Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PADA ANAK TENTANG


PERILAKU MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR
DI PAUD PELITA MADANI

Di Susun Oleh:
Kelompok 4A
1. Adelia Safitri 2022-01-14201-002
2. Adventus Pratama 2022-01-14201-005
3. Andreas Tarigan 2022-01-14201-012
4. Anisa Widya Depensa 2022-01-14201-014
5. Helena Kristina 2022-01-14201-026
6. Irma Agustina 2022-01-14201-029
7. Novita Fitri Indah Sari 2022-01-14201-042
8. Okta Rea Bela 2022-01-14201-044

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun
untuk membersihkan tangan dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci
tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi
agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu
orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak
langsung (menggunakan permukaanpermukaan lain seperti handuk, gelas,
pintu, dan lain-lain) (Feby Elvira, 2021).

Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar
merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit.
Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna
mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri
dan parasit lainnya pada kedua tangan.

Mencuci tangan dengan cairan pembersih tangan merupakan alternatif


lain selain cuci tangan dengan sabun. Kegiatan cuci tangan memakai cairan
pembersih tangan dilakukan ketika fasilitas cuci tangan dengan sabun tidak
tersedia atau terlalu jauh jaraknya. Syarat cairan pembersih tangan yang
dianjurkan adalah berbahan dasar dan mengandung kadar alkohol minimal 60
% sesuai standar dan ketentuan WHO, hal ini dimaksudkan bahwa kuman
pada telapak tangan mengalami kematian secara signifikan pada penggunaan
alkohol paling sedikit dengan kadar 60%. Cuci tangan dengan sabun tidak bisa
serta merta digantikan fungsi utamanya dengan cuci tangan memakai cairan
pembersih dikarenakan cuci tangan dengan sabun mampu menghilangkan
hampir 99 persen kuman yang berada di permukaan tangan dimana
kemampuan ini tidak mampu dicapai oleh cairan pembersih tangan. Cairan
pembersih tangan umumnya digunakan pada tangan yang tampak tidak kotor
secara kasat mata (Feby Elvira, 2021).

Cuci tangan memakai cairan pembersih tangan memiliki keunggulan


yaitu praktis, mudah digunakan terutama untuk tempat yang terbatas air
bersih. Untuk mengurangi iritasi dari bahan alkohol perlu ditambahkan bahan
pelembab dan pengharum dalam cairan pembersih tangan sehingga saat
digunakan dapat mengurangi iritasi hingga kerusakan kulit dari pengguna.
Penggunaan cairan pembersih tangan tidak bisa menggantikan fungsi cuci
tangan dengan sabun, sehingga sangat dianjurkan jika sudah lebih dari lima
(5) kali cuci tangan memakai cairan pembersih tangan harus dilanjutkan
dengan membersihkan tangan menggunakan air bersih dan guna. Hal ini
dikarenakan setelah lima kali membersihkan tangan dengan cairan pembersih
tangan maka akan terjadi akumulasi dari pelembab dan pengharum pada
tangan sehingga alkohol yang ada tidak berfungsi efektif untuk mematikan
kuman, sesuai data pusat pengendalian infeksi Amerika Serikat, penggunaan
cairan pembersih tangan lebih dari lima kali menunjukkan ketidakefektifan
bahan dasar alkohol dan akumulasi sejumlah kuman yang tumbuh pada
penumpukan pelembab dan pengharum dari cairan pembersih tangan,
sehingga perlu dilanjutkan dengan cuci tangan dengan sabun setelah lima kali
cuci tangan memakai cairan pembersih tangan (Feby Elvira, 2021).

Menurut penelitian WHO, 100 ribu anak Indonesia meninggalsetiap


tahunnya karena diare. Data yang dirilis oleh Riskedas tahun 2007
menyebutkan diare termasuk salah satu dari dua penyebab kematian terbanyak
pada anak-anak, selain pneumonia. Kematian pada pada anak umur 4-11 tahun
yang disebabkan diare sebanyak 25,5% dan pneumonia15,5%. Sebanyak 40
hingga 60 % diare pada anak terjadi akibat rotavirus. Biasanya virus masuk
mulut melalui tangan yang terkontaminasi kotoran akibat tidak mencuci
tangan.
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun menjadi bagian penting dalam
rantai pertahanan kesehatan, terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Walaupun terkesan sederhana, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun
terutama untuk anak-anak merupakan investasi kesehatan jangka panjang yang
dapat mengurangi penularan penyakit (Feby Elvira, 2021)

Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan


penyakit menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan
penyakit melalui tangan dengan mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan
dan minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan
penyakit, cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir dan sabun pada
saat anda akan mempersiapkan dan memakan makanan serta sesudah berak.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian mencuci tangan?
b. Apa tujuan mencuci tangan?
c. Apa manfaat mencuci tangan?
d. Kapan harus mencuci tangan?
e. Bagaimana cara mencuci tangan 6 langkah?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mendapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya
dapat melaksanakan sebuah kegiatan.

1.4 Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan siswa dapat mengetahui
manfaat cuci tangan 6 langkah, serta memperagakan cuci tangan 6 langkah
dengan benar.
1.5 Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan mencuci tangan.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat mencuci tangan.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan kapan harus mencuci tangan.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan cara mencuci tangan 6 langkah.

