Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN HAND HYGIENE

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA


KABUPATEN TANA TORAJA
TAHUN 2022
SAMBUTAN DIREKTUR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Ynag Maha Esa karena atas
Rahmat dan karuniaNya sehingga Panduan ini dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.

Panduan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan assesmen dan manajemen
kebersihan tangan di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Kabupaten Tana Toraja.

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-
hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun atas
segala upayanya dan semua pihak yang telah mendukung penyelesaian panduan ini.

Makale, 15 Agustus 2022

Direktur RSUD Lakipadada

.dr. Farma Lelepadang, S.Ked


NIP: 19670818 200212 1 004

2
A. DEFINISI

Mencuci tangan adalah Proses yang secara mekanik menghilangkan kotoran dan
debris. Dari permukaan kulit tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun

Flora Transien dan flora Residen menggambarkan dimana bakteri dan


mikroorganisme berada dalam lapisan kulit.

Flora Transien : Diperoleh melalui kontak dengan pasien,petugas kesehatan lain atau
permukaan yang terkontaminasi misalnya meja periksaa,toilet,lantai selama
bekerja.Organisme ini tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Flora Residen : Tinggal dilapisan kulit yang dalam serta didalam folikel rambut, dan
tidak dapat dihilangkan sepenuhnya bahkan dengan pencucian sabun dan air bersih.

Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring
sehingga aman untuk diminum serta pemakaian lainnya misalnya mencuci tangan
dan membersihkan instrument alat medis,karena memenuhi standar kesehatan yang
telah ditetapkan.

Pada keadaan minimal air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan memiliki
turbiditas yang rendah jernih dan tidak berkabut.

Sabun adalah produk pembersih yang dapat membantu melepaskan kotoran ,debris
dan mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan.Sabun biasa
memerlukan gosokan untuk melepas organisme melepaskan secara mekanik,
sementara sabun antiseptic (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau
menghambat pertumbuhan dan hampir semua mikroorganisme.

Agen Antiseptik atau antimikroba : Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau
jaringan kulit atau jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh
mikroorganisme ( baik yang sementara atau yang merupakan penghuni tetap)
sehingga mengurangi jumlah bakteri

Contohnya :

 Alkohol 60-90 % ( etil dan isopropyl atau metal alcohol).


 Klorhexadin glukonat 2-4 %
 Yodium 3% yodiuum dan produk alcohol berisi yodium atau tincture
(yodium tincture).
 Iodofor 7,5-10 % berbagai konsentrasi betadin atau wescodyne.
 Kloroksilenol 0,5-4%

3
 Triklosan 0,2 -2%.

Emollient cairan organic seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitolyang ketika
ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan melunakkan kulit dan membantu
mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi dan dermatitis) akibat
pencucian tangan dengan sabun kering (dengan atau tanpa antiseptic) dan air.

B. RUANG LINGKUP
1. Segera : Setelah tiba di tempat kerja.
2. Sebelum :
a) Kontak langsung dengan pasien
b) Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan
invasive
c) Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan
d) Mempersiapkan makanan
e) Memberi makan pasien
f) Meninggalkan rumah sakit
3. Diantara : Produser tertentu pada pasien yang sama dimana tangan

terkontaminasi, untuk menghilangkan kontaminasi silang

4. Setelah :
a) Kontak dengan pasien
b) Melepas sarung tangan
c) Melepas alat pelindung
d) Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, eksresi, eksudat luka dan
peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan
darah, cairan tubuh,eksresi,(bedpen, urinal) apakh menggunakan atau
tidak menggunakan sarung tangan.
e) Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan

C. TATA LAKSANA
1. Indikasi Cuci Tangan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terkontaminasi
atau diduga terkontaminasi mikroorganisme, cairan tubuh, darah dan
setelah dari kamar mandi.
b. Alcohol handrub digunakan untuk tindakan antiseptic rutin kegiatan
perawatan pasien.

4
c. Lakukan cuci tangan
1) Sebelum kontak langsung dengan pasien
2) Setelah melepas sarung tangan
3) Sebelum melakukan dan menangani alat-alat invasive untuk
perawatan pasien
4) Setelah kontak dengan cairan tubuh, membrane mukosa, kulit yang
tidak utuh dan wound dressing
5) Saat merawat pasien akan berpindah dari area terkontaminasi ke
area bersih
6) Setelah kontak dengan peralatandan lingkungan di sekitar pasien
7) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handrub sebelum
menyiapkan obat dan makanan
8) Bila sudah cuci tangan alcohol handrub tidak perlu menggunakan
sabun dan air mengalir secara bersama-sama
2. Teknik Mencuci Tangan
a. Untuk cuci tangan dengan alcohol handrub tuang cairan ke telapak
tangan, pastikan cairan tersebut dapat membasahi seluruh telapak
tangan, kemudian lakukan 6 langkah cuci tangan, tunggu tangan
kering
b. Waktu yang diperlukan untuk cuci tangan dengan alcohol handrub
20-30 dtk
c. Untuk cuci tangan dengan sabun dan air megalir basahi tangan,
tuang sabun ke telapak tangan, pastikan sabun tsb dapat membasahi
seluruh tangan.Kemudian lakukan 6 langkah cuci tangan .
d. Waktu yang diperlukan cuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir 40 s/d 60 dtk.
e. Pastikan tangan dikeringkan sampai kering menggunakan
handuk/tissue sekali pakai, jangan melakukan kegiatan yang
membuat tangan terkontaminasi.
f. Pastikan handuk tidak dipakai berulang-ulang.
g. Hindari penggunaan air panas, penggunaan air panas untuk cuci
tangan yang berulang meningkatkan resiko dermatitis.
h. Lebih baik gunakan sabun cair untuk cuci tangan. Jika
menggunakan sabun batang , gunakan sabun batang dalam ukuran
kecil untuk menghindari kontaminasi sabun.

3. Rekomendasi Persiapan Cuci Tangan Untuk Pembedahan

5
1. Jika tangan tampak kotor, cuci tangan dengan sabun sebelum
melakukan cuci tangan pembedahan. Bersihkan kotoran di bawah
kuku menggunakan pembersih kuku, bilas di bawah air mengalir.
2. Hindari cipratan waktu menyikat tangan.
3. Lepas cincin, jam tangan, gelang sebelum melakukan cuci tangan
pembedahan. Jangan gunakan gunakan cat kuku.
4. Antiseptik cuci tangan pembedahan lebih direkomendasikan
dibanding sabun antimikroba atau alcohol handrub, pertahankan
tangan tidak terkontaminasi sebelum menggunakan sarung tangan
steril.
5. Jika kualitas air tidak sesuai standar kualitas air kamar operasi,
antiseptic cuci tangan direkomendasikan menggunakan alocohol
handrub sebelum menggunakan sarung tangan steril untuk
prosedur pembedahan.
6. Ketika cuci tangan untuk pembedahan menggunakan sabun
antimikroba sikat tangan dan jari-jari selama 2sampai 5 menit.
7. Cuci tangan untuk pembedahan menggunakan produk alcohol
handrub untuk pembedahan,ikuti petunjuk pabrik.Tuang produk
hanya pada tangan yang kering,jangan mengkombinasikan scrub
dan handrub secara bersamaan.
8. Ketika menggunakan alcohol handrub, gunakan secukupnya
sampai tangan dan jari-jari basah.
9. Setelah menggunakan alcohol handrub tunggu sampai tangan dan
jari kering sebelum menggunakan sarung tangan steril.

4. Pemilihan dan Pengelolaan Bahan Cuci Tangan


a. Jelaskan petugas kesehatan bahwa bahan cuci tangan berisiko
terjadi iritasi
b. Lakukan evaluasi terjadinya reaksi pemakaian produk cuci tangan .
c. Pemilihan produk cuci tangan :
1) Pastikan bahwa produk selain digunakan untuk cuci
tangan, juga bisa untuk merawat tangan dan sesuai dengan
tipe sarung tangan yang digunakan.
2) Minta informasi tentang, effect pelembab, antimikroba
dari produk alcohol handrub yang digunakan.
3) Pastikan tempat/dispenser cuci tangan mudah diakses
4) Pastikan dispenser cuci tangan terisi ,dan berfungsi.

6
5) Pastikan dispenser alcohol handrub aman dari resiko
kebakaran.
d. Dispenser sabun dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian
ulang
e. Jangan menambahkan sabun cair kedalam tempatnya bila masih
ada isinya, penambahan ini dapat menyebabkan kontaminasi
bakteri pada sabun yang dimasukkan.

5. Perawatan Kulit
a. Pemilihan produk harus mempertimbangkan resiko dermatitis
kontak dan kerusakan kulit lainnya.Edukasi petugas tentang resiko
tsb.
b. Sediakan produk alternative untuk petugas yang menderita alergi
atau reaksi yang merugikan dari produk cuci tangan
c. Jika diperlukan untuk meminimalkan reaksi iritasi, gunakan hands
lotion/cream.

6. Penggunaan Sarung Tangan


a. Penggunaan sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan.
b. Gunakan sarung tangan ketika berisiko kontak dengan darah atau
benda yang terkontaminasi, membran mukosa ,dan kulit yang tidak
utuh.
c. Lepas segera sarung tangan setelah tindakan perawatan. Jangan
gunakan sarung tangan yang sama untuk merawat lebih dari1
pasien.
d. Ganti atau lepas sarung tangan saat merawat pasien yang sama dari
sisi yang terkontaminasi ke sisi tubuh yang bersih.
e. Hindari re-use sarung tangan. Jika harus re-use lakukan prosedur
re-processing.Pastikan sarung tangan tidak rusak dan sudah
didekontaminasi.
7. Persyaratan Cuci Tangan/Hand Hygiene
a. Tidak menggunakan cat kuku dan kuku buatan
b. Jaga kuku tetap pendek < 0,3 cm
c. Tidak menggunakan cincin

D. DOKUMENTASI

7
1.Audit kemampuan cuci tangan

2.Audit kepatuhan cuci tangan

3.Hasil audit dilaporkan ke direktur dan unit terkait

8
LAMPIRAN 1

9
LAMPIRAN 2

10
LAMPIRAN 3

11

Anda mungkin juga menyukai