Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Health Associates Infections (HAIs) adalah masalah besar dalam patien safety,
dimana pengawasan dan kegiatan pencegahan harus menjadi prioritas utama untuk
dilakukan, sehingga institusi kesehatan lebih berkomitmen untuk membuat institusinya
menjadi lebih aman. HAIs mempunyai banyak implikasi, diantaranya adalah memanjangnya
waktu rawat, disabilitas jangka panjang, meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap
anti mikroba, tambahan beban biaya institusional yang besar, biaya perawatan yang tinggi
untuk pasien dan keluarga, dan yang paling parah adalah kematian yang tidak diharapkan.

Menurut laporan WHO (2009) di negara maju, HAls berdampak pada 5-15% pasien
yang dirawat di bangsal rumah sakit, dan meningkat menjadi 9-37% pada pasien yang
dirawatdi ICU. Di Eropa (HELICS.2009) memperkirakan 5 juta kasus HAIs terjadi di unit-unit
perawatan di rumah sakit, mengakibatkan memanjangnya masa perawatan selama kurang
lebih 25 juta hari di rumah sakit, dan bertanggung jawab terhadap bertambahnya biaya
perawatan sebanyak 13-24 pound sterling. Sementara di USA. HAls mengakibatkan
terjadinya infeksi saluran kemih (36%), infeksi luka operasi (20%), infeksi aliran darah (11%),
dan pnemonia (11 %).

Salah satu upaya yang paling efektif dalam mencegah HAls adalah dengan cara
mencuci tangan. Hal ini disebabkan karena tangan adalah satu organ tubuh yang paling
tercemar dengan mikroorganisme patogen.

B. TUJUAN

Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan di RS An-nissa.

Tujuan Khusus

1. Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar mendapatkan metode


yang sama dan seragam pada penerapan cuci tangan setiap pegawai, staf, keluarga
pasien, dan pengunjung di RS An-nissa.

2. Sebagai panduan bagi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS An-nissa dalam
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program cuci tangan ini.

3. Mengajak dan menggerakkan seluruh sumber daya manusia di RS An-nissa untuk


melaksanakan program cuci tangan.
4. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial/HAIs di RS An-nissa dengan semua
efek yang ditimbulkannya.
C. DEFINISI

1. Hand hygiene / kebersihan tangan adalah proses membersihkan kotoran dari


mikroorganisme pada tangan yang didapat melalui kontak dengan pasien petugas
kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transient) dengan menggunakan
sabun antiseptik di bawah air mengalir atau menggunakan handrub yang berbasis
alkohol.

2. Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring
sehingga aman untuk diminum karena memenuhi standar kesehatan yang telah
ditetapkan.

3. Sabun adalah produk-produk pembersih yang dapat menurunkan tegangan


permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan mikroorganisme
yang menempel sementara pada tangan, sabun biasa memerlukan gosokan untuk
melepaskan mikroorganisme secara mekanik, sementara sabun antiseptik selain
melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dan hampir sebagian
besar mikroorganisme.

4. Handwash adalah mencuci tangan dengan sabun / antiseptik dibawah air mengalir.

5. Handrub adalah mencuci tangan menggunakan larutan antiseptic berbasis alkohol


tanpa menggunakan tisu untuk mengeringkan tangan. Handrub antiseptik tidak
menghilangkan kotoran atau zat organik sehingga tangan yang terkontaminasi
dengan tubuh pasien harus dicuci tangan menggunakan sabun/ antiseptik dibawah
air mengalir atau hand wash.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. PERSIAPAN KEBERSIHAN TANGAN

1. Air Mengalir
Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir dengan saluran
pembuangan / wastafel, dengan guyuran air mengalir tersebut maka
mikroorganisme akan terhalau dan terlepas dari permukaan kulit. Air
mengalir harus yang sudah teruji secara laboratorium.

2. Sabun
Sabun ini tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan
mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan
permukaan sehingga mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan
mudah terbawa oleh air.

3. Larutan Antiseptik
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba dipakai pada kulit atau
jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh
mikroorganisme pada kulit.

4. Tisu
Pengering tangan yang digunakan setelah mencuci tangan dengan handsoap
/ sabun antiseptik dibawah air mengalir dapat berupa tisu yang bersih dan
kering dan satu kali pakai.
B. LIMA SAAT MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN UNTUK PETUGAS

World Health Organization http://www.who.int

C. LIMA SAAT MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN UNTUK PENGUNJUNG


1. Sebelum Kontak Pasien
2. Setelah Kontak Pasien
3. Setelah Meninggalkan Kamar Pasien
4. Sebelum Makan
5. Setelah Dari Toilet

D. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN TANGAN

a. Jari tangan
Penelitian membuktikan bahwa daerah dibawah kuku mengandung
jumlah mikroba tertinggi (Mc Ginley,Larson dan Leydon 1988) beberapa
penelitian menunjukan kuku yang panjang dapat berperan sebagai
reservoir untuk gram negative (P.Aeruginosa), jamur, dan pathogen lain
(Hedderwick et al. 2000). Kuku harus berkuku pendek.
b. Kuku buatan
Kuku buatan (pembungkus kuku, pemanjang kuku, kuku palsu) yang
dipakai oleh petugas kesehatan dapat berperan dalam Healthcare
Assosiated Infection (Hedderwick et al.2000), oleh karena itu petugas
kesehatan tidak boleh menggunakan kuku buatan saat bertugas.
c. Cat kuku
Cat kuku tidak diperkenankan oleh petugas saat melayani pasien, karena
cat kuku mempunyai cela diantara kuku dan cat kuku sehingga kuman
dapat berkembang biak.
d. Perhiasan
Penggunaan perhiasan saat betugas tidak diperbolehkan karena perhiasan
ditangan salah satu media berkembang biaknya kuman gram negatif.
BAB III
KEBIJAKAN

I. Penatalaksanaan kebersihan tangan

1.1 Kebersihan tangan dilaksanakan oleh semua petugas kesehatan, pasien, dan keluarga
pasien yang terlibat dalam pelayanan di rumah sakit
1.2. Kebersihan tangan dilakukan sesuai dengan 5 momen / kesempatan.
1.2.1. Sebelum kontak sengan pasien
1.2.2. Sebelum tindakan aseptik
1.2.3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien
1.2.4. Setelah kontak dengan pasien
1.2.5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
1.3. Kebijakan melakukan kebersihan tangan sesuai dengan WHO

II. Cara melakukan kebersihan tangan

2.1. Dengan handrub


2.2. Dengan handwash
BAB IV
TATA LAKSANA

Prosedur cuci tangan dilakukan oleh semua petugas di rumah sakit, pasien dan pengunjung
sesuai dengan prosedur cuci tangan yang distandarkan oleh WHO yang sudah diakui oleh umum,
adalah sebagai berikut:

A. HANDWASH atau Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir :


1. Basahi tangan dengan air mengalir, tutup keran air.
2. Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan hingga merata.
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan lakukan kembali
sebaliknya.
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
6. Kaitkan kedua jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan kembali sebaliknya.
8. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan lakukan
kembali sebaliknya.
9. Buka keran air, bilas kedua tangan dengan air mengalir.
10. Keringkan dengan tisu towel sekali pakai sampai benar-benar kering.
11. Gunakan tisu towel tersebut untuk menutup keran.
12. Dan tangan anda sudah bersih dan bebas kuman, kegiatan mencuci tangan dengan air
mengalir dilakukan selama 40-60 detik.

B. HANDRUB
1. Tuangkan 3-5 cc cairan antiseptik berbasis alkohol ke dalam tangan.
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan lakukan kembali
sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
5. Kaitkan kedua jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan kembali sebaliknya.
7. Gosok memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.
8. Keringkan tangan tanpa menggunakan tisue towel.
9. Kini tangan anda bebas kuman dan sudah bersih, kegiatan ini dilakukan dalam waktu
20-30 detik.

Penggunaan antiseptik handrub pada tangan yang bersih lebih efektif menurunkan jumlah
mikroorganisme pada tangan (Girou et al.2002). untuk mengurangi penumpukan emolien
pada tangan setelah pemakaian handrub yang berulang sebanyak 5-10 kali, tetap diperlukan
mencuci tangan dibawah air mengalir.
C. Cuci Tangan Bedah
1. Persiapan :
a. Persiapan alat :
 Air kran yang mengalir.
b. Persiapan tim bedah :
 Kuku tangan harus pendek, tidak memakai cat kuku, dan tidak memakai
kuku palsu.
 Melepaskan aksesoris yang ada ditangan (cincin, jam, gelang).
 Memakai APD :
1) Sepatu boot
2) Apron plastic
3) Masker bedah + kaca mata (face shield)
4) Tutup kepala
2. Gulung lengan baju sampai di atas siku.
3. Buka kran air dan basahi tangan sampai siku.
4. Tuangkan cairan chlorhexidine 4% lalu usapkan pada kedua tangan dimulai dari jari-jari,
pungung tangan, dan lengan sampai 5 cm di atas siku dengan cara memutar.
5. Lakukan tehnik cuci tangan (SPO cuci tangan mengunakan sabun dan air).
6. Bilas dengan air mengalir, dimulai dari jari-jari tangan sampai lengan diatas siku secara
bergantian pada kedua tangan (posisi tangan selalu lebih tinggi dari siku) tuangkan
kembali cairan chlorhexidine 4% lalu usapkan pada kedua tangan dimulai dari jari-jari
sampai ke punggung tangan.
7. Lakukan tehnik cuci tangan (SPO cuci tangan mengunakan sabun dan air).
8. Bilas dengan air mengalir, dimulai dari jari-jari tangan sampai lengan diatas siku secara
bergantian pada kedua tangan (posisi tangan selalu lebih tinggi dari siku).
9. Keringkan kedua tangan dengan menggunakan handuk steril.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Pengunaan sikat untuk membersihkan kulit dapat menyebabkan iritasi dan


resiko membawa mikroorganisme).
2. Selama mencuci tangan jaga agar tangan lebih tinggi dari siku.
3. Jangan sentuh wastafel, gaun dan schort.
4. Lakukan prosedur tersebut selama 3 - 5 menit.
Gambar a: Gerakan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir

Sumber : World Health Organizationhttp://www.who.int


Gambar b: Gerakan cuci tangan menggunakan handrub

Sumber : World Health Organization http://www.who.int


Gambar c : Gerakan cuci tangan bedah
Sumber : WHO guidelines on Hand hygiene in Health Care : First Global Patient Safety

Challenge Clean Care is Safer Care

D. Kapan melakukan tindakan cuci tangan:


Bila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein,
tangan harus dicuci dengan sabun / antiseptik dan air mengalir, bila tangan tidak tampak kotor
atau terkontaminasi harus digunakan antiseptik berbasis alkohol untuk dekontaminasi rutin dan
selalu pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

E. Titik Peletakan sabun cuci tangan dan berbasis alkohol ( handrub )


 Setiap wastafel di rumah sakit tersedia sabun untuk mencuci tangan dan kertas
pengering tangan / tisu towel.
 Area umum / koridor ruang perawatan tersedia handrub berbasis alkohol

F. Alternative pembuatan handrub


Pembelian sabun berbasis alcohol sangat mahal sehingga dapat dibuat handrub berbasis alkohol
yang dapat diadopsi dari handguidlines WHO dengan komposisi:
 Ethanol 96% v/v, 833.3 ml
 H2O2 3%, 41.7 ml
 Glycerol 98% ,14.5 ml.
Untuk menggenapi menjadi 1000 ml dicampurkan aquadestbilata, dicampurkan, setelah
dicampurkan masukan kedalam botol kecil (100 ml, 500 ml) yang mana botol tersebut sudah di
rendam dalam larutan desinfektan dan sudah dicuci dan siap didistribusikan.
Pencampuran handrub dilakukan diruang khusus (ruang Produksi) dan dilakukan oleh
Apoteker
Pada botol handrub ditempelkan:
 Tanggal Produksi dan Kadaluarsa
 Kompisisi Handrub
 Who-recommended Handrub Formulation
 For External Use Only
 Jangan Terkena Mata
 Jauhkan dari jangkauan anak-anak
 Perhatian : hati-hati bahan mudah terbakar
BAB V

DOKUMENTASI

Setiap kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan tangan yaitu Hari Cuci Tangan
Sedunia 5 Mei, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun 15 Oktober, dan edukasi pada pasien dan pengunjung
RS An-nissa ikut berpartisipasi dalam merayakan dan didokumentasikan.

Survey kepatuhan cuci tangan dilakukan setiap bulan dan audit kebersihan tangan dilakukan
setiap 3 (tiga) bulan. Dalam melakukan survey dan audit cuci tangan menggunakan formulir
kebersihan tangan yang diambil dari formulir WHO, hasil dari survey dan audit kepatuhan cuci
tangan di dokumentasikan dan dilaporkan kepada bagaian Mutu Rumah Sakit dan Direktur. Panduan
Hand hygiene digunakan untuk seluruh staf dan petugas kesehatan yang berkerja di RS An-nissa.

Anda mungkin juga menyukai