1.6 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan proposal ini adalah untuk mendapatkan
persetujuan, sehingga dapat dilaksanakannya penelitian tersebut tanpa adanya
hambatan dari pihak manapun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mencuci Tangan


Perilaku keesehatan yang mudah untuk dilakukan adalah cuci tangan
pakai sabun, ini dapat diajari sedini mungkin pada anak-anak.Untuk
mewujudkan terbentuknya perilaku sehat ini maka dibutuhkan faktor
mendasar dalam mendorong peserta didik melakukan tindakan ini seperti
pengetahuan dan sikap dari peserta didik tentang cuci tangan pakai sabun.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif
untuk mencegah penyakit dan virus , hal ini didukung oleh hasil penelitian
dari (Erwin Ashari, 2020) yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan
kebiasaan cuci tangan dengan kejadian penyakit dan virus. Mencuci
tangan dengan sabun adalah salah satu Tindakan sanitasi, dengan
membersihkan tangan dan juga jari jemari dibilas dengan air yang
mengalir dan juga sabun akan mampu membunuh kuman bakteri dan virus
dan mampu memutuskan mata rantai kuman.

Mencuci tangan dengan air saja ataupun menggunakan hand


sanitaizer lebih umum dilakukan kebanyakan dari kita di era pandemic ini,
akan tetapi hal tersebut terbukti tidak efektif dalam menjaga Kesehatan
dibandingkan dengan cara mencuci tangan pakai sabun. Memakai sabun
dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus
mengorbankan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan , tetapi
pengguanaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang
menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesekan dalam upaya
melepasnya. Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman
penyakit hidup (Bali, 2020).
2.2 Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini
dilakukan dengan tujuan: 1) Supaya tangan bersih 2) Membebaskan
tangan dari kuman dan mikroorganisme 3) Menghindari masuknya kuman
ke dalam tubuh.

2.3 Manfaat Mencuci Tangan


Cuci tangan sangat berguna untuk membunuh kuman penyakit yang
ada ditangan. Tangan yang bersih akan mencegah penularan penyakit
seperti Diare, Kolera Disentri, Typus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu burung. Dengan mencuci tangan,
maka tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

2.4 Indikasi
Mencuci Tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan
sesudah beraktifitas. Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air yang mengalir dilakukan pada lima waktu kritis. Lima waktu kritis
tersebut antara lain:
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang,
berkebun dll) Setelah Buang Air Besar (BAB)
b. Sebelum memegang makanan
c. Setelah bersin, batuk, membuang ingus
d. Setelah pulang dari bepergian
e. Setelah bermain.

2.5 Cuci Tangan 6 Langkah


6 langkah cuci tangan adalah cara mencuci tangan yang benar
sesuai standar World Health Organisation (WHO) dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir merupakan cara terbaik untuk membunuh kuman. Namun bila
tidak tersedia, dapat juga menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol
60% sebagai gantinya. Kendati demikian, penggunaan hand sanitizer tidak
dibenarkan jika tangan terdapat kuman yang sangat kotor dan sulit
bersihkan. Sebelum mencuci tangan, pastikan juga bahwa di rumah
terdapat sabun dan sumber air mengalir yang bersih. Alirkan air terlebih
dahulu, lalu letakkan sabun (dapat sabun cair atau sabun batang) pada
tangan. Jauhkan tangan dari air selama mencuci tangan.

6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :


1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode
Metode pelaksaan pada program kegiataan Promosi Kesehatan akan
disampaikan dengan video 6 langkah mencuci tangan yg baik dan benar
serta melakukan demosntrasi langsung 6 langkah mencuci tangan yg baik
dan benar

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pelaksanaan program kegiataan Promosi Kesehatan, akan
dilaksankan pada 21 September yang bertempat di Paud Pelita Madani.
1. Persiapan Kegiatan
a. Melakukan pengamatan/survei terhadap Paud yang ditetapkan
b. Penyusunan materi untuk penyuluhan
c. Menyusun jadwal penyuluhan
d. Permohonan izin pelaksanaan untuk penyuluhan
e. Pengurusan administrasi (surat-menyurat)
f. Persiapan alat dan bahan akomodasi
g. Pelaksanaan program kegiatan penyuluhan
h. Laporan akhir
2. Kegiatan Promosi Kesehatan
a. Pembukaan dan perkenalan pada anak anak
b. Kata sambutan dari Kepala Sekolah Paud Pelita Madani
c. Pelaksanaan penyuluhan tentang 6 langkah mencuci tangan
d. Penutup
e. Foto bersama dengan peserta penyuluhan
g. Proses kegiatan :
Tanggal Waktu Kegiatan Pelaksana
13 September 08.00 WIB Pengamatan/Survei Ferry Ronaldo, S.Kep., Ns.,
MPH
2023
Feliks Oktapianus, S.Kep.,
Ners
21 September 09.00 WIB Pelaksanaan kegiatan Ferry Ronaldo, S.Kep., Ns.,
MPH
2023 penyuluhan
Feliks Oktapianus, S.Kep.,
Ners
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal pendidikan kesehatan ini disusun oleh penyusun yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : 1. Adelia Safitri
2. Adventus Pratama
3. Andreas Tarigan
4. Anisa Widya Depensa
5. Helena Kristina
6. Irma Agustina
7. Novita Fitri Indah Sari
8. Okta Rea Bela
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Perilaku Mencuci Tangan yang Baik dan
Benar

Akan melaksanakan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II pada
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka
Raya

Proposal ini telah disetujui untuk dilaksanakan pada Tanggal 21 September 2023

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ferry Ronaldo, S.Kep., Ns., Feliks Oktapianus, S.Kep., Ners


MPH

Mengetahui

Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan

Meilitha Carolina, Ners. M.Kep

Anda mungkin juga menyukai