Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
KEPUTUSAN DIREKTUR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. vi
BAB I DEFINISI.......................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................... 2
BAB III TATA LAKSANA........................................................................................ 3
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................... 4
A. Definisi
1. Mencuci Tangan : Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora Transien dan Flora Residen.
Istilah ini menggambarkan dimana bakteri dan mikroorganisme berada dalam lapisan
kulit
Flora Transien : Diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau
permukaan yang terkontaminasi (Misal : meja periksa, toilet, lantai) selama bekerja.
Organisme ini tinggal di lapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan
menggunakan sabun biasa dan air.
Flora Residen : Tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut,
dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras
dengan sabun dan air bersih. Untungnya pada sebagian besar kasus, flora residen
kemungkinan kecil terkait dengan infeksi yang menular.
3. Air bersih : Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman
untuk diminum serta pemakaian lainnya (misalnya mencuci tangan dan membersihkan
instrument medis) karena memenuhi standart kesehatan yang telah ditetapkan. Pada
keadaan minimal air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas
rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun : Produk-produk pembersih (batang, cair, lembar, atau bubuk) yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris, dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan
gosokan untuk melepas mikroorganisme secara mekenik, sementara sabun antiseptic
(antimikroba) selain melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dan hampir
semua mikroorganisme
5. Agen Antiseptik atau antimikroba : Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau
jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang
sementara atau yang merupakan penghuni tetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri
Contohnya adalah :
a. Alkohol 60 - 90%(etil dan isopropyl atau metil alcohol)
b. Chlorhexidin glukonat 2 – 4% (Hiblicens, hibiscrub, hibitane)
c. Chlorhexidin glukonat dan cetrimide dalam berbagai konsentrasi (savlon)
d. Yodium 3% yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture (yodiun
tinktur)
e. Iodofor 7,5 – 10% berbagai konsentrasi (betadin atau wescodyne)
f. Cloroksilenol 0,5 – 4% (Parakloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi
(dettol) g. Triklosan 0,2 – 2%
6. Emollient : Cairan organik seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ketika
ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan melunakkan kulit dan membantu
mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi dan dermatitis) akibat pencucian
tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa antiseptic) dan air.
A. Ruang Lingkup
1. Segera : Setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum : a. Kontak langsung dengan pasien
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan
invasive
c. Menyediakan /mempersiapkan obat-obatan
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Diantara : Prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan terkontaminasi,
untuk menghilangkan kontaminasi silang
4. Setelah : a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka
dan peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh, ekskresi, (bedpen, urinal) apakah
menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan
e. Menggunakan toilet, menyentuh/ melap hidung dengan tangan
A. Tata Laksana
1. Indikasi Cuci Tangan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terkontaminasi atau diduga
terkontaminasi mikroorganisme, cairan tubuh, darah dan setelah dari kamar mandi
b. Alkohol handrub digunakan untuk tindakan antiseptic rutin untuk kegiatan perawatan
pasien
c. Lakukan cuci tangan
1) Sebelum kontak langsung dengan pasien
2) Setelah melepas sarung tangan
3) Sebelum melakukan dan menangani alat-alat invasif untuk perawatan pasien
4) Setelah kontak dengan cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak utuh dan
wound dressing
5) Saat merawat pasien yang akan berpindah dari area terkontaminasi ke area bersih
6) Setelah kontak dengan peralatan dan lingkungan di sekitar pasien
d. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handrub sebelum menyiapkan obat
dan makanan
e. Bila sudah cuci tangan dengan alcohol handrub, tidak perlu menggunakan sabun dan
air mengalir secara bersama-sama
2. Tehnik cuci tangan
a. Untuk cuci tangan dengan alcohol handrub, tuang cairan ke telapak tangan, pastikan
cairan tersebut dapat membasahi seluruh telapak tangan, kemudian lakukan 6
langkah cuci tangan, tunggu tangan kering.
b. Waktu yang diperlukan untuk cuci tangan dengan alcohol handrub 20-30 detik
c. Untuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, basahi tangan, tuang sabun ke
telapak tangan, pastikan sabun tersebut dapat membasahi seluruh tangan. Kemudian
lakukan 6 langkah cuci tangan.
d. Waktu yang diperlukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir 40 s/d 60
detik.
e. Pastikan tangan dikeringkan sampai kering menggunakan handuk/tissue sekali pakai,
jangan melakukan kegiatan yang membuat tangan terkontaminasi.
f. Pastikan handuk tidak dipakai berulang kali.
g. Hindari penggunaan air panas, penggunaan air panas untuk cuci tangan yang
berulang meningkatkan resiko dermatitis.
h. Lebih baik gunakan sabun cair untuk cuci tangan. Jika menggunakan sabun batang,
gunakan sabun batang dalam ukuran kecil untuk menghindari kontaminasi sabun.
3. Rekomendasi persiapan cuci tangan untuk pembedahan
a. Jika tangan tampak kotor, cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan cuci tangan
pembedahan. Bersihkan kotoran di bawah kuku menggunakan pembersih kuku, bilas
di bawah air mengalir.
b. Hindari cipratan waktu menyikat tangan
c. Lepas cincin, jam tangan, gelang sebelum melakukan cuci tangan pembedahan.
Jangan gunakan cat kuku
d. Antiseptik cuci tangan pembedahan lebih direkomendasikan disbanding sabun
antimikroba atau alcohol handrub, pertahankan tangan tidak terkontaminsai sebelum
menggunakan sarung tangan steril
B. Dokumentasi
1. Audit kemampuan cuci tangan
2. Audit kepatuhan cuci tangan
3. Hasil audit dilaporkan ke direktur dan unit terkait