Anda di halaman 1dari 75

MAKALAH

BERBAGAI JENIS ALAT KESEHATAN, DISINFEKTAN DAN


DISINFEKSI
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Patient Safety

Dosen Pengempu : Kusmiyati.,S.Kep.,Mkes

Disusun Oleh :

BUDI SANJAYA
NIM : P2.06.20.5.20.006

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA


JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
TASIKMALAYA
2021
Jl. Babakan Siliwangi No. 35, Kahuripan, Kec. Tawang, Tasikmalaya,
Jawa Barat 46115

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya, tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Manajemen
patient safety dengan judul “Berbagai Jenis Alat Kesehatan, Disinfeksi, dan
Disinfektan ”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen pengempu mata kuliah keperawatan dasar yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tasikmalaya, 28 februari 2021

Budi Sanjaya

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

D. Manfaat.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Alat-Alat Kesehatan Beserta Fungsinya.......................................................2

B. Jenis-Jenis Disinfektan................................................................................54

C. Jenis-Jenis Disinfeksi..................................................................................58

BAB III PENUTUP..............................................................................................61

A. Kesimpulan.................................................................................................61

B. Saran............................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat kesehatan adalah adalah barang, instrumen aparat atau alat termasuk tiap
komponen, bagian atau perlengkapan yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam penelitian dan perawatan kesehatan, diagnosis
penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan
atau gejalanya pada manusia. Adapun klarifkasi dari alat kesehatan dalam
peneletian tugas akhir ini Menurut Peraturan Menteri keseahatan R.I.
no.220/Men.Kes/Per/IX/1976 tanggal 6 September 1976

Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan disinfeksi.


Seringkali sebagai sinonim digunaan istilah antiseptik, tetapi pengertian disinfeksi
dan disinfektan biasanya ditujukan terhadap benda – benda mati, seperti lantai,
piring, pakaian

Disinfeksi adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme


ke tingkat bahaya yang lebih rendah pada area yang terindikasi kontaminasi oleh
microorganism.

Dewasa ini banyak sekali orang-orang bahkan tenaga kesehatan, khususnya


calon sarjana dari bidang kesehatan yang kurang mengetahui terkait dengan jenis-
jenis alat kesehatan, jenis-jenis disinfektan dan disinfeksi untuk itu penulis
membuat makalah untuk menahmbah sumber pusaka pengetahuan baik bagi
penulis maupun pembaca.
B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana jenis jenis alat kesehatan beserta fungsinya?


b. Bagaimana jenis jenis disinfektan?
c. Bagaimana jenis-jenis disinfek?
C. Tujuan

2
a. Mengetahui jenis-jenis alat kesehatan beserta fungsinya.
b. Mengetahui jenis-jenis disinfektan.
c. Mengetahui jenis-jenis disinfeki.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Alat-Alat Kesehatan Beserta Fungsinya

Alat kesehatan adalah adalah barang, instrumen aparat atau alat termasuk tiap
komponen, bagian atau perlengkapan yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam penelitian dan perawatan kesehatan, diagnosis penyembuhan,
peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada
manusia. Adapun klarifkasi dari alat kesehatan dalam peneletian tugas akhir ini
Menurut Peraturan Menteri keseahatan R.I. no.220/Men.Kes/Per/IX/1976
tanggal 6 September 197 beberapa jenis beseerta fungsi alat kesehatan sebagai berikut:

1. Alcohol Detector

Alcohol Detector merupakan salah satu alat kesehatan yang dapat menditeksi


seseorang dalam pengaruh alkohol atau tidak. Alat ini bisanya digunakan untuk
pemeriksaan kelayakan bagi para pengemudi kendaraan, petugas penerbangan,

4
Pekerja tambang, Pelaut dan juga bagi pekerjaan dengan profesi lain yang
memang dirasa perlu dilakukan pengecekan tersebut.

2. Smoker Lyzer CO detector

Smoker Lyzer CO detector merupakan sebuah alat penditeksi kadar udara dalam
ruangan yang secara khusus menganalisa kandungan Karbon Monoksida yang
meemiliki sifat racun bagi tubuh.

3. X Ray Film Reviewer

5
X Ray Film Reviewer merupakan sebuah alat bantu untuk melihat hasil foto X ray
(Rontgen) yang pencahayaannya menggunakan lampu led dan dapat
menghasilkan gambar yang akan terlihat jelas. Alat tersebut bisanya ditempatkan
diruangan dokter untuk memudahkan seorang dokter membaca
hasil rontgen tersebut.

4. Tempat Tidur Pasien

Tempat Tidur Pasien ini merupakan sebuah peralatan di rumah sakit yang
memiliki kegunaan untuk tempat istirahat pasien yang secara umum memiliki
kondisi lemah yang harus memerlukan istirahat dengan posisi yang tepat dan juga
memudahkan tenaga medis dalam memberikan pelayanannya tanpa menggang
kondisi pasien yang kurang stabil. Biasanya tempat tidur pasien ini berada pada
ruang perawatan untuk pasien rawat inap maupun diruang emergency/ IGD.

5. Inkubator Bayi

6
Inkubator bayi merupakan sebuah alat medis yang memberikan kehangatan,
kelembaban dan oksigen yang dapat dikontrol secara penuh yang diharapkan
dapat menciptakan suatu lingkungan bersih dan membantu melindungi bayi dari
suara bising, debu, infeksi dan tangan-tangan yang mungkin dapat mengganggu
bayi tersbut.

Biasanya Inkubator ini dipergunakan untuk keperluan bayi yang lahir prematur
ataupun bayi-bayi yang memiliki kelainan yang memang keadaanya harus
memerlukan alat bantu untuk kelangsungan hidupnya terutama di bulan-bulan
pertema setelah dilahirkan sampai dengan bayi tersebut dirasa sudah siap bertahan
pada kondisi normal.

6. Inkubatot bayi di rumah sakit bisasanya sering ditemukan di ruang pediatric /


anak-anak seperti ruang awal untuk melahirkan (VK-Verlos Kamer) dan ruangan
perinatal ataupun neonatal (PICU/NICU-Neonatal Intensice Care Unit)
7. Examination Bed / Examination Tablel

7
Examination Bed / Examination Table atau sering disebut meja atau ranjang atau
tempat tidur periksa pasien ini diperuntukkan untuk keperluan seorang tenanga
medis baik dokter, bidan atau yang lain dalam pemeriksaan atau melakukan
tindakan medis yang memerlukan kondisi berbaring.

8. Meja Operasi

Meja Operasi adalah sebuah meja yang dipergunakan oleh tenaga medis
khususnya oleh seorang dokter dalam melakukan tindakan operasi yang
diharapkan dengan adanya meja tersebut dapat meringankann kinerja dokter

8
pembedah, meningkatkan efektifitas dan keberhasilan operasi dan merupakan
sebuah salah satu syarat prosedural pelaksaanaan operasi pembedahan

9. Kursi Tranfusi Darah

Kursi Tranfusi Darah merupakan sebuah alat kesehatan rumah sakit yang dapat
mempermudah petugas medis dalam melakukan proses tindakan pengambilan
darah ataupn tranfusi darah. Dengan adanya Kursi tersebut diharapkan dapat
mempermudah, memerlancar, serta dapat membuat nyaman seorang pasien dalam
proses tranfusi tersebut.

10. Electro Surgical Device / Electro Surgeical Unit (ESU)

9
Electro Surgeical Device alat bedah listrik ini merupakan alat bantu proses operasi
atau pembedahan yang dilakukan dengan menggunakan energi listrik. Energi
listrik yang dipakai oleh alat tersebut mencapai 200.000 HZ. Alat ini merupakan
alat yang multi guna, tetapi kerap kali dijadikan sebagai pengganti pisau dalam
proses pembedahan / operasi.
11. Lampu Operasi

Lampu Operasi merupakan sebuah alat medis yang digunakan untuk membatu
penerangan dalam sebuah proses pembedahan dengan menerangi area lokal  atau
rongga pada bagian tubuh pasien

12. Mesin Anestesi / Mesin Gas

10
Mesin Anastesi atau mesin Gas sering digunakan oleh seorang Dokter Anestesi /
Penata Anastesi untuk melakukan proses anastesi dalam suatu tindakan operasi.
Fungsi dari Mesin Anestesi adalah menyalurkan atau mengeluarkan gas /
campuran gas anestetik yang sudah dipastikan keamanannya ke rangkaian sirkuit
anestetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa campuran gas
dari pasien

13. Infusion Pump

11
Infusion Pump merupakan alat medis yang memiliki fungsi sebagai alat pengukur
jumlah cairan atau obat dari infus yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien
secara langsung melalui Vena.

Peralatan

14. Sendok Racik Puyer:

Sendok tersebut merupakan sendok yang digunakan untuk mengabil hasil racikan.
Sendok ini bisanya terbuat dari Plastik dan ada juga yang terbuat dari tanduk
kerbau atau tanduk sapi.

15. Kertas Perkamen.

12
Kertas ini merupakan kertas yang digunakan untuk membungkus hasil racikan
obat puyer tersebut.

Peralatan Forensik

16. Body Bag / Kantung Mayat

17. Body Bag merupakan sebuah kantung yang digunakan untuk membungkus mayat
sementara  bagi para korban kecelakaan atau kasus pembunuhan lainnya yang
sudah meninggal untuk dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Biasanya kantung
tersebut dilengkapi dengan resliting yang berguna untuk mempermudah membuka
dan menutup kantung tersebut untuk mngembil atau memasukkan mayat korban
kecelakaan atau pembunuhan.
18. Mortuary Refrigerator / Pendingin Penyimpan Mayat

13
Mortuary Refrigerator merupakan sebuah alat pendingin yang memiliki fungsi
menyimpan jenazah yang masih diperlukan untuk kepentingan tertentu. Biasanya
terbuat dari stainless dan memiliki suhu sekitar -4 sampai -9 derajat.
Peralatan Gynecology

19. Fetal Doppler / Doppler USG Portable / Baby Doppler

Fetal Doppler merupakan sebuah alat ultra sound portable yang dapat digunakan
untuk mendengarkan denyut Jantung pada Janin ibu hamil

20. Stetoskop

14
Stetoskop atau stethoscope adalah alat kedokteran yang paling sering dikaitkan
dengan profesi seorang dokter bahkan sepertinya sudah merupakan simbol
seorang dokter. Rasanya belum sah bila seorang dokter tidak memiliki alat ini.
Tidak heran kalau seorang dokter spesialis radiologi ataupun dokter ahli
laboratorium klinik yang jarang sekali perlu melakukan pemeriksaan fisik
terhadap pasiennya secara langsungpun memiliki setoskop.

Stetoskop berasal dari kata Yunani stetos yang artinya dada dan skopein yang
artinya memeriksa. Alat kedokteran ini merupakan media untuk menyampaikan
suara-suara di dalam tubuh seorang pasien kepada telinga dokter yang
memeriksanya.

Fungsi dari stetoskop ini adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus,
dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula
untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan
mendengarkan denyut nadi.

21. Endoscopy

15
Endoscopy adalah merupakan alat untuk meneropong organ-organ dalam tubuh
manusia tanpa sayatan atau dengan sayatan kulit minimal. Salah satu fungsinya
adalah untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian
atas dan juga tenggorokan.

Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam saluran pencernaan yang


menggunakan peralatan berupa teropong (Endoscop) Keunggulannya antara lain :

• Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran
cerna
• Tindakan pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada
tindakan operasi.
• Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih
murah dan efisien.
• Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.

22. Colonoscopy

16
Colonoscopy adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi
saluran pencernaan bagian bawah. Bagian tersebut dimulai dari rectum, anus
sampai dengan usus pada bagian bawah.

17
23. Tensimeter

Alat kedokteran ini dipergunakan untuk mengukur tensi atau tekanan darah.
Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis tensimeter yaitu tensimeter air raksa dan tensimeter digital.

Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi
karena bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah. Tensimeter digital
sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih
mahal dibandingkan dengan yang konvensional.

24. Termometer

18
Termometer adalah alat kedokteran yang dipergunakan untuk mengukur suhu
tubuh. Ada dua jenis termometer yaitu termometer raksa dan digital.
Perbedaannya terletak pada alat pengukurnya.

Termometer berasal dari bahasa Yunani yaitu Thermos yang berarti panas dan
meter yang berarti mengukur. Jadi termometer adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur tinggi rendahnya suhu suatu benda.

Untuk termometer digital, jika suhu tubuh sudah di dapat maka alat tersebut akan
mengeluarkan bunyi dengan sendirinya sedangkan termometer raksa sendiri
deteksinya memakan waktu yang lama, sehingga kurang efisien untuk
dipergunakan. Ini salah satu alat yang wajib dimiliki dan tersimpan di kotak P3K
Anda.

25. Ct-Scan

CT- singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. Sehingga
fungsi dari alat ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam
dari tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang
dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto (gambar) bagian dalam tubuh berupa
irisan.

26. X-Ray

19
Orang lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini
dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray
menjalankan fungsi kerjanya dengan penggunaan sinar radiasi.

27. Laparoscopy

Alat kedokteran ini adalah alat yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain
itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi.

28. Alat Cek Darah

20
Alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk
mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan
kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol,
asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.

29. Ultrasonography (USG)

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
– 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada
awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik
kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja
gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan
ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk
kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.

21
USG sering dipergunakan untuk melihat perkembangan janin dalam tubuh ibu
hamil, untuk mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom,
dan lain sebagainya.

30. Elektrokardiografi (ECG)

Elektrokardiografi adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk merekam


aktivitas elektro atau kelistrikan yang terjadi di dalam jantung. Hasilnya dapat
terlihat pada elektrodiagram. Biasanya dipergunakan pada penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan fungsi dari jantung.

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah


elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu
tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena
berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah
akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan vektor
normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang
penting.

31. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-Buli Panas.

22
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.

Fungsi : untuk kompres panas.

32. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)

Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es
batu

Fungsi : untuk kompres dingin.

33. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump And Relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)

23
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang
sedang menyusui.

34. Tapelhoed Atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu

Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga
si bayi dapat menghisap air susu melewati alat tsb.

35. Wi Ndring (Beld.) Air Cusion (Ing.)

24
Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil,
diameter dalam 13,5 cm luar 40 cm

Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita wasir/ ambeien.

36. Urinal

Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

Jenisnya :

Ø Urinal male : untuk pasien laki-laki

Urinal female : untuk pasien wanita

37. Bedpan

25
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

38. Pus Basin, Emesis Basin

Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas bekas dll.

39. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan

Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekeliling.

40. Hether

26
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine

Jenisnya :

Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet

Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil

Balloon Cathether / Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan
balon dengan cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar
Cathether tidak copot.

41. Urine Bag

Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/


Foley Cathether untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup.

42. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde (Beld.)

27
Fungsi :

a. Untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,


b. Untuk membilas / mencucui isi perut,
c. Untuk pemberian obat-obatan.
43. Feeding Tube

Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

44. Wing Needle

Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra
vena dalam jangka lama.

28
45. Infusion Set

Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus.

46. Tranfusion Set

Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah.

47. Spuit / Syringe

Fungsi : untuk menyuntik.

48. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik

29
Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan alat suntik (Spuit = Syringe).

49. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.) Spuit Gliserin

Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/ clysma melaui anus cairan yang sering
digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.

50. Currete

Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran.

51. Buku Test Buta Warna/ Ishihara’s Test For Colour Blindness

30
Fungsi : Memeriksa buta warna.

52. Chart Vision Snellen

Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan.

53. Reflex Hamer

31
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya
lutut.

54. Tongue Depressor/ Tongue Blade (Ing.) Tong Spatel (Ind.)

Fungsi : Untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada

tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.

55. Laringeal Mirror

Fungsi : Untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan.

32
56. Clinical Hermometer (Ing.) Thermometer Klinik (Ind.)

Jenisnya :

a. Thermometer klinik non elektronik (air raksa)


b. Thermometer klinik elektronik

Fungsi : Mengukur suhu tubuh/ badan.

57. Stethoscope

Jenisnya : Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope


bidan

Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil.

