Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK DAN PROSEDUR PELAKSANAAN ASUHAN/PRAKTIK


KEPERAWATAN UNTUK MEMENUHI KESELAMATAN DAN
KEAMANAN PASIEN

DISUSUN OLEH :
WESTRA KARYA SIANTURI

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS EFARINA
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul “ Teknik Dan Prosedur Pelaksanaan Asuhan/Praktik Keperawatan Untuk
Memenuhi Keselamatan Dan Keamanan Pasien ” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Dasar .

Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka
kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah
ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Sidikalang, 28 Januari 2022

Penyusun,

Westra Karya Sianturi


1.1 MENCUCI TANGAN
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Mencuci tangan merupakan proses
pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai
sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003
dalam Moestika ). Diare biasanya kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke
makanan. Kuman-kuman kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini
bisa diegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum
menyiapkan makanan ( Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat menghilangkan
sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir
semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak
yang tidak membiasakan diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting (
Umar, 2009 dalam Mirzal ). Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci
tangan, namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit ( hanya 5% yang tahubagaimana
cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di ajarkan pada
masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit ( Siswanto, 2009 dalam Zuraidah )
Mencuci tangan memakai sabun sangat penting sebagai salah satu mencegah
terjadinya diare, kebiasaan mencuci tangan diterapkan setelah buang air besar, setelah
menceboki bayi dan balita, sebelum makan serta sebelum menyiapkan makanan.
Masyarakat akan mampu meningkatkan pengetahuan hidup sehat dimanapun mereka
berada jika mereka sadar, termotivasi dan di dukungan dengan adanya informasi serta
sarana dan prasarana kesehatan. Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada
penyakit tertentu saja sedangkan untuk penyakit dalam atau penyakit infeksilainya masih
kurang sehingga kesadaran untuk masyarakat dalam menjaga hidup sehat, dan menjaga
dirinya dari bahaya penyakit menular terbatas pada apa yang mereka ketahui saja.
Mencuci tangan merupakan metode tertua, sederhana dan paling konsisten untuk
pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi (Perry & Potter 2005). Maka dari
sebagai ibu diharus kan untuk mencuci tangan sebelum mengolah atau memasak suatu
makanan untuk keluarga tercintanya agar terhindar dari penyakit.
1. Gambar Mencuci Tangan Yang Benar

Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering berkontak dengan
kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya
adalah dengan membiasakan mencuci tangan dengan memakai sabun (Kamarudin, 2009
dalam Mirzal ). Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegahdan
mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005 dalam Mirzal).

Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran


akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci tangan. Cuci tangan merupakan
cara murah dan efektif dalam pencegahan penyakit menular. Namun hingga saat ini
kebiasaaan tersebut seringkali dianggap remeh (Sari, 2011). Diare tidak hanya disebabkan
karena tidak cuci tangan tapi juga karena menelan organisme yang terdapat dalam daging
hewan yang tidak dimasak dengan baik, air dan makanan yang terkontaminasi, atau susu
mentah. Penggunaan papan alas pemotong daging yang tidak 5 bersih juga dapat menjadi
penyebab penularan penyakit ini (Wira, 2012). Berdasarkan kajian WHO cuci tangan
menggunakan sabun dapat mengurangi angka kejadian diare sebesar 47% (Darmiatun,
2008 dalam Sari). Mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan
yang berkaitan dengan pneumonia hingga lebih dari 50 %. Berbagai macam jenis
penyakit yang dapat timbul terkait kebiasaan tidak cuci tangan yaitu diare, Infeksi Saluran
Pernapasan, Flu Burung (H1N1), dancacingan (Depkes RI, 2010 dalam Sari).

Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan penyakit menular


tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit melalui tangan dengan
mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan dan minuman yang dimasak dengan tangan
kotor itu dapat menularkan penyakit, cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir
dan sabun pada saat anda akan mempersiapkan dan memakan makanan serta sesudah
berak. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut agar mendapatkan
gambaran nyata, tentang pengetahuan ibu dalam cuci tangan dengan baik dan benar.

1. 3 MENCUCI TANGAN UNTUK PERSIAPAN PEMBEDAHAN


Operasi atau pembedahan merupakan salah satu tindakan medis yang penting dalam
pelayanan kesehatan dan bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan,
dan komplikasi (Puspita, Armiyah, & Arif 2014). Prosedur operasi akan memberikan
suatu reaksi emosional bagi pasien seperti ketakutan atau perasaan tidak tenang, marah,
dan kekhawatiran (Muttaqin & Sari, 2009). Persiapan mental merupakan hal yang tidak
kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap
dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Masalah mental yang biasa muncul pada pasien
pre operasi adalah kecemasan.
Cuci tangan adalah kegiatan membersihkan kotoran yang melekat pada kulit dengan
memakai sabun dan air yang mengalir (Depkes, 2007). Pernyataan ini selaras dengan
Potter (2015) yang menjelaskan bahwa cuci tangan adalah aktifitas membersihkan tangan
dengan cara menggosok dan menggunakan sabun serta membilasnya pada air yang
mengalir. Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat yang 11 sesuai dan dibilas dengan air dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa
cuci tangan (juga dianggap hygiene tangan) adalah satu satunya prosedur terpenting
dalam pengendalian infeksi nosocomial.
1.3.1 TUJUAN MENCUCI TANGAN UNTUK PERSIAPAN PEMBEDHAN
Tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu mengangkat mikroorganisme yang ada di
tangan, mencegah infeksi silang cross infection, menjaga kondisi steril, melindungi diri
dan pasien dari infeksi dan memberikan perasaan segar dan bersih.

1. 4 MEMAKAI DAN MELEPASKAN APD UNTUK MERAWAT PASIEN ISOLASI

Alat Pelindung Diri atau bisa disebut APD merupakan kebutuhan utama bagi tenaga
kesehatan di Puskesmas saat menangani pasien yang terduga terinfeksi virus corona.
Penggunaan APD sangat penting demi mencegah dari terpapar covid-19 karena
virus corona bisa menular melalui percikan atau droplet pasien saat batuk atau bersin.
Memakai alat pendung diri (APD) saat bekerja bisa mengurangi risiko apabila terjadi
kecelakaan kerja, sedangkan jenis APD yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung
dari jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dalam masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, APD pada tenaga medis
biasanya terdiri dari kacamata, masker, topi bedah, sarung tangan, dan jubah berbahan
khusus yang dikenal dengan nama hazmat suit. Dalam memakai atau melepas alat
pendung diri pun tidak bisa sembarangan. Harus benar-benar sesuai dengan panduan
agar tidak terjadi kecelakaan saat bekerja.

Tak hanya itu, perlengkapan APD juga tidak bisa digunakan berkali-kali, kecuali
sepatu dan kacamata. Namun, dua alat tersebut harus dibersihkan sesuai prosedur
setelah pemakaian.

Sementara untuk jubah/baju hazmat, sarung tangan, masker dan penutup kepala harus
dibuang dan diganti yang baru setelah menangani pasien. Sedangkan untuk masker
misalnya dianjurkan untuk segera mengganti masker jika sudah basah atau setelah
dipakai selama 3-6 jam.

Langkah-langkah memakai Alat Pelindung Diri yang benar

1. Pakai terlebih dahulu baju dan sepatu kerja khusus


2. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
3. Pakai topi bedah sekali pakai
4. Pakai masker pelindung medis (N95)
5. Pakai sarung tangan dalam
6. Pakai kacamata pelindung
7. Pakai sarung tangan karet sekali pakai
8. Pemakaian selesai
Langkah- langkah melepas Alat Pelindung Diri yang benar

1. Ganti sarung tangan


2. Lepaskan pakaian pelindung
3. Lepaskan kacamara pelindung
4. Lepaskan masker
5. Lepaskan topi
6. Lepaskan sarung tangan
7. Pelepasan selesai

Catatan: cuci tangan setiap melepas perlengkapan demi perlengkapan


1. 5 MEMASANG DAN MELEPASKAN SARUNG TANGAN STERIL
1.5.1. PENGERTIAN
Menggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan
penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.
a. Tujuan
1. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bacterial dari klien
2. Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
3. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari klien satu ke klien lainnya.

Cara Memasang Dan Melepaskan Handscoon Sterilprosedur Mengenakan & Melepas


Sarung Tangan steril

A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN


1. Sarung tangan steril sesuai ukuran yang diinginkan
2. Alat - alat untuk mencuci tangan
3. Bengkok
B. . PROSEDUR KERJA SARUNG TANGAN STERIL
CARA MEMASANG SARUNG TANGAN STERIL
1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Perawat mencuci tangan
4. Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan memisahkan sisi - sisinya
5. Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalampembungkus
6. Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan padatangan yang dominan
terlebih dahulu
7. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegangtepi mancet sarung
tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
8. Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari kedalam mancet sarung
tangan kedua
9. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan
10. Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuhsetiap bagian atau
benda yang terbuka
11. Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ketangan setelah
pemakaian sarung tangan
12. Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jariadduksi ke belakang
13. Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat -alat steril

CARA MELEPAS SARUNG TANGAN STERIL


1. Pegang bagian luar dari satu mancet dengan tangan bersarung tangan,hindari menyentuh
pergelangan tangan
2. Lepaskan sarung tangan dengan dibalik bagian luar kedalam, buangpada bengkok
3. Dengan ibu jari atau telunjuk yang tidak memakai sarung tangan, ambilbagian dalam sarung
tangan lepaskan sarung tangan kedua dengan bagiandalam keluar, buang pada bengkok

HASIL
1. Sarung tangan terpakai dengan baik
2. Tidak terjadi kontaminasi
3. Sarung tangan sesuai ukuran
4. Sarung tangan tidak robek
5. Lingkungan rapih dan bersih

Anda mungkin juga menyukai