Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Oleh:

Siska Ayu Wulandari P17210213108

Nikita Putri Murdiantoro P17210214131

Berlian Priliska Oktavia M P17210214143

Nike Niansari P17210214154

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III KEPERAWATAN

MEI 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langkah

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2023

Pukul : 10.00 WIB

Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Nusa Indah

Tempat : Ruang Nusa Indah RST TK.II Soepraoen

A. LATAR BELAKANG
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam
pencegahan dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan
merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003 dalam Moestika ). Diare
biasanya kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke makanan.
Kuman-kuman kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini
bisa diegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan
sebelum menyiapkan makanan ( Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat
menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai
penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan
saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan
diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting ( Umar, 2009
dalam Mirzal ). Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci
tangan, namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit ( hanya 5% yang
tahubagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk
di ajarkan pada masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit
( Siswanto, 2009 dalam Zuraidah ).
Mencuci tangan memakai sabun sangat penting sebagai salah satu
mencegah terjadinya diare, kebiasaan mencuci tangan diterapkan setelah
buang air besar, setelah menceboki bayi dan balita, sebelum makan serta
sebelum menyiapkan makanan. Masyarakat akan mampu meningkatkan
pengetahuan hidup sehat dimanapun mereka berada jika mereka sadar,
termotivasi dan di dukungan dengan adanya informasi serta sarana dan
prasarana kesehatan. Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada
penyakit tertentu saja sedangkan untuk penyakit dalam atau penyakit
infeksilainya masih kurang sehingga kesadaran untuk masyarakat dalam
menjaga hidup sehat, dan menjaga dirinya dari bahaya penyakit menular
terbatas pada apa yang mereka ketahui saja. Mencuci tangan merupakan
metode tertua, sederhana dan paling konsisten untuk pencegahan dan
pengontrolan penularan infeksi (Perry & Potter 2005). Maka dari sebagai ibu
diharus kan untuk mencuci tangan sebelum mengolah atau memasak suatu
makanan untuk keluarga tercintanya agar terhindar dari penyakit.
Menurut penelitian WHO, 100 ribu anak Indonesia meninggalsetiap
tahunnya karena diare. Data yang dirilis oleh Riskedas tahun 2007
menyebutkan diare termasuk salah satu dari dua penyebab kematian terbanyak
pada anak-anak, selain pneumonia. Kematian pada pada anak umur 4-11 tahun
yang disebabkan diare sebanyak 25,5% dan pneumonia15,5%. Sebanyak 40
hingga 60 % diare pada anak terjadi akibat rotavirus. Biasanya virus masuk
mulut melalui tangan yang terkontaminasi kotoran akibat tidak mencuci
tangan.
Angka kejadian diare berkisar 200-400 diantara 1000 penduduk di
Indonesia setiap tahunya, sebagian besar (70-80%) di antaranya berusia
kurang dari 5 tahun (± 40 jutakejadian). Kelompok ini setiap tahunya
mengalami lebih dari satu kali kejadian diare. Sebagian dari penderita (1- 2%)
akan masuk kedalam dehidrasi dan tidak segera diatasi 50-60% di antaranya
dapat meninggal (Sudaryat , 2010 dalam Sari ).Kesakitan diare di jawa timur
2009 mencapai 89.869 kasus diare dengan proporsi balita sebesar 39,49%,
kejadian ini meningkat pada tahun 2010, jumlah penderita diare di jawa timur
tahun 2010 sebanyak 1.063.949 kasusdengan 37,94% diantaranya adalah
balita (profil kesehatan provinsi jawa timur dalam Sari). Di ponorogo sendiri
kejadian diare kauman peringkat ke dua dengan jumlah 1.215 jiwa dan
peringkat pertama di ngrayun dengan jumlah 1.672 jiwa dan Angka kejadian
ISPA diponorogo tertinggi di desa kecamatan jenangan mencapai 2.188 jiwa.
Ibu adalah penyedia makanan dalam keluarga bila ibu mencuci tangan
kurang adekuat akan menimbulkan bacteria seperti Staphylococcus,
Streptococcus dan Escheriacolli (Schaffer, 2000 dalam Coniko). Organisme-
organisme tersebut bersifat hidup kurang dari 24 jam padakulit, dan dapat
dengan mudah disingkirkan dengan mencuci atau menggosok, biasanya
organism tersebut adalah anaerobik. Anaerobik berarti tidak dapat hidup pada
jangka waktu yang lama dalam keadaan adanya oksigen. Mereka
menggunakan tangan sebagai cara penularan yang singkat ketika mencari
hospes yang rentan atau “reservoir” dimana mereka dapat hidup. Organisme
transien dengan cepat menyebabkan infeksi bila masuk kedalam 4 tubuh
hospes yang rentan (Shcaffer, 2000 dalam Coniko).Sekitar 20 jenis penyakit
yang bisa hinggap di tubuh akibat tidak mencuci tangan dengan baik dan
benar. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan karena kurang pedulinya
terhadap kegiatan cuci tangan pakai sabun, diantaranya: diare, infeksi saluran
pernafasan, infeksi cacingan. Dalam sebuah kelurga bila kuranga dekuat
dalam cuci tangan sebelum makan dan sebelum penyajian makanan bisa
terjadi diare dalam keluarga itu salah satunya yang terserang anak-anak.
Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering
berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara
terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci tangan
dengan memakai sabun (Kamarudin, 2009 dalam Mirzal ). Mencuci tangan
adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegahdan mengendalikan
infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005 dalam Mirzal).
Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan serta
kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci tangan.
Cuci tangan merupakan cara murah dan efektif dalam pencegahan penyakit
menular. Namun hingga saat ini kebiasaaan tersebut seringkali dianggap
remeh (Sari, 2011). Diare tidak hanya disebabkan karena tidak cuci tangan
tapi juga karena menelan organisme yang terdapat dalam daging hewan yang
tidak dimasak dengan baik, air dan makanan yang terkontaminasi, atau susu
mentah. Penggunaan papan alas pemotong daging yang tidak 5 bersih juga
dapat menjadi penyebab penularan penyakit ini (Wira, 2012). Berdasarkan
kajian WHO cuci tangan menggunakan sabun dapat mengurangi angka
kejadian diare sebesar 47% (Darmiatun, 2008 dalam Sari). Mencuci tangan
dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dengan
pneumonia hingga lebih dari 50 %. Berbagaimacamjenispenyakit yang dapat
timbul terkait kebiasaan tidak cuci tangan yaitu diare, Infeksi Saluran
Pernapasan, Flu Burung (H1N1), dancacingan (Depkes RI, 2010 dalam Sari).
Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan penyakit
menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit
melalui tangan dengan mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan dan
minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan penyakit,
cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir dan sabun pada saat anda
akan mempersiapkan dan memakan makanan serta sesudah berak.
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mengerti
dan mempraktikkan langkah cuci tangan 6 langkah dengan benar
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu:
a. Menjelaskan definisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Mempraktikkan enam langkah cuci tangan
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
 Pengertian cuci tangan, tujuan cuci tangan, manfaat cuci tangan,
dampak jika tidak cuci tangan dan langkah cuci tangan yang benar
2. Sasaran/Target
 Sasaran : Keluarga pasien di ruang Nusa Indah
 Target : Keluarga
3. Metode
 Ceramah
 Simulasi
4. Media dan Alat
 Leaflet
5. Waktu dan Tempat
 Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2023
 Waktu : 10.00 WIB
 Tempat : Ruang Nusa Indah RST TK.II Soepraoen
6. Anggota
 Siska Ayu Wulandari
 Nikita Putri Murdiantoro
 Berlian Priliska Oktavia M
 Nike Niansari
7. Materi
Terlampir
C. KEGIATAAN PENYULUHAN

