OBSERVASI LAPANGAN
PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan OL, peserta mendapatkan pengalaman nyata tentang
penerapan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, sebagai satu pengalaman
(lesson learnt) yang didapat dari proses pelatihan.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai OL, peserta dapat:
a. Mengetahui cara yang dilakukan Puskesmas dalam melakukan :
1) Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP diPuskesmas
2) Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas
b. Memotret dan mempelajari program inovasi pelayanan kefarmasian yang
dilaksanakan Puskesmas serta latar belakang dan metode inisiasi program
inovasi tersebut
C. WAKTU DAN TEMPAT
Pada saat observasi lapangan peserta mengikuti kelas maya melalui zoom
kemudian ditayangkan video mengenai alur pelayanan kefarmasian di puskesmas
Ibrahim adjie, peserta disuruh mengamati video pengelolaan obat dan bmhp
BAB II
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
1. PENERIMAAN OBAT
2. PENDISTRIBUSIAN OBAT
3. PENGENDALIAN OBAT
Pengendalian perbekalan farmasi menjadi kegiatan yang memiliki tujuan
untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan
program yang ditetapkan. Kegiatan pengendalian perbekalan farmasi ini mencegah
terjadinya kelebihan atau kekuranan maupun kekosongan obat di UPT Puskesmas
Ibrahim Adjie. Proses pengendalian ini juga mencakup pengendalian persediaan dan
pengendalian mutu sediaan farmasi yaitu penanganan terhadap obat yang rusak,
obat yang hilang maupun kadaluwarsa melalui stok opname yang dilakukan dalam
periode waktu tertentu. Stok opname yang dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adjie
dilakukan setiap akhir bulan untuk melakukan pengecekan ketersediaan, dan mutu
obat. Perbekalan farmasi di puskesmas Ibrahim Adjie dilengkapi dengan kartu stok
untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah obat yang tersedia.
7. PIO
Pelayanan PIO (Pemberian Infomasi Obat) di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
dilakukan langsung oleh apoteker dibantu oleh TTK yang sedang bertugas. Kegiatan
pelayanan informasi obat di Pusksmas Ibrahim Adjie merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh apoteker kepada pasien untuk memberikan informasi dan
menyebarkan informasi terkait cara penggunaan obat, dosis obat, dan informasi
penting lain terkait obat yang akan digunakan oleh pasien secara langsung dan tidak
langsung. Pada saat melakukan pelayanan informasi obat apoteker dituntut untuk
mampu menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan lain, dan
mampu untuk melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat inap dan rawat
jalan, serta masyarakat umum terkait informasi obat.
Alur pelayanan pemberian informasi obat ini yaitu dengan memanggil pasien
sesuai urutan, lalu mengkonfirmasi kembali nama pasien, umur dan alamat atau
dengan meminta tanda pengenal pasien, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan
pemberian obat karena banyak pasien yang memiliki kesamaan nama. Dokumentasi
dilakukan pada buku khusus yang dibuat pertanggal untuk mengetahui jumlah
pasien yang datang untuk menerima obat. Dokumentasi dengan mencatat nama
pasien, tanggal lahir atau umur pasien, serta menuliskan obat dan jumlah obat yang
diterima oleh pasien serta cara penggunaannya.
Pasien diberikan informasi terkait nama obat, cara penggunaan obat, cara
penyimpanan obat, dan efek samping yang mungkin muncul setelah mengkonsumsi
obat-obatan, serta memberikan intruksi untuk menghabiskan obat (untuk antibiotik)
atau memberhentikan penggunaan obat untuk penyakit-penyakit simptomatik.
Selanjutnya pasien diberikan kesempatan untuk bertanya, lalu diminta untuk
menandatangani buku dokumentasi obat pasien dan menandatangani resep. Resep
yang sudah ditandatangni oleh pasien dikumpulkan dalam satu tanggal, dan
digunakan untuk dokumentasi pengeluaran obat atau penggunaan instalasi farmasi
puskesmas Ibrahim Adjie.
8. KONSELING
Farmasi UPT Puskesmas Ibrahim Adjie juga melakukan kegiatan konseling
yang merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
pasien terkait penggunaan obat. Konseling dilakukan pada pasien rawat inap dan
pasien rawat jalan serta keluarga pasien. Hal ini dilakukan untuk memberikan
pemahaman yang tepat tentang obat mengenai indikasi obat, cara pemakaian obat,
dan cara menangani saat terjadi efek samping, kepada pasien maupun keluarga
pasien. Di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie kegiatan konseling di dukung dengan sarana
dan prasarana berupa ruang konseling yang tertutup dan lembar konseling pasien.
Kegiatan konseling di Puskesmas Ibrahim Adjie juga dilakukan untuk
beberapa pasien yang mengalami perhatian khusus seperti pasien HIV, pasien
prolanis yang baru, dan pasien TB dengan pengobatan yang baru.
BAB III
LESSON LEARNT