Anda di halaman 1dari 40

Laporan PKL di

Puskesmas
Babelan I
Disusun oleh : Shasya Alyvia Zahra, XI Farmasi
SMK KESEHATAN ELHURRIYAH, Babelan, Bekasi Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang saya ucapkan
berkat rahmat & hidayahnya bahwa penulisan
laporan yang saya tulis berjalan dengan lancar. Ini
adalah hasil laporan praktek kerja lapangan saya
yang di lakukan pada 12 Desember 2022-12 Januari
2023. Jika ada kesalahan atau kekurangan saya minta
maaf dan saya siap menerima kritik dan saran untuk
memperbaiki kedepannya

2
BAB I
PENDAHULUAN
Waktu, Tempat & Teknis Pelaksanaan PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di


Puskesmas Babelan I yang terletak di Jalan Raya
Babelan No.3, RT.008/RW.002, Babelan Kota, Kec.
Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan ini
dilaksanakan di Ruang Farmasi Puskesmas Babelan I.
Waktu pelaksanaan ini dimulai pada 12 Desember
2022 sampai 12 Januari 2023 atau selama 32 hari.
LATAR BELAKANG PKL
Praktek Kerja Lapangan merupakan program khusus yang harus
dilaksanakan oleh SMK. Program ini dilaksanakan diluar sekolah
dalam bentuk kerja di Dunia Usaha/Industri. PKL dilaksanakan
untuk mendekatkan siswa/i kepada tuntutan kerja Usaha/Industri
yang diharapkan memberikan pembelajaran terhadap siswa/i dan
sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan formal sehingga
diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar yang sesuai
dengan kebutuhan kerja di Dunia Usaha/Industri.
Dengan adanya pengantar Praktek Kerja Lapangan para
siswa/siswi dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi pada
dunia kerja nyata dan belajar untuk menganalisis suatu gejala &
masalah agar kelak dapat diaplikasikan langsung pada pasien
dengan diberi bimbingan dan pengarahan.

5
Tujuan Umum
• Belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja.
• Dapat menghasilkan tenaga Farmasi
yang mampu bekerja dalam sistem
pelayanan kesehatan masyarakat

TUJUAN
khususnya dalam bidang Farmasi

Tujuan Khusus
• Meningkatkan, memperluas, dan

PKL
keterampilan yang membentuk
kemampuan peserta didik sebagai
bekal untuk memasuki dunia yang
sesuai dengan program pendidikan.
• Memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman kerja secara nyata dan
sebenarnya.
1. Wawasan dan pengetahuan serta
pengalaman Siswa/i
Apa saja
bertambah.Siswa/i memiliki
kesempatan untuk melakukan manfaat PKL?
keahlian dibidangnya.
2. Siswa/i memiliki kesempatan untuk
melakukan keahlian dibidangnya.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, analitis dan sistematis dalam
mengidentifikasikan masalah serta
melakukan pencatatan dan
pelaporan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan
bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan (FasKes).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

9
Puskesmas adalah UKM tingkat pertama, UKM dalam Permenkes 43
tahun 2019 tentang Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta memcegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan.

10
TUJUAN PUSKESMAS
Penyelenggara UKM tingkat Penyelenggara UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya pertama di wilayah kerjanya

• melaksanakan perencanaan meyelenggarakan pelayanan


berdasarkan analisa masalah kesehatan dasar secara ko
kesehatan masyarakat • melaksanakan advokasi dan
• Melaksanakan kompetensi sdm sosialisasi kebijakan
di puskesmas kesehatan
• Memantau pelaksanaan • Melaksanakan kompetensi
pembangunan agar sdm di puskesmas
berwawasan kesehatan • Memantau pelaksanaan
• melaksanakan advokasi dan pembangunan agar
sosialisasi kebijakan kesehatan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan dan
Pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan

FUNGSI Dunia Usaha, sehingga berwawasan


serta mendukung pembangunan

PUSKESMAS
kesehatan. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya
yang dilakukan Puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
PENDIRIAN PUSKESMAS
Menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 secara umum :
1. Puskesmas harus didirikan setiap kecamatan.
2. Dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat didirikan
lebih dari satu Puskemas
3. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk
dan aksesibiitas.
4. Pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan,
kefarmasiaan dan laboratorium.
PENGELOLAAN PUSKESMAS
1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Puskesmas
Sumber daya manusia kesehatan di Puskesmas prosesnya
dilakukan atau direncanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten,
Provinsi maupun Kementerian Kesehatan dan Puskesmas
diundang untuk mengikutinya.

2. Pengelolaan Sediaan Farmasi Puskesmas


merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang
dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan
pelaporan serta pemantauan dan evaluasi.
.
PENGELOLAAN PUSKESMAS
a. Perencanaan
Menurut Permenkes Nomor 30 tahun 2017 Perencanaan yakni
kegiatan seleksi obat dalam menentukan jumlah dan jenis obat dalam
memenuhi kebutuhan sediaan farmasi di puskesmas dengan pemilihan
yang tepat agar tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, serta efisien. Jika
suatu Perencanaan di Puskesmas direncanakan tidak baik maka akan
terjadi kekurangan atau kelebihan (pemborosan obat) di suatu
puskesmas.

b. Pengadaan
Pengadaan merupakan suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
operasional yang telah ditetapkan dalam fungsi perencanaan, Tujuaan
pengadaan obat yaitu untuk memenuhi kebutuhan obat pada setiap
unit pelayanan kesehatan.
PENGELOLAAN PUSKESMAS
c. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya terjamin.
Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal yaitu bentuk
dan jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak/terbakar, stabilitas,
dan Narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus
(Permenkes, 2001).

Penyimpanan obat harus diberikan tempat yang layak agar sediaan


tidak mudah rusak, bila sediaan rusak maka akan menurunkan mutu
obat dan memberikan pengaruh buruk pada pengguna obat.
PENGELOLAAN PUSKESMAS
Prosedur Sistem Penyimpanan obat yakni :
1. Obat disusun berdasarkan abjad ( alfabetis ), persamaan bentuk (obat Kering
atau cair) dan cara pemberian obat (luar, oral, dan suntikan)

Penyusunan obat berdasarkan frekuensi penggunaan :


1. FIFO (First In First Out) obat yang datang pertama akan Kadaluarsa lebih
awal, maka dari itu obat lama harus diletakkan dan disusun paling depan dan
obat baru diletakkan paling belakang.
2. FEFO (First Expired First Out) obat yang lebih awal kadaluarsa harus
dikeluarkan lebih dahulu.

Obat disusun berdasarkan volume


1. Barang yang jumlah sedikit harus diberi perhatian/tanda khusus agar mudah
ditemukan kembali.
2. Barang yang jumlahnya banyak ditempatkan sedemikian rupa agar tidak
terpisah, sehingga mudah pengawasan dan penanganannya. Penyimpanan obat
harus diberikan tempat yang layak agar sediaan.
PENGELOLAAN PUSKESMAS
3. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan, pelaporan, pengarsipan yang
merupakan rangkaian kegiatan Penatalaksanaan obat secara tertib,
yang diterima, disimpan, didistribusikan, dan digunakan di puskesmas.
Adapun tujuan dari pencatatan, pelaporan, pengarsipan yaitu bukti
pengelolaan telah dilakukan, sumber data untuk pembuatan laporan,
sumber data unutk melakukan pengaturan dan pengendalian. Kegiatan
pencatatan dan pelaporan meliputi :
a. Pencatatan Penerimaan Obat
b. Pencatatan Penyimpanan
c. Pencatatan Pengeluaran
d. Pelaporan
BAB III
TINJAUAN PUSKESMAS
BABELAN I
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Menurut Permenkes RI No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas adalah Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

1. Pelayanan administratif
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, puskesmas merupakan
sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata yaitu pelayanan kesehatan
yang meliputi :
• Kuratif (pengobatan)
• Preventif (pencegahan)
• Promotif (peningkatan kesehatan)
• Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
2. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan farmasi klinik meliputi:
1) Pengkajian Resep, Penyerahan Obat, dan Pemberian Informasi Obat
2) Pelayanan Informasi Obat (PIO)
3) Konseling
4) Ronde/Visite Pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
5) Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat (ESO)
6) Pemantauan Terapi Obat (PTO)
7) Evaluasi Penggunaan Obat
kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya kefarmasian yaitu
sumber daya manusia dan sarana prasarana.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
minimal harus dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker (Undang-Undang RI
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan) sebagai penanggung jawab, yang dapat
dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan.

2. Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan
kefarmasian di Puskesmas meliputi sarana yang memiliki fungsi:
1) Ruang penerimaan
2) Ruang pelayanan resep dan peracikan
3) Ruang penyerahan Obat
4) Ruang konseling
5) Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Ruang
6) Ruang arsip
BAB III
TINJAUAN PUSKESMAS
BABELAN I
SEJARAH PUSKESMAS BABELAN I
Sejak tahun 1937 dibangun Balai Pengobatan di Desa Babelan Kota
Kecamatan Babelan. Kemudian pada tahun 1960 an di tambah
menjadi Balai Pengobatan (BP) Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak
(BKIA). Unit tersebut berdiri sendiri – sendiri tidak saling berhubungan
dan langsung melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas
Kesehatan, umumnya unit tersebut dipimpin oleh seorang Mantri
(perawat) senior yang pendidikannya bisa Pembantu Perawat atau
Perawat.

Tahun 1969 mulailah dibangun Puskesmas Babelan I yang terletak di


Jalan Raya Babelan No. 3 Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan. Yang
dipimpin oleh Murhad Hamid. Kemudian pada tahun 1977 – 1980
Puskesmas Babelan I di pimpin oleh H. Endin. (Sumber : Bd. Tjitjih
Suwarsih dan Kosmana staf Puskesmas Babelan I tahun 1969)

24
SEJARAH PUSKESMAS BABELAN I
Tahun 1996 Puskesmas Babelan I dijadikan Puskesmas Dengan Tempat
Perawatan. Tahun 2000 ditambah menjadi Puskesmas dengan Pelayanan
Obsetri Neonatus Essensial Dasar (PONED) yang merupakan pelayanan untuk
menanggulangi kegawatdaruratan obstetric neonatal, yang dipimpin oleh
dr.H.Edy Madi Isa, Mkes (2002 – 2009). Tahun 2007 Puskesmas Babelan I
direnovasi total. Pada tanggal 2 Januari 2008 menempati tempat yang baru.
(Sumber : Bd Rosanah)
Kemudian pada tahun 2009 – 2012 Puskesmas Babelan I dipimpin oleh
dr.H.Alamsyah,MKes. Tahun 2012 – Mei 2018 dipimpin oleh H. Ahmad Dimyati,
SKM, MSi. Mei 2018 sampai sekarang Puskesmas Babelan I dipimpin oleh dr H.
Salim Jindan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas tersebut adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh (komprehensif) yang meliputi :
Pelayanan: pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan
kesehatan (promotif) dan dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)

25
VISI
• Terwujudnya puskesmas yang unggul dengan
melayani prima menuju babelan sehat
MISI

VISI, MISI, •


Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan profesional
Meningkatkan kompetensi sumber daya

DAN MOTTO •
manusia staf puskesmas
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
serta prasarana

PUSKESMAS •

l
Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat dengan melibatkan lintas sektora

BABELAN 1 Motto: Melayani dengan sepenuh hati


Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini objek yang diambil
adalah Pengelolaan Sediaan Farmasi di
Puskesmas Babelan I. Dilaksanakan selama 32
hari dimulai pada tanggal 12 Desember 2023
sampai 12 Januari 2023. Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan dilakukan di Puskesmas Babelan I di
bagian Instalasi Farmasi dan di Gudang Farmasi.
Pada bagian ini penulis melakukan PKL yang

PEMBAHASAN
bertujuan untuk mencapai standar capaian
kompetensi, diantaranya yaitu:

1. Menyiapkan dan meracik sediaan Farmasi


2. Mampu melakukan penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
3. Menulis etiket dan menempelkannya pada
Sediaan Farmasi
4. Menulis Copy Resep
5. Membuat sediaan obat guna keperluan atau
persediaan di Apotek
6. Mencatat sediaan Farmasi dan perbekalan
kesehatan
7. Menyiapkan keperluan sediaan non steril di
Puskesmas
8. Melakukan administrasi dokumen-dokumen
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
9. Menghitung atau kalkulasi biaya obat dan
perbekalan kesehatan
10. Memberikan pelayanan obat bebas, bebas
terbatas, dan perbekalan kesehatan
11. Melakukan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
12. Melakukan pencatatan dan dokumentasi

