Anda di halaman 1dari 11

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSUD Datu Sanggul

Nomor : 445/ /KEP/RSUD-DS/2019


Tanggal : 7 Januari 2019

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN RSUD DATU SANGGUL

BAB I
DEFINISI

Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah istilah yang digunakan untuk


mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik pencuci tangan. Kebersihan tangan
yang baik berarti mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik seperti alkohol
atau menggunakan sabun dan air untuk membantu menghentikan penyebaran kuman.
Secara umum, cuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran,
dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan
kebutuhan. Dengan kata lain, cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu
secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan menggunakan antiseptik.
Manfaat dari mencuci tangan adalah mengurangi jumlah mikroorganisme dari kulit
dan tangan, menghilangkan kotoran dari kulit, dan memutuskan mata rantai
penularan infeksi.
Ruang lingkup panduan hand hygiene ini adalah
1. Indikasi/ waktu untuk mencuci tangan
Dalam tindakan mencuci tangan untuk petugas kesehatan terdapat 5 moment/
indikasi menurut WHO (2009) yaitu:
a. Sebelum menyentuh pasien
Sebelum menyentuh pasien, banyak aktivitas lainnya yang dilakukan oleh
petugas medis. Untuk menjamin kebersihan tangan, petugas medis wajib
mencuci tangan sebelum melakukan tindakan kepada pasien. Hal ini
dilakukan untuk melindungi pasien dari infeksi berbahaya yang terbawa dari
tangan petugas medis.
b. Sebelum melakukan prosedur steril/ bersih
Cuci tangan sebelum melakukan prosedur steril/ bersih dilakukan untuk
melindungi pasien dari infeksi berbahaya. Hal ini dapat dilakukan sebelum
memberikan tetes mata, pemeriksaan mulut, hidung dan telinga pasien,
sebelum membalut luka pasien, melakukan injeksi perkutan, sebelum
pemasangan kateter, sebelum memasang alat bantu pernafasan, sebelum
menyiapkan obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.
c. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi

1
Cuci tangan setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
dilakukan untuk melindungi petugas kesehatan dari infeksi berbahaya
pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci tangan setelah melakukan
tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah pasien, selaput lendir,
cairan tubuh, sekresi atau ekskresi yang mengandung mikroorganisme.
d. Setelah menyentuh pasien
Pasien yang ditangani oleh petugas medis memiliki kemungkinan yang
cukup besar dalam menularkan infeksi/ kuman. Untuk mencegah penularan
kuman/ infeksi maka petugas medis wajib mencuci tangan setelah
menyentuh pasien.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien
Sumber kuman/ infeksi bukan hanya terdapat pada tubuh pasien, melainkan
juga pada lingkungan sekitar pasien seperti dari selimut yang digunakan
pasien, alat-alat makan, bantal dan sebagainya. Saat petugas medis
menangani pasien, tidak dapat dihindari bahwa petugas medis juga
menyentuh lingkungan sekitar pasien. Untuk mencegah penularan kuman/
infeksi dari lingkungan sekitar pasien maka petugas medis wajib mencuci
tangan setelah selesai bertugas dari kamar rawat pasien.
Selain itu pasien, keluarga pasien, dan pengunjung di rumah sakit juga
memiliki kewajiban menjaga kebersihan tangan untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi nosokomial. Pasien wajib mencuci tangan sebelum makan,
setelah buang air, dan setelah tangan berhubungan dengan bagian-bagian yang
terinfeksi. Keluarga pasien dan pengunjung juga wajib mencuci tangan setelah
menyentuh pasien yang terinfeksi, setelah menyentuh alat-alat atau barang yang
terkontaminasi, dan sebelum memberikan pasien makan.
2. Macam-macam cara cuci tangan
Cuci tangan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
a. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air (hand wash)
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bertujuan untuk membantu
melepaskan kotoran dan mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir ini
dilakukan apabila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan
yang mengandung protein. Tindakan cuci tangan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan sabun biasa atau sabun antiseptik tergantung dari kebutuhan
pemakaiannya. Cuci tangan dengan sabun biasa memerlukan gosokan untuk
melepaskan mikroorganisme secara mekanik sedangkan sabun antiseptik
(antimikroba) selain melepaskan mikroorganisme juga dapat membunuh

