Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN KEBERSIHAN

TANGAN (HAND
HYGIENE)

KLINIK PRATAMA NAYAKA HUSADA TANDES


SURABAYA
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND
HYGIENE)

A. DEFINISI
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris
dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
Flora transien dan flora residen pada kulit
1. Flora transien pada tangan diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas
kesehatan lain dan permukaan lingkungannya (misalnya meja periksa, lanati atau
toilet). Organisme ini tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat dengan mencuci
tangan menggunakan sabun biasa dan air mengalir.

2. Flora residen tinggal dilapisan kulit yang lebih serta didalam folikel rambut, dan
tidak dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras
dengan sabun dan air bersih. Untungnya pada sebagian kasus, flora residen
kemungkinan kecil terkait dengan penyakit infeksi yang menular melalui udara,
seperti flu burung. Tangan atau kuku dari petugas kesehatan dapat terkolonisasi pada
lapisan dalam oleh organism yang meneybabkan infeksi seperti S.aureus, batang
Gram negative atau ragi.

3. Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring
sehingga aman untuk diminum, serta untuk pemakain lainnya (misalnya mencuci
tangan dan membersihkan instrument medis) karena memenuhi standar kesehatan
yang telah ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari
mikroorganisme dan memiliki turbuditas rendah (jernih, tidak berkabut).

4. Sabun adalah produk-produk pembersih (batang,cair, lembek atau bubuk) yang


menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris
dan mokroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa
memerlukan gosokan untuk melepaskan mikroorganisme secara mekanik, sementara
sabun antiseptic (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan dari hamper sebagian besar mikroorganisme.

5. Agen antiseptic atau antimikroba adalah bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit
atau jaringan hidup untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang
sementara atau yang merupakan penghuni tetap), sehingga mengurangi jumlah hitung
bakteri total.
Contohnya adalah :
a. Alcohol 60-90% (etil dan isopropyl atau metal alcohol)
b. Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, hibiscrub,hibitane)
c. Korheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai konsentrasi (savlon)
d. Yodium 3%, yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture (yodium
tinktur) Iodofor 7,5-10%, berbagai konsentrasi (Betadine atau Wescodyne).
e. Kloroksilenol 0,5-4% (Para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi
(Dettol)
f. Triklosan 0,2-2%.
6. Emollient adalah cairan organic, seperti gliserol, propilen atau sorbitol yang
ditambahkan pada handrub danlosion. Kegunaan emollient untuk melunakkan kulit
dan membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan,iritasi, dan
dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptic) dan air.

B. RUANG LINGKUP
Panduan hand hygiene dipakai sebagai acuan dalam penerapan cuci tangan oleh semua
tenaga di Klinik Nayaka Husada, pasien, keluarga dan pengunjung.

C. TATA LAKSANA
1. Kebersihan tangan
a. Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
b. Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah
penyebaran infeksi.
c. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat kotor atau
terkontaminasi dengan bahan-bahan protein.
d. Gunakan handrub berbasis alcohol secara rutin untuk dekontaminasi tangan, jika
tangan tidak terlihat noda.
e. Jangan gunakan handrub berbasis alcohol jika tangan terlihat kotor.
f. Jangan gunakan produk berbasis alcohol setelah menyentuh kulit yang tidak
utuh, darah atau cairan tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir dan keringkan dengan lap/tisu sekali pakai.

Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan :


1) Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein,
tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir.
2) Bila tangan TIDAK jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus digunakan
antiseptic berbasis alcohol untuk dekontaminasi tangan rutin.
3) Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

2. Indikasi kebersihan tangan


a. Segera : setelah ditempat kerja
b. Sebelum :
1) Kontak langsung dengan pasien
2) Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invansif
(pemberian suntikan intra vaskuler).
3) Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan.
4) Mempersiapkan makanan
5) Memberi makan pasien
6) Meninggalkan rumah sakit
c. Diantara :prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana
tangan terkontaminansi, untuk menghindari kontaminasi.
d. Setelah :
1) Kotak dengan pasien
2) Melepas sarung tangan
3) Melepas alat pelindung diri
4) Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekeresi, ekskresi, eksudat luka, dan
peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
caiarn tubuh, ekskresi (bedpen, urinal) apakah menggunakan sarung tangan
atau tidak menggunakan sarung tangan.
5) Menngunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.

Perlu diperhatikan 5 saat melakukan praktik membersihkan tangan :


a) Sebelum kontak dengan pasien
b) Sebelum tindakan aseptis
c) Setelah terkena cairan tubuh pasien
d) Setelah kontak dengan pasien
e) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

3. Mempersiapkan kebersihan
tangan
a. Air mengalir
Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir dengan saluran
pembuangan atau bak penampung yang memadai. Dengan guyuran air mengalir
tersebut maka mikroornanisme yang terlepas karena gesekan mekanis atau
kimiawi saat cuci tangan akan terhalau dan tidak menempel lagi dipermukaan
kulit.
b. Sabun
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan
mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan
permukaan sehingga mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah
terbawa oleh air.
c. Larutan antiseptic
Larutan antiseptic atau antimikroba topical, dipakai pada kulit atau jaringan hidup
lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh mikroorganisme pada
kulit.Kulit manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah
penurunan jumlah mikroorganisme pada kulit secara maksimal terutama kuman
transien. Kriteria memilih antiseptic adalah sebagai berikut:
1) Memeliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara
luas (gram positif dan gram negative, virus lipofilik, basillus atau tuberculosis,
fungi, endospora).
2) Efektifitas
3) Kecepatan aktivitas awal
4) Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk merendam pertumbuhan.
5) Tidak mengakibatkan iritasi kulit.
6) Tidak menyebabkan alergi
7) Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang.
8) Dapat diterima secara visual maupun estetik.
d. Lap tangan yang bersih dan
kering

4. Prosedur Standar Membersihkan Tangan


Prosedur cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dilakukan selama 40 – 60 detik.
Tehnik membersihkan tangan dengan sabun dan air harus dilakukan seperti dibawah
ini :
a. Basahi tangan mulai dari pergelangan tangan dengan air mengalir
b. Tuangkan 3 -5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan,
dengan metode 6 langkah yaitu :
1) Ratakan dengan kedua telapak tangan.
2) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
3) Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
6) Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan kiri dan
sebaliknya.
c. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
d. Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-benar
kering
e. Gunakan handuk sekali pakai atau tissue toel untuk menutup kran.

Karena mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak pada keadaan lembab dan air
yang tidak mengalir, maka :
a. Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisisn ulang.
b. Jangan menambahkan sabun cair kedalam tempatnya bila masih ada isinya,
penambahan ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang
dimasukkan.
c. Jangan menggunakan baskom yang berisi air. Meskipun memakai tambahan
antiseptic, mikroorganisme dapat bertahan dan berkembang biak dalam larutan
ini.
d. Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran tamping air
yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buanglah ke toilet.
5. Handrub antiseptic (handrub berbasis alcohol)
Prosedur cuci tangan dengan handrub antiseptic dilakukan selama 20 – 30 detik.
Penggunaan hundrub antiseptic untuk tangan yang bersih lebih efektif membunuh
flora residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan sabun antiseptic
atau dengan sabun biasa dan air. Penggunaan larutan handrub yang efektif sesuai
petunjuk pabrik (sekitar satu sendok teh, 3-5 cc).
Tehnik untuk menggosok tangan dengan antiseptic adalah ( tetap menggunakan 6
langkah):
Langkah 1 : Tuangkan handrub berbasis alcohol untuk dapat mencakup
seluruh permukaan tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh)
Langkah 2 : Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah
tangan, khususnya diantara jari-jari jemari dan dibawah kukuk
hingga kering.
Hundrub antiseptic tidak menghilangkan kotoran atau zat organic, sehingga jika
tangan sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus
mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu. Selain untuk mengurangi
penumpukan emolien pada tangan setelah memakai hundrub antiseptic berulang,
tetap diperlukan mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali setelah 5-10
aplikasi hundrub.

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan tangan


a. Jari tangan
Kuku harus dijaga tetap pendek (tidak lebih dari 3mm melebihi ujung jari).
b. Kuku buatan
Dilarang menggunakan kuku buatan karena dapat berperan sebagai reservoir
untuk bakteri Gram negative.
c. Cat kuku
Tidak diperkenankan menggunakan cat kuku saat bertugas.
d. Perhiasan
Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan saat bertugas.

7. Penatalaksanaan hand hygiene


a. Petugas penanggungjawab
Penanggungjawab penerapan hand hygiene adalah Koorditaor/Tim PPI Klinik
Nayaka Husada
b. Perangkat kerja
1) SPO mencuci tangan
2) Daftar tilik kepatuhan hand hygiene
3) Peralatan cuci tangan :
▪ Menggunakan handwash
- Sabun cair
- Air mengalir
- Wastafel
- Lap pengering (tissu towel)
▪ Menggunakan Handrub
- Botol handrub
- Handrub

c. Tata laksana
Koordinator/Tim PPI:
1) Melakukan kunjungan di tiap unit Klinik Nayaka Husada
2) Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai dengan SPO mencuci
tangan yang berlaku.
3) Mencatat hasil observasi penerapan hand hygiene sesuai daftar tilik hand
hygiene.
4) Melakukan klarifikasi tentang hasil penerapan hand hygiene.
5) Memberikan informasi dan pelatihan tentang penerapan hand hygiene yang
sesuai dengan SPO yang berlaku.
6) Memberikan reward

Pj. Mutu:
1) Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai SPO mencuci tangan
yang berlaku.
2) Selalu mengingatkan untuk menerapkan SPO hand hygiene diunit masing-
masing yang menjadi tanggungjawabnya.

D. DOKUMENTASI
1. Hasil observasi penerapan hand hygiene dicatat dalam daftar tilik.
2. Hasil daftar tilik direkap sesuai masing-masing unit kerja di Klinik Nayaka Husada

3. Setiap bulan hasil rekapitulasi dilaporkan kepada Pj. Mutu dan Pimpinan Klinik
“Nayaka Husada Tandes”

4. SOP Kebersihan Tangan (handscrub ataupun air mengalir

Anda mungkin juga menyukai