Dosen Pengampu :
Kisrini
Disusun oleh
1. Silvia Nur Anggraini (1920384290)
2. Siti Nur Muyasyaroh (1920384294)
3. Rachel Pingkan Purbasari (1920384318)
4. Widia Eka Agustina (1920384325)
1. Tinea Pedis atau yang sering disebut dengan kutu air merupakan dermatofitosis pada
kaki, terutama pada sela - sela jari kaki dan telapak kaki
2. banyak terlihat pada orang yang dalam kehidupan sehari hari banyak yang bersepatu
tertutup disertai perawatan kaki yang buruk
3. sering juga di jumpai pada pekerja dengan kaki yang sering basah
4. Jamur penyebab infeksi Tinea Pedis adalah Trichophyton rubrum, Trichopython
mentagrophytes, dan Epidermophyton flocosum yang sering memberikan kelainan
menahun
5. Tinea pedis dipengaruhi dengan beberapa keadaan seperti iklim tropis, banyak
keringat,dan lembab
6. Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan
banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang
lebih tinggi
1. Kulit atau telapak kaki retak, mengelupas sering terdapat pada sela-sela jari kaki atau
lipatan dari kaki
2. Kulit kemerahan dan gatal
3. Perih , nyeri terutama ketika terkena air
4. Lepuh pada kaki bisa berkerak atau menjadi borok
5. Kuku menjadi tebal dan berubah warna
Klasifikasi
Klasifikasi tinea pedis menurut bentuk lesinya dapat dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu :
a. Bentuk intertriginosa (inter-digital)
Kelainan yang tampak berupa maserasi, skuama serta erosi di celah-celah jari terutama
jari ke keempat dan kelima. Hal ini terjadi akibat kelembaban di celah-celah jari tersebut,
membuat jamur hidup lebih subur. Jika terjadi hingga menahun, dapat terjadi retakan di kulit
kaki yang disebut fisura yang nyeri bila terkena sentuh. Bila terjadi infeksi dapat menimbulkan
selulitis atau erisipelas diserta gejala umum lainnya.
b. Bentuk hiperkeratosis
Kelainan yang tampak lebih jelas adalah terjadinya penebalan kulit disertai sisik,
terutama pada telapak kaki, tepi kaki, dan punggung kaki. Bila hiperkeratosis hebat dapat
terjadi fisura yang dalam pada bagian lateral telapak kaki. Keadaan ini disebut Moccasin foot.
1. Cuci kaki secara menyeluruh dengan air dan sabun setiap hari.
2. Keringkan kaki setelah mandi, khususnya disela-sela kaki.
3. Memakai kaus kaki tipis, dan pastikan untuk sering menggantinya, agar kaki bersih dan
kering.
4. Selalu gunakan sandal jepit atau alas kaki yang berongga, karena kutu air dapat terjadi
karena kelembaban dan pengap yang tinggi.
Apoteker : Perkenalkan Saya Rachel Apoteker di Apotek ini, dengan mbak siapa ?
Pasien : Oh jadi gini mbak saya mau nanya kaki saya nih gatel, ngelupas, tebel, perih,
itu kenapa ya mbak, terus obatnya apa ya mbak ?
Apoteker : Mbak Silvia udah periksa kedokter ?
Apoteker : Dari yang saya lihat Mbak Silvia ini kena kutu air deh
Pasien : Oh iya mbak, apa karena saya ini kan buruh cuci mbak jadi air cucian yang
ada deterjennya sering kena kaki saya
Apoteker : Iya mbak itukan lembab gitu, jadi gampang buat pertumbuhan kutu air, ini
saya kasih salep 88 untuk obat kutu airnya.
Apoteker : Ini dioles 3 kali sehari, nanti kakinya dikeringin pakai handuk bersih terus
dioles sehari 3 kali.
Apoteker : disimpan ditempat kering ya Mbak, terhindar dari cahaya matahari langsung
dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Pasien : Ini ada efek sampingnya nggak mbak kalau nanti saya pakai ?
Apoteker : Nanti kalau Mbak Silvia pake ini terus iritasi, hentikan pemakaiannya dan
konsultasikan ke dokter