Anda di halaman 1dari 6

HIDUP SEHAT DENGAN RAJIN MENCUCI TANGAN

Bayu Agung Prasetio

IIK STRADA INDONESIA

Prasetio.bayu111@gmail.com

ABSTRAK

Hal yang paling mendasar untuk pencegahan dan pengontrolan infeksi adalah
dengan mencuci tangan/hand hygine
Dengan mencuci tangan berarti membuang kotoran dan juga debu secara secara
mekanis dari kedua tangan dengan menggunakan sabun.
Tujuannya sendiri adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu dari
permukaan kulit serta mengurangi jumlah mikroorganisme yang ada pada kulit.
Ada banyak hal penyakit ketika tidak rajin mencuci tangan, salah satunya diare.
Diare biasanya terjadi karena kuman ditransmisikan atau berpindah tempat dari
tangan menuju makanan yang kemudian masuk dalam pencernaan.
Dengan mencuci tangan menggunakan sabun maka potensi untuk menghindari
berbagai macam penyakit akan menjadi lebih besar daripada mereka yang tidak
mencuci tangan sama sekali. Gerakan hand hygiene merupakan suatu tindakan
yang membentuk perilaku mandiri anak untuk menjaga kesehatannya.
Peran aktif orang tua terhadap penerapan perilaku hidup sehat hand hygiene
pada anak sangat diperlukan, peran aktif tersebut yang dimaksud adalah usaha
langsung terhadap anak seperti membimbing, memberikan pengertian,
mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak. Penerapan perilaku
hidup sehat hand hygiene di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring
munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak, yang ternyata
umumnya berkaitan dengan PHBS, khususnya berkaitan dengan praktek
mencuci tangan (hand hygiene). Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan
kesadaran anak-anak terhadap kebersihan tangannya melalui kegiatan 5 hari
gerakan hand hygiene di Keamatan Sajira
. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis datanya
menggunakan model Milles & Hubberman. Sempel penelitian sebanyak 12
responden yang diambil dari 5 lembaga sekolah yang ada di Kecamatan Sajira.
Teknik pengumpulan data dengan lembar obeservasi, catatan wawancara serta
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dan sekolah
sangatlah penting dalam penerapan perilaku hidup sehat
KASUS/MASALAH
Menjaga kesehatan tidak selalu dengan harga yang mahal. Kita bisa menjaga
kesehatan bahkan dengan hal yang sangat sederhana dan terkadang sering
membuat kita lupa. salah satunya dengan mencuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara yang paling efektif
untuk mencegah masuknya kuman atau bakteri ke dalam tubuh. 
Hampir semua orang sudah memahami bahwa mencuci tangan merupakan hal
sangat penting.
Akan tetapi tidak semua orang membiasakan mencuci tangan dengan sabun,
terutama saat akan atau setelah  melakukan hal-hal yang sangat penting, seperti
setelah buang air kecil, sebelum makan, dan sebagainya.
Mereka hanya mengetahui pentingnya mencuci tangan dengan sabun tetapi
tidak membiasakannya dalam kehidupan nyata. Hal ini sangat penting
dibiasakan di masyarakat agar orang-orang dapat terhindar dari berbagai
penyakit.
Untuk terbiasa mencuci tangan dengan sabun perlu dilatih dari kecil. Selain itu
juga pembiasaan diri untuk mencuci tangan juga harus dipraktekkan dalam
lingkup keluarga.
Orang tua merupakan contoh yang baik bagi anak-anaknya. Kemudian
penekanan untuk selalu mencuci tangan juga perlu diperhatikan di sekolah dan
masyarakat.
Dengan melakukan pembiasaan mencuci tangan dengan sabun sangat
diharapkan terutama ketika akan makan.
TINJAUAN PUSTAKA
Cuci tangan pakai sabun adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling
murah tetapi efektif (Suhri, 2014). Berperilaku Cuci tangan pakai sabun tidak
akan lepas juga dari bagaimana kita melakukan cuci tangan dengan sabun yang
baik dan benar (Pauzan & Huzaidfah, 2017).

Perilaku mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan cara
membersihkan tangan dan jari-jemari dengan menggunakan air atau cairan
lainnya yang bertujuan agar tangan menjadi bersih. Mencuci tangan yang baik
dan benar adalah dengan menggunakan sabun karena dengan air saja terbukti
tidak efektif (Ridha, 2014). Perilaku sehat cuci tangan pakai sabun yang
merupakan salah satu perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya
praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang
saja, tetapi ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan masyarakatnya
masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan (Murwanto, 2017).

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar organism (orang) namun dalam memberikan respon sangat tergantung
pada karakteristik ataupun faktor- faktor lain dari orang yang 10 bersangkutan
(Luthviatin, 2012).

Menurut Wawan (2012) perilaku kesehatan itu sendiri juga dipengaruhi oleh 3
faktor, yaitu : 1 Faktor Predisposing (predisposing factor) Merupakan faktor
internal yang ada pada diri individu, kelompok, dan masyarakat yang
mempermudah individu berperilaku seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan,
nilai- nilai dan budaya. Faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku salah
satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang atau over behavior.
2 Faktor pendukung (enabling factor) Yang terwujud dalam lingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau saranasarana kesehatan,
misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya. 3 Faktor
pendorong (reinforcing factor) Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.

PEMBAHASAN
Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat merupakan
hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.1
Dalam menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan merupakan hal
yang sangat penting. Dalam aktivitas sehari-hari tangan seringkali
terkontaminasi dengan mikroba, sehingga tangan dapat menjadi perantara
masuknya mikroba ke dalam tubuh.
Salah satu cara yang paling sederhana dan paling umum dilakukan untuk
menjaga kebersihan tangan adalah dengan mencuci tangan menggunakan
sabun.2 Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar
merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit
seperti diare, kolera, ISPA, cacingan, flu, hepatitis A, dan bahkan flu burung.
Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna
mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri
dan parasit lainnya pada kedua tangan. Oleh karenanya, mencuci tangan dengan
menggunakan air dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur
cacing yang menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua
tangan.3 Seiring dengan bertambahnya kesibukan masyarakat terutama di
perkotaan, dan banyaknya produk-produk instan yang serba cepat dan praktis,
maka muncul produk inovasi pembersih tangan tanpa air yang dikenal dengan
pembersih tangan antiseptik atau hand sanitizer.
Produk hand sanitizer ini mengandung antiseptik yang digunakan untuk
membunuh kuman yang ada di tangan, yang terdiri dari alkohol dan triklosan.
Jenis produk hand sanitizer inipun juga semakin beragam, baik komposisinya,
zat pembawanya, serta telah dipasarkan produk-produk baru yang digunakan
secara meluas di masyarakat.2 Metode kuantitatif yang digunakan untuk
mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel, umumnya dikenal
dengan angka lempeng total (ALT). Uji angka lempeng total (ALT) dan lebih
tepatnya ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media padat
dengan hasil akhir berupa koloni yang dapat diamati secara visual berupa angka
dalam koloni (CFU) per ml atau per gram atau koloni/100ml.
Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes dan cara sebar.4
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mencuci tangan
menggunakan cairan pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) terhadap
jumlah angka kuman.
Menjaga kesehatan tidak selalu dengan harga yang mahal. Kita bisa menjaga
kesehatan bahkan dengan hal yang sangat sederhana dan terkadang sering
membuat kita lupa.
Hal sederhana itu adalah rajin cuci tangan. Mencuci tangan bisa kita jadikan
sebagai gaya hidup agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit.
Kita sudah mengetahui bersama jika tangan merupakan salah satu organ tubuh
yang sangat vital. Tangan digunakan untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Tangan bisa membuat karya yang indah, namun juga bisa menyebabkan
berbagai penyakit.
Berbagai benda yang kita sentuh bisa jadi benda tersebut mengandung kuman
atau bakteri. Benda-benda yang ada di sekitar kita juga tak luput dari berbagai
macam bakteri atau kuman.
Misalnya saja bolpoint, handphone, laptop, gagang pintu, dan
sebagainya. Benda-benda tersebut bisa jadi sudah terkena virus atau bakteri dan
juga sudah sering kita pegang.
Untuk melakukan pencegahan, sebaiknya kita rajin mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, terutama ketika akan makan, baik itu sebelum atau
sesudah makan.Banyaknya virus yang bermunculan ini membuat cuci tangan
menjadi salah satu cara untuk melakukan pencegahan.Mencuci tangan memiliki
banyak manfaat. Manfaat ini sudah banyak diakui sejak lama. Akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak orang yang malas untuk mencuci tangan.
Padahal sering diketahui, tangan kita sering kali menyentuh berbagai benda.
Benda-benda itu bisa jadi sudah dipenuhi kuman, bakteri dan kotoran serta siap
untuk memasuki tubuh kita
Kuman sendiri ketika masuk ke dalam tubuh kita, tidak melulu selalu lewat
mulut. Bisa jadi kuman tersebut lewat melalui kontak tangan dengan mata,
hidung, atau bahkan dengan tangan itu sendiri.
Berbagai macam kuman yang masuk bisa menjadi berbagai penyakit, seperti
diare, flu, dan sebagainya.
KESIMPULAN
Mencuci tangan menjadi hal yang wajib ketika akan dan sesudah menyiapkan
makanan.
Ketika kita akan menyiapkan makanan, apalagi jika yang kita persiapkan adalah
daging mentah, baik itu ikan, ayam, atau yang lainnya, segera cuci tangan
setelah menyentuhnya.
Selain menyiapkan makanan, ketika kita bersin atau batuk, menyentuh hidung,
memegang luka serta menangani orang sakit, jangan lupa untuk segera mencuci
tangan.
Ketika selesai melakukan kegiatan, sebaiknya kita selalu mencuci tangan agar
kuman atau penyakit yang ada tidak mudah masuk ke diri kita.
Begitu juga sebaliknya, kita tidak menyebarkan kotoran dan kuman kepada
orang lain, terutama keluarga yang kita sayangi.
Maka dari itu, kita harus rajin mencuci tangan agar kita dapat melindungi
orang-orang dan keluarga yang kita sayangi.
DAFTAR PUSTAKA
Suryani, S. I., & Sodik, M. A. (2018). Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun.
https://doi.org/10.31227/osf.io/g3fw2Suryani, S. I., & Sodik, M. A. (2018). Perilaku Cuci
Tangan Pakai Sabun. https://doi.org/10.31227/osf.io/g3fw2

SHIDDIQ, A. F. (2021). Kewajiban Warga Negara Untuk Hidup Sehat Dengan Rajin Cuci
Tangan

Setiawati, E. (2021, April). Hand Hygiene dalam Menerapkan Perilaku Hidup Sehat Pada
Anak Usia 4-5 Tahun. In Proceeding International Conference of Innovation Science,
Technology, Education, Children and Health (Vol. 1, No. 1).

Desiyanto, F. A., & Djannah, S. N. (2013). Efektivitas mencuci tangan menggunakan cairan
pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) terhadap jumlah angka kuman. Kes Mas: Jurnal
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Daulan, 7(2), 24934.

Megawati, A., Hastuti, E. D., & Sari, D. E. M. (2018). Peningkatan kualitas kesehatan anak
dengan penerapan cara mencuci tangan yang benar dan pengenalan tentang obat kepada anak
usia dini. Jurnal Pengabdian Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai