Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

KLINIK UTAMA KELUARGA MULIA


Jl. Kramat Jaya No.1B, RT.009/RW.014, Kelurahan
Lagoa, Kecamatan Koja
Jakarta Utara, 14270
Email : kp.keluargamulia@gmail.com
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Pengendalian lingkungan klinik atau fasilitas Kesehatan lainnya merupakan
salah satu aspek dalam Upaya pencegahan pengendalian lingkungan klinik atau
falitas Kesehatan lainnya. Lingkungan klinik atau falitas Kesehatan lainnya jarang
menimbulkan transmisi penyakit infeksi healthcare associated infectory (HAI’S)
namun pada pasien-pasien yang harus lebih di waspadai dan diperhatikan karena
dapat meninggalkan beberapa penyakit infeksi lainnya seperti infeksi saluran
pernafasan, HIV, Hepatitis B, dll
Untuk mencegah terjadiya infeksi akibat lingkungan dapat diminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan melalui disinfeksi permukaan
lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien,
melakukan pemeliharaan peralatan medik engan tepat, mempertahankan mutu air
bersih, mempertahankan ventilasi udara yang baik
Panduan pengendalian lingkungan dibuat agar pelaksanaannya dilapangan
dapat terstandar dan berjalan dengan vaik secara berkesinambungan implementasi
dan monitoring evaluasinya. Kerjasama antar setiap unsur di lingkungan Klinik
Utama Keluarga Mulia sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya kegiatan
ini.

B. Tujuan
1. Menciptakan kebersihan ruangan yang aman dan nyaman
2. Menghindari terjadinya penularan penyakit melalui sampah dan
kontaminasi lainnya
3. Mencegah terjadinya HAIs

C. Pengertian
1. General cleaning adalah suatu tindakan untuk membersihkan ruangan secara
total dengan cara disikat.
2. Membersihkan adalah suatu tindakan membersihkan dengan cara menyapu
halaman di area klinik.
3. Pembersihan kaca adalah suatu tindakan untuk membersihkan kaca dari debu,
kotoran dan bercak atau noda yang melekat pada permukaan kaca.
4. Pembersihan kamar mandi/toilet adalah suatu tindakan untuk membersihkan
kamar mandi dari debu, kotoran dan kerak, meliputi langit-langit, dinding, bak
mandi, closet, asesoris dinding, kran, shower, kusen pintu, jendela, dan lantai.
5. Pembersihan lantai adalah suatu tindakan yang dilakukan sebelum mengepel
lantai dengan cara menggunakan sapu.
6. Pengepelan lantai adalah suatu tindakan untuk membersihkan lantai dengan
bahan kimia tertentu, sehingga lantai bebas dari kotoran, kuman dan virus.
7. Pembersihan kamar perawatan adalah suatu tindakan untuk membersihkan
kamar perawatan supaya terbebas dari debu dan kotoran atau sampah.
8. Pembersihan wastafel adalah suatu tindakan untuk menghilangkan segala
noda dan kotoran yang melekat pada wastafel.
9. Pengangkutan sampah infeksius dari ruang perawatan adalah tata cara
mengangkut sampah infeksius dari ruang perawatan sampah ke tempat
penampungan sementara.
10. Pengangkutan sampah non infeksius dari ruang perawatan adalah tata cara
mengangkut sampah non infeksius dari ruang perawatan sampah ke tempat
penampungan sementara.
11. Limbah cair adalah semuai air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan klinik yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan
kimia beracun radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan. Pengelolaan limbah
cair adalah tata cara/upaya mengelola limbah cair hasil kegiatan rumah sakit.
12. Sampah infeksius adalah benda-benda bekas pakaian yang tercemar oleh
darah atau cairan tubuh yang beresiko tinggi menularkan penyakit. Sampah
infeksius dapat berasal dari tindakan kimia atau sampah organik, laboratorium
atau radioaktif. Sampah infeksius dapat berupa padat atau cair.
13. Pengolaan sampah infeksius adalah kegiatan mengolah infeksi sehingga tidak
menimbulkan penularan penyakit.
14. Pengolaan sampah non infeksius adalah suatu kegiatan yang dilakukan
didalam pengelolaan sampah yang tidak tercemar darah atau cairan tubuh
pasien berupa kertas, plastik, alat tulis kantor, sisa makanan dan minuman,
dan yang dibawa oleh pasien, pengunjung maupun petugas rumah sakit.
15. Penyiraman tanaman adalah suatu tindakan menyiram area taman.

BAB II
RUANG LINGKUP
A. Lingkup Area
1. Pelaksanaan panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari:
a. Staf Medis
b. Staf Keperawatan
c. Staf Penunjang Medik dan Non Medik
d. Staf Perkantoran dan Administrasi
e. Staf Cleaning Service/CS
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan panduan kebersihan lingkungan
adalah:
a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Radiologi
c. Instalasi Laboratorium
d. Perkantoran dan Administrasi
B. Kewajiban dan Tanggung Jawab
a. Seluruh staf KUKM wajib memahami tentang panduan kebersihan
lingkungan
b. Koordinator KUKM
 Memastikan seluruh staf memahami panduan kebersihan lingkungan
 Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan panduan
kebersihan lingkungan

BAB III
TATA LAKSANA
A. Langkah-Langkah dan Tata Laksana Kebersihan :
1. Prosedur General Cleaning (GC)
a. Pembersihan Menyeluruh
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung tangan,
masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Isi ember 1 dengan larutan detergen/chemical/ cairan pembersih lantai
[(Benzalkonium Chlorite 1%), (50 ml cairan pembersi lantai : 950 ml air))
/desinfektan (klorin 0,5%) dalam ember 1 : 9 (100 ml klorin : 900 ml air)
5) Isi ember 2 dengan air bersih
6) Kosongkan tempat sampah dan bersihkan
7) Bersihkan semua peralatan (bed) yang ada diruangan
8) Bersihkan ruangan dari atas sampai bawah dan kiri ke kanan
9) Bersihkan langit-langit dengan sapu laba-laba yang diberi kain lap.
10) Bersihkan keseluruh jendela, pintu, dinding, langit-langit dengan lap
peras/basah, keringkan lap bersih.
11) Bersihkan lantai dengan sapu, kumpulkan sampah dan buang ke tempat
sampah.
12) Pel lantai dengan larutan detergen/chemical/desinfektan dan keringkan
dengan kain pel
13) Kalau ada tumpahan darah lakukan kebersihan tumpahan darah
14) Rapikan semua peralatan
15) Lepaskan semua APD
16) Lakukan kebersihan tangan
b. Pembersihan Menyeluruh dengan tingkat kebersihan tinggi:
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung tangan,
masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Isi ember 1 dengan larutan detergen/chemical/ cairan pembersih lantai
(Benzalkonium Chlorite 1%), (50 ml cairan pembersi lantai : 950 ml
air)) /desinfektan (klorin 0,5%) dalam ember 1 : 9 (100 ml klorin : 900 ml
air)
5) Isi ember 2 dengan air bersih
6) Kosongkan tempat sampah dan bersihkan
7) Lakukan pengelapan pada meubel air, meja instrument, kabel-kabel dan
asesoris lainnya dengan larutan detergent/desinfektan
8) Keringkan dengan lap bersih
9) Bersihkan lantai dengan sapu, kumpulkan sampah dan buang ke tempat
sampah.
10) Pel lantai dengan larutan detergen/chemical/desinfektan dan keringkan
dengan kain pel
11) Kalau ada tumpahan darah lakukan kebersihan tumpahan darah
12) Rapikan semua peralatan
13) Lepaskan semua APD
14) Lakukan kebersihan tangan
15) Lakukan pembongkaran minimal 1 bulan sekali
2. Prosedur Pembersihan Menggunakan Mesin Poles
a. Mesin Poles untuk Buffing
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung tangan,
masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Kosongkan ruangan dan area yang akan dipoles
5) Pasang pet holder warna putih untuk memoles lantai
6) Sambungkan mesin ke sumber listrik
7) Tekan “ON” untuk menghidupkan mesin
8) Lakukan pemolesan dengan berjalan mundur sampai semua lantai
terpenuhi
9) Tekan tombol “OFF” untuk mematikan mesin dan lepaskan dari sumber
listrik
10) Bersihkan semua peralatan dan kembalikan ketempat penyimpanan
11) Lepaskan APD
12) Lakukan kebersihan tangan
b. Mesin poles untuk brussing
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung tangan,
masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Pasang pet holder warna merah atau sikat
5) Tuangankan chemical dan air pada tabung
6) Sambungkan mesin ke sumber listrik
7) Tekan “ON” untuk menghidupkan mesin
8) Lakukan brussing dengan berjalan mundur sampai semua lantai terpenuhi
9) Tekan tombol “OFF” untuk mematikan mesin dan lepaskan dari sumber
listrik
10) Bersihkan semua peralatan dan kembalikan ketempat penyimpanan
11) Lepaskan APD
12) Lakukan kebersihan tangan
3. Prosedur Pembersihan Dinding yang Bercat Minyak
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Isi ember dengan larutan detergen dan air bersih
5) Bagian dinding dalam satu meter persegi, pembersihan dilakukan
dari atas ke bawah
6) Masukkan kain lap ke dalam larutan detergen
7) Gosok mulai dari satu bagian sudut atas dengan perlahan sampai
kotoran/noda terangkat, bilas dengan kain lembab dan keringkan
dengan lap kering
8) Lanjutkan pencucian kebagian yang lebih bawah dengan cara yang
sama dengan langkah pada poin 5
9) Bila satu baris kebawah sudah selesai lanjutkan dengan baris
sebelahnya dengan langkah yang sama dengan langkah nomor 6 dan
7, sampai seluruh dinding dibersihkan
10) Periksa kembali pekerjaan apakah sudah bersih (bila belum
ulangi).
11) Bersihkan mesin dan kembalikan ke tempat penyimpanan
12) Lepaskan semua APD
13) Lakukan kebersihan.
4. Prosedur Pembersihan Halaman
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan ( sapu, pengki, kantong plastik)
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan APD (sarung tangan , sepatu boot, apron non disposable)
4) Siapkan semua peralatan dan bawa peralatan ke halaman
5) Sapu halaman baik yang ada rumputnya maupun yang tidak ada
rumputnya dan area parkir.
6) Kumpulkan sampah pada satu titik dan pada daerah yang sama
7) Angkat dan masukkan ke dalam trolly sampah
8) Bawa semua sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah
Sementara)
9) Bersihkan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan
10) Lepaskan semua APD
11) Lakukan kebersihan tangan

5. Prosedur Pembersihan Kaca Pintu, Jendela, dan Cermin


1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Isi ember 1 dengan larutan detergen/chemical/[(Benzalkonium
Chlorite 1%), (50 ml : 950 ml air)) /desinfektan (klorin 0,5%) dalam
ember 1 : 9 (100 ml klorin : 900 ml air)
5) Celupkan kain pel dalam larutan kemudian peras
6) Basahi dan bersihkan permukaan kaca secara merata
7) Cara pembersihan kaca ada 3 macam :
- Gerakkan angka 7 untuk area yang lebar dan terjangkau
- Gerakkan angka 8 untuk area yang luas dan terjangkau
- Gerakkan angka 11 untuk area yang tinggi dan sulit terjangkau
8) Gunakan stick kaca untuk mengangkat air serta kotoran tersebut dari
atas ke bawah
9) Gunakan kain kain lap untuk membersihkan air yang tertinggal atau
tersisa di permukaan kaca
10) Lap dengan lap kering di sudut-sudut lis
11) Rapikan semua peralatan
12) Lepaskan semua APD
13) Lakukan kebersihan tangan
6. Prosedur Pembersihan Kamar Mandi Atau Toilet
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Bersihkan langit-langit dari sarang laba-laba dengan menggunakan
alat pembersih sarang laba-laba dibungkus dengan kain lembab
5) Bersihkan dinding dan asesoris kamar mandi dengan deterjenSiram
dengan air bersih dan keringkan
6) Siram closet dengan air
7) Bersihkan bagian dalam dengan sikat yang mengandung deterjen
sampai kotoran atau noda hilang
8) Bersihkan dan gosok dinding closet dengan sikat yang mengandung
deterjen sampai kotoran atau noda hilang
9) Kemudian siram dengan air
10) Bersihkan dan gosok bagian luar, atas dan bawah closet
termasuk bagian belakang dengan tapas yang mengandung deterjen
11) Bersih dengan air bersih, hingga kotoran dan noda hilang
12) Lap dengan kain lembab kemudian keringkan dengan lap kering
13) Buang sampah pada tempat sampah/sesuai jenis sampah
14) Cuci dan sikat tempat sampah dengan detergen
15) Pasang kantong plastik sesuai jenis sampah
16) Kuras bak penampung air, sikat semua isi bak
17) Sikat lantai toilet dengan detergen
18) Cuci floor drain/avur toilet
19) Bilas dengan air bersih kemudian keringkan dengan karet
dorong
20) Pastikan dinding, assesories dinding, badan closet dalam dan
luar keadaan kering
21) Rapikan semua peralatan
22) Lepaskan semua APD
23) Lakukan kebersihan tangan
7. Prosedur Pembersihan Lantai
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Lakukan penyapuan lantai dan gerakan ayunan sapu tidak lebih
dari 300 agar debu tidak berterbangan
5) Sapu semua area maupun sudut-sudut lantai, dibawah peralatan
membel air (apabila memungkinkan pindahkan peralatan/membel
air kemudian lakukan penyapuan lantai)
6) Kumpulkan debu, sampah ataupun kotoran pada titik tertentu,
angkat, buang ke tempat sampah
7) Rapikan semua peralatan
8) Lepaskan APD
9) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
8. Prosedur Pembersihan Permukaan Furniture
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Isi ember 1 dengan larutan detergen/chemical (Benzalkonium
Chlorite 1%), (50 ml: 950 ml air)) /desinfektan (klorin 0,5%)
dalam ember 1 : 9 (100 ml klorin : 900 ml air)
5) Lap furniture dengan lap yang sudah dibasahi larutan chemical
6) Keringkan dengan lap kering yang bersih
7) Rapikan semua peralatan
8) Lepaskan APD
9) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan.
9. Prosedur Pembersihan Kamar Perawatan
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Isi ember 1 dengan larutan detergen/chemical [(Benzalkonium
Chlorite 1%), (50 ml : 950 ml air)) /desinfektan (klorin 0,5%)
dalam ember 1 : 9 (100 ml klorin : 900 ml air)
5) Lakukan pembersihan mulai dari atas sampai ke bawah dari
sebelah kanan ke kiri
6) Mulailah pembersihan dari langit-langit, meja, list jendela, kusen
dan pintu
7) Sapu lantai, kumpulkan sampah pada satu titik tertentu buang ke
tempat sampah
8) Ambil sampah kemudian ganti kantong plastic sesuai jenis sampah
9) Lakukan pengepelan lantai dengan larutan
detergen/chemical/desinfektan
10) Keringkan lantai dengan pel kering
11) Bersihkan toilet, mulai dari atas sampai ke bawah
12) Rapikan semua peralatan
13) Lepaskan APD
14) Lakukan kebersihan tangan
10. Prosedur Pembersihan Wastafel
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Bersihkan bila ada cermin (lihat pembersihan kaca, cermin)
5) Bersihkan dinding keramik wastafel luar dan dalam, asesoris
wastafel dengan larutan detergen
6) Bersihkan stenlis dengan larutan deterjen
7) Bilas dengan air bersih dan lap dengan kain kering
8) Rapikan semua peralatan
9) Lepaskan APD
10) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
11. Prosedur Pengendalian Serangga dan Tikus
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup
4) Adakan pemantauan/pengamatan terhadap konstruksi bangunan
yang kemungkinan di curigai sebagai tempat perindukan serangga,
tikus maupun binatang pengganggu lainnya
5) Tutup semua lubang pada bangunan yang kemungkinan dapat
dipergunakan sebagai tempat masuknya serangga, tikus maupun
binatang pengganggu lainnya
6) Buang setiap penumpukan sampah maupun sisa makanan yang
dapat menjadi sarang perkembangbiakan
7) Bersihkan tempat penampungan air dan lakukan pengurasan setiap
hari
8) Pasang perangkap tikus pada ruangan yang terdapat investasi tikus
pada dengan umpan atau lem tikus dipasang pada jalur yang
dicurigai sebagai tempat keluar masuknya tikus
9) Hindari sering kontak antara tangan dengan perangkap tikus saat
pemasangan
10) Semprot serangga dengan pestisida pada tempat perindukan
serangga
11) Rapikan semua peralatan
12) Lepaskan APD
13) Lakukan kebersihan tangan
12. Prosedur Pengepelan Lantai
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Pasang wet floor sign di bagian depan media yang akan dipel
5) Isi ember 1 dengan larutan detergen/chemical/ Super Pel/SOS
[(Benzalkonium Chlorite 1%), (50 ml super pel/sos : 950 ml
air)) /desinfektan (klorin 0,5%) dalam ember 1 : 9 (100 ml klorin :
900 ml air)
6) Celupkan kain pel ke dalam ember kemudian peras
7) Mulailah penegpelan dengan arah gerakan mundur sehingga area
yang sudah dipel tidak terinjak oleh kaki petugas
8) Ulangi prosedur pada nomor 6 setelah kurang lebih 5-19 langkah
9) Air yang sudah kotor segera ganti dengan air bersih
10) Setelah selesai cuci peralatan dan jemur sampai kering
kemudian simpan ditempat penyimpanan
11) Lepaskan APD
12) Lakukan kebersihan tangan
13. Prosedur Penyiraman Tanaman
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Sambungkan slang ke kran sumber air (kalau tidak ada cukup
pakai ember)
5) Buka saluran air dari sumber air atau kran
6) Arahkan selang air ke semua tanaman
7) Beri air dengan cukup untuk tanaman dan tanahnya
8) Ulangi langkah nomor 6 dan 7 sampai semua tanaman talah
dilakukan penyiraman
9) Matikan stop kran setelah selesai penyiraman
10) Rapikan semua peralatan dan kembalikan ke tempat
penyimpanan
11) Lepaskan APD
12) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan

B. Langkah-Langkah dan Tata Laksana Pengelolaan Sampah Infeksius


1. Prosedur Pengelolaan Sampah Padat dan Limbah Cