Disusun Oleh :
1. Hilmy Haydar El Fauzy
201510300511002
2. Nadiah
201510300511007
3. Anggita Ayung K
201510300511011
201510300511015
5. Yunanda N.A
201510300511019
6. Elvira Bintang
201510300511025
7. Alvira Lintang
201510300511029
8. Velia Kiswanto
201510300511033
201510300511037
201510300511041
201510300511045
D3-Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
bentuk sedian obat dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Bapak Andri S selaku dosen mata kuliah Farmakologi
UMM yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bentuk sediaan obat kita sebagai calon
Perawat, terutama kepada pasien di rumah sakit. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
L. Belakang
R. Masalah
Tujuan
1
1
2
2
BAB II
BSO Padat
BSO S. Padat
BSO Cair
BSO Otonom
3
3
5
7
12
BAB III
Kesimpulan
13
13
Daftar Pustaka
14
BAB I
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat,
mecampur, memformulasi dan melakukan pembakuan senyawa obat. Obat
adalah bahan tunggal atau campuran yang digunakan semua makhluk
untuk bagian luar maupun dalam guna mencegah maupun mengobati
penyakit.
Inkompatibilitas adalah pencampuran antara dua reaksi atau lebih
antara
obat-obatan
dan
menimbulkan
ketidakcocokan
atau
II.
Rumusan Masalah
1
Tujuan
1. Mengetahui bentuk sedian padat.
2. Mengetahui bentuk sedian semi padat.
3. Mengetahui bentuk sedian cair.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
2. TABLET
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak,
berbentuk pipih dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan
mengandung satu atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat
tambahan. ( Berat tablet normal antara 300 600 mg ). Sifat :
1) Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan.
2) Tidak tepat untuk : - obat yang dapat dirusak oleh asam lambung dan
enzim pencernaan - obat yang bersifat iritatif.
3) Formulasi dan pabrikasi sediaan obat
dapat
mempengaruhi
B.
terbagi rata
atau terdispersi
homogen dalam
4. PASTA
Masa lembek dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentu
serbuk dalam jumlah besar ( 40 60% ), dengan vaselin atau paraffin cair
atau bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilage,
sabun.
Sifat :
Obat dapat kontak lama dengan kulit
Sediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah ( Sub akut atau
kronik )
Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih, dan pembawaUntuk
lesi akut dapat meninggalkan kerak vesikula
C.
2. SIRUP
Penggunaan istilah Sirup digunakan untuk :
6
Sifat :
1. Cocok untuk penderita yang sukar menelan, anak-anak dan manula
2. Bisa ditambah pemanis dan perasa sehingga rasanya lebih enak dari
Solutio
3. Volume pemberiannya besar
4. Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran
partikel yang terdispersi
4. ELIXIR
Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven, untuk mengurangi
jumlah etanol
bisa
ditambah
kosolven
lain
seperti
gliserin
dan
5. TINGTURA
Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan
atau senyawa kimia. Secara tradisional tingtura tumbuhan berkhasiat obat
mengandung 10% bahan tumbuhan, sebagian besar tingtura tumbuhan lain
mengandung 20%bahan tumbuhan. Sifat :
1. Homogen dan bahan obat lebih stabil
2. Kadar alcohol yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme
3. Karena Berisi beberapa komponen, dengan adanya cahaya matahari
dapat terjadi perubahan fotosintesis
6. GARGARISMA
Obat yang dikumur sampai tenggorokan, dan tidak boleh ditelan.
7. GUTTAE
Sediaan cair yang pemakaiannya dengan cara meneteskan.
TETES ORAL :
Sifat: :
1. Volume pemberian kecil sehingga cocok untuk bayi dan anak-anak
2. Pada umumnya ditambahkan pemanis, perasa, dan bahan lain yang
sesuai dengan bentuk sediaannya
3. Bahan obatnya berkhasiat sebagai
antimikroba,
analgetika
10
11
BAB III
12
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat dismpulkan bahwa:
1. Macam-macam bentuk sediaan padat yakni pulvis dan pulveres (serbuk);
tablet; dan kapsul.
2. Macam-macam bentuk sediaan semi padat yakni unguenta (salep); jelly (gel );
cream; dan pasta.
3. Macam-macam bentuk sediaan cair yakni solution; sirup; suspensi; elixir;
tingtura; gargarisma; guttae; dan lotion.
DAFTAR PUSTAKA
13
Murini, Tri. 2013. Bentuk Sediaan Obat (BSO) Dalam Preskripsi. UGM-Press.
Yogyakrta
14