Obat Paten
By admin_infokes
September 1, 2018
1:31 pm
Perlu diketahui terlebih dahulu sebelumnya, bahwa obat generik pun sebenarnya
terbagi menjadi menjadi 2 jenis yang berbeda. Yakni obat generik bermerk dan obat
generik berlogo. Obat generik sendiri sebenarnya merupakan obat yang sudah habis
masa patennya. Oleh sebab itulah jenis obat tersebut dapat di produksi oleh hampir
Sebenarnya, khasiat obat generik sendiri tidak kalah bagus dari obat paten. Karena
obat generik juga memiliki kandungan zat aktif serta tingkat efektivitas yang sama
dengan obat paten. Hanya saja karena kondisinya tersebut, obat generik dapat dijual
dengan kisaran harga yang jauh lebih murah. Mengapa demikian? Karena ada dua
faktor yang mempengaruhi hal tersebut, yakni karena memproduksi obat generik
tidak membutuhkan biaya untuk riset atau penelitian serta tidak membutuhkan biaya
(OGB)?
OGB atau obat generik berlogo adalah obat yang dinamai sesuai dengan kandungan
zat aktif yang dimiliki. Contohnya pada obat antibiotik seperti amoksisilin. Pada obat
generik berlogo atau OGB, maka nama pada kemasannya adalah Amoksisilin tanpa
Sedangkan obat generik bermerk adalah obat generik yang dinamai sesuai dengan
memproduksi obat tersebut, maka nama pada obat tersebut akan menjadi
Sebenarnya kedua jenis obat tersebut memiliki kandungan zat aktif serta tingkat
efektivitas yang sama. Hanya saja berbeda dari sisi kemasan obat. Dimana obat
sedangan obat generik bermerk akan menggunakan kemasan yang lebih baik
beberapa zat tambahan serta zat pelarut yang digunakan pada racikan obat
tersebut. Pada sebagian jenis obat generik bermerk, biasanya akan ditambahkan zat
Berbeda dengan obat generik, obat paten adalah obat baru yang diproduksi serta
dipasarkan oleh sebuah perusahaan farmasi yang sudah memiliki hak paten
terhadap produksi obat baru tersebut. Hal tersebut tentu saja dilakukan menurut
serangkaian uji klinis yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan farmasi tersebut.
internasional. Sehingga obat yang telah diberikan hak paten tersebut tidak dapat
diproduksi hingga dipasarkan oleh berbagai perusahaan farmasi lainnya tanpa seizin
Hak paten tersebut diketahui berlaku hingga 20 tahun. Dan saat masa hak paten
tersebut habis, maka pihak perusahaan farmasi pun tidak dapat memperpanjangnya.
Namun jenis obat tersebut dapat diproduksi kembali oleh perusahaan farmasi lain
Kesimpulan yang bisa diambil dari ulasan di atas: “obat dengan harga murah
belum tentu memiliki kualitas yang rendah”. Untuk itulah sebaiknya Anda dapat
lebih bijak dalam memilih jenis obat yang akan di konsumsi. Selain bijak, juga
Berita ini di publikasikan oleh Tim Web Dinkes Prov Kalbar tahun 2018