58. Stethoscope Binaural (Bagian Yang Ditempelkan Di Telinga)

33
Fungsi : untuk mendengar bunyi organ tubuh mis. jantung, paru-paru dll.

59. Sphygmomanometer

Fungsi : Untuk mengukur tekanan darah

Jenisnya :

a. Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa

b. Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter tanpa air (memakai jarum)

34
c. Lectical Sphygmomanometer

d. OmaticSphygmomanometer/ /Tensi meter tanpa dipomp

35
60. Plester

Fungsi : Untuk menutupi luka dilengkapi pelekat.

61. Ear Speculum

Fungsi : Untuk memeriksa rongga telinga.

62. Rectum Speculum

Fungsi : Untuk memeriksa lubang anus/rektal.

63. Vaginal Speculum

36
Fungsi : Untuk memeriksa lubang vagina.

64. Scalpel Blade : Pisau Operasi

Fungsi : Pembedahan.

65. Scalpel Handel Pegangan Pisau Operasi

Fungsi : Pegangan pisau operasi.

37
66. Thumb Forceps Atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische Pinset (Beld.)
Pinset Anatomis (Ind.).

Ciri-ciri : Bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horizontal.

67. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) Gunting Verband Atau Gaas

Fungsi : Memotong verband atau kain kasa.

68. Surgical Scissors Gunting Operasi

Fungsi : Gunting untuk pembedahan.

38
69. Dissecting Scissors

Fungsi : Gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek.

70. Surgical Forceps Atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical Pinset (Beld.) Pinset
Operasi.

Ciri-ciri : Ujung piset keduanya bergigi.

71. Cilia Pinset Atau Cilia Forceps

39
Fungsi : Untuk menjepit/ mencabut rambut.

72. Suture Clip Applying Forceps Ataut Pinset Agrave

Fungsi : Untuk menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.

73. Arterie Klem (Beld.) Artery Forceps (Ing.)

Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan.

Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.

Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua bagian

a. Kocher : ujungnya bergigi


b. Pean : ujungnya tidak bergigi.
74. Peritoneum Forceps

40
Fungsi : Untuk menjepit jaringan selaput perut.

75. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)

Fungsi : Untuk menjepit jarum jahit (hechtnaald) serta menjahit luka terbuka
seperti luka kecelakaan atau pembedahan.

76. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles Atau Suture Needles (Ing.) Jarum Jahi.

Fungsi : jarum untuk menjahit luka

Jenis-jenis jarum jahit

a. Ujungnya bulat untuk menjahit otot


b. Ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit.

41
77. Catgut Chromic

Fungsi : Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium
sehingga daya kekuatan mengikatnya lebih lama.

78. Reflex Testing Hammer (Padded)

Fungsi: Digunakan untuk menguji tingkat reflek sistem motorik tubuh.

79. A Thin Beam Electric Torch

42
Alat seperti senter dan sejenisnya yang berguna untuk melihat bagian dalam mata,
termasuk lubang alami dan sebagainya. Selain itu juga digunakan untuk menguji
refleks mata (pupil) terhadap cahaya.

43
80. A Watch / Stopwatch

Alat untuk merekam detak denyut nadi jantung. Selain itu juga digunakan untuk
menghitung laju pernapasan dan tes pendengaran tertentu.

81. A Measuring Tape: Pita Pengukur

82. Tongue Depressor

44
Biasa digunakan untuk tes yang berhubungan dengan lisan.

83. A Weighing Machine

Fungsi: Alat untuk mengukur dan merekam berat.

84. Tuning Forks

45
Alat ini memiliki bentuk yang sama seperti namanya, yaitu garpu tala. Biasa
digunakan sebagai resonator akustik dengan ciri khas berbentuk U dan terbuat dari
logam elastis. Gema dan getaran adalah beberapa objek yang diteliti ataupun
dihasilkan.

85. Kidney Dish

Berbentuk cekungan dangkal (seperti ginjal) dan biasa digunakan pada bangsal
medis maupun bedah sebagai tempat menaruh berbagai kotoran atau limbah
medis. Kidney dish biasa dibuat dengan bahan stainless steel, kertas atau plastik.

86. Bedpan

Biasa disebut juga pispot. Berguna untuk menyimpan cairan-cairan khusus untuk
pasien, misalnya kemih dan tinja. Bedpan biasa dibuat dengan bahan logam,
plastik ataupun kaca.

87. Thermometer

46
Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suatu suhu. Dalam masalah
medis, termometer digunakan untuk menghitung nilai perubahan suhu pasien serta
mengkonversikannya dalam bentuk bilangan numerik.

88. Gas Cylinders

Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan tabung gas. Kebanyakan berisi
oksigen, nitrous oxide dan karbon dioksida.

89. Oxygen Mask Or Tubes

47
Seperti namanya, alat ini digunakan sebagai masker untuk menghubungkan
lubang pernapasan pasien dengan tabung gas. Biasanya gas yang disalurkan
adalah oksigen dan obat dalam bentuk gas.

90. Pisau Bedah

Pisau bedah terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata pisau
(mess/bistouri/blade). Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau
bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan
disayat.

48
91. Retraktor (Wound Hook)

Retraktor langenbeck, US Army Double Ended Retraktor dan Retraktor Volkman


penggunaannya adalah untuk menguakan luka.

92. Deschamps Aneurysm Needle

Penggunaannya adalah untuk mengikat pembuluh darah besar.

93. Wound Curet

49
Penggunaannya dalah untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis.

94. Sonde (Probe)

Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan


mengetahui kedalam luka.

