Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Cuci Tangan Di Institusi Deli

Husada Deli Tua


D
I
S
U
S
U
N

OLEH
Nama : Novia Hendalni
Npm : 2315096

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA


DELI TUA T.A 2023/2024
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1. Latar Belakang ................................................................................ 1

BAB II PERMASALAHAN .................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN .........................................................................5

1. Pengertian ....................................................................................... 5
2. Tujuan .............................................................................................5
3. Manfaat ...........................................................................................5
4. Indikasi cuci tangan ........................................................................6
5. Cuci tangan 6 langkah ..................................................................... 6
6. Cuci tangan dengan hand sanitizer.................................................. 8
7. Penyakit yang dapaat dicegah dengan cuci tangan ......................... 9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kebersihan merupakan suatu keadaan yang terbebas dari kotoran, termasuk


debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu menjadi polemik
yang berkembang, dimana kasus yang berkaitan dengan masalah kebersihan setiap
tahunnya selalu meningkat.

Manusia perlu menjaga kebersihan diri agar tubuh menjadi sehat, sehingga
tidak menyebarkan kotoran dan tidak menularkan penyakit, baik bagi diri sendiri
ataupun bagi orang lain. Kebersihan diri merupakan suatu proses pertahanan dan
pemeliharaan kebersihan serta kesehatan tubuh. Langkah-langkah dalam
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan antara lain dengan mandi yang teratur,
menjaga kerapian, mengosok dan merawat gigi, berganti pakaian secara teratur dan
mencuci tangan.

Mencuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan
adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan
kulit dan mengurangi jumlah mikro organisme .

Kesehatan kita sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti upaya


pencegahan penyakit dan kebersihan yang meliputi mencuci tangan secara teratur
terutama sebelum menyiapkan atau makan makanan, setelah mengobati luka,
setelah mengunakan toilet, setelah menyentuh kotoran hewan, memberi pakan
ternak atau hewan dan setelah membersihkan atau menyentuh sampah. (Centers
for Disease Control and Prevention [CDC], 2013).

Menurut World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control
and Prevention (CDC), cara yang tepat untuk membersihkan tangan adalah dengan
mengunakan sabun dan air bersih yang mengalir, gosok tangan bersamaan, dan
pastikan untuk membersihkan punggung tangan, sela-sela jari dan dibawah kuku.
Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara terbaik untuk menyingkirkan
kuman. Jika sabun dan air tidak tersedia bagaimanapun antiseptic berbasis alkohol
dapat digunakan, meskipun metode ini akan mengurangi jumlah kuman, hal itu
tidak menghilangkan semua jenis.

1
Mencuci tangan dengan mengunakan sabun dapat mencegah penyakit yang
menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya, seperti diare dan infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA) yang dilaporkan telah membunuh 4 juta anak
setiap tahun di Negaranegara berkembang.

Karena tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit dan prakek mencuci
tangan dengan mengunakan sabun dapat mencegah 1 juta kematian anak. Anak-
anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyakit sebagai akibat
perilaku yang tidak sehat. maka peningkatan kesadaran akan cuci tagan dengan
mengunakan sabun ditujukan kepada mereka yang beresiko tinggi untuk terjangkit
antara lain anak-anak disekolah

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah
terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare,
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk
mencegah penularan influenza.

Banyak pihak yang telah memperkenalkan perilaku ini sebagai intervensi


kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan dapat dilakukan oleh mayoritas
masyarakat Indonesia. Berbagai survei di lapangan menunjukan menurunnya
angka ketidakhadiran anak karena sakit yang disebabkan oleh penyakit-penyakit
tersebut diatas, setelah diintervensi dengan CTPS.

Kebiasaan mencuci tangan dapat mencegah pola penyakit menular di


masyarakat, seperti penynkit diare, tipus, kecacingan, flu burung dan bahkan flu
babi. Cara cuci tangan yang benar yaitu menggunakan sabun dan menggunakan air
bersih yang akan dapat mengurangi kejadian diare hingga 45%. Namun data yang
di masyarakat menunjukkan bahwa perilaku yang benar di masyarakat masih
rendah.

Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) ada semua prilaku yang dilakukan
atas kesadaran untuk meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan serta berperan
aktif dalam kegiatan- kegiatan kesehatan dimasyarakat.PHBS merupakan bagian
dari upaya peningkatan promotive kesehatan dan pencegahan ( preventif) penyakit.
Pelaksanaan program prilaku hidup bersih dan sehat dikelompokan menjadi lima
tatanan yaitu PHBS disekolah, PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi
kesehatan, PHBS ditempat-tempat umum dan PHBS ditempat kerja.

Salaah satu indicator PHBS di institusi kesehatan yaitu mencuci tangan


dengan air mengalir dan enggunakan sabun yang lebih dikenal dengan cuci tangan
pakai sabun( CTPS) merupakan suatu kebersihan membersihkan tangan dari
kotoran dan berfungsi untuk membunuh kuman penyebab penyakit yang
merugikan kesehatan.

2
Mencuci tangan yang baik membutuhkan peralatan seperti sabun, air
mengalir yang bersih, dan handuk yang bersih. Cuci tangan pakai sabun mampu
untuk mengurangi angka diare sebanyak 45%, tetapi pemakaian sabun untuk cuci
tangan hanya mencapai sekitar 3% dari seluruh masyarakat yang menggunakan
sabun untuk cuci tangan.

Maka dari itu perlu adanya Pendidikan kesehatan berupa penyuluhan.


Penyuluhan merupakan bagian dari Pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat dalam memelihara dan
meningkatka kesehatan mereka sendiri. Penyuluhan dapat dilaksanakan antaralain
dengan metode ceramah didasari dengan metode yang sering dipakai untuk
penyuluhan dipuskesmas. Disamping itu pula untuk menyampaikan informasi
kesehatan terhadap individu maupun kelompok perlu adanya suatu media promosi
kesehatan. Dengan adanya media promkes dapat mempermudah penerimaan
informasi maupun pesan kesehatan bagi mahasiswa.

3
BAB II

PERMASALAHAN

Menurut WHO setiap tahunya 100 ribu anak Indonesia meninggal karena
penyakit Diare, dan Cuci Tangan Pakai Sabun dapat mengurangi angka kejadian
penyakit Diare sampai 47%, namun tingkat kesadaran masyarakat untuk Cuci
Tangan Pakai Sabun baru mencapai rata-rata 12% . Di Afrika Selatan pada tahun
2010, 50 % keluarga perkotaan cenderung mempraktekkan cuci tangan,
dibandingkan dengan hanya 26 % di daerah pedesaan. Di Afrika Timur hanya 2 %
dari populasi mencuci tangan. Pada saat yang sama, 96 % dari rumah tangga
terkaya di Mongolia mencuci tangan mereka dengan benar, dibandingkan dengan
10% dari yang termiskin.

Di Indonesia berdasarkan hasil studi Enviromental Health Risk Assement


yang menunjukan baru 18,5% masyarakat yang melakukan kebiasaan cuci tangan
pakai sabun di 5 waktu penting, kemudian yang melakukan CPTS setelah
menceboki anak hanya 35,1 %, yang mlakukan CPTS setelah buang air besar
sebanyak 70,8%, yang melakukan CPTS sebelum makan sekitar 75,1 %, yang
melakukan CPTS sebelum membetikan makan anak hanya 30,1% dan yang
melakukan CPTS sebelum nenyiapkan masakan hanya 37,8 %. Pada tahun 2013
proporsi penduduk umur >10 tahun dalam berperilaku mencuci tangan secara
benar sebesar 47% dan lima provinsi terendah adalah Sumatera barat (29%), Papua
(29,5%), Kalimantan Selatan (32,3 %), Sumatera Utara (32,9%) dan Aceh (33,6).

Terkait perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare,


penelitian intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektoral dilakukan menggunakan
data elektronik dan data yang terkumpul menunjukan bahwa resiko relatif yang di
dapat dari tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95% menderita
diare, dan mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi resiko diare hingga
47%..Di Indonesia diare merupakan penyakit endemis yang juga merupakan
penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.
Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB diare dengan jumlah penderita 1,213 orang
dan kematian 30 orang (2,47%). Angka kematian saat KLB di harapkan >1% .
berdasarkan rekapitulasi KLB diare dari tahu 2008 sampai dengan tahun 2015.
Bahwa tahun 2008 angka kematian KLB masih cukup tinggi yaitu 2,94%, kecuali
pada tahun 2011 angka kematian saat KLB 0,$)%. Sedangkan pada tahun 2015
angka kematian diare saat KLB bahkan meningkat menjadi 2, 47%. Masih tinggi
masalah cuci tangan yang tidak benar pada masa usia anak anak adalah pada saat
mereka sangat aktif dan rentan terhadap penyakit. Tapi tidak hanya pada anak anak
bahkan pada usia dewasa juga masih banyak yang mengabaikan cuci tangan
menggunakan sabun yang benar. Di instansisi Deli Husada Deli Tua juga masih
banyak yang tidak mencuci tangan dengan benar.

