Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI

KESEHATAN TENTANG 6 LANGKAH

CUCI TANGAN

Disusun Oleh: kelompok 12 (Wisma Mawar)

1. Eprilia Nurwahyuni : 22030189

2. Nurul khasanah : 22030190

3. Evi Amalia : 22030116

4. Indah Yayu Qoriasih : 22030191

5. Dicky Aditama : 22030104

6. Meily Purnama Sari : 22030193

7. Luxiana Rahayu : 22030194

8. Andini : 22030185

9. Ahmad Fujiyanto : 22030090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN AJARAN 2022/2023

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI TANGERANG

JL. Aria Santika No.40A Margasari, Tangerang-Banten

Telp. (021)55726558/557259
LEMBAR PENGESAHAN
“PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH PADA PASIEN GANGGUAN JIWA
DI WISMA MAWAR PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 1 CENGKARENG”
TAHUN 2023-2024

Panitia,
Ketua Panitia, Sekretaris

(Dicky Aditama,S.Kep) (Meily Purnama Sari, S.Kep)

Mengetahui, Menyetujui,
Penanggung Jawab Ruangan Pembimbing Akademik

(Yuni Eko Purwanto) (Ns. Ayu Pratiwi, S.Kep.,M.Kep)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya, akhirnya kami selaku
panitia webinar dapat menyampaikan laporan pertanggung jawaban. Laporan ini memuat seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan kepada Allah Yang Maha kuasa, atas ridho-Nya laporan ini dapat terselesaikan. Dalam laporan ini berisi
tentang kegiatan yang telah terselenggara pada Rabu 24 Mei 2023. Dalam acara “Pendidikan Kesehatan Mencuci
Tangan Pada Pasien dengan Gangguan Jiwa”. Dalam kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ns. Zahra Maulidia Septimar, M.Kep selaku Kaprodi Profesi Ners
2. Ns. Ayu Pratiwi M.Kep selaku pembimbing akademik Stase Keperawatan Jiwa
3. Yoshi Saputra Panggabean, S. Tr. Sos selaku pembimbing lahan di Ruang Wisma mawar Sosial Bina
Laras Harapan Sentosa I
4. Teman – teman kelompok yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kekeliruan baik yang disengaja
maupun tidak disengaja, serta kami terbuka atas saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
pertanggungjawaban ini dan menjadi pedoman untuk melangkah yang lebih baik.

Jakarta, 25 Mei 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebersihan merupakan suatu keadaan yang terbebas dari kotoran, termasuk debu, sampah dan
bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu menjadi polemik yang berkembang, dimana kasus yang
berkaitan dengan masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat (Alfarisi, 2019). Kebersihan
merupakan suatu keadaan yang terbebas dari kotoran, termasuk debu, sampah dan bau. Masalah
kebersihan di Indonesia selalu menjadi polemik yang berkembang, dimana kasus yang berkaitan dengan
masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat (Alfarisi, 2019).

Kebersihan merupakan kunci dari kesehatan. Manusia perlu menjaga kebersihan diri agar tubuh
menjadi sehat, sehingga tidak menyebarkan kotoran dan tidak menularkan penyakit, baik bagi diri
sendiri ataupun bagi orang lain.Kebersihan diri merupakan suatu proses pertahanan dan
pemeliharaankebersihan serta kesehatan tubuh. Langkah-langkah dalam pemeliharaankebersihan dan
kesehatan antara lain dengan mandi yang teratur, menjaga kerapian, menggosok dan merawat gigi,
berganti pakaian secara teratur dan mencuci tangan (Timmreck, 2019).

Mencuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah
tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuanmencuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan
debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen,
2003).Mencuci tangan dengan menggunakan sabun terbukti secara ilmiah efektif untuk mencegah
penyebaran penyakit-penyakit menular seperti diare,Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Flu
Burung (Depkes, 2018).

Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mencegah penyakit yang menyebabkan kematian
jutaan anak setiap tahunnya, seperti diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang dilaporkan
telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara-negara berkembang. Karena tangan merupakan
pembawa utama kuman penyakit dan praktek mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat
mencegah 1 juta kematian anak

Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyakit sebagai akibat perilaku
yang tidak sehat Padahal anak-anak merupakan asset bangsa yang paling berperan untuk generasi yang
akan datang. Dengan merebaknya penyebaran penyakit seperti diare yang mulai menjangkau Indonesia,
maka peningkatan kesadarantentang mencuci tangan dengan menggunakan sabun ditujukan kepada
mereka yang berisiko tinggi untuk terjangkit antara lain anakanak di sekolah (Depkes, 2019).

Menurut Djauzi (2018) Kuman ada dimanapun, mencuci tangan merupakan salah satu cara
untuk menghilangkan kuman dan untuk menghindari penularan penyakit. Di sekolah anak tidak hanya
belajar, tetapi banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh anak di sekolah seperti bermain,
bersentuhan ataupun bertukar barang-barang dengan teman-teman.
Kuman yang ada di alat-alat tulis, kalkulator, buku-buku dan benda-benda lainakan dengan
mudah berpindah dari tangan satu anak ke anak lainnya, sehinggajika ada anak yang mempunyai
penyakit tertentu akan mudah menular pada anak lainnya. Jadi, mencuci tangan harus dilatih sejak dini
pada anak agar anak memiliki kebiasaan mencuci tangan, sehingga anak terhindar dari penyakit.

Tangan adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia.Mencuci
tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung tangan, jari dan kuku jari.Tujuannya
agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang dapat merugikan kesehatan.
Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia melalui
perantaraan tangan.Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat terlihat secara kasat mata
sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapay diambil dari pernyataan diatas yaitu bagaimana gambaran penerapan
cuci tangan pada warga binaan di Panti sosial Bina Laras Harapan sentosa
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Dalam Diselenggarakannya Pendidikan Kesehatan Ini Yaitu Untuk Mengetahui Pengetahuan
Pasien Tentang Cuci Tangan. Dan Dapat Mengetahui Gambaran Penerapan Cuci Tangan Pada Warga
Binaan Dalam Setiap Kegiatan Untuk Memutus Rantai Infeksius Di Panti Sosial Bina Laras
Harapan Sentosa 1.
Tujuan Khusus
a. Pasien mengetahui definisi tentang cuci tangan
b. Pasien mengetahui jenis- jenis kebersihan tentang cuci tangan
c. Pasien mengetahui manfaat tentang cuci tangan
d. Pasien mengetahui penyebab tidak men cuci tangan
e. Pasien mengetahui tanda dan gejala ketika tidak cuci tangan
f. Pasien mengetahui akibat dari tidak cuci tangan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Cuci Tangan

Mencuci Tangan Adalah Proses Yang Secara Mekanis Melepaskan Kotoran Dan Debris Dari

Kulit Tangan Yaitu Dengan Membasuh Kedua Telapak Tangan Dengan Sabun Dan Air Mengalir

Sebelum Dan Sesudah Melakukan Tindakan Dengan Tujuan Untuk Menghilangkan

Kuman.Membiasakan Mencuci Tangan Sejak Dini Merupakan Langkah Awal Untuk Mencegah

Masuknya Kuman Dan Resiko Tertularnya Penyakit.

Mencuci Tangan Adalah Salah Satu Tindakan Sanitasi Dengan Membersihkan Tangan Dan Jari

Jemari Dengan Menggunakan Air Ataupun Cairan Lainnya Oleh Manusia Dengan Tujuan Untuk

Menjadi Bersih, Sebagai Bagian Dari Ritual Keagamaan, Ataupun Tujuan-Tujuan Lainnya.13

Mencuci Tangan Adalah Proses Membuang Kotoran Dan Debu Secara Mekanik Dari Kulit Kedua

Belah Tangan Dengan Memakai Sabun Dan Air. Mencuci Tangan Merupakan Teknik Dasar Yang

Paling Penting Dalam Pencegahan Dan Pengontrolan Infeksi. Who Merekomendasikan Cuci

Tangan Sebagai Tindakan Penting Dalam Pencegahan Kejadian Infeksi.

Cuci Tangan Harus Dilakukan Dengan Baik Dan Benar Sebelum Dan Sesudah Melakukan
Tindakan Perawatan Walaupun Memakai Sarung Tangan Atau Alat Pelindung Lain. Hal Ini Dilakukan
Untuk Menghilangkan Atau Mengurangi Mikroorganisme Yang Ada Di Tangan Sehinggan Penyebaran
Penyakit Dapat Di Kurangi Dan Dilingkungan Terjaga Dari Infeksi.Tangan Harus Dicuci Sebelum Dan
Sesudah Memakai Sarung Tangan. Cuci Tangan Tidak Dapat Di Gantikan Oleh Pemakaian Sarung
Tangan.

2.2 Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci Tangan Merupakan Satu Tehnik Yang Paling Mendasar Untuk Menghindari Masuknya Kuman
Kedalam Tubuh. Dimana Tindakan Ini Dilakukan Dengan Tujuan Yaitu :

1) Mengangkat Mikroorganisme Yang Ada Di Tangan

2) Mencegah Infeksi Silang (Croos Infeksion)

3) Menjaga Kondisi Steril

4) Melindungi Diri Dan Pasien Dari Infeksi


5) Memberikan Perasaan Segar Dan Bersih

6) Terhindar Dari Sakit Perut Dan Diare

7) Membersihkan Tangan Dari Kuman Dan Bakteri

2.3 Tujuan Mencuci Tangan Alasan Mencuci Tangan Dengan Air Mengalir

Dengan Mencuci Tangan Di Air Mengalir Maka Kotoran Dan Kuman Akan Ikut Terbawa Air.Jadi
Mulai Sekarang Bila Kita Makan Di Rumah Makan Atau Di Warung Makan Yang Ada Keran Cuci
Tangan, Sebaiknya Cuci Tangan Di Keran Saja Walaupun Di Sediakan Mangkuk Tempat Mencuci
Tangan Di Meja Adik-Adik.

2.4 Indikasi Cuci Tangan

Who Dan Schaffer Mengungkapkan Indikasi Dari Cuci Tangan Yaitu :

1) Sebelum Melakukan Prosedur Invasive Misalnya : Menyuntik, Pemasangan Kateter,

Dan Pemasangan Alat Bantu Pernafasan

2) Sebelum Melakukan Asuhan Keperawatan Langsung

3) Sebelum Dan Sesudah Merawat Setiap Jenis Luka

4) Setelah Tindakan Tertentu Tangan Diduga Tercemar Dengan Mikroorganisme Khususnya

Pada Tindakan Yang Memungkinkan Kontak Dengan Darah, Selaput Lendir, Cairan Tubuh,

Sekresi Atau Ekreksi .

5) Setiap Kontak Dengan Pasien – Pasien Di Unit Resiko Tinggi .

6) Setelah Melakukan Asuhan Keperawatan Langsung Maupun Tidak Langsung Pada Pasien Yang

Tidak Infeksius.

7) Setelah Kontak Dengan Benda – Benda Di Samping Pasien

8) Setelah Sarung Tangan Di Lepas

9) Setelah Memegang Peralatan

10) Sebelum Dan Sesudah Mengambil Spesimen

Pentingnya Mencuci Tangan Bagi Perawat Atau Tenaga Kesehatan Lain Yaitu Untuk Menghilangkan
Kotoran Dan Kuman Yang Melekat Pada Tangan Selain Itu Sebagai Alat Pelindung Diri Dari Risiko Tertular
Penyakit . Mencuci Tangan Sebelum Kontak Dengan Pasien Yaitu Untuk Menghindarkan Pasien Dari
Paparan Kotoran
Dan Kuman Yang Dibawa Oleh Tenaga Kesehatan Lain Dari Pasien Lain Sehingga Pasien Dapat Terhindar
Dari Kuman Yang Dapat Memperparah Penyakit Yang Diderita.

Sedangkan Mencuci Tangan Sesudah Kontak Dengan Pasien Bertujuan Untuk Membersihkan Tangan
Perawat Atau Tenaga Kesehatan Lain Dari Kuman Yang Didapat Ketika Kontak Dengan Pasien Ataupun
Dengan Lingkungan Disekitar Pasien Yang Beresiko Terpajan Kuman. Hal Ini Sangat Berguna Bagi
Perawat Agar Tidak Terkena Infeksi Dan Mencegah Penularan Serta Penyebaran Kuman Kepada Orang
Lain.

2.5 Langkah Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar

Berikut Ini Adalah Langkah Mencuci Tangan Yakni 6 Langkah Yang Di Kembangkan Menjadi 9
Langkah. Bisa Dilihat Pada Gambar Untuk Lebih Jelasnya.:

1. Basuh Tangan Dengan Air Mengalir


2. Ratakan Sabun Dengan Kedua Telapak Tangan
3. Gosok Punggung Tangan Dan Sela – Sela Jari Tangan Kiri Dan Tangan Kanan, Begitu Pula
Sebaliknya.
4. Gosok Kedua Telapak Dan Sela – Sela Jari Tangan
5. Jari – Jari Sisi Dalam Kedua Tangan Saling Mengunci.
6. Gosok Ibu Jari Kiri Berputar Dalam Genggaman Tangan Kanan Dan Lakukan Sebaliknya.
7. Gosokkan Dengan Memutar Ujung Jari – Jari Tangan Kanan Di Telapak Tangan Kiri Dan Sebaliknya.
8. Bilas Kembali Dengan Air.
9. Keringkan Dengan Lap Tangan Atau Tissue.
BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Bentuk Kegiatan

Bentuk dalam kegiatan ini yaitu berupa penyuluhan pendidikan


kesehatan tentang “6 Langkah Cuci Tangan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di
Ruang Mawar Panti sosial Bina Laras Harapan sentosa 1”.
Adapun Jenis kegiatan dalam pelaksanaan ini adalah:
1. Acara pembuka
Acara terdiri dari persiapan, dan pembukaan oleh ketua panitia
2. Acara Pokok
Acara pokok terdiri dari penyampaian materi, dan tanya jawab.
3.2 Waktu Dan Tempat
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu 24 Mei 2023
Pukul : 11.00
2. Tempat pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan tentang Pengetahuan Pasien Tentang Defisit
Perawatan Diri dilakukan ruang Mawar Panti sosial Bina Laras Harapan
sentosa 1
3.3 Peserta Dan Sasaran
Peserta pada Pendidikan Kesehatan ini yaitu pasien yang mengalami
gangguan kesehatan jiwa yang sudah kooperatif dan bisa diajak bekerja
sama
3.4 Satuan Acara Pendidikan (SAP)
Hari/Tanggal : Rabu 24 Mei
2023 Waktu Pertemuan : 11.00
Topik : Cuci Tangan 6 Langkah
Tempat : Ruang Mawar Panti sosial Bina Laras Harapan sentosa 1
Pertemuan Ke 1
B. Tujuan Intruksional
A. Umum

11
12

Tujuan Dalam Diselenggarakannya Pendidikan Kesehatan Ini Yaitu Untuk Mengetahui Pengetahuan
Pasien Tentang Cuci Tangan. Dan Dapat Mengetahui Gambaran Penerapan Cuci Tangan Pada Warga
Binaan Dalam Setiap Kegiatan Untuk Memutus Rantai Infeksius Di Panti Sosial Bina Laras
Harapan Sentosa 1.

B. Khusus
a. Pasien mengetahui definisi tentang cuci tangan
b. Pasien mengetahui jenis- jenis kebersihan tentang cuci tangan
c. Pasien mengetahui manfaat tentang cuci tangan
d. Pasien mengetahui penyebab tidak men cuci tangan
e. Pasien mengetahui tanda dan gejala ketika tidak cuci tangan
f. Pasien mengetahui akibat dari tidak cuci tangan
C. Pokok Bahasan
Pokok pembahasan dalam kegiatan ini yaitu pengetahuan pasien
mengenai tentang cuci tangan
D. Sub Pokok Bahasan
Sub pokok pembahasan dalam kegiatan ini yaitu :
A. Definisi defisit tentang cuci tangan
B. Jenis- jenis kebersihan tentang cuci tangan
C. Manfaat tentang cuci tangan
D. Penyebab tidak mencuci tangan
E. Tanda dan gejala ketika tidak cuci tangan
F. Akibat dari ketika tidak cuci tangan
E. Susunan Kegiatan

Tabel 1 Susunan Kegiatan Penyuluhan

Tahap Metode Media


Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta dan Alat
Kegiatan Pengajaran
13
Pendahuluan 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam Ceramah
2. Menjelaskan nama dan 2. Mendengarkan
akademik 3. Menyetujui
3. Menjelaskan tujuan kesepakatan
pendidikan kesehatan waktu
4. Menyebutkan materi pelaksanaan
yang diberikan
5. Menanyakan kesiapan
peserta
14

Penyajian 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan Ceramah Lifleat


penyuluhan dan mem- Diskusi cuci
2. Mengkaji ulang perhatikan materi Tanya tangan
pengetahuan peserta yang jawab
tentang materi disampaikan
penyuluhan 2. Menyampaikan
3. Memberikan pengetahuan
kesempatan kepada peserta tentang
peserta untuk materi yang
bertanya terkait disampaikan
materi yang belum 3. Menanyakan hal-
dipahami. hal yang tidak di
mengerti terkait
materi yang telah
disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan Ceramah
yang telah penyampaian
disampikan kesimpulan
2. Menutup acara dan 2. Mendengarkan
mengucapkan penutupan
terimakasih serta salam penyuluhan serta
kepada peserta menjawab salam

F. Evaluasi
A. Peserta mampu mengulangi penjelasan yang sudah
disampaikan oleh mahasiswa
B. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang sudah diajukan oleh
mahasiswa
C. Peserta dapat merespon atau memberikan feedback dengan baik.
15

3.5 Jadwal Kegiatan

Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Tanggal / Mei 2023


No Agenda Kegiatan
14 19 23
1 Menentukan tema dan judul penyuluhan
2 Koordinasi dengan tempat Kepala Ruangan Aster
3 Kegiaatan penyuluhan
4 Monitoring dan evaluasi
5 Pelaporan akhir

3.6 Susunan Kepanitiaan

Moderator Indah Yayu


dicky aditama,
Penyaji Materi
Meily purnama sari

Fasilitator Eprilia Nurwahyuni

Observer ahmad pujianto , Nurul Khasanah ,

Evi Amalia, Andini, luxiana rahayu

3.7 Rancangan Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
Petugas dapat menjalankan perannya sesuai struktur, dan peserta dapat
kooperatif dan juga terkoordinasi dengan baik
2. Evaluasi Proses
- Penyaji dapat menjelaskan materi dengan baik dan jelas
- Peserta dapat mendengarkan dan memperhatikan
penyaji denganbaik
- Peserta dapat melakukan tanya jawab secara aktif
- Kegiatan dapat dilaksanakan secara kondusif
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat merespon dan memberikan feedback dengan baik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pendidikan Kesehatan Yang Dilaksanakan Secara Tatap Muka Pada Rabu 24 Mei
2023 Di Ruang Mawar Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1yang Secara Keseluruhan
Pendidikan Kesehatan Ini Telah Berjalan Dengan BaikDan Lancar. Kegiatan Pendidikan
Kesehatan Ini Menggunakan Metode Diskusi,Dan Tanya Jawab Dengan Properti Tambahan
poster cuci tangan. Kegiatan Pendidikan Kesehatan Ini Dilaksanakan Pada Hari Rabu 24 Mei
2023 Pukul 11.00 WIB.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 9 peserta dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan pokok pembahasan
yang disampaikan mengenai cuci tangan 6 langkah.
Kegiatan yang dilakukan dengan metode diskusi ini mendapatkan
kesan yang baik, peserta aktif serta antusias dalam kegiatan. Dengan
terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan maupun
wawasan pasien dalam melakukan perawatan diri tentang cuci tangan, baik
saat dirumah sakit ataupun nanti ketika sudah kembali ke rumah.

Tabel 4. 1

Hasil Observasi Pendidikan Kesehatan cuci tangan 6 langkah

Nama Pasien
Ny Ny Ny Nn Ny Ny Ny Ny Ny Ny Ny Ny. Presen-
No. Kemampuan. .p . . .B .C .L .V . . .A .I L tasi
T O R PI (%)

1. Menjelaskan      41,6%
Definisi cuci
tangan
2. Menyebutkan        58,3%
jenis- jenis
cuci tangan
3. Menjelaskan        58,3%
manfaat
kebersihan cuci
tangan

16
17

4. Menyebutkan         66,6%
penyebab tidak
mencuci tangan
5. Menyebutkan          75%
tanda dan gejala
ketika tidak
mencuci tangan
6. Menjelaskan          75%
akibat dari
tidak cuci
tangan
50 10 66. 50 33. 66. 10 66. 83, 50 50 33.
Persentasi (%) % 0% 6% % 3% 6% 0% 6% 3% % % 3%

Tabel 4.1 menunjukan hasil observasi yang didapat setelah


dilakukannya penyuluhan mengenai cuci tangan 6 langkah. Berdasarkan
tabel tersebut setelah dilakukannya penyuluhan peserta yang memiliki
memiliki pengetahuan atau aktif dalam menjawab sebanyak 2 orang dengan
presentase skor 100%, sedangkan peserta yang pasif atau dapat menjawab
jika ditanya yaitu 2 orang dengan presentasi skor 33.3%.

4.2. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Hasil kegiatan pendidikan kesehatan, secara garis besar mencangkup
beberapa komponen, sebagai berikut;
1. Keberhasilan target jumlah peserta
2. Ketercapaian tujuan pendidikan kesehatan
3. Ketercapaian target materi yang telah direncanakan
4. Kemampuan peserta dalam memahami materi yang terkait
Target peserta dalam kegiatan penyuluhan yang direncanakan adalah
10 pasien, total pasien pada hari itu berjumlah 10 pada saat penyuluhan
berlangsung, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa target peserta
tercapai 100%. Angka tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pemberian
pendidikan
18

kesehatan ini dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti dapat dikatakan
berhasil atau sukses.
Kegiatan pendidikan kesehatan ini dilakukan juga dengan
menampilkan cara tentang cuci tangan 6 langkah agar peserta mampu
memahami materi dengan baik. Ketercapaian target materi pada kegiatan
pendidikan kesehatan ini cukup baik, karena materi telah dapat disampaikan
secara keseluruhan. Materi yang telah disampaikan diantara nya, sebagai
berikut;

 Definisi defisit tentang cuci tangan


 Jenis- jenis kebersihan tentang cuci tangan
 Manfaat tentang cuci tangan
 Penyebab tidak mencuci tangan
 Tanda dan gejala ketika tidak cuci tangan
 Akibat dari ketika tidak cuci tangan

Keberhasilan dari kegiatan pendidikan kesehatan ini pun diukur dari


observasi yang tim lakukan dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa
materi yang paling banyak dipahami oleh peserta adalah tanda dan gejala
ketika tidak cuci tangan dan akibat dari ketika tidak cuci tangan yaitu
dengan presentasi 75%. Selain itu keberhasilan dari pendidikan kesehatan
ini juga dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan pendidikan
kesehatan. Manfaat yang diperoleh peserta adalah dapat memahami
bagaimana cara cuci tangan secara baik dan benar sehingga dapat
diaplikasikan selama perawatan di rumah sakit atau ketika nanti sudah
pulang kerumah.

4.3. Evaluasi Hasil Kegiatan


1. Evaluasi Struktur
- Preplanning sudah disetujui pembimbing lahan satu hari
sebelumnya
- Kontrak waktu dan tempat tidak berubah sesuai dengan
preplanning
19

- Alat dan media sudah dipersiapkan 1 hari sebelumnya


- Jenis penyuluhan sudah direncanakan 3 hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
- Pasien mendengarkan penjelasan dengan antusias
- Pasien mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai acara
- Media dapat digunakan sesuai fungsi
- Leader, observer, dan fasilitator dapat menjalankan perannya
dengan baik
- Kurangnya fokus pada beberapa peserta sehingga tugas leader
untuk memfokuskan kembali pada kegiatan TAK yang sedang
berlangsung
- Terdapat peserta yang pasif sehingga leader dan fasilitator harus
memotivasi dan membangun semangat pada peseta tersebut
- Terdapat peseta yang makan, minum ataupun melakukan sesuatu
ketika TAK sedang berlangsung, sehingga leader perlu menerapkan
aturan selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
- Target peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan ini hanya
sebesar 100%
- 100% pasien mengikuti kegiatan penyuluhan sempai dengan selesai
- Terdapat 41.6% pasien dapat menjelaskan definisi cuci tangan
- Terdapat 58.3% pasien dapat menyebutkan jenis- jenis cuci
tangan
- Terdapat 58.3% pasien dapat menjelaskan manfaat kebersihan cuci tangan
- Terdapat 66,6% pasien dapat menyebutkan penyebab ketika
tidak cuci tangan
- Terdapat 75% pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala
ketika tidak cuci tangan
- terdapat 75% pasien dapat menyebutkan akibat dari ketika tidak
cuci tangan
20

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Yang Diperoleh Dari Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Kemampuan Pasien Dalam
Melakukan Perawatan Diri Cuci Tangan Didapatkan Hasil Sebagai Berikut;

 Target Peserta Yang Mengikuti Kegiatan Penyuluhan Ini Hanya Sebesar 100%
 100% Pasien Mengikuti Kegiatan Penyuluhan Sempai Dengan Selesai
 Terdapat 41.6% Pasien Dapat Menjelaskan Definisi Cuci Tangan
 Terdapat 58.3% Pasien Dapat Menyebutkan Jenis- Jenis Cuci Tangan
 Terdapat 58.3% Pasien Dapat Menjelaskan Manfaat Kebersihan Cuci Tangan
 Terdapat 66,6% Pasien Dapat Menyebutkan Penyebab Ketika Tidak Cuci Tangan
 Terdapat 75% Pasien Dapat Menyebutkan Tanda Dan Gejala Ketika Tidak Cuci Tangan
 Terdapat 75% Pasien Dapat Menyebutkan Akibat Dari Ketika Tidak Cuci Tangan

