1
BAB I
DEFINISI
2
- Kloroksilenol 0,5-4 % ( Para klora metoksilenol atau PCMK 0 berbagai konsentrasi
(detol )
- Triklosan 0,2-2 %
5. Enollient adalah cairan organik, seperti gliserol, propilen atau sorbitol yang
ditambahkan pada handrub danlosion. Kegunaan emollient untuk melunakan kulit
dan membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi dan
dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa
antiseptik) dan air.
Handwash adalah..
Handrub adalah...
3
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan hand hygiene ini meliputi persiapan kebersihan tangan, indikasi melakukan
kebersihan tangan, tata cara kebersihan tangan dengan air sabun dan antiseptik, serta
pendokumentasian kebersihan tangan di lingkungan RSIJ Cempaka Putih, yang meliputi :
A. Kebersihan tangan
B. Indikasi kebersihan tangan
C. Mempersiapkan kebersihan tangan
D. Pelaksanaan standar membersihkan tangan
E. Handrub antiseptik (berbasis alkohol)
F. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan tangan
G. Penatalaksanaan hand hygiene
4
BAB III
TATA LAKSANA
A. KEBERSIHAN TANGAN
Prinsip dalam kebersihan tangan adalah:
1. Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
2. Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah penyebaran
infeksi.
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat kotor atau
terkontaminasi dengan bahan-bahan protein.
4. Menggunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk dekontaminasi tangan,
jika tangan tidak terlihat noda.
5. Tidak menggunakan produk berbasis alkohol setelah menyentuh kulit tidak utuh,
darah atau cairan tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
dan keringkan dengan tisu sekali pakai.
Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan :
1. Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein
tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir.
2. Bila tampak tidak jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus digunakan antiseptik
berbasis alkohol untuk dekontaminasi tangan rutin.
3. Tangan harus dipastikan sudah kering sebelum memulai kegiatan.
5
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasive
( pemberian suntikan intra vaskuler )
c. Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Diantara:
Prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan terkontaminasi, untuk
menghindari kontaminasi
4. Setelah:
a. Kontak dengan pasien
b. Uci tangan akan terhalau dann tMelepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi, eksudat luka dan peralatan
yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh,
ekskresi apakah menggunakan sarung tangan atau tidak menggunakan sarung
tangan tangan.
e. Menggunakan toilet, menyentuh hidung dengan tangan
5. Lima saat (five moment) melakukan praktik membersihkan tangan:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum tindakan aseptik
c. Setelah terkena cairan tubuh pasien
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Adapun contoh implementasi 5 moment hand hygiene adalah sebagai berikut:.
Masukkan gambar atau foto 5 moment
Indikasi 1: Sebelum menyentuh pasien
Kapan: saat mendekati pasien, sebelum menyentuh pasien, dilakukan di antara kontak
dengan area perawatan dan kontak dengan pasien.
6
Contoh:
a) sebelum berjabat tangan dengan pasien, memegang dahi pasien;
b) sebelum membantu pasien untuk pindah, ke kamar mandi, makan, berpakaian,
dsb;
c) sebelum melakukan perawatan non invasif: memakaikan masker oksigen, memberi
fisioterapi;
d) sebelum melakukan pemeriksaan fisik atau non invasif: mengukur nadi, tekanan
darah, merekam EKG.
7
e) setelah menangani sampel organik; setelah membersihkan ekskresi dan cairan
tubuh lainnya; setelah membersihkan permukaan yang terkontaminasi (linen,
instrumen, pispot, dsb)
8
d) Pastikan tangan kering sebelum melakukan kegiatan.
9
4. Tisu bersih dan kering
Karena mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak pada keadaan lembab dan air
yang tidak mengalir, maka :
1. Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian ulang
10
2. Tidak menambahkan sabun cair ke dalam tempatnya bila masih ada isinya,
penambahn ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang
dimasukan
3. Tidak menggunakan baskom yang berisi air. Meskipun memakai tambahan
antiseptic, mikroorganisme dapat bertahan dan berkembang biak dalam larutan ini
4. Jika air mengalir tidak tersedia, maka digunakan wadah air dengan kran tamping air
yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buanglah ke toilet.
11
Teknik untuk menggosok tangan dengan antiseptikadalah (tetap menggunakan 6
langkah):
Langkah 1 : Tuangkan handrub berbasis alcohol untuk mencakup seluruh Permukaan
tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh)
Langkah 2 : Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah tangan,
khususnya diantara jari-jari jemari dan di bawah kuku hingga kering.
Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau zat organic, sehingga jika tangan
sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus mencuci tangan
dengan sabun dan air terlebih dahulu . Selain untuk mengurangi penumpukan emolien
pada tangan setelah memakai handrub antiseptic berulang, tetap diperlukan mencuci
tangan dengan sabun dan air setiap kali setelah 5 -10 pemakaian dengan handrub.
12
Penanggungjawab penerapan hand hygiene adalah IPCN (Infection Prevrention and
Control Nurse) dibantu IPCLN (Infection Prevrention and Control link Nurse)
2. Perangkat kerja
SPO mencuci tangan
Daftar tilik kepatuhan hand hygiene
Peralatan cuci tangan
3. Tata Laksana
Tugas IPCN :
a. Melakukan kunjungan di tiap unit RS Islam Jakarta Cempaka putih
b. Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai dengan SPO mencuci
tangan yang berlaku.
c. Mencatat hasil observasi penerapan hand hygiene sesuai daftar tilik hand
hygiene.
d. Melakukan klarifikasi tentang hasilpenerapan hand hygiene
e. Memberikan informasi dan pelatihan tentang penerapan hand hygiene yang
sesuai dengan SPO yang berlaku.
f. Memberikan reward.
Tugas IPCLN
a. Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai SPO mencuci tangan yang
berlaku.
b. Selalu mengingatkan untuk menerapkan SPO hand hygine diunit masing-masing
yang menjadi tanggung jawabnya.
13
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Uraian prosedur
2. Daftar tilik hasil observasi pelaksanaan hand hygiene
3. Rekapitulasi monitoring pelaksanaan hand hygiene
14