4
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan


kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan
bahwa cuci tangan adalah satu satunya prosedur terpenting dalam pengendalian
infeksi nosokomial. Menurut WHO (2018) cuci tangan adalah suatu prosedur/
tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir
atau hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Potter (2019) menjelaskan
bahwa cuci tangan adalah aktifitas membersihkan tangan dengan cara menggosok
dan menggunakan sabun serta membilasnya pada air yang mengalir. Mencuci
tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air dengan tujuan
menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa
cuci tangan (juga dianggap hygiene tangan) adalah satu satunya prosedur
terpenting dalam pengendalian infeksi nosocomial.

2. Tujuan
Tujuan mencuci tangan adalah salah satu unsur pencegahan penularan infeksi.
mencegah kontaminasi silang (orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang)
suatu penyakit atau perpindahan kuman.

3. Manfaat
Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar
dapat mencegah berjangkitnya beberapa penyakit. Mencuci tangan dapat
mengurangi risiko penularan berbagai penyakit termasuk flu burung, cacingan,
influenza, hepatitis A, dan diare terutama pada bayi dan balita. Anak yang mencuci
tangan tanpa menggunakan sabun berisiko 30 kali lebih besar terkena penyakit
tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau jarang
mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan berisiko mengalami penyakit
tipoid empat kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan menggunakan
sabun. Selain itu, manfaat positif lain dari mencuci tangan adalah tangan menjadi
bersih dan wangi (Kemenkes, 2018).

5
dari mencuci tangan kita akan mendapatkan manfaat yaitu:

a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.


b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, desentri, typus, kecacingan,
penyakit kulit, ISPA, flu burung.

c. Mencegah terjadinya keracunan makanan karena tangan penjamah telah


memegang bahan kimia.
d. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
4. Indikasi cuci tangan
Indikasi waktu untuk mencuci tangan adalah:
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang,
berkebun dll) Setelah Buang Air Besar (BAB)
b. Sebelum memegang makanan
c. Setelah bersin, batuk, membuang ingus
d. Setelah pulang dari bepergian
e. Setelah bermain
5. Cuci tangan enam langkah dengan hand rub atau hand sanitizer dan
hand wash
Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan
cairan berbasis alkohol, dilakukan sesuai lima waktu. Peralatan yang
dibutuhkan untuk mencuci tangan hand-rub hanya cairan berbasis alkohol
sebanyak 2-3 ml. Prosedur cuci tangan hand-rub sebagai berikut :

6
gambar 1. Cara Mencuci Tangan dengan Hand Rub

a. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan


b. Cairan berbasis alkohol ke telapak tangan 2-3 ml. 10 3
c. Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan hand sanitizer dengan
kedua telapak tangan.
d. Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
e. Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
f. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
g. Membersihkan ibu jari secara bergantian.
h. Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan
telapak tangan secara bergantian. Lakukan semua prosedur diatas
selama 20-30 detik.

Teknik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. yaitu
setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan sesuai sesuai standar
misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat
sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah, alat pengering seperti tisu,
lap tangan (hand towel), sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi
sebagai antiseptic. Oleh karena itu sarana serta prasarana juga harus memadai
untuk mendukung cuci 12 tangan supaya dapat dilakukan dengan maksimal.
Prosedur Hand-wash sebagai berikut:
Gambar .2 cara mencuci tangan dengan hand wash

a. Melepaskan semua benda yang melekat pada tangan, seperti cincin atau
jam tangan.
b. Membuka kran air lalu membasahi tangan.
c. Meletakan sabun cair ke telapak tangan secukupnya.
d. melakukan gerakan tangan, yang pertama meratakan sabun dengan
kedua telapak tangan.
e. Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
f. Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
g. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan
dengan gerakan mengunci.
h. Membersihkan ibu jari secara bergantian.
i. Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan
telapak tangan secara bergantian.
j. Bilas tangan dengan air yang mengalir.
k. Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai.
l. Menutup kran air menggunakan siku bukan dengan jari karena jari yang
telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih. Lakukan semua prosedur
selama 40 – 60 detik

6. Cuci Tangan Dengan Hand Sanitizer


Gel pembersih tangan atau hand sanitizer ini juga dikenal
dengan detergen sintetik cair pembersih tangan yang merupakan
sediaan pembersih yang dibuat dari bahan aktif detergen sintetik dengan
atau tanpa penambahan zat lain yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin,
dan menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan
penggunaan dan menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol.
Berdasarkan hasil penelitian Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) pada tahun 2013 terbukti bahwa hand sanitizer dapat membunuh
bakteri. Hand sanitizer terbukti lebih ampuh untuk membunuh bakteri
dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air mengalir saja. Hal ini
dikarenakan tidak adanya zat antiseptik yang digunakan. Zat antiseptik
adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan metabolisme bakteri,
sehingga menyebabkan kematian sel bakteri. Hand sanitizer ampuh untuk
membunuh bakteri apabila kandungan alkohol di dalamnya lebih dari 60%,
apabila kandungan alkohol dibawah 60% maka hand sanitizer tersebut tidak
dapat secara efektif membunuh kuman yang ada di tangan.
Kandungan hand sanitizer Secara umum hand sanitizer mengandung:
alkohol 60-95%, benzalkonium chloride, benzethonium chloride,
chlorhexidine, gluconatee, chloroxylenolf, clofucarbang,
hexachloropheneh, hexylresocarcinol, iodine. Menurut CDC, hand sanitizer
terbagi menjadi dua yaitu mengandung alkohol dan tidak mengandung
alkohol. Hand sanitizer dengan kandungan alkohol antara 60- 95% memiliki
efek anti mikroba yang baik dibandingkan dengan tanpa kandungan alkohol.
Manfaat hand sanitizer Adapun kelebihan hand sanitizer dapat
membunuh kuman dalam waktu relatif cepat, karena mengandung senyawa
alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ± 60% sampai
80% dan golongan fenol (klorheksidin, triklosan). Senyawa yang
terkandung dalam hand sanitizer memiliki mekanisme kerja dengan cara
mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman.
Kandungan aktif yang sering ditemukan pada hand santizer dipasaran
adalah 62% etil alcohol. Kandungan tersebut bermanfaat dalam membunuh
bakteri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Liu et al, menyatakan bahwa
efektivitas dari suatu hand sanitizer ditentukan oleh berbagai faktor seperti,
jenis antiseptik yang kita gunakan dan banyaknya, metode penelitian dan
target organisme.

7. Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Cuci Tangan Pakai


Sabun

Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan pakai sabun ,


yaitu :

a. Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan adalah penyebab


kematian utama untuk anakanak balita. Mencuci tangan dengan sabun
mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah, yaitu
dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan
dan permukaan telapak tangan, dan dengan menghilangkan patogen (kuman
penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak
hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya.
b. Diare Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum
untuk anak-anak balita. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan
keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga
penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-
kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-
kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut
melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi,
makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu
atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor.
c. Infeksi cacing Termasuk di dalamnya infeksi mata dan penyakit kulit.
Penelitian telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran
pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan dapat mengurangi
kejadian penyakit kulit : infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan
khususnya untuk ascariasis dan trichuriasi.

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan membersihkan tangan


dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau hand rub dengan
antiseptic. Cuci tangan sangat penting dilakukan untuk menghindar terjadi
berbagai macam penyakit yang disebabkan oeh bakteri, cuci tangan bisa
dilakukan dengan cara 6 langkah cuci tangan yang benar dengan menggunakan
sabun atau hand sanitizer. Dengan melakukan cuci tangan juga kita sudah
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat

Saran

Diharapkan makalah ini dapat dapat menambah pengetahuan dan


wawasan mahasiswa profesi ners Promosi Kesehatan Deli Husada Deli Deli
Tua.promosi kesehatan tidak hanya dapat dilakukan dengan metode dan media
yang biasa, tetapi dapat dilakukan inovasi baru sesuai dengan cara
pengembangaya sebagai media promosi kesehatan untuk menambah informasi
pengetahuan tentang pengaruh cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Aeni, dkk. 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Pemutaran


Video Tentang PHBS Cuci Tangan Terhadap Pengetahuan dan Sikap. Jurnal
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal. 7 (2) : 1-5.
2. Natsir, Fajaruddin M. 2020. Pengaruh Penyuluhan CTPS Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang Kabupaten Jeneponto. Jurnal
Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) Universitas Hasanuddin, Makasar. 1 (2) : 1-9.
3. Rineka Cipta. Purwandari, dkk. 2019. Hubungan Antara Perilaku Mencuci
Tangan dengan Insiden Diare pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember.
Jurnal Keperawatan Universitas Jember. 4 (2) : 122-130.
4. Saputri, Afik. A dan Suryati 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Mengunakan Audio-Visual Terhadap Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) Pada Anak Kelas IV Di Mi Jamilurrahman Bantul. Jurnal Medika
Respati STIKES Surya Global. 14 (3) : 245 – 254.
5. World Health Organization (WHO). 2018. WHO Guidelines on Hand Hygine
in Health Care : First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care.
Patient Safety.

12

Anda mungkin juga menyukai