No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu Media


1. Pembukaan - Menjawab salam 3 menit
 Membuka kegiatan - Memperhatikan
dengan
mengucapkan
salam
 Memperkenalkan
diri
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
 Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
2. Pelaksanaan - Mendengarkan 20 Leaflet
 Menjelaskan - Memperhatikan menit
pengertian cuci
tangan
 Menyebutkan
tujuan cuci tangan
 Menyebutkan
manfaat cuci tangan
 Menjelaskan
dampak jika tidak
cuci tangan
 Mendemonstrasikan
langkah-langkah
cuci tangan
3. Penutup - Memberi
 Membuka sesi pertanyaan 5 menit
tanya jawab - Mendengarkan
 Meminta keluarga - Menjawab salam
pasien untuk
mendemonstrasikan
kembali langkah
cuci tangan
 Mengucapkan
terima kasih atas
peran serta peserta
 Mengucapkan
salam penutup

D. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
 Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang
direncanakan
 Tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
 Preplanning telah disetujui
2. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
 Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
 70% audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
 70% audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
 Keluarga mampu menyebutkan pengertian cuci tangan
 Keluarga mampu menyebutkan tujuan cuci tangan
 Keluarga mampu menyebutkan manfaat cuci tangan
 Keluarga mampu menyebutkan dampak jika tidak cuci tangan
 Keluarga mampu mempraktikkan kembali langkah cuci tangan
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau
Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol).
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Dapat disimpulkan bahwa, mencuci tangan
dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari-jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman.
B. Tujuan
 Menjaga Kebersihan diri
 Mencegah infeksi silang
 Sebagai pelindung diri
C. Manfaat
 Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
 Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
 Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
 Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
 Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai
tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah
tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari makanan atau
tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan
saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri salmonella adalah seperti
diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah. Untuk mencegah agar
tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan dokter.
 Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci
tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya
jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan,
maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran pencernaan secara
langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang sangat berat, kram
perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera diobati maka bisa
menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal ginjal – gejala dan
pencegahannya)
 Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan
secara langsung maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan.
Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi
juga berpindah lewat saluran pernafasan.
 Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan.
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka
bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak
bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran
pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal dalam
bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca juga :
bahaya radang tenggorokan kronis)
 Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan.
Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.
 Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis
B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis
penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah
sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa menurunkan
resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat udara dan
makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi tempat endemi
hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan jenis-jenis hepatitis
yang perlu diwaspadai)
 Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi
akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri.
Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan berbagai
pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam tangan
Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang
kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa
disertai darah dan dehidrasi.
 Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi
penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan
dan tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan
yang segera untuk mengurangi potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa
tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam,
pandangan kabur dan hilang kesadaran.
 Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan
karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan
menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi
ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya
menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ lain.
Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan
perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi
yang lebih berbahaya.
 Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga
bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa
menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini
bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat
makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan dengan
lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang dalam
tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan
tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit
seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara
langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkungan atau
tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut
maka biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa
mencoba untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril agar
benar-benar bersih dan tidak terkena resiko penyakit.
E. 6 Langkah Cuci Tangan
Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik
(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit
akan menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata.
Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

(Sumber : covid19.go.id, 2022)

TABEL EVALUASI

N Pertanyaan Jawaban
O
LEAFLET
DAFTAR HADIR PENYULUHAN

N NAMA ALAMAT TTD


O

Malang,…………………. 2023

………………………………..
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fikunik.ac.id/penelitian/download_file/
da936678c31b0170467c19754868408e.pdf, diakses pada 15 Mei 2023

https://covid19.go.id/artikel/2022/01/16/6-langkah-cuci-tangan-pakai-sabun-dari-
who, diakses pada 15 Mei 2023

https://tangerangkab.go.id/detail-konten/show-berita/1821, diakses pada 15 Mei


2023

Rubiani, S. (2015). PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG CUCI


TANGAN Di Desa Nglarangan Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).

Anda mungkin juga menyukai