Mencuci Tangan Adalah Proses Membuang Kotoran Dan Debu Secara Mekanis Dari Kulit
Kedua Belah Tangan Dengan Memakai Sabun Dan Air. Tujuan Mencuci Tangan Adalah Untuk
Menghilangkan Kotoran Dan Debu Secara Mekanis Dari Permukaan Kulit Dan Mengurangi Jumlah
Mikroorganisme (Tietjen, 2003). Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Sabun Terbukti Secara
Ilmiah Efektif Untuk Mencegah Penyebaran Penyakit-Penyakit Menular Seperti Diare,Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA) Dan Flu Burung (Depkes, 2018). Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Cuci
Tangan? Sebelum Dan Sesudah Makan. Untuk Menghindari Masuknya Kuman Kedalam Tubuh Saat
Kita Makan. Setelah Dari WC Dan Buang Air. Besar Kemungkinan Tinja Masih Tertempel Di
Tangan, Sehingga Diharuskan Untuk Mencuci Tangan. Setelah Bermain. Kebiasaan Anak Kecil
Adalah Bermain Ditempat Yang Kotor. Contohnya Seperti Tanah. Dimana Kita Tahu Bahwa Banyak
Sekali Kuman Didalam Tanah, Jadi Selesai Bermain Harus Mencuci Tangan Supaya Kuman Dari
Tanah Hilang Dan Tidak Menempel Ditangan.Sebelum Dan Sesudah Melakukan Kegiatan. Bagi
Adik-Adik Mencuci Tangan Ini Juga Bisa Dilakukan Sebelum Dan Sesudah Belajar, Sebelum Dan
Sesudah Bangun Tidur Dan Sesudah Melakukan Kegiatan Yang Lain. Tangan Terlihat Kotor.
Sehingga Diharapkan Dengan Pendidikan Kesehatan Mengenai Cuci Tangan Ini Dapat
Dilakukan Secara Teratur Oleh Para Warga Binaan Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1
Cengkareng
5.2. Saran
5.2.1 Bagi Panti Sosial
Diharapkan Dengan Adanya Pendidikan Kesehatan Mengenai Cuci Tangan Ini Para Warga
Binaan Di Panti Sosial Bina Laras Terutama Di Wisma Mawar Lebih Disiplin Dalam Melakukan
Cuci Tangan 6 Langkah Ini. Untuk Para Petugas Dan Perawat Diharapkan Agar Lebih Tegas Kepada
Warga Binaannya Agar Selalu Melakukan Cuci Tangan 6 Langkah Ini Terutama Sebelum Makan
Dan Sesudah Makan
Hasil Yang Diperoleh Ini Diharapkan Dapat Memberikan Masukkan Bagi Pelayanan Kesehatan Di Panti
Sosial Serta Pelayanan Keperawatan Dapat Memberikan Dan Mengoptimalkan Asuhan Keperawatan Jiwa
Terkait Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Kemampuan Perawatan Diri Pada Pasien Yang Sedang
Melakukan Perawatan.

5.2.2 Bagi Institusi


Hasil Dari Kegiatan Ini Diharapkan Dapat Menjadi Data Dasar
Informasi Mengenai Pembeian Pendidikan Kesehatan Terhadap
Kemampuan Perawatan Diri Pada Pasien Yang Dapat Dijadikan
Sebagai Referensi Terkait Dengan Pendidikan Keperawatan Jiwa.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil Dari Kegiatan Ini Diharapkan Dapat Menambah Wawasan
Peneliti Dan Dapat Mengembangkan Penelitian Yang Lebih Luas.
DAFTAR PUSTAKA

Https://Youtu.Be/NZW6MoEMwDY Https://Youtu.Be/B61b8giqghg
Padmowiharjo, S. 1996. Evaluasi Penyuluhan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka. Buku
Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia : 2019

Departemen Kesehatan RI. Strategi Promosi Kesehatan Di Indonesia. Jakarta : 2000

Maulana H. D. (2009). Promosi Kesehatan. Edisi 1. Jakarta : EGC. Depkes RI. (2020).
Promosi Kesehatan. Jakarta : Depkes RI.

Notoadmodjo S. (2018). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.

Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor : 1193/MENKES/SK/X/2004.Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 2009. Pardede, J.
A., & Purba, J. M. (2020). Family Support Related To Quality Of Life On Schizophrenia
Patients. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 10(4), 645-654.
Https://Doi.Org/10.32583/Pskm.V10i4.942

Riskesdas. (2018). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Dapertemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai