Anda di halaman 1dari 12

Bogor, ..............

20223

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i


Pengujung Poliklinik RSIA PASUTRI
Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kelancaran proses peningkatan mutu pelayanan dan


peningkatan pengetahuan pengujung RSIA PASUTRI tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi. Maka dengan ini, kami mengundang Bpk/Ibu/Sdr/(i) mengikuti
penyuluhan “Cuci tangan “yang akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Pukul : 11.00 - Selesai

Acara : Penyuluhan TBC, etika batuk dan cuci tangan

Demikian pemberitahuan dari kami. Atas perhatian serta kehadiran Bapak/sdr/(i)


pada acara tersebut, kami ucapkan terima kasih.

Ketua Tim TB

(dr Ricky, Sp.Pd)


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CUCI TANGAN

Topik : Pengertian TBC, Etika batuk dan Cuci tangan

Sasaran : Pengujung RSIA Pasutri Bogor

Hari/Tanggal :

Waktu/Jam : 30 menit/ 11.00.00 – 11.30 WIB

Tempat : Ruang Tunggu Poli RSIA Pasutri Bogor

Penyuluh :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit di harapkan


peserta mampu cuci tangan dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan


pengujung RSIA Pasutri Bogor.
1. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan

2. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan

3. Menjelaskan tentang alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir

4. Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat mencuci tangan

5. Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan yang baik dan benar

C. Materi

1. Definisi kebersihan tangan

Kebersihan tangan (hand hygiene) dilakukan dengan mencuci tangan


menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs)bila tangan tidak
tampak kotor
( Pedoman PPI, kemenkes 2017 ).

2. Waktu pelaksanaan cuci tangan ( five moment )

World Health Organization dalam “My 5 Moments for Hand Hygiene”(2009)

a. Sebelum menyentuh pasien.

b. Sebelum prosedur aseptik.

c. Setelah terkena cairan tubuh.

d. Setelah menyentuh pasien.


e. Setelah menyentuh benda-benda di sekeliling pasien.

3. Manfaat kebersihan tangan

Menurut Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN, 2009 )


tujuan dilakukannya kebersihan tangan yaitu untuk menghilangkan kotoran dari
kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme.
4. Langkah –langkah cuci tangan
Cara mencuci tangan dengan menggunakan handrub ini dapat dilakukan selama
20-30 detik. Langkah-langkah mencuci tangan meggunakan handrub adalah
sebagai berikut:
a. Tuangkan 3-5 cc antiseptic berbasis alcohol ke telapak tangan.
b. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
c. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanansebaliknya.
d. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
e. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dansebaliknya.
g. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di
telapak tangankiri dan sebaliknya.
h. Keringkan tangan anda.
Ada 10 langkah yang menjadi pedoman dari WHO dalam melakukan cuci
tangan dengan sabun dan air. Praktek kebersihan tangan ini dapat dilakukan
selama 40-60 detik. berikut langkah mencuci tangan yang benarmenurut WHO
(2009) adalah:
1. Basahi tangan dengan air dibawah kran atau air mengalir.
2. Tuangkan sabun ketelapak tangan secukupnya.
3. Ratakan sabun dengan kedua tangan sampai kedua telapak tangan terkena
sabun.
4. Gosok punggung tangan kanan dengan tangan kiri sampai sela-
sela jari-jari kemudian ganti tangan sebelah kiri.
5. Telapak tangan saling bersentuhan dengan jari yang disilangkan pada sela-
sela jari.
6. Letakkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan jari saling
mengunci.
7. Menggosok ibu jari dengan menggenggam ibu jari bagian kiri
dengan tangan kanan lalu putar, begitu pula sebaliknya.
8. Menggosok jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri untuk
membersihkan kotoran yang ada di kuku tangan kanan, begitu
pula sebaliknya.
9. Bilas dengan air yang mengalir.
10. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue sekali pakai.
2. Tuberculosis

a. Pengertian

Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksius yang menyerang parenkim paru-


paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Somantri dalam
Ardiansyah, 2012 p.290).
b. Penyebab

Tuberculosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman


berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm. Kuman
ini juga tahan berada di udara kering dan kadaan dingin karena sifatnya yang
dormant, yaitu dapat bangkit kembali dan menjadi lebih aktif. Selain itu kuman ini
bersifat aerob (Ardiansyah, 2012, p.300)
c. Tanda dan Gejala

1. Sistemik (Malaise, anoreksia, berat badan menurun,dan keluar


keringat malam).
2. Akut (Demam tinggi, seperti flu dan menggigil).

3. Milier (Demam akut, sesak napas, dan sianosis).

4. Respiratorik

Batuk lama lebih dari dua minggu, sputum yang mukoid atau mukopurulen, nyeri
dada, batuk darah, dan gejala lain. Bila ada tanda-tanda penyebaran ke organ
lain, seperti pleura, akan terjadi nyeri pleura, sesak napas, ataupun gejala
meningeal (nyeri kepala, kaku kuduk, dan lain sebagainya).
d. Komplikasi Tuberculosis

Sudoyo, dkk (2010, p.2238) menyatakan komplikasi pada Tuberculosis paru


dibagi atas:
1. Komplikasi Dini: Pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, Poncet’s
arthropathy.
2. Komplikasi Lanjut: Obstruksi jalan napas seperti SOPT (Sindrom Obstruksi
Pasca Tuberculosis), kerusakan parenkim paru; fibrosis paru, kor pulmonal,
amilaidosis, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering
terjadi pada TB milier dan kavitas TB.
e. Cara Pencegahan

Zain dalam Ardiansyah (2012, p.309) dan Kemenkes RI (2019) menyatakan


pencegahan penularan Tuberculosis paru, yaitu:
1. Pemeriksaan kontak diberikan terhadap individu yang bergaul erat dengan
penderita TB paru BTA positif.
2. Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaaan masal terhadap kelompok-kelompok
populasi tertentu.
3. Vaksinasi BCG (Bacillus Calmatte-Guerin) diberikan pada bayi baru lahir
sampai usia 3 bulan

4. Kemoprokfilaksis mencakup penggunaan INH (Isoniazid) 5 mg/kg BB selama 6-


12 bulan untuk menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih
sedikit.
5. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang penyakit Tuberculosis paru
kepada masyarakat di tingkat puskesmas maupun rumah sakit.
f. Pencegahan penularan penyakit kepada keluarga dari infeksi kuman, seperti:

1. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut


kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan
lupauntuk membuang masker secara teratur.
2. Penderita hendaknya meludah pada tempat tertentu yang sudah diberikan
desinfektan (air sabun).
3. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan
orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB aktif.
4. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan tertutup
kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang,
bukajendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke luar.
5. Hindari udara dingin.

6. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam


tempat tidur.
7. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari setiap seminggu
sekali.
8. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
9. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

g. Cara Perawatan

1. Mengawasi minum obat

2. Memberikan makanan bergizi

3. Istirahat teratur

4. Mengingatkan pemeriksaan ulang

5. Lingkungan rumah yang sehat (mempunyai ventilasi dan


pencahayaan yang cukup)
3. Etika Batuk yang Baik dan Benar Kebiasaan batuk yang salah, antara lain:
1. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.

2. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut


atau hidung saat batuk dan bersin.
3. Membuang ludah batuk disembarang tempat.

4. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat.


5. Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk.

Etika batuk menurut Kemenkes RI, yaitu:

1. Menutup hidung dan mulut dengan tissue atau sapu tangan ketika batuk

2. Menutup hidung dan mulut dengan lengan dalam baju ketika tidak
ada tissue atau sapu tangan
3. Membuang tissue yang sudah sipakai ke dalam tepat sampah.

4. Cuci tangan menggunakan air dan sabun.

5. Menggunakan masker
4. Metode

a. Ceramah

b. Demonstrasi
5. Kegiatan
Kegiatan Pendidikan
No. Waktu Respon Sasaran
Kesehatan
1. 5 menit Pembukaan :
Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan yang telah memperhatikan
disepakati pada saat pengkajian
Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Memperhatikan penjelasan
secara teratur dan berurutan materi yang akan diberikan
Pengertian mencuci tangan Tujuan
mencuci tangan
Alasan mencuci tangan harus di air
yang mengalir
5 waktu tepat mencuci tangan
Langkah mencuci tangan yang
baik dan benar

3. 5 menit Evaluasi :
Memberikan pertanyaan Merespon
berkaitan dengan materi yang sudah
dijelaskan
Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan
kepada pengujung untuk bertanya yang akan diberikan

4. 5 menit Penutup :
Menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengarkan dan
Membagikan leaflet memperhatikan
Mengakhiri dengan salam Menerima leaflet
Menjawab salam
6. Evaluasi
a. Diharapkan pengujung Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri Bogor
dapat menyebutkan pengertian mencuci tangan

b. Diharapkan pengujung Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri Bogor dapat
menyebutkan tujuan mencuci tangan

c. Diharapkan pengujung Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri Bogor dapat
menyebutkan alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir

d. Diharapkan pengujung Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri Bogor dapat
menyebutkan langkah mencuci tangan yang baik dan benar
7. Daftar Pustaka

Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009. Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas
Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007.
Jakarta: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Peraturan menteri kesehatan RI
nomor 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta : Kementerian
kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI, Pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakir dan fasilitas pelayanan kesehatan
lain nya. Jakarta : Kementrian kesehatan RI. Cetakan ketiga, 2011.
World Health Organization (WHO) (2009). WHO guidelines on hand
hygiene in health care.
PT. BOEDI PR1JATNO
- RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA
“ HUSADA
JI. Bromo 98 — 100 Kepanjen - Malang 65163
Telp. (0341) 399499 Fax. (0341) 399699
E-mail : Assada.hastatD,yahoo con
Daftar Hadir Penyuluhan

Nama Alamat TTD

11 u cetUct

1'•$

5 uwmtnoh

Anda mungkin juga menyukai