2
atau menghambat pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme.
Langkah-langkah/ prosedur cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir ini sebaiknya dilakukan selama 40-60 detik.
b. Cuci tangan dengan menggunakan alkohol (handrub)
Tindakan cuci tangan menggunakan bahan antiseptik berbasis alkohol
dilakukan apabila tangan tidak jelas terlihat kotor atau terkontaminasi
karena antiseptik ini tidak melunturkan/ melepaskan/ membasuh kotoran.
Pembersih tangan dengan alkohol ini digunakan tanpa menggunakan air.
Cuci tangan ini lebih efektif membunuh mikroorganisme daripada dengan
sabun antiseptik atau dengan sabun biasa dan air mengalir. Antiseptik yang
berbasis alkohol ini cepat dan mudah digunakan, menghasilkan penurunan
jumlah mikroorganisme yang besar, serta kurang menimbulkan iritasi
karena mengandung zat pelembab yang dapat menjaga agar kulit tetap
dalam keadaan baik. Langkah-langkah/ prosedur cuci tangan dengan
menggunakan antiseptik berbasis alkohol ini sebaiknya dilakukan selama
20-30 detik.
c. Cuci tangan pembedahan
Cuci tangan ini dilakukan sebelum memulai pembedahan. Tindakan cuci
tangan dalam pembedahan adalah menghilangkan kotoran, debu, dan
organisme sementara secara mekanikal dan mengurangi mikroorganisme
selama pembedahan. Cuci tangan ini bertujuan untuk mencegah
kontaminasi luka dari mikroorganisme dari kedua belah tangan tim bedah
dan mencegah terjadinya infeksi kepada pasien selama pembedahan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam cuci tangan pembedahan adalah:
1) Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi, ruang
bersalin harus melakukan cuci tangan persiapan bedah.
2) Cuci tangan ini dilakukan di tempat cuci tangan khusus dan air yang
digunakan adalah air yang mengalir serta sudah teruji secara biologis.
3) Tekniknya memerlukan upaya lebih dari mencuci tangan rutin.
4) Selama penyikatan atau scrub bedah, perawat mencuci area yang lebih
luas, dari ujung jari ke siku
5) Biasanya lama penyikatan 3-5 menit untuk memastikan bahwa semua
permukaan kulit dibersihkan dengan menyeluruh.
6) Untuk pembersihan maksimal dan menghilangkan bakteri, perawat
melepaskan semua perhiasan dari jari dan tangannya serta
mempertahankan agar kuku tetap pendek, bersih, dan bebas dari
pewarna kuku.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan hand hygiene mempunyai ruang lingkup yang cukup luas karena
berhubungan dengan keselamatan pasien di RSUD Datu Sanggul termasuk
pencegahan dan pengontrolan infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat
dicegah dengan selalu menjaga kebersihan tangan yaitu dengan cuci tangan.
Tindakan ini benar-benar efektif untuk menghilangkan kuman dan mencegah
penyebaran infeksi nosokomial.
Pelaksana tindakan cuci tangan (hand hygiene) di RSUD Datu Sanggul
adalah semua pasien yang berobat ke rumah sakit, tenaga kesehatan (medis, perawat,
farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya), seluruh pegawai yang bekerja di
rumah sakit, serta pengunjung dan seluruh unit di Rumah Sakit. Petugas kesehatan
terutama perawat memiliki andil yang besar dalam pencegahan infeksi nosokomial
ini karena perawat berinteraksi secara langsung dengan pasien.