PEMBAHASAN perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan


perbekalan kesehatan
13. Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
14. Melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
15. Mendistribusikan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari gudang Puskesmas
16. Berkomunikasi dengan orang lain
PEMBAHASAN
A.Uraian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Selama pelaksanaan praktik kerja lapangan di puskesmas babelan 1,berikut
kegiatan yang saya lakukan selama praktek kerja lapangan berlangsung;
1.Membantu dalam kegiatan skrining
Pada kegiatan ini saya ikut serta dalam penanganan skrining pada pasien,skrining
adalah cara yang digunakan untuk mencari keadaan atau penanda risiko yang belum
di ketahui.
2.Membantu menempelkan etiket
Pada kegiatan ini saya menempelkan etiket yang sudah saya tulis keterangan
obatnya.
3. Membantu menyerahkan obat
Pada kegiatan ini saya membantu asisten apoteker menyiapkan obat
4.Belajar nama nama obat
Pada kegiatan ini saya di bimbing dan di beri araha mengenai nama nnama obat
beserta khasiatnya
5.Membantu menghitumg sediaan obat yg expired
Pada kegiatan ini saya memilih milih obat yg sudah expired serta mengitungnya dan
mengumpulkan nya di temmpat yang khusus obat expired.
PEMBAHASAN
6.Membantu menghitung sediaan obat di gudang
Pada kegiataan ini saya membantu menata dan menaruh barang sediaan obat yg aa
di gudang tersebut
7.Membantu menaruh sediaan barang yang baru datang
Pada kegiatan kali ini saya membantu menaruh dan menata sediaan barang yang
datang dari PBF,di tata di tempat yang sudah di tentukan
8.Membantu menggerus obat untuk puyer
Pada kegiatan ini saya membantu menggerus obat untuk puyer,yaitu dengan sesuai
arahan petunjuk resep yang di minta
9.Membantu mencatat dan menghitung banyak nya resep
Pada kegiatan ini saya membantu mencatat berapa banyak resep yg sudah di buat
hari ini
PEMBAHASAN
10. Membantu menginput sediaan obat
Pada kegiatan ini saya membantu menginput sediaan obat dari resep harian dan
bulanan
11.Mengisi dan menulis kartu stok
Pada kegiatan kali ini saya membantu lebih dahulu untuk menghitung sediaan obat
yg tersisa di gudang,lalu mencatatnya di kartu stok setiap tempat obat yg ada di
gudang
PENGERTIAN RESEP
Resep adalah dokumen yang bersifat legal berisi
permintaan tertulis dari seorang dokter kepada
apoteker sebagai sarana untuk mempersiapkan
atau memberikan obat kepada pasien sesuai
hasil pemeriksaan.

32
ALUR PELAYANAN
RESEP
1. Pemberian resep dari poli 6. Pemeriksaan akhir
umum, poli gigi, KIA, poli (kesesuaian obat dengan
imunisasi, MTBS, UGD resep)
2. Pasien membawa resep ke 7. Penyerahan obat disertai
Apotek Puskesmas dengan pemberian informasi
3. Penerimaan resep oleh obat
petugas apotek
4. Skrining resep (pemeriksaan
kelengkapan dan kejelasan,
dan ketepatan resep)
5. Penyiapan peracikan dan
labeling obat

33
KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan praktek kerja lapangan atau PKL
di Puskesmas Babelan 1 yg di mulai pada tanggal 12
Desember 2022 sampai dengan tanggal 12 Januari
2023,penulis dapat menerapkan teori yang telah penulis
peroleh selama belajar di SMK Kesehatan EL Huriyyah dan
menyimpulkan bahwa setiap kegiatanpengellaan perbekalan
farmasi di Puskesmas Babelan I belum sepenuhnya berjalan
dengan maksimal dengan teori yang telah kamipelajari yakni
terletak pada tahap pendistribusian dan tahap pengendaliaan.
SARAN
Walaupun dengan waktu yang sangat relatif singkat dalam
pelaksanaan PKL, penulis dapat menambah wawasan dalam
berbagai hal dalam membangun kualitas generasi yang
akandatang, maka penulis sedikit memberi alasan berikut:
Untuk Puskesmas Babelan I
1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada
Siswa/i SMK untuk PKL.
2. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisiplinannya dalam bekerja.
3. Hubungan karyawan dengan Siswa/i PKL selalu terjaga
keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama
yang baik.
SARAN
Untuk Sekolah
1. Pemantauan terhadap Siswa/i yang sedang PKL maupun
yang baru akannmelaksanakan PKL agar lebih di tingkatkan
lagi untuk menyakinkan pihak perusahaan terhadap
program PKL ini.
2. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih
ditingkatkan terutama dalam pembinàn mental Siswa/i.
3. Dan juga guru-guru selaku memberikan motivasi bimbingan
dan keringanan pada Siswa/i yang sedang PKL.

Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis


sampaikan, semoga laporan Ini walau jauh dari sempurna
memberikan informasi, pengetahuan serta manfaat yang
berhubungan dengan penilitian yang dibahas dalam laporan
ini,. Penulis sangat berharap laporan ini dapat memenuhi salah
satu prasyarat Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
beberapa tempat pelayanan kesehatan pada jurusan Farmasi
dan telah di setujui untuk disajikan dalam laporan ketentuan
yang berlaku.
Pengertian golongan obat

1. Golongan obat bebas, adalah obat yang boleh


digunakan tanpa resep dokter. Contohnya
betadine, paracetamol dan vitamin-vitamin.
2. Golongan obat bebas terbatas, adalah obat yang
dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan
resep dokter, namun mempunyai peringatan
khusus saat menggunakannya. Contohnya
paracetamol dan ibuprofen

37
3. Golongan obat keras, adalah obat yang
hanya boleh dibeli menggunakan resep
dokter. Contohnya obat yang
mengandung Asam Mefenamat,
Loratadine, Clobazam, Pseudoefedrin
atau Alprazolam

38
39
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

40

Anda mungkin juga menyukai