Anda di halaman 1dari 12

KONSEP HALAL DAN

HARAM DALAM
PERACIKAN OBAT
SLIDESMANIA.CO

Disusun Oleh:
Nama Anggota Kelompok:

1. Cindy natasya (10122009)

2. Yulira pratiwi (10122032)

3. Bagus ardiansyah (10122007)

4. Hesti meilita (10122014)

5. Patin nurwandah (10122025


SLIDESMANIA.CO
Bagaimana konsep halal dan haram dalam peracikan obat?

⬤ Sejalan dengan pertumbuhan populasi muslim di dunia, kebutuhan akan produk halal pun

menjadi meningkat, termasuk di dalamnya yaitu kebutuhan akan produk obat halal. Hal ini

menjadi tantangan besar bagi perusahaan farmasi untuk dapat menghasilkan produk obat halal

sesuai kebutuhan masyarakat muslim.

⬤ Obat umumnya tersusun dari kombinasi bahan utama (zat aktif) dan bahan tambahan (eksipien

seperti pewarna, perasa, pengawet, dan lain sebagainya). Bahan utama dan bahan tambahan

tersebut dapat berasal dari hewan, tanaman, atau dibuat secara sintesis. Sumber hewani yang

dapat dijadikan bahan utama ataupun tambahan bisa berasal dari babi, hewan yang telah mati

(tanpa disembelih dengan cara halal), ataupun dari darah yang merupakan sumber yang sifatnya
SLIDESMANIA.CO

haram digunakan oleh masyarakat muslim.


Penggunaan alkohol juga bersifat haram bagi masyarakat muslim, namun
alkohol banyak digunakan dalam proses ekstraksi pada saat pembuatan
obat. Bahan lain yang belakangan ini menjadi kontroversi untuk
digunakan sebagai eksipien obat adalah gelatin. Gelatin yang berasal dari
babi bersifat haram, namun gelatin juga dapat diperoleh dari sumber lain.
Contohnya yaitu gelatin dari tulang, kulit dan produk ikan yang bersifat
halal. Oleh karena itu, untuk memastikan mutu kehalalan produk yang
mengandung gelatin, perlu dipastikan terlebih dahulu asal gelatin yang
digunakan.
SLIDESMANIA.CO
SLIDESMANIA.CO
Masalah kehalalan juga sering muncul dalam
produk biofarmasi (dihasilkan melalui
bioteknologi), di mana produk dihasilkan dari
organisme yang termodikasi secara genetika
atau yang biasa disebut Genetically Modified
Organism (GMO). Produk biofarmasi dapat
dinyatakan halal ketika keseluruhan metode
dan prosesnya menggunakan bahan dan
teknik yang diperbolehkan dalam ajaran
Islam.
SLIDESMANIA.CO
Masalah kehalalan juga sering muncul dalam
produk biofarmasi (dihasilkan melalui Misalnya, gen yang digunakan dalam GMO
bioteknologi), di mana produk dihasilkan dari harus berasal dari sumber halal, vektor
organisme yang termodikasi secara genetika (pembawa) dan sel inang yang digunakan
atau yang biasa disebut Genetically Modified dalam ekspresi harus divalidasi sehingga tidak
Organism (GMO). Produk biofarmasi dapat bersifat toksik dan tidak menimbulkan
dinyatakan halal ketika keseluruhan metode penyakit. Media pertumbuhan yang
dan prosesnya menggunakan bahan dan digunakan dan proses pemurnian yang terlibat
teknik yang diperbolehkan dalam ajaran juga harus aman dan tidak boleh mengandung
Islam. senyawa yang bersifat haram atau najis.
SLIDESMANIA.CO
Apa yang dimaksud dengan obat halal?

Untuk membuktikan identitas dan keaslian


Produk obat-obatan halal tidak hanya harus kehalalan suatu bahan atau produk maka
bebas dari komponen haram, tetapi juga dibutuhkan adanya jaminan tertulis mengenai
harus thayyib. Istilah thayyib mengacu pada status kehalalannya. Jaminan tertulis dapat
berupa sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh
barang atau produk yang bersih, murni dan
lembaga sertifikasi halal yang resmi dan
diproduksi berdasarkan proses dan prosedur
terpercaya. Hingga saat ini sudah terdapat
standar. Jadi produk farmasi tidak hanya
banyak lembaga sertifikasi halal yang tersebar
harus halal tetapi juga harus dinilai bersih
di berbagai negara, di antaranya yaitu Halal
menurut hukum Islam.
Food Authority (HFA) di Inggris, Islamic Food
and Nutrition Council of
America (IFANCA), Australian Federation of
Islamic Council (AFIC), Central Islamic
SLIDESMANIA.CO

Committee in Thailand (CICT), dan Majelis


Ulama Indonesia (MUI).
SLIDESMANIA.CO
Proses produksi obat halal selain harus memenuhi persyaratan pada pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sesuai peraturan pada obat konvensional, juga
harus memenuhi beberapa persyaratan lainnya untuk menjamin kehalalan produk.
Semua material yang digunakan selama proses produksi harus sudah terbukti
memenuhi kesesuaian syariah. Kesesuaian dengan syariah yang dimaksud antara lain
adalah tidak menggunakan material yang mengandung bagian tubuh atau produk hasil
dari hewan yang tidak halal atau tidak disembelih dengan cara halal; selalu
menggunakan material yang aman dikonsumsi dan tidak berbahaya bagi kesehatan; dan
semua material harus memenuhi persyaratan lainnya sesuai hukum islam. Semua
personel yang terlibat dalam proses produksi harus sudah terlatih dan terkualifikasi
mengenai sistem jaminan halal. Peralatan produksi, tempat penyimpanan, dan
transportasi obat harus terdedikasi hanya untuk obat halal. Proses distribusi obat juga
harus dibuat sebagaimana mungkin hingga dapat meminimalkan resiko yang dapat
berdampak pada kehalalan produk.
SLIDESMANIA.CO
Pada dasarnya kita wajib menggunakan metode yang tidak melanggar syariat dan obat yang digunakan wajib
menggunakan obat yang suci dan halal. Obat cair berbeda dengan minuman, baik secara kegunaan ataupun
hukumnya. Obat digunakan dalam kondisi sakit untuk pengobatan sedangkan minuman digunakan untuk
konsumsi. Lalu bagaimana hukum alkohol untuk obat? Obat cair maupun noncair yang mengandung alkohol atau
etanol yang berasal dari khamar, hukumnya haram. Penggunaan alkohol atau etanol yang bukan berasal dari
khamar, baik merupakan hasil sintesis kimiawi dari petrokimia ataupun hasil industri fermentasi nonkhamar untuk
bahan obat cair ataupun noncair, hukumnya boleh dengan beberapa syarat di antaranya tidak membahayakan bagi
kesehatan, tidak ada penyalahgunaan, aman dan sesuai dosis, serta tidak digunakan secara sengaja untuk membuat
mabuk.
SLIDESMANIA.CO
Memformulasi suatu obat tentunya perlu pemikiran mendalam, perlu ditinjau dari segi farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, farmaseutika dan bio farmaseutika. Di samping itu juga perlu dipertimbangkan
aspek bisnis dan ekonomisnya. Khusus dalam hal sediaan obat halal, pertimbangkan pula halal haramnya bahan
yang akan diformulasi, baik bahan aktif maupun bahan tambahannya. Mempertimbangkan halal haram tidak
mudah, perlu pengkajian seorang farmasis muslim yang banyak mempelajari secara mendalam ilmu agama dan
kaitannya dengan kefarmasian, sehingga menghasilkan sebuah kajian yang tepat dan benar.

( Drs. Inding Gusmayadi Msi. Dosen Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA ,
JAKARTA.)
SLIDESMANIA.CO

Anda mungkin juga menyukai