4
BAB III
TATA LAKSANA

A. TATA LAKSANA CUCI TANGAN (HAND HYGIENE)


Tindakan cuci tangan (hand hygiene) harus dilaksanakan oleh seluruh
karyawan yang bekerja di RSUD Datu Sanggul baik tenaga medis maupun
tenaga non medis, pasien, dan pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mencegah
dan mengendalikan infeksi nosokomial di rumah sakit. Petugas kesehatan wajib
melakukan tindakan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan perawatan
kepada pasien di unit IGD, ICU, Kamar Bersalin, Kamar Operasi. Tindakan cuci
tangan ini dapat dilakukan pada saat :
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan prosedur steril/ bersih
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien
Tata cara:
1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun (Hand wash)
Tindakan cuci tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan
mengunakan sabun (hand wash) dan menggunakan antiseptik berbasis
alkohol (handrub). Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir dapat dilakukan apabila tangan jelas terlihat kotor atau
terkontaminasi. Langkah-langkah cuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir ini sebaiknya dilakukan selama 40-60 detik. Prosedur cuci
tangan dengan menggunakan sabun dan air (hand wash) adalah sebagai
berikut :
a. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan seperti
perhiasan atau jam tangan.
b. Mengatur posisi berdiri menghadap keran air agar memperoleh posisi
yang nyaman.
c. Membuka keran air dengan mengatur temperatur airnya
d. Membasahi tangan dengan air.
e. Memakai cukup sabun untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
f. Melakukan gerakan tangan:
1) Meratakan sabun dengan kedua telapak tangan.
2) Membersihkan/ menggosok telapak kanan diatas pungung tangan
kiri dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya.

5
3) Membersihkan/ menggosok telapak pada telapak dan jari-jari saling
menjalin.
4) Membersihkan/ menggosok punggung jari-jari pada telapak yang
berlawanan dengan jari-jari saling mengunci.
5) Membersihkan/ menggosok dengan memutar dengan ibu jari kiri
tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya.
6) Membersihkan/ menggosok dengan memutar ke arah belakang dan
depan dengan jari-jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya.
g. Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara
bergantian kemudian membersihkan ibu jari dengan lengan secara
bergantian.
h. Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang mengalir sampai
bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan ujung tangan menghadap
ke bawah.
i. Mengeringkan tangan sekering mungkin dengan handuk sekali pakai
atau tissue.
j. Menggunakan handuk/tissue untuk mematikan keran atau menggunakan
siku, bukan dengan jari karena jari yang telah selesai dicuci pada
prinsipnya bersih.
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Diadaptasi dari WHO guidelines on hand hygiene in health care : First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
Gambar 1. Cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air

6
2. Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol (Handrub)
Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol dapat
dilakukan apabila tangan tidak terlihat kotor atau terkontaminasi. Langkah-
langkah cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol ini
sebaiknya dilakukan selama 20-30 detik. Tindakan cuci tangan ini
memerlukan fasilitas di setiap sudut rumah sakit/ koridor yaitu dengan
disediakannya cairan khusus berbahan dasar alkohol yang lebih cepat
membasmi kuman di tangan, disediakan fasilitas hanrub di dinding kamar
pasien, di wastafel, dan di ruang tindakan dan disertai dengan poster
prosedur mencuci tangan menggunakan hanrub. Di rumah sakit juga dapat
menyediakan antiseptik berbasis alkohol dalam kemasan praktis/ kecil yang
dapat dibawa sehingga tenaga kesehatan diharapkan tidak lupa cuci tangan
sebelum melakukan tindakan medis.
Prosedur cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis
alkohol (handrub) adalah sebagai berikut :
a. Tuang segenggam penuh bahan antiseptik berbasis alkohol pada telapak
tangan.
b. Melakukan gerakan tangan :
1) Meratakan antiseptik berbasis alkohol dengan kedua telapak
tangan.
2) Membersihkan/ menggosok telapak kanan diatas pungung tangan
kiri dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya.
3) Membersihkan/ menggosok telapak pada telapak dan jari-jari saling
menjalin.
4) Membersihkan/ menggosok punggung jari-jari pada telapak yang
berlawanan dengan jari-jari saling mengunci.
5) Membersihkan/ menggosok dengan memutar dengan ibu jari kiri
tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya.
6) Membersihkan/ menggosok dengan memutar ke arah belakang dan
depan dengan jari-jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya.
c. Tangan sudah bersih dari kuman dan infeksi.
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

7
Gambar 2. Cara mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol
3. Cuci Tangan Pembedahan
Cuci tangan pembedahan/ cuci tangan steril harus dilakukan sebelum
memulai proses pembedahan. Seluruh tim bedah harus mencuci tangan
persiapan bedah pada tempat cuci tangan khusus dengan air mengalir yang
sudah teruji secara biologis. Prosedur cuci tangan pembedahan adalah
sebagai berikut :
a. Melepaskan semua perhiasan termasuk cincin dan jam tangan.
b. Membasahi kedua tangan di bawah air mengalir dari ujung jari sampai
siku
c. Menggunakan antiseptik microshield 4 di telapak tangan, gosok mulai
dari telapak tangan, punggung tangan, dan sela-sela jari serta lengan
bawah secara menyeluruh dan bilas.
d. Menggunakan sekali lagi cairan antiseptik. Sebarkan ke seluruh
permukaan tangan dan lengan bawah.
e. Mulai dengan tangan. Gunakan pembersih kuku untuk membersihkan
daerah bawah kuku di kedua tangan.
f. Membersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari-jari, sela-sela
jari, telapak tangan, dan punggung tangan. Cuci/ sikat tiap jari-jari
seakan akan mempunyai empat sisi.
g. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada setiap tangan.

8
h. Setelah seluruh pergelangan tangan di scrub, bagian lengan bawah juga
di scrub. Pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku.
i. Ulangi kembali pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku.
j. Membilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh. Pastikan
tangan ditahan lebih tinggi dari siku.
k. Membiarkan sisa air menetes melalui siku, lalu keringkan dengan
handuk steril.
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. Cara mencuci tangan bedah/ steril


Pada kegiatan/ tindakan cuci tangan (hand hygiene) ini diperlukan
sosialisasi di rumah sakit secara berkelanjutan agar karyawan yang bekerja di
RSUD Datu Sanggul baik tenaga medis maupun tenaga non medis, pasien, dan
pengunjung rumah sakit terbiasa mencuci tangan. Selain itu perlu juga
diingatkan kepada siapa saja di rumah sakit mengenai menjaga kebersihan
tangan. Khusus untuk petugas medis harus terus-menerus digiatkan tindakan
cuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman dan infeksi nosokomial di
lingkungan rumah sakit.

9
B. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM HAND HYGIENE
Dalam pelaksanaan hand hygiene, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menjaga kebersihan tangan adalah:
1. Petugas kesehatan di rumah sakit sebaiknya menjaga kuku agar tetap bersih
dan pendek, tidak boleh lebih 3 mm melebihi ujung jari.
2. Petugas kesehatan di rumah sakit dilarang untuk menggunakan kuku buatan
selama memberi perawatan kepada pasien karena dapat menjadi tempat
pertumbuhan mikroorganisme.
3. Petugas kesehatan di rumah sakit tidak menggunakan pewarna kuku selama
memberi perawatan kepada pasien.
4. Petugas kesehatan di rumah sakit harus melepaskan perhiasan dari jari dan
tangannya sebelum memberi perawatan kepada pasien.

10
BAB IV
DOKUMENTASI
Tindakan cuci tangan (hand hygiene) dilakukan dan berkaitan dengan segala
aktivitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Tindakan cuci tangan harus dilakukan
oleh petugas medis sebelum memulai pelayanan kepada pasien. Selain itu, seluruh
karyawan yang bekerja di RSUD Datu Sanggul, pasien, dan pengunjung juga harus
menjaga kebersihan tangan melalui tindakan cuci tangan. Hal ini dilakukan untuk
menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada pada tangan sehingga
penyebaran penyakit termasuk infeksi nosokomial di rumah sakit dapat dikurangi.
Dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan Hand Hygiene adalah sebagai
berikut:
1. Dokumen Regulasi
a. Kebijakan RS tentang Pelaksanaan Hand Hygiene
b. Panduan Pelaksanaan Hand Hygiene
c. SPO Mencuci Tangan (Hand Hygiene) (terlampir)
d. SPO Cuci Tangan Pembedahan (terlampir)
2. Dokumen Implementasi
a. Formulir monitoring hand hygiene
b. Laporan monitoring hand hygiene
c. Poster Teknik Cuci Tangan Bedah
d. Poster Prosedur Cuci Tangan Menggunakan Sabun
e. Poster Prosedur Cuci Tangan Menggunakan Antiseptik Berbasis Alkohol
Demikian buku panduan ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam
pelaksanaan hand hygiene, sehingga di dalam pelayanan kesehatan pasien dapat
berjalan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh undang-undang kesehatan
yang berlaku.
Dengan terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Hand Hygiene di RSUD Datu
Sanggul, maka segala pelayanan pasien wajib berlandaskan buku panduan ini
terhitung setelah ditandatangani oleh Direktur RSUD Datu Sanggul.

Direktur RSUD Datu Sanggul,

dr. H. MILHAN, Sp.OG(K)., MM


Pembina Tk. I
NIP. 19740914 200212 1 008

11

Anda mungkin juga menyukai