Menurut AAP, inisiasi nutrisi dimulai dari 50% target pemberian nutrisi. Namun,
inisiasi nutrisi pada pasien yang berisiko tinggi perlu dimulai dari 25% target
pemberian nutrisi. Peningkatan kalori harus dilakukan dalam waktu 3–7 hari
dengan cara menambah jumlah kalori sebesar 10–25% per hari sampai target
kalori tercapai
Koreksi Elektrolit
Koreksi Hipofosfatemia:
Koreksi Hipomagnesemia:
Pemberian cairan perlu dilakukan dengan hati-hati karena pasien dengan RFS
berisiko mengalami kelebihan cairan. Konsensus mengenai volume cairan yang
dianjurkan belum ada, tetapi umumnya cairan disarankan diberikan dalam volume
rumatan.[1,2]
Pemberian kalori dimulai dari 100–150 gram dekstrosa atau 10–20 kkal/kgBB
dalam 24 jam pertama, lalu bisa ditingkatkan 33% dari target pencapaian setiap
1–2 hari. Inisiasi atau peningkatan kalori dapat ditunda di kelompok dengan
risiko refeeding syndrome sedang sampai berat dengan deplesi elektrolit ringan,
sampai kadar elektrolit normal atau sampai pasien sudah diberikan suplementasi
elektrolit.
Inisiasi atau peningkatan kalori harus ditunda pada pasien dengan gangguan
elektrolit berat dan diberikan setelah kadar elektrolit terkoreksi. Apabila koreksi
elektrolit sulit tercapai atau elektrolit mengalami penurunan pada saat inisiasi
nutrisi, pemberian kalori dapat diturunkan sebesar 50% dan ditingkatkan 33% dari
target setiap 1–2 hari berdasarkan gambaran klinis.[1,3]
Koreksi Elektrolit
Suplementasi thiamine dengan dosis 100 mg bisa diberikan pada pasien yang
berisiko mengalami RFS sebelum pemberian cairan intravena yang mengandung
dekstrosa. Pada pasien yang kelaparan berat, peminum alkohol berat, dan pasien
yang berisiko tinggi mengalami defisiensi thiamine, suplementasi dapat diberikan
selama 5–7 hari atau lebih.[1,3]