Anda di halaman 1dari 14

PRAKTEK KERJA

LAPANGAN
PUSKESMAS MEDAN DELI

ANDRE HASIBUAN
DINDA NATASYA
ZASKIA WIDYA IRAWAN
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan 
Nasional Bidang Kesehatan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian
derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Salah satu institusi pendidikan yang menyediakan tenaga kesehatan adalah Poltekkes
Kemenkes Medan yang menghasilkan tenaga kesehatan di bidang Farmasi tingkat
Ahli Madya yang mampu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan secara terpadu.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk  memberikan bekal pengalaman kepada
peserta didik adalah mengikutsertakan  mahasiswa dalam Praktek Kerja Lapangan
yang disingkat dengan PKL. Hal ini  dipilih karena PKL dianggap cara terbaik untuk
menerapkan  pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama mengikuti
pendidikan.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah sebagai
berikut :
 Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan
keterampilan peserta didik sebagai bekal memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program
pendidikan yang ditetapkan.
 Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan
masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek
administrasi, teknis maupun sosial budaya.
 Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam
melaksanakan kegiataan pelayanan kesehatan khususnya di
bidang Farmasi di Puskesmas.
 Memperoleh masukan dan umpan balik, guna
memperbaiki dan mengembangkan serta meningkatkan
penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes Medan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja yang
sebenarnya.
MANFAAT PKL
Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Farmasi
mengenai kegiatan kefarmasian khususnya di
Puskesmas

Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama


perkuliahan secara langsung di lapangan

Untuk mengetahui gambaran secara


umum kegiatan kefarmasian di
Puskesmas dan dalam hal ini khususnya
di Puskesmas Medan Deli
TINJAUAN PUSTAKA
 Sejarah Puskesmas Medan Deli
 UPT puskesmas Medan Deli merupakan salah satu FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama). Puskesmas ini dibangun pada tahun 1975 berdasarkan inpres V Tahun 1975
sebagai pusat kesehatan masyarakat dibawah naungan Dinas Kesehatan Kota Medan.
 Tujuan Puskesmas
 Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas yang tertera pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2019 pasal 2 yang
mana tujuan tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat,
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu untuk
mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat; untuk mewujudkan
masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
Visi dan Misi Puskesmas Medan Deli
 Visi Puskesmas Medan Deli
 Mewujudkan Kecamatan Sehatan Yang Mandiri dan Humanis
 Misi Puskesmas Medan Deli
 Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan
terjangkauan yang bermuara pada keputusan.
 Mendorong kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat untuk hidup sehat.
 Meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
 Melaksanakan penanggulangan masalah kesahatan dan penyehatan lingkungan.
 Moto Puskesmas Medan Deli
 Bekerja Dengan Ikhlas
 Ruang Puskesmas Medan Deli
Ruang Farmasi Puskesmas Medan Deli adalah unit fungsional yang menyelenggarakan
seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian. Sumber daya manusia ruang farmasi Puskesmas
Medan Deli terdiri dari seorang apoteker sebagai penanggung jawab ruang farmasi
didampingi tiga orang tenaga teknis kefarmasian dan seorang tenaga kesehatan lainnya
 Tugas dan Fungsi Ruang Farmasi Puskesmas Medan Deli
1. Tugas farmasi Puskesmas Medan Deli
– Menyelenggarakan, mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan
pelayanan kefarmasian yang optimal dan professional
– Melaksanaan pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP yang efektif, aman, bermutu,
dan efisien
– Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan sediaan farmasi dan BMHP
guna memaksimalkan efek terapi, keamaan dan meminimalkan resiko
– Melaksanakan komunikasi, edukasi, dan informasi (KIE) serta memberikan
rekomendasi kepada dokter, bidan dan ahli gizi dan pasien
2. Fungsi Ruang Farmasi Puskesmas Medan Deli
– Pengelolaan sediaan farmasi bahan medis habis pakau (BMHP) meliputi
perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian dan administrasi
– Pelayanan farmasi klinik meliputi, pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan
informasi obat (PIO), pemantauan terapi obat (PTO), monitoring efek samping
obat (MESO), dan evaluasi penggunaan obat (EPO)

 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP Puskesmas Medan Deli


Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP di Puskemaska Medan Deli dimulai
dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan serta pelaporan pemantauan dan evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian. Apoteker penanggung jawab di
Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjamin terlaksanya
pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP yang baik
 Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Sedian Farmasi
– Pemantauan dan evaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP dilakukan secara periodic
dengan tujuan:
– Mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan
BMHP sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
– Memperbaiki secara terus menerus pengelolaan sedian farmasi dan BMHP dan
– Memberikan penilaian terhadap capaian pengelolaan

 Pelayanan Farmasi Klinis


Pelayanan farmasi klinis yang dilakukan puskesmas Medan Deli meliputi
– Pengkajian dan pelayanan resep
– Pelayanan informasi obat (PIO)
– Pemantauan terapi obat (PTO)
– Monitoring efek samping obat (MESO)
– Evaluasi penggunaan obat (EPO)
– Konseling
 Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian
resep, penyiapan perbekalan farmasi termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan
disertai dengan pemberiaan informasi, pengkajian dan pelayanan resep dilakukan oleh
apoteker dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian setelah menerima resep dengan melihat
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis.
 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
PIO di puskesmas medan deli dimulai dari pemanggilan nama pasien, dan memastikan
resep tersebut untuk siapa. Selanjutnya memberikan informasi masing masing obat yang
diresepkan untuk pasien oleh apoteker. PIO yang telah dilakukan kemudian
didokumentasikan untuk direkapitulasi oleh penanggung jawab pelayanan kefarmasian
 Konseling
Pemberian konseling di puskesmas Medan Deli biasanya dilakukan terhadap pasien
yang menggunakan obat ddengan kondisi khusus (pediatric, ibu hamil dan menyusui).
Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit, pasien dengan terapi jaka
panjang. Penggunaan obat-obatan dengan intruksi khusus dan polifarmasi
 Pemantauan Efek Samping Obat
Pemantauan efek samping obat dipuskesmas Medan Deli bertujuan untuk
menemukan, meminimalkan dan mencegah efek samping serta reaksi obat yang
tidak dikehendaki (ROTD) dari suatu penggunaan obat.

 Pemantauan Terapi Obat (PTO)


PTO dilaksanakan untuk memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan
terapi obat yang efektif dan terjangkau dan memaksimalkan efikasi dengan
meminimalkan efek samping
 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
EPO dipuskemas Medan Deli dilakukan oleh apoteker. Evaluasi penggunaan
obat dilakukan dengan melihat data penggunaan obat oleh pasien melalui resep
PEMBAHASAN
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di puskesmas memberikan gambaran bagi mahasiswa/i Praktek Kerja
Lapangan tentang fungsi dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian di puskesmas. Fungsi dari tenaga
teknis kefarmasian adalah sebagai tenaga teknis yang melakukan pengelolaan perbekalan farmasi dan
pelayanan resep serta membantu kegiatan kefarmasian dari apoteker. Tenaga teknis kefarmasian
memiliki tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang menyangkut tentang kefarmasian di puskesmas.
Kegiatan pengelolaan obat di Puskesmas Medan Deli yaitu
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Permintaan
4. Penerimaan
5. Penyimpanan
6. Pendistribusian
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Administrasi
9. Pelayanan resep
KESIMPULAN
 Pelayanan obat dilakukan di unit farmasi yang dipegang oleh apoteker, asisten
apoteker atau petugas kesehatan lainnya. Pemberian obat kepada pasien
berdasarkan resep dari dokter, diberikan dalam bentuk obat jadi dan obat
racikan, dikemas dalam plastik bersama dengan etiket dan pemberian informasi
yang jelas mengenai aturan pakai obat.
 Penyimpanan obat di lemari obat telah tersusun secara alphabetis, serta telah
dilakukan pemisahan penyimpanan untuk jenis obat psikotropik.
 Masuk dan keluarnya obat dari lemari penyimpanan obat harus tercatat di kartu
stock obat, dan setiap akhir bulan dilakukan stock opname, untuk mengecek
kesesuaian data obat di laporan, kartu stock dan fisik obat.
 Pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis di puskesmas Medan Deli secara
umum sudah baik.

Anda mungkin juga menyukai