95. Jarum Heacting

50
Penggunaanya adalah untuk menjahit luka yang dan menjahit organ yang rusak
lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar lebih
mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai yang
berpenampang bulat ( rounde nald ).

96. Cold Hot Pack

Cold hot pack adalah sebuah kantong berukuran 4,25” X 10,5” atau kira- kira
10,5 cm X 26 cm, yang berisikan gel yang membuat alat tersebut elastic dan
fleksibel. Kegunaannya: sebagai pengganti botol panas dan kantung es.

97. Skin Traction Kit

Skin traction kit adalah perlengkapan yang digunakan untuk mencegah imobilisasi
persendian yang terluka atau meradang, atau pada patah tulang/ dislokasi tulang.
Dilengkapi dengan Elastik bandage (ELSET) dan tali untuk menggantungkan
kaki atau mengikatkannya agar tidak berubah tempat. Tersedia untuk dewasa dan
anak-anak.

51
98. Kruk Atau Crutches

Adalah tongkat penyangga tubuh yang digunakan pada pasien yang mengalami
gangguan/ cedera/ pasca operasi pada kakinya. Terbuat dari bermacam- macam
bahan seperti kayu, aluminium, dan campuran kayu dan logam.

99. Borst-Pomp

Dalam bahasa Indonesia disebut POMPA SUSU. Dalam bahasa Inggris disebut:
BREAST PUMP AND RELIEVER. Kegunaanya: untuk membantu memompa air
susu keluar dari buah dada wanita yang sedang menyusui dikarenakan produksi
air susunya terlalu banyak.

100. Tepelhoed

52
Tepelhoed dalam bahasa Indonesia disebutnya: Pelindung Puting susu. Dalam
bahasa Inggris disebut: NIPPLE SHIELDS.

Kegunaannya: apabila puting susu wanita yang sedang menyusui itu luka/terluka,
maka untuk dapat menyusukan bayinya, puting susunya diberi alat tersebut dan si
bayi mengisap air susu ibunya melalui alat tersebut.

101. Breukband

Gbr breukband untuk wanita

gbr. Breukband Untuk Pria

53
Breukband adalah alat yang berupa sabuk (ban pinggang) dan gunanya untuk para
penderita Hernia, agar dapat lebih bebas bergerak tanpa rasa sakit. Alat tersebut
terbuat dari kulit sapi, ada yang berkepala dua dan ada pula yang hanya berkepala
satu, sebelah kiri atau sebelah kanan saja.

102. Pressure Garments

Yang dimaksud dengan “pressure garments” adalah pakaian yang bersifat


mengepres atau menekan tubuh atau bagian tubuh, seperti sejenis Kniedekker
yang dipakai untuk mengencangkan persendian lutut. Kegunaannya adalah untuk
mencegah dan mengobati bekas luka yang menonjol ke luar (hypertrophic
scarring) di bagian dada dan perut. Adapula yang berguna untuk membantu
rehabilitasi dari persendian lutut atau siku sesudahnya pembedahan atau
kecelakaan (cedera). Alat tersebut disebut dengan nama: ARTHRO-PAD.

103. Tongue Spatel/ Tongspatel/ Tongue Blade/Tongue Depressor (Inggris) /


Zungenspatel (Jerman)

54
Fungsinya untuk menekan lidah, agar dapat melihat jelas keadaan di dalam
tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan.

104. Spalk

spalk tangan gbr. spalk kakigbr.

Spalk (bahasa Belanda) adalah alat yang digunakan untuk pertolongan pertama
pada kecelakaan patah tulang (lengan/ kaki). Dalam bahasa Indonesia: BIDAI.

Ada 2 macam bidai (spalk) yaitu: spalk kawat dan spalk kayu. Tergantung
panjangnya lengan, kaki seseorang sehingga tersedia dalam berbagai macam
ukuran.

105. Scalpel (Bistoury/Bistouries)

55
Fungsinya digunakan sebagai pisau operasi.

106. Intra Vena Catheters

Fungsinya sebagai vena tambahan (=perpanjangan vena) untuk pengobatan intra


vena jangka lama yang lebih dari 48 jam.

56
107. Ballon Catheter ( Foley Catheter)

Fungsinya untuk pengambilan air kencing delam sisterm tertutup, bebas dari
udara dan polusi disekitarnya, biasanya dihubungkan dengan suatu urine bag.

108. Masker Bedah (Surgical Mask)

Fungsi dari masker ini adalah menghalangi cairan dari mulut atau hidung
menkontaminasi sekeliling karena masker ini dibuat untuk menjebak virus atau
bakteri yang keluar dar mulut atau hidung. Jika bukan untuk melakukan operasi
atau kita bukan orang sakit, sangat disarankan untuk tidak menggunakan masker

57
ini. Namun jika tetap mau menggunakannya, sangat disarakan untuk menganti
masker bedahini beberapa kali selama sehari untuk memastikan virus atau bakteri
yang terperangkap dalam pori-pori masker tidak masuk ke dalam tubuh kita.

109. Sepeda Fitnes Platinum Multi

Fungsi Memiliki Fungsi bukan hanya pada kayuhan kaki saja, tetapi pada gerakan
tangan. Sehingga cocok bagi yg ingin melakukan terapi. Gerakan pada kayuhan
tangan juga bisa dikunci agar tidak digerakkan sehingga menjadi gerakan
bersepeda biasa.

110. Kursi Roda

58
Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan
menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat
ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan
menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis.

111. Fungsi Walker

Dapat menopang dan memberikan rasa aman pada pasien. Membantu


mempercepat pengembalian kebugaran Menjaga pasien pada saat melakukan
latihan berjalan.

112. Alat Bantu Pernafasan (Resusitasi, Bantuan Nafas Buatan)

Dewasa, Anak, Bayi Ambu Bag Manual Resusitator Silikon HEADSTAR, atau
nafas buatan, terdiri dari 3 ukuran: Dewasa, Anak dan Bayi dan bebas dari bahan
Latex karena terbuat dari Silicon sehinnga dapat dipakai berulang kali. Ambu Bag
terbuat dari bahan Silicon yang memeberikan kehandalan, Awet dan tahan lama

59
terhadap kondisi ektrem lingkungan. Bahan Transparan membuat pemberian nafas
buatan ke pasien lebih mudah terlihat, dan desain putar antara BAG dan VALVE
memungkinkan sudut operasi dan tangan lebih mudah bergerak, demi keamanan
resusitasi.

113. Ranjang Pasien Rs

Tempat Tidur Klinik 2 Engkol Badan Bisa Tegak dan Kaki bisa diangkat SS,
adalah hospital bed 2 crank, yang dapat diatur kemiringan punggung dan kepala
(Headrest) , dan tinggi dan rendahnya angkatan kaki (Footrest). Pagar kiri dan
kanan yang mudah dibuka dengan sistem SIDERAIL Stainless Steel. Pagar
bagian kepala (Head panel) dan pagar bagian kaki (Foot Panel) terbuat dari
Stainless Steel, sehingga mudah dibersihkan. Pada konstruksi besi lainnya dilapisi
cat OVEN (Powder Coating) sehingga hasilnya halus dan mengkilat, tidak mudah
terkelupas. Spesifikasi: h.

114. Alat Cek Dan Ukur Sensor Oksigen Darah Dan Detak Jantung Pulse
Oximeter SPO2

60
Adalah alat vital yang diperlukan oleh pilot, pendaki gunung, olahragawan,
penderita asma, ambulance dan Unit Gawat Darurat, untuk mengukur tingkat
persentasi kejenuhan Oksigen darah pasien. Kadar persentasi tingkat kejenuhan
Oksigen darah SPO2 se 90-100% adalah normal. Apabila Pulse Oximeter
menunjukkan SPO2 dibawah 90% maka terjadi tingkat kejenuhan oksigen darah
yang berkurang, perlu dilakukan terapi oksigen. Fitur:

a. Dilengkapi detektor detak jantung.


b. Penggunaan sangat mudah, tinggal masukkan jari tangan ke dalam alat.
c. LCD OLED display besar berwarna.
d. Low Power consumption. 50 hours continuous to work.
e. Low voltage indicator.
f. Automatic power off when no signal.
115. Spare Part (Suku Cadang) Nebulizer (Pengabut Obat Asma)
IFERESOURCES

61
Adalah komponen suku cadang Nebulizer tipe kompresor, apabila alat nebulizer
anda mengalami kerusakan. Spare part sudah termasuk: Unit Nebulizer
(pengabut), air tube, dan adult / pediatric masker. Spare part Nebulizer kompatibel
dengan semua tipe Nebulizer Compressor, seperti: ABN Compa Mist, OMRON
NEC-28 dsb.

116. Masker Flu Burung, Babi, Antraks, Avian, Swine, H1N1, Virus 3M Type N95
8210

Adalah masker khusus untuk mencegah infeksi penularan virus A H1N1 swine flu
(Flu Babi) atau Avian Flu (Flu Burung) dan Antrax, sangat cocok bagi dinas
kesehatan, dokter atau staff yang terlibat dalam penelitian virus, maupun para

62
sukarelawan di daerah pandemi. isi paket 20 Masker. virus flu burung, penyakit
flu burung, h5n1 virus, mencegah flu burung, gejala flu burung, flu burung.

117. Alat Penghisap Lendir Dan Darah Portable Suction Pump Apparatus Smach 1000
Ml

Adalah alat penghisap lendir medis jinjing, yang didesain untuk menghisap
berbagai macam lendir, air liur, dan dahak.

118. Heavy-Duty Electrik Suction Pump Apparatus 2 Tabung B70-30

Adalah alat penghisap cairan tubuh, seperti ludah, lendir, dan darah, yang ringan
dan mudah dibawa namun bertenaga dan powerful, berkapasitas tampung besar
hingga 2 Liter (2 botol kaca). Product dariShenZhen YiDaTai Co.,Ltd. Sangat
cocok untuk klinik atau rumah sakit yang membutuhkan mobilitas dan
penanganan yang cepat.

63
119. Lampu Sorot Examination Lamp KW Masterlight IBS Dengan Rechargeable
Battery

Adalah lampu periksa LED multi-purpose untuk diagnosa, bedah, proses


persalinan dan sebagainya untuk pasien. Leher lampu yang flexible dan handel
ergonomis membuat Kawe Masterlight Examination Light mudah digunakan oleh
berbagai rumah sakit.
B. Jenis-Jenis Disiinfektan

1. Pengertian

Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan disinfeksi.


Seringkali sebagai sinonim digunaan istilah antiseptik, tetapi pengertian
disinfeksi dan disinfektan biasanya ditujukan terhadap benda – benda mati,
seperti lantai, piring, pakaian (Irianto 2007).

2. Jenis-Jenis Disinfektan

Jenis desinfektan ini dibagi menjadi dua, yaitu desinfektan kimia dan
desinfektan nabati. Penggunaan disinfektan kimia dalam jangka waktu lama
dapat menimbulkan dampak negatif, karena dalam penggunaannya, bahan
kimia dapat meninggalkan residu yang

64
berpotensi untuk mengganggu kesehatan (Wastiti et al. 2017). Untuk itu,
perlu mencari alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan tanaman atau disebut
dengan desinfektan nabati. Desinfektan nabati ini tidak menimbulkan residu
karena terbuat dari bahan yang ada di alam sehingga mudah menguap.

3. Macam – Macam Disinfektan


a. Garam Logam Berat
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah
yang kecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik. Hal
ini mudah sekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen. Namun garam dari
logam berat itu mudah merusak kulit, makan alat-alat yang terbuat dari
logam dan lagipula mahal harganya. Meskipun demikian, orang masih
biasa menggunakan merkuroklorida (sublimat) sebagai desinfektan. Hanya
untuk tubuh manusia lazimnya kita pakai merkurokrom, metafen atau
mertiolat
b. Zat Perwarna
Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya
bakteriostatis. Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram
positif, walaupun beberapa khamir dan jamur telah dihambat atau
dimatikan, bergantung pada konsentrasi zat pewarna tersebut.
Diperkirakan zat pewarna itu berkombinasi dengan protein atau
mengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain violet Kristal (bentuk
kasar, violet gentian), zat pewarna lain yang digunakan sebagai
bakteriostatis adalah hijau malakhit dan hijau cemerlang.
c. Klor dan senyawa klor
Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum. persenyawaan klor
dengan kapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak
dipakai untuk mencuci alat-alat makan dan minum.
d. Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis
Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau kreolin
lebih baik khasiatnya daripada fenol.

65
e. Lisol
Desinfektan yang berupa campuran sabun dengan kresol; lisol lebih
banyak digunakan daripada desinfektan-desinfektan yang lain. Karbol
adalah nama lain untuk fenol. Seringkali orang mencampurkan bau-bauan
yang sedap, sehingga desinfektan menjadi menarik
f. Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi
juga beberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif sebagai
bakterisida, dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan organic.
Namun, agen ini menimbulkan iritasi (gangguan) pada jaringan hidup dan
oleh karena itu digunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda mati.
Satu persen lisol (kresol dicampur dengan sabun) telah digunakan pada
kulit, tetapi konsentrasi yang lebih tinggi tidak dapat ditolerir.
g. Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan
benzyl alcohol juga antiseptic. Benzyl alcohol biasa digunakan terutama
karena efek preservatifnya (sebagai pengawet).
h. Formaldehida
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai gas.
Agen ini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan
fungisida. Dalam larutan cair sekitar 37%, formaldehida dikenal sebgai
formalin.
i. Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen
pembunuh bakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat
penting yang membuat senyawa ini menjadi germisida yang berharga
adalah kemampuannya untuk menembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yang tidak tertutup rapat – rapat.
Misalnya agen ini telah digunakan secara komersial untuk mensterilkan
tong – tong rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut. Agen ini hanya

66
ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah sebagian besar
udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum, dimasukkanlah etilen oksida
j. Hidogen Peroksida
Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena
kemampuannya mengoksidasi. Agen ini sangat tidak stabil tetapi sering
digunakan dalam pembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di
dalamnya kemungkinan dimasuki organisme aerob.
k. Betapropiolakton
Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida.
Agen ini mematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar
daripada yang diperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif. Efeknya
cepat, ini diperlukan, karena betapropiolakton dalam larutan cair
mengalami hidrolisis cukup cepat untuk menghasilkan asam akrilat,
sehingga setelah beberapa jam tidak terdapat betapropiolakton yang
tersisa.
l. Senyawa Amonium Kuaterner
Kelompok ini terdiri atas sejumlah besar senyawa yang empat
subtituennya mengandung karbon, terikat secara kovalen pada atom
nitrogen. Senyawa – senyawa ini bakteriostatis atau bakteriosida,
tergantung pada konsentrasi yang digunakan; pada umumnya, senyawa-
senyawa ini jauh lebih efektif terhadap organisme gram-positif daripada
organisme gram-negatif.
m. Sabun dan Detergen
Sabun bertindak terutama sebagai agen akti-permukaan;yaitu menurunkan
tegangan permukaan. Efek mekanik ini penting karena bakteri, bersama
minyak dan partikel lain, menjadi terjaring dalam sabun dan dibuang
melalui proses pencucian.
n. Sulfonamida
Sejak 1937 banyak digunakan persenyawaan-persenyawaan yang
mengandung belerang sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan
lagipula tidak merusak jaringan manusia. Terutama bangsa kokus seperti

67
Sterptococcus yang mengganggu tenggorokan, Pneumococcus,
Gonococcus, dan Meningococcus sangat peka terhadap sulfonamida.
o. Antibiotik
antibiotik ialah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan zat-zat
itu dalam jumlah yang sedikit pun mempunyai daya penghambat kegiatan
mikroorganisme yang lain.
p. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat
mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata
pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif
terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan
mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10
jam.
q. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak,
misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
(Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap
bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut
terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary
mucus.
r. Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan
melepaskan ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat

68
menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik
(misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).
s. Fenol / karbol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.
Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak
digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
t. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri
dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
C. Jenis-Jenis Disinfeksi

1. Pengertian Disinfeks
Disinfeksi adalah proses pengurangan jumlah kemungkinan
mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah pada area yang
terindikasi kontaminasi oleh microorganisme.
Disinfeksi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogenik yang
dapat menimbulkan penyakit. Upaya disinfeksi dapat secara signifikan
mencegah penyakit melalui media perantara air (waterborne diseases)
seperti disentri, 6 kolera, diare dan enteritis serta tifus dan paratifus
(Kawamura, 1991; DeZuane, 1997).
2. Menurut Qasim (1985) Metode disinfeksi dapat dikelompokkan menjadi:
a. Metode fisika, seperti menggunakan sinar ultraviolet, pasteurisasi,
filtrasi membran, ultrasound, ultra hydrostatic pressure (UHP), dan
material nano. Sinar ultraviolet merusak DNA mikroorganisme dalam
panjang gelombang sekitar 260 nm
b. Metode radiasi, merupakan radiasi gamma dari unsur seperti kobalt 60.
Metode ini tidak menghasilkan residu kimia terhadap air minum namun
memiliki risiko yang terhadap keamanan.

69
c. Metode kimia, yaitu menggunakan senyawa kimia dalam proses
disinfeksi air yang diolah. Adapun senyawa kimia dapat berupa
reduktor (halogen (klorin, bromin, iodin), ozon, hidrogen peroksida,
kalium permanganat), alkohol, fenol dan senyawa fenol, logam berat,
senyawa amonia kuartener, sabun dan deterjen sintetik, dan senyawa
alkil serta asam lainnya. Senyawa klorin adalah yang paling umum
digunakan untuk disinfeksi air minum. Menurut Kawamura (1991),
umumnya senyawa klorin dapat berupa gas klorin Cl2, kalsium
hipoklorit Ca(OCl)2, natrium hipoklorit (NaOCl) dan klorin dioksida
ClO2.
3. Jenis-jenis desinfeksi
a. Disinfeksi permukaan

Yaitu proses penyemprotan disinfektan pada permukaan-permukaan


yang datar seperti lantai, meja, kursi, dinding, dan perabot rumah
tangga.

Disinfeksi pada permukaan ini biasanya juga dilakukan pada benda-


benda yang sering dipegang atau tersentuh oleh tangan. Contoh: gagang
pintu, pegangan tangga, gagang telepon, toilet, wastafel, peralatan
dapur, tempat makan, warung makan, dan yang lainnya

Selain itu, proses disinfeksi ini juga termasuk disinfeksi pada ventilasi
buatan misalnya AC sentral, air purifier, air sterilization, dan AC (air
conditioner).

b. Disinfeksi pakaian

Proses disinfeksi bisa dilakukan pada pakaian, misalnya handuk, baju


(pakaian), dan kain atau linen.

Gambar Disinfeksi pakaian

c. Disinfeksi udara

70
Selain disebut sebagai disinfeksi udara, proses ini juga sering disebut
sebagai disinfeksi ruangan. Proses ini biasanya dilakukan di ruangan
yang memiliki indikasi telah terkontaminasi oleh virus, bakteri, dan
kuman

d. Disinfeksi permukaan lunak atau keropos

Proses ini dilakukan khusus pada benda-benda seperti lantai berkarpet.


Contohnya adalah tirai, permadani, dan sejenisnya.

71
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbagai jenis alat-alat kesehatan yang dapat membantu tenaga kesehatan


dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar lebih efektif
efesien. dalam bab II pembahasan terlampir 119 alat kesehatan gambar beserta
fungsinya yang dimulai dari Alcohol Detector sampai dengan Lampu Sorot
Examination Lamp KW Masterlight IBS Dengan Rechargeable Battery

Jenis-jenis disinfektan dibagi kedalam dua bagian yaitu disinfektan kimiadan


disinfektan nabati. Macam-Macam disiinfektan termasuk garam logam berat, Zat
Perwarna, Klor dan senyawa klor, Fenol, lisol, Krisol, Alkohol, Formaldehida,
Etilen Oksida, Hidogen Peroksida, Betapropiolakton, Senyawa ammonium
kuartener, Sabun dan Detergen, Sulfonamida,antibiotic, aldehid, biguanid,
senyawa halogen, karbol, dan klorsilenol.

Jenis-jenis disinfeks ada disinfeksi permukaan, disinfeksi pakaian, disinfeksi


udara, disinfeksi permukaan lunak atau keropos sedangkan untuk untuk metode-
metode disinfeksi ada metode fisika, metode radiasi, metode kimia.
B. Saran
Berbagai macam jenis-jenis alat kesehatan, disinfektan dan disinfeksi harus di
ketahui terutama bagi tenaga kesehatan dalam menunjang pemberian kesehatan
kepada pasien agar lebih baik dan efesien.

Daripada itu dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menjadi salah satu sumber pustaka untuk menambah pengathaun bagi mahasiswa
keperawatan dalam memperkaya ilmu pengetahuan. Dalam penyusunan makalah
ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan keritik dan saran yang sipatnya
membangun, sehingga dapat memperbaiki penyusunan makalah berikutnya.

72
DAFTAR PUSTAKA

Anaya, Arianti dkk. (2012). Bahan Berbahaya pada produk alat kesehatan dan
perbekalankesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumh Tangga. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI

Ma’at, Suprato. (2009). Sterilisasi dan Disinfeksi. Surabaya : Airlangga University.

Aeni, N.N alkes https://www.academia.edu/34737604/100_ALKES_docx (Diakses


pada tanggal: 02.03.2021)

73

Anda mungkin juga menyukai