Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1. Pengertian PHBS

Menurut Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa, PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran
aktif dalam aktivitas masyarakat. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kemenkes RI juga menjelaskan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku
hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur
komunikasi sebagai media berbagi informasi.

Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan
sehat. PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku
sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Terdapat langkah – langkah berupa
edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan
juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah
kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk
memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

2. Tujuan PHBS

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari 5 – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang
paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan
memenuhi standar kesehatan.

3. Manfaat PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk


mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat
mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

4. Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS :
a. PHBS di Rumah tangga

b. PHBS di Sekolah

c. PHBS di Tempat kerja

d. PHBS di Sarana kesehatan

e. PHBS di Tempat umum

B. PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar
tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif
dalam menciptakan tempat kerja yang sehat (Kemkes, 2016). Manfaat PHBS di tempat
kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit,
meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif.
Indikator PHBS di tempat kerja, yaitu :

1. Menggunakan APD sesuai jenis pekerjaan


2. Tidak merokok
3. Olahraga yang teratur
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan jamban sehat
6. Membuang sampah
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat
9. Bebas NAPZA
10. Tidak meludah sembarang tempat

C. Cuci Tangan Pakai Sabun

1. Definisi Cuci Tangan Pakai Sabun

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun sehingga menjadi
bersih (1). Cuci tangan pakai sabun adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai air dan sabun, cuci tangan
pakai sabun merupakan cara yang sederhana, mudah, dan bermanfaat untuk mencegah
berbagai penyakit. Para pekerja menganggap CTPS tidak penting, mereka cuci tangan
pakai sabun ketika tangan berbau, berminyak dan kotor. Hasil penelitian oleh kemitraan
pemerintah dan swasta tentang CTPS menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat
tentang CTPS sudah tinggi, namun praktik di lapangan masih rendah. Tangan adalah
bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika
memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada
kulit tangan kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari tangan, akan
tertelan jika kita tidak mencuci tangan dulu sebelum makan atau memegang makanan
2. Tujuan Mencuci Tangan
Tujuan mencuci tangan menurut Depkes RI tahun 2007 adalah salah satu
unsur pencegahan penularan infeksi dan mencegah kontaminasi silang (orang ke
orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau perpindahan kuman
3. Indikasi Waktu Mencuci Tangan
Indikasi waktu untuk mencuci tangan menurut Kemenkes RI (2013) adalah:
a) Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang, berkebun dll)
b) Setelah BAB (buang air besar)
c) Sebelum memegang makanan
d) Setelah bersin, batuk, membuang ingus
e) Setelah pulang dari bepergian
f) Setelah bermain
4. Langkah-Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun

Menurut WHO (2016) bahwa ada 6 langkah dalam mencuci tangan yang baik
dan benar, dengan durasi pada prosedurnya yaitu 20-30 detik. Sebelum memulai
terlebih dahulu basahi telapak tangan menggunakan air yang mengalir kemudian beri
sabun secukupnya. La

1. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan


2. Telapak tangan kanan diatas punggungtangan kiri dan menggosok punggung
tangan kiri serta sela-sela jari tangan kiri, begitupula sebaliknya
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari tangan
4. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.

Selanjutnya bilas tangan dengan menggunakan air yang mengalir, lalu


keringkan dengan handuk. Setelah itu menutup kran air menggunakan tangan yang
dilapisi dengan handuk untuk menghindari kontak langsung tangan dengan kran (WHO
2016).

D. Pemberantasan Jentik Nyamuk

1. Definisi Pemberantasan Jentik Nyamuk

Pemberantasan jentik nyamuk adalah sebuah gerakan yang dilakukan untuk


pemberantasan jentik-jentik nyamuk yang kemungkinan berada pada genangan air
seperti bak mandi, ember air, penampungan air minum, dan lain-lain.
2. Kegiatan 3M Plus
Kegiatan 3M Plus merupakan salah satu upaya pemberantasan jentik nyamuk,
yang terdiri dari :
1) Menguras/membersikan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air
2) Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan
lain sebagainya
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi
untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdara

Plus nya yaitu kegiatan pencegaan DBD lainnya, seperti:

1) Menaburkan bubuk lavarsida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan
2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
3) Menggunakan kelambu saat tidur
4) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
5) Menanam tanaman pengusir nyamuk
6) Mengatur caaya dan ventilasi dalam rumah
7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk.

DAPUS

Prasetya, Ekawati. 2022. Health Education Tentang Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun
(Ctps) Di Sdn 10 Dungaliyo

Natsir, Fajjarudin, 2018. Pengaruh Penyuluhan Ctps Terhadap Peningkatan Pengetahuan


Siswa Sdn 169 Bonto Parang Kabupaten Jeneponto

Rahmania, dkk, 2018. Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Dan 3M Plus
Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Dalam Pencegaan Penyakit Demam Berdara
Dengue

Anda mungkin juga menyukai