Anda di halaman 1dari 9

MATERI MENCUCI TANGAN

MENGGUNAKAN AIR DAN SABUN

A. Pengertian Mencuci Tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tanganadalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotorandan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air.
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas
dibawah aliran air (Larsan, 1995).

B. Manfaat Mencuci Tangan


Mencuci tangan merupakan satu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini
dilakukan dengan manfaat:
1. Supaya tangan bersih
2. Membasmi tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Mencegah penularan penyakit.
Menurut Hidayat (2005) mencuci tangan bertujuan untuk:
1. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan.
2. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau tangan.

C. Kapan harus cuci tangan?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Bahasa Inggris: Centers for


Disease Control and Prevention, disingkat CDC) adalah Badan /Departemen
Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat yang berbasis
di DeKalb County, Georgia ,

cuci tangan harus dilakukan di waktu-waktu berikut ini:

1
 Sebelum, selama, dan sesudah memasak atau menyiapkan makanan
 Sebelum makan
 Sebelum dan sesudah merawat orang yang sakit
 Sebelum dan sesudah merawat luka terbuka atau lecet
 Setelah menggunakan kamar mandi atau toilet
 Setelah mengganti popok atau membersihkan anak kecil sehabis dari
kamar toilet
 Setelah memegang binatang, memberi makan binatang, atau
membersihkan kotoran binatang
 Setelah memegang makanan binatang
 Setelah menyentuh sampah atau membuang sampah
 Sebelum dan sesudah beraktivitas.
 Setelah memegang benda-benda kotor, berdebu dan berkarat.
 Setelah memegang keyboard computer ataupun handphone

Selain itu, cuci tangan di waktu-waktu berikut:


 Sebelum melepas atau menggunakan lensa kontak
 Sesudah bersih, batuk, atau menyeka hidung ingusan
 Setelah berjabat tangan dengan orang lain

D. Akibat Tidak Mencuci Tangan


1. Demam Typoid
Penyebab penyakit ini adalah Bakteri Salmonella Typhi A, B atau C.
Kuman ini hidup di air kotor, makanan yang tercemar dan lingkungan kotor
lainnya. Penyakit ini menginfeksi pada usus halus dan terkadang pada aliran
darah, selain ini dapat juga menyebabkan Gastroenteritis (keracunan
makanan) dan Septikemia (keracunan darah / Blood Poisoning)
2. Diare.
Sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun
dapat menurunkan angka penderita diare hingga separuhnya. Tingkat
kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita
diare adalah 44%.

2
3. ISPA.
Bukti-bukti telah ditemukan bahwa dengan mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, buang air besar, buang air kecil dapat mengurangi tingkat infeksi
hingga 25 %. Penelitian di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan dengan
sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan dengan pnemonia
(radang paru-paru) pada anak-anak balita hingga lebih dari 50 %.
4. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan sabun dalam mencuci tangan
mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan
khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.
5. Hepatitis A
Penularan terjadi ketika seseorang yang terinfeksi virus ini tidak mencuci
tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi kemudian ia mengolah
makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.

E. Macam-macam Cara Mencuci Tangan :

1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Alat dan bahan:


a. Sabun
b. Air yang mengalir
c. Handuk kecil

Prosedur kerja:

1. Basahi tangan dengan air, lalu beri sabun


2. Bersihkan tangan dengan menggunakan teknik cuci tangan 7 langkah
3. Bilas dengan air yang mengalir dan keringkan dengan handuk kecil.

3
2. Mencuci tangan dengan cairan (hand sanitizer)
Saat dalam kondisi yang tidak memungkinkan menggunakan air, misalnya
dalam perjalanan di mobil lalu ingin makan sesuatu. Bisa menggunakan hand
sanitizer. Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh
tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci
tangan lebih disarankan

Alat dan bahan: hand sanitizer

Prosedur kerja: Beri hand sanitizer pada tangan, lalu usapkan.

3. Mencuci tangan dengan tissue basah.


Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan
peralatan dapur lainnya sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri
silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak
menyebar.

F. Cuci tangan yang baik dan benar


Tahukah Anda bahwa cuci tangan bukan sekadar gosok, bilas, dan
keringkan? CDC dan WHO mengeluarkan panduan cuci tangan yang
mendetail dan efektif untuk membunuh kuman.

4
Cuci Tangan 6 Langkah Yaitu :

5
Cuci tangan dengan sabun adalah cara terbaik untuk mengeliminasi kuman dalam
jumlah besar. Jika Anda berada di tempat yang tak ada air maupun sabun,
gunakan gel pembersih tangan beralkohol. Gel pembersih tangan ampuh untuk
mengurangi kuman, namun tidak bisa membasmi keseluruhan bakteri.

Sabun biasa atau sabun antibakteri?


Sabun antibakteri yang dijual di pasaran ternyata tidak lebih efektif dalam
membunuh kuman jika dibandingkan dengan sabun biasa.

Satu studi tahun 2015 di Korea Selatan membandingkan efektivitas sabun biasa
dengan sabun antibakteri dengan 0,3% triclosan terhadap panel bakteri, termasuk
Listeria, Salmonella, dan Staphylococcus selama 20 detik sebagai metode
pengujian yang direkomendasikan oleh FDA.

Hasilnya, kedua sabun bekerja sama efektifnya dalam membersihkan tangan dari
bakteri, namun sabun yang mengandung triclosan membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk bisa bekerja efektif membunuh kuman. Salah satu dugaannya,
komposisi pendukung lain di dalam sabun tersebut memperlambat kemampuan
antibakterial dari triclosan.

Selain itu, beberapa studi mengaitkan efek jangka panjang dan tidak
diperlukan dari triclosan, termasuk resistensi antibiotik kuman, alergi, dan
gangguan hormon. Salah satu studi bahkan mengaitkan paparan terhadap triclosan
dalam jangka waktu lama kemungkinan berpotensi kanker.

Hasil dari penelitian ini kemudian mengharuskan produsen sabun antibakteri


untuk melampirkan bukti sains untuk mendukung klaim efektivitas antiseptik dari
produk mereka.

Cuci tangan tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga, tapi memberikan
segudang manfaat untuk kesehatan Anda dan keluarga Anda. Bantu anak-anak
Anda untuk membiasakan perilaku cuci tangan dengan menunjukkan langsung
kepada mereka bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar.

6
Aspek yang paling penting dalam mencuci tangan adalah mengetahui jenis
mikroorganisme yang ada di tangan, berikut ini kategori organisme yang terdapat
di tangan:
Ada 2 kategori organisme yang ada di Tangan yaitu:
1. Organisme Residen : Organisme ini tidak hilang secara permanen.
Contohnya adalah : S.aureus
2. Organisme Transien: organisme ini disebabkan karena kontak langsung
sehingga mudah dengan cuci tangan secara efektif.
Contohnya adalah :bakteri E.Colli .

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam aktivitas menyuci tangan ini adalah
cara penyediaan sabun yang baik. Bila kita menggunakan sabun batangan, maka
pastikan bahwa sabun diletakkan di tempat yang kering dan tidak tergenang air.
Bila kita menggunakan dispenser untuk menempatkan sabun cair, bersihkan
dahulu dispenser sebelum diisi kembali. Hindari menambahkan sabun cair pada
dispenser yang baru setengah kosong karena dapat menyebabkan kontaminasi
bakteri pada sabun. Jangan biasakan merendam tangan pada bak yang
mengandung air (walaupun sudah dicampur dengan bahan antiseptik) karena
bakteri dapat berkembang biak dalam air tersebut
Terdapat jenis bahan untuk membersihkan tangan. Bahan yang umumnya
kita kenal adalah sabun untuk membersihkan bakteri. Bahan ini mengandung
detergen yang dapat melarutkan bakteri yang ada di tangan kita. Bahan ini dapat
digunakan setelah kita berkontak dengan pasien beresiko rendah menularkan
infeksi. Meskipun sabun dapat menghilangkan bakteri, tapi sabun masih memiliki
kekurangan, yaitu: Pada sabun yang non antimikrobiologis (plain soap) : ternyata
gagal untuk meniadakan bakteri patogen dari tangan, malahan ternyata menambah
bacterial count. Sabun ini bisa terkontaminasi dan menyebabkan tangan petugas
kesehatan mengalami kolonisasi oleh bakteri batang Gram negative.
Bahan lain yang dapat digunakan untuk mencuci tangan adalah sabun
antiseptik. Perbedaan sabun antiseptik dengan sabun biasa adalah
kandungan bahan antiseptik seperti alkohol, chlorhexidine, iodine, triclosan

7
dan hexachlorophene yang berfungis untuk menyingkirkan dan membunuh
bakteri yang ada di tangan kita. Pertumbuhan bakteri yang ada di tangan kita
dapat dihambat menggunakan sabun antiseptik ini sehingga dapat digunakan
dalam situasi yang membutuhkan kondisi tangan bersih dalam waktu yang lama.
Mencuci tangan juga dapat dilakukan menggunakan bahan yang bersifat
waterless (digunakan tanpa perlu dibilas dengan air). Bahan semacam ini
mengandung bahan antiseptik yang dikombinasikan dengan alkohol dan
turunannya seperti isopropanol, ethanol, n-propanolol (atau kombinasi dari
turunan alkohol ini).
Aktifitas antibakteri dari bahan ini disebabkan oleh kemampuannya untuk
mendenaturasi protein bakteri. Selain itu, kandungan alkohol dari bahan ini juga
dapat membunuh virus dan jamur yang ada di tangan. Bahan ini juga banyak
diminati karena lebih mudah penggunaannya, memiliki aksi yang cepat terhadap
bakteri dan kurang menyebabkan iritasi pada tangan. Dalam memilih bahan
pencuci tangan waterless ini, pilihlah produk yang mengandung 60-95% alkohol
dan emollient (pelembab kulit) seperti glycerol dan sorbitol.
Berikut ini beberapa bahan antiseptic yang dapat digunakan:
1. Alcohol
 Konsentrasi optimum sebagai antiseptic adalah 70%
 Bekerja cepat, mudah menguap, dan cepat kering
 Sifat : bakterisid kuat (gram positif dan negatif, tetapi nonsporoidal)
 Kegunaan : sebagai antiseptic sebelum menyuntik dan mencuci iodium dari
kulit

2. Iodium
 Antiseptic sangat kuat dan bekerja cepat
 Sifat : spectrum luas
 Kegunaan : antiseptic kulit sebelum operasi
 Kerugian : untuk kulit yang sensitive akan menyebabkan iritasi, dermatitis
atau menimbulkan warna coklat

8
3. Klorheksidin
 Merupakan senyama biguanid
 Sifat : bakterisid dan fungisid, sangat efektif untuk S. aureus,
Pseudomonas, dan Proteus
 Tidak merangsang kulit dan mukosa
 Nama dagang : Hibiscrub, Savlon, Hibitane
 Kegunaan
a. Hibiscrub: mencuci tangan sebelum operasi dan mencuci tangan setelah
pemeriksaan penderita penyakit menular
b. Savlon

 Mencuci tangan sebelum operasi


 Mencuci tangan setelah pemeriksaan penderita penyakit menular
 Mencuci luka bakar
 Mencuci luka kotor dan terinfeksi
c. Hibitane
 Mencuci kulit sebelum operasi
 Mencuci luka bersih dan luka kotor

4. Heksaklorofen
 Kerjanya lambat dan tidak merangsang
 Sifat : bakterisid terhadap bakteri gram positif dan fungistatis
 Kegunaan : mencuci tangan sebelum operasi dan mencuci tangan setelah
memeriksa penderita penyakit menular

Anda mungkin juga menyukai