Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MAROS

DINAS KESEHATAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS KECAMATAN LAU


Jl. Mesjid Raya No.19 Barandasi Maros Prop. Sul-Sel, Telp (0411) 373607

Rabu , 02 November
2016
Nomor
Lampiran
Perihal

: ......../PKM/LAU/XI/2016
: 1 berkas
: Permohonan Sponsorship
KepadaYth :
DIREKTUR PT. MIDI UTAMA
INDONESIA
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana kegiatan program Kesehatan Lingkungan di UPT
Puskesmas Kecamatan Lau tahun 2016 yang berfokus pada peningkatan derajat
kesehatan anak Sekolah Dasar maka kami bermaksud mengadakan kegiatan
Kampanye CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) Untuk melaksanakan kegiatan
tersebut diperlukan sabun cuci tangan sebanyak 10 lusin (120 pcs).
Oleh karena itu, dengan ini kami selaku penanggung jawab Upaya Kesehatan
Lingkungan di UPT Puskesmas Kecamatan Lau memohon kepada Bapak/Ibu direktur
PT. Midi Utama Indonesia membantu dalam bentuk barang berupa sabun cuci
tangan untuk kegiatan tersebut.
Jika Bapak/Ibu ingin menanyakan hal-hal berkaitan dengan kegiatan tersebut
dapat menghubungi kami Andi Masnah Azis, SKM (085299460483)
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas bantuannya diucapkan
terima kasih.
PETUGAS PELAKSANA
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Ketua

Sekretaris

Andi Masnah Azis, SKM


Ahmad, SKM
Nip. 197706252009032002

Rinda

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Lau

dr. Sri Syamsinar Rachmah, S.Ked


Nip. 198011152000012022

Wirnawati

PROPOSAL
KAMPANYE CTPS (CUCI TANGAN PAKAI SABUN)
PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

UPT PUSKESMAS KECAMATAN LAU


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAROS
TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuci tangan adalah tindakan membersihkan/mencuci tangan dengan menggunakan air yang
jernih/bersih ataupun dengan sabun antimikroba (WHO, 2009). Mencuci tangan dengan sabun
adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan
air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman
(Kemenkes RI, 2014; Djauzi, 2009). Namun, pentingnya perilaku cuci tangan masih belum
dipahami oleh masyarakat dan belum banyak diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dari sebuah
penelitian di Inggris, diungkapkan bahwa hanya separuh orang yang benar-benar mencuci
tangannya setelah membuang air besar/kecil. Pada penelitian lain yang dilakukan di Amerika
Serikat, diungkapkan bahwa banyak dokter yang lupa mencuci tangannya setelah mengangani
seorang pasien dan kemudian berganti ke pasien yang lain dengan frekuensi yang cukup tinggi
(Kemenkes RI, 2014).
Kebersihan tangan adalah hal yang paling penting untuk menghindari penularan kuman
berbahaya dan mencegah infeksi kesehatan yang terkait (WHO, 2009). Mencuci tangan diakui
sebagai langkah penting dalam mencegah penularan penyakit bawaan makanan dengan
mengurangi kontaminasi silang antara tangan, permukaan, dan makanan (Jensen dkk, 2015).
Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) telah terbukti dapat mengurangi insidensi diare sebesar
42-48%, infeksi pernapasan sebesar 16%, dan infeksi kulit. Selain itu, dapat dilihat bahwa ada
hubungan antara CTPS dan pengurangan infeksi cacing (Saboori dkk, 2013; Nicholson dkk,
2014).
Di Indonesia, rerata nasional proporsi perilaku cuci tangan secara benar pada tahun 2013
sebesar 47,0% dan lima provinsi terendah adalah Sumatera Barat (29,0%), Papua (29,5%),
Kalimantan Selatan (32,3%), Sumatera Utara (32,9%) dan Aceh (33,6%). Berdasarkan analisis
kecenderungan secara rerata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci
tangan secara benar pada tahun 2013 (47,0%) dibandingkan tahun 2007 (23,2%). Peningkatan
tertinggi proporsi penduduk berperilaku cuci tangan yang benar terjadi di Bangka Belitung
dengan besar kenaikan 35,0% (20,6% pada tahun 2007 menjadi 55,6% pada 2013) (Kemenkes
RI, 2014).
Anak-anak dari segala usia memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa
dalam memperoleh dan menyebarkan penyakit menular baik di rumah dan/atau sekolah (Saboori
dkk, 2013). Sebuah studi dari Yunani menemukan bahwa 52,9% dari tangan anak-anak dari 1956

sampel swab tangan terkontaminasi oleh streptokokus tinja (Ray dkk, 2011). Dengan
dilakukannya kebiasaan baik CTPS, akan membawa manfaat untuk semua orang, terutama untuk
anak-anak usia sekolah yang lebih berdampak oleh penyakit (Xuan dkk, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
Perlunya penyebarluasan informasi tentang pentingnya CTPS

dan langkah-langkah

CTPS bagi anak Sekolah Dasar dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lau.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian cuci tangan yang benar.
1.3.2 Untuk mengetahui alasan harus mencuci tangan yang benar dengan sabun.
1.3.3 Untuk mengetahui waktu harus mencuci tangan yang benar.
1.3.4 Untuk mengetahui cara cuci tangan yang benar.
1.3.5 Untuk mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan.
1.3.6

Untuk mengetahui jenis barang yang dibutuhkan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian cuci tangan yang benar


Cuci tangan yang benar adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemarimenggunakan air sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
2.2 Alasan harus mencuci tangan yang benar dengan sabun

Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman


Kotoran dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun

kotoran masih tertinggal di tangan


Air kotor banyak mengandung kuman dan bakteri penyakit

2.3 Waktu harus mencuci tangan yang benar


1)

Sebelum dan setelah makan


2)

Sebelum memegang tangan

3)

Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari

kedalam mulut
4)

Setelah bain dan berolahraga

5)

Setelah buang air kecil dan Besar

6)

Setelah buang sampah/ingus

7)

Setelah menyentuh hewan peliharaan

8)

Sebelum mengobati luka

2.4 Cara cuci tangan yang benar


1) Basahkan rata permukaan kedua telapak tangan dengan air mengalir
2) Sabunkan sampai berbuih

3)
4)
5)
6)
7)

Usapkan kedua telapak tangan hingga sabun bener-bener rata ke seluruh telapak tangan.
Ratakan Sabun ke sela jari
Bersihkan kuku jari dengan cara menggaruk-garuk jari ketelapak tangan
Bilas tangan dengan air mengalir hingga hilang semua sabun
Akhir keringkan tangan menggunakan lap tangan

2.5 Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan


1)
2)
3)
4)

Diare atau mencret


Infeksi cacing
Infeksi mata
Penyakit kulit

2.6 Jenis barang yang dibutuhkan


Sabun cuci tangan sebanyak 10 lusin (120 pcs)

BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Mencuci tangan menggunakan air dan sabun adalah salah satu
tindakan sanitasi yang bertujuan untuk mencegah penyebaran kumankuman yang ada di tangan. Tindakan itu mungkin terlihat sepele, namun
coba kita tanyakan pada diri kita sendiri, seberapa sering kita mencuci
tangan?
Banyak orang menganggap mencuci tangan merupakan sebuah
tindakan sepele, bahkan kadang suka dikesampingkan. Namun tahukah
Anda bahwa diare adalah salah satu penyakit pembunuh nomor 1 di
Indonesia dan salah satu penyebabnya adalah kuman yang berada di
tangan kita. Diare dapat menyerang siapa saja, bahkan anak-anak kita.
Akan tetapi itu semua bisa kita cegah dengan membiasakan mencuci
tangan menggunakan sabun sejak dini.
1.2 Saran
Tips kebersihan tangan untuk melindungi keluarga Anda dari
kuman Setiap hari,
Meskipun

tangan kita

terdengar

menyentuh begitu banyak kuman.

sedederhana,

mencuci

tangan

pakai

sabun

merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman


sekaligus

melindungi

Anda

dan

keluarga

dari

penyakit.

Temukan cara mencuci tangan yang baik serta pentingnya mencuci


tangan untuk kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai