Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

KEBERSIHAN TANGAN

KLINIK UTAMA KELUARGA MULIA


Jl. Kramat Jaya No.1B, RT.009/RW.014, Kelurahan Lagoa,
Kecamatan Koja
Jakarta Utara, 14270
Email : kp.keluargamulia@gmail.com

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebersihan tangan adalah suatu istilah umum yang mengacu pada tindakan
pembersihan tangan. Tangan yang bersih merupakan salah satu faktor paling penting
dalam pencegahan penyebaran penyakit karena sering kali tangan menjadi agen
pembawa kuman patogen yang dapat berpindah ke orang lain secara langsung
maupun tidak langsung (Nidha dkk,2017). Tangan yang kotor dapat menjadi tempat
berkembang biak kuman pathogen yang dapat menyebabkan beberapa penyakit.
Menurut Ghifari (2010) penyakit-penyakit yang umumnya timbul karena
tangan yang berkuman antara lain: diare, kolera, infeksi saluran pernapasan (ISPA),
cacingan, flu dan hepatitis A, sehingga menjaga kebersihan tangan menjadi sangat
penting dalam upaya pencegahan penyakit. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan mencuci tangan.
Dengan adanya panduan kebersihan tangan diharapkan seluruh karyawan di
klinik mampu menerapkan prosedur cuci tangan dengan baik dan benar sehingga
dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi
nosokomial.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan budaya kebersihan tangan seluruh karyawan di Klinik Utama
Keluarga Mulia
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan karyawan di Klinik Utama Keluarga Mulia
tentang kebersihan tangan
b. Menurunkan risiko infeksi
c. Meningkatkan mutu pelayanan di Klinik Utama Keluarga Mulia

2
BAB II

Ruang Lingkup

1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan
petugas kesehatan lainnya (fisioterapi, laboratorium).
2. Setiap orang yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti :
farmasi
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap
pasien.
4. Setiap orang yang bekerja di lingkungan Klinik Utama Keluarga Mulia

3
BAB III
TATA LAKSANA
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir. Selain menggunakan sabun dan air mengalir, kita dapat melakukan cuci
tangan menggunakan hand sanitizer. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar
adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai
rekomendasi WHO. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan
pada saat tertentu sebagai upaya untuk menghentikan penularan mikroba selama
perawatan.
a. Prinsip kebersihan tangan
1) Pastikan semua petugas Kesehatan memahami 5 momen dan 6 langkah cuci
tangan dan mampu melaksanakan dengan benar
2) Kebersihan tangan dilakukan pada 5 momen sebagaimana tertera dalam
gambar berikut ini :

Berikut pedoman untuk menentukan kapan harus cuci tangan yang dikenal
dengan istilah My Five Moment for Hand Hygiene, di antaranya:
i. Sebelum menyentuh pasien, yaitu sebelum melakukan hal-hal sebagai
berikut:
 Berjabat tangan dengan pasien, membantu pasien bergerak,
memakaikan baju untuk pasien.
 Aktivitas personal seperti memandikan pasien.

4
 Memeriksa keadaan pasien.
 Persiapan dan administrasi obat oral.
 Memberikan makanan dan perawatan intraoral lainnya.
ii. Sebelum melakukan prosedur bersih atau steril.
iii. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien yang memiliki risiko tinggi
seperti saat memegang kantong urin pasien, memegang wadah
spesimen, kontak langsung atau tidak langsung dengan sputum.
iv. Setelah menyentuh pasien.
v. Setelah menyentuh lingkungan di sekitar pasien seperti menyentuh
tempat tidur pasien, monitor, serta barang-barang pribadi pasien.
3) Mematuhi langkah-langkah kebersihan secara berurutan dengan baik dan
benar
4) Tersedia sarana kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun serta
hand sanitizer
5) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir jika tangan terlihat kotor
6) Menggunakan hand sanitizer untuk mendekontaminasi tangan secara rutin ,
bila tangan tidak jelas terlihat kotor
b. Tujuan
1) Menjaga kebersihan diri.
2) Mencegah terjadinya infeksi.
3) Sebagai pelindung diri.
Tujuan kebersihan tangan untuk menghilangkan mikroorganisme yang
bersifat sementara, yang dapat ditularkan ke dokter, perawat, pasien serta
tenaga kesehatan lainnya.Selain itu kebersihan tangan bertujuan untuk
melakukan pengendalian terhadap infeksi nosokomial serta melindungi
pasien dari infeksi dengan pencegahan, surveilans serta pengobatan yang
bersifat rasional. Pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial mutlak
harus dilakukan oleh tenaga medis seperti perawat, dokter dan seluruh
orang yang terlibat dalam perawatan pasien, sehingga insiden infeksi dapat
diminimalisasi.
c. Indikasi dan prosedur kebersihan tangan
1) Membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir
i. Indikasi

5
Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir harus dilakukan
ketika tangan terlihat kotor atau ketika akan menggunakan sarung
tangan yang dipakai dalam perawatan pasien
ii. Prosedur

CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN

2) Membersihkan tangan dengan handrub


i. Indikasi
Handrub digunakan untuk membersihkan tangan bila terlihat tidak
kotor atau tidak terkontaminasi.
ii. Prosedur

6
d. Hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan antara lain:
Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal hal yang harus diperhatikan
agar tujuan hand hygiene dapat tercapai, diantaranya adalah :
1) Perawatan kuku tangan
Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang panjang
dapat menimbulkan potensi akumulasi bakteri patogen yang terdapat di bawah
kuku.
2) Perhiasan dan aksesoris
Tidak diperkcnank an menggunakan perhiasan pada pada area tangan seperti
cincin karena adanya resiko akumulasi bakteri patogcn pada perhiasan yang
dipakai
3) Kosmetik
Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku.
4) Penggunaan handuk atau tissue
Mengeringkan tangan sebaiknya menggunakan tissue disposable. Namun bila
terdapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat
digunakan, dengan catatan hanya digunakan sekali, dan kemudian harus
melalui proses pembersihan agar dapat dipakai kembali dikemudian hari

7
BAB IV
DOKUMENTASI
Hand hygiene merupakan kegiatan yang paling efisien, paling murah dan paling
mudah dilakukan namun mempunyai dampak yang besar. Hal ini menjadikan setiap
institusi kesehatan wajib untuk berkomitmen dalam Upaya peningkatan budaya hand
hygiene diinsitusinya. Dengan dibudayakannya hand hygiene, insitusi kesehatan akan
mampu meningkatkan kualitas perawatan. meningkatkan mutu pelayanan, dan yang
terpenting institusi kesehatan akan mampu meningkatkan keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai