DISUSUN OLEH:
Praktek kerja lapangan adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman
belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara
langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai misi untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, juga sebagai
tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat penelitian dan pengembangan
kesehatan.
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit adalah
pelayanan farmasi. Kegiatan yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit meliputi
pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat
kesehatan. Pengelolaan perbekalan farmasi meliputi pemilihan, perencanaan, pengadaan,
memproduksi, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian. Oleh karena itu, untuk memenuhi
perkembangan ilmu sains dan teknologi maka diperlukan sumber daya manusia yang
berkompeten dibidangnya.
Oleh karena itu Univerisitas Mohammad Natsir Bukittinggi Jurusan Farmasi membuka
kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan PKL yang dianggap cukup relatif,
karena selain dapat menimba ilmu pada dunia kerja secara langsung juga dapat menerapkan
ilmunya dalam masyarakat.
Terobosan ini sangat besar manfaatnya mengingat mahasiswa tidak hanya menimba
pengalaman di Rumah Sakit khususnya di Instalasi Farmasi Rumah Sakit tetapi dapat menambah
pengetahuan dan wawasannya dalam menghadapi dunia kerja khususnya bagi seorang farmasis.
Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi,
merupakan kegiatan pelatihan bagi mahasiswa Univerisitas Mohammad Natsir Bukittinggi untuk
menerapkan ilmu yang telah didapat dan memberi pengalaman bagi mahasiswa itu sendiri.
Diharapkan mahasiswa praktik dapat mengetahui kegiatan pengelolaan obat yang ada di Rumah
Sakit.
Praktik Kerja Lapangan ini sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa dalam menerapkan
pengetahuan teoritis yang didapatkan dari perguruan tinggi secara langsung. Melalui Praktik
Kerja Lapangan ini, diharapkan dapat menghasilkan seorang tenaga teknis kefarmasian yang
benar-benar handal dan profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kompetensi yang harus dicapai di instanlasi farmasi rawat jalan ini antara lain:
a. Penerimaan resep rawat jalan
b. Telaah resep
c. Penginputan resep
d. Pemberian etiket
e. Pengambilan dan peracikan obat
f. Penyerahan obat
Untuk pasien umum sebelum obat diserahkan terlebih dahulu membayar di kasir apotek,
sementara untuk pasien dengan jaminan kesehatan cukup dengan menandatangani tanda terima
obat yang nantinya akan ditagihkan kepada pihak jaminan kesehatan tersebut setelah awal bulan
berikutnya.Selanjutnya pasien diberi informasi tentang cara pemakaian obat berdasarkan aturan
pakainya dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian. Biasanya pasien
membutuhkan penjelasan lebih mendalam tentang aturan pakai obat khusunya penggunaan
insulin.
B. Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Depo Rawat Inap
Pelayanan Depo Rawat Inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi melayani pasien yang di
rawat di rumah sakit dengan memberikan obat atau alat kesehatan kepada pasien baik umum
maupun BPJS. Resep yang didapat dari dokter akan diserahkan kebagian farmasi rawat jalan
yang selanjutnya akan diinputkan dan disiapkan obat yang akan digunakan. Biasanya obat yang
telah disiapkan oleh pelayanan farmasi rawat inap akan diserahkan oleh perawat yang bertugas
di rawat jalan dan obat akan diterima oleh keluarga pasien atau pendamping pasien yang sakit.
Kompetensi yang harus dicapai di instanlasi farmasi rawat jalan ini antara lain:
a. Pencatatan riwayat pengobatan pasien di CPO
b. Pengecekan stok obat pasien
c. Penyiapan obat oral dan injeksi untuk pasien rawat inap
d. Mengamati pencampuran aseptic
e. Pengantaran obat ke ruang rawat inap
f. Penginputan resep
Kompetensi yang harus dicapai di instanlasi farmasi rawat jalan ini antara lain:
1. Mengamati proses pengadaan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan habis pakai
2. Mengamati proses pemesanan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan habis pakai
3. Mengamati proses penerimaan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan habis pakai
4. Mengamati dan melaksanakan penyimpanan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan habis
pakai
5. Mengamati dan melaksanakan pendistribusian obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan
habis pakai
6. Mengamati dan melaksanakan pencatatan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan habis
pakai
7. Mengamati dan membuat laporan obat narkotik, psikotropika, obat yang tergolong
morphin, pethidin, dan fentanyl, dan obat kadaluarsa.
8. Mengamati pemusnahan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan habis pakai