satu atau lebih zat aktif, yang berada dalam 2 atau 3
jenis cairan yang tidak saling menyatu, namun terdispersi homogen, yang distabilkan
oleh suatu emulgator. Zat aktif dalam sediaan ini dapat berupa minyak, atau solid
yang terlarut dalam salah satu fase dalam sistem dispersi ini. Sediaan emulsi ini
didesain dalam dunia kefarmasian untuk memfasilitasi penghantaran zat aktif yang
berupa minyak, atau zat aktif yang larut minyak. Jika hanya diberikan dalam bentuk
minyak saja, maka tingkat penerimaan pasien akan cenderung rendah.Suspensi
topikal yaitu sediaan cair mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan kulit biasanya berupa liniment.
Emulsi untuk penggunaan eksternal biasanya langsung disebut sebagai cream
(sediaan semisolid), lotion atau liniment (sediaan liquid), hingga akhirnya sediaan
emulsi ataupun lotio banyak digunakan oleh kalangan masyarakat dalam
penyembuhan suatu penyakit. Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat
cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa dan distabilkan oleh zat
pengemulsinya atau surfaktan yang cocok (Farmakope Indonesia Ed.III). Emulsi
merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya
terdiri dari minyak dan air, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir
kecil dalam cairan yang lain. Dispersi ini tidak stabil, butir – butir ini bergabung
(koalesen) dan membentuk dua lapisan yaitu air dan minyak yang terpisah yang
dibantu oleh zat pengemulsi (emulgator) yang merupakan komponen yang paling
penting untuk memperoleh emulsa yang stabil. Emulsi untuk pemakaian dalam
meliputi peroral atau injeksi intravena sedangkan untuk pemakaian luar digunakan
pada kulit atau membran mukosa yaitu liniment, lotion, krim dan salep. Emulsi yang
dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi M/A atau A/M (fase
intern adalah air dan fase ekstern adalah minyak), tergantung pada berbagai faktor
seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukkan ke dalam emulsi, keinginan untuk
mendapatkan efek emolient atau pelembut jaringan dari preparat tersebut dan dengan
keadaan permukaan kulit. Zat obat yang mengiritasi kulit umumnya kurang
mengiritasi jika ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit.
Linimentum tidak harus diterapkan pada kulit yang memar/rusak karena iritasi yang
berlebihan mungkin terjadi. Liniments : Dermatologis Aplikasi ini harus ditandai untuk
pemakaian luar " meresepkan produk jenis ini tetapi hanya mereka yang berisi
rubefacients diiklankan secara luas dan digunakan oleh konsumen untuk mengobati nyeri
otot ringan dan nyeri.
Sloan’s Liniment adalah bahan aktif dalam cabai yang membuat mereka panas digunakan dalam
krim dan lotion obat untuk meringankan nyeri otot atau sendi. Pada tubuh menyebabkan sensasi
panas yang mengaktifkan sel-sel saraf tertentu. Dengan penggunaan rutin capsaicin, efek
pemanasan ini mengurangi jumlah substansi P, zat kimia yang bertindak sebagai utusan nyeri
dalam tubuh.
Komposisinya yaitu minyak kelapa (coconut oil), minyak kayu putih (cajuput oil), minyak
sereh, daun lada, rimpang jahe (ginger), rimpang kunyit, dan bawang merah
(onion).kegunaanya yaitu menjajaga kelembaban, mengatasi luka, melancarkan sirkulasi
darah dan membantu penyembuhan.
Nama Produk: Bakteri Restraing Liniment, Model: XH017 P berasal dari China. Obat gosok
ini harum, terdiri mentol, minyak kayu putih, kapur barus, metluyl salicglate, dan sebagainya.
Hal ini dapat diterapkan pada kulit dan mengendalika Escherichiacoli, staphylococcus aureus,
Candida albicans, dan bacteria. Sementara sejenis lainnya, itu juga efektif untuk
menghilangkan ruam panas, kulit gatal dan sengatan dari nyamuk. Kemasan: Inner packing:
120ml / kemasan plastik dan botol: 100 botol plastik/ctn.
Bisa digunakan kapan saja bila diperlukan berisi Citronella Oil dan Chamomile yang dapat
mencegah bayi dari gigitan serangga /mosquio dan memiliki Netto : 50gr.
Terdiri dari Cocos dan Cajuputi Oil, efektif untuk mengurangi kolik dan memberikan
kehangatan kepada bayi.
Menggunakan minyak kayu putih dari sumber terbaik di pulau Maluku; Ambon. Minyak kayu
putih dari pulau ini memiliki aroma yang sangat berbeda dan memiliki kandungan cineol yang
lebih tinggi. Indikasi iembantu sakit perut, perut kembung, rasa mual, dan gatal-gatal akibat
gigitan serangga/nyamuk.
Equine Liniment adalah kombinasi unik dan menenangkan minyak esensial dalam basis krim
non-berminyak dan diformulasikan untuk hewan dengan bahan-bahan alami untuk membantu
dalam menghilangkan nyeri kaki, otot dan ketegangan sendi. Ini berisi Peppermint dan
Eucalyptus minyak yang merangsang aliran darah ke daerah yang terkena sebagai sensasi
pendinginan cepat memungkinkan untuk penurunan sensasi rasa sakit hingga enam jam.
Cirinya yaitu tidak berminyak, tidak ada pembakaran atau Blistering dan tidak akan
mengganggu luka terbuka.
Product Code:: B
Kemasan: Botol 60 m
11.Tiger Liniment
Bahan aktif: Menthol (16%), Minyak Wintergreen (28%) dan bahan aktif: Eucalyptus Oil, Spike
Lavender Oil, Light Mineral Oil. Peringatan: Hanya Untuk Penggunaan Eksternal bila
menggunakan produk ini.
5. Losio
Losio adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar.
Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk partikel halus dengan bahan
pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang
cocok. Pada penyimpanan mungkin terjadi pemisahan. Dapat ditambahkan zat
pewarna, zat pengawet dan zat pewangi yang cocok ( Ditjen POM, 1979 ). Sediaan
lotion merupakan sistem dispersi semisolid yang termasuk emulsi, yaitu sistem
dispersi antara air dan minyak. Proses pembuatan lotion disebut emulsifikasi dimana
fase air dan emulgator dihomogenkan kemudian ditamah fase minyak/lemak, bahan-
bahan tersebut adalah bahan basis lotion, sedangkan bahan tambahannya dapat berupa
zat aktif (vitamin, ekstrak, whitening, dsb) dan/atau parfum, pewarna, pengawet.
Ciri-ciri Lotion :
Kestabilan fisika lotio dievaluasi antara lain dilakukan terhadap tiga parameter yaitu
ada tidaknya perubahan :
1. Volume kriming
2. Kekentalan
3. Ukuran tetes terdispersi
2. Him
Sediaan berupa masa lembek yang digunakan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuat
dengan mencampur serbuk dalam jumlah lebih dari 50% bagian dengan vaselin atau
paraffin cair atau dengan bahan dasar yang tidak berlemak (gliserol,musilago,atau sabun)
3. Jeli
Sediaan setengah padat yang sedikit cair, kental dan lengket yang mencair waktu kontak
dengan kulit, mengering sebagai suatu lapisan tipis, tidak berminyak. Pada umumnya
menggunakan bahan dasar larut dalam air ( PEG, CMG, Tragakanta )
Sifat :
Obat dapat kontak kulit cukup lama dan mudah kering
Dapat berfungsi sebagai pendingin dan pembawa obat
Bahan dasar mempunyai efek pelumas tidak berlemak sehingga cocok untuk
dermatosa kronik
Biasanya untuk efek lokal, pemakaian yang terlalu banyak dapat memberikan
efek sistemik.
2. Supositoria
Suppositoria adalah obat dalam bentuk mirip peluru dan akan mencair pada suhu
badan. Suppositoria adalah cara memberi obat melalui rektum untuk lesi setempat
atau agar diserap sistemik. Cocok untuk tujuan sistemik. Yaitu pasien tak
sadar,muntah,post operatif. Obat yang dirusak atau iritasi di lambung.
3. Ovula
Ovula atau vaginal suppositoria merupakan sediaan obat yang digunakan melalui
vagina,umumnya berbentuk telur dan dapat juga memiliki bentuk yang lonjong
seperti kerucut,dapat melarut,melunak,dan meleleh pada suhu tubuh dengan berat
umum sekitar 5 gram.
4. Spray
Spray atau aerosol adalah bentuk sediaan obat yang mengandung satu atau lebih zat
aktif dalam wadah kemas tekan,berisi propelan yang bila ditekan memancarkan
butiran-butiran cairan atau bahan padat dalam media gas.
Penggunaan spray ini digunakan untuk topical pada kulit,local hidung,local mulut.dan
local paru-paru.
Keuntungan:
a. Pilihan alternative bila terjadi penghambatan farmakokinetik pada
pemberian oral atau parenteral.
b. Efektif untuk penanganan gangguan system pernafasan
Kerugian :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obat adalah bahan tunggal atau campuran yang digunakan semua makhluk untuk
bagian luar maupun dalam guna mencegah maupun mengobati penyakit. Obat banyak
dalam bentuk sediaan dan berbeda tujuan dan fungsi nya. Diantaranya yaitu :
o Bentuk sediaan padat
o Bentuk sediaan cair
o Bentuk sediaan setengah padat
o Bentuk sediaan khusus
3.2 Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu saya dari penyusun
makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari pembaca dan
dosen pebimbing agar makalah ini jadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17453391/Makalah_Bentuk_Sediaan_Obat
Murini, Tri. 2013. Bentuk Sediaan Obat (BSO) Dalam Preskripsi. UGM-Press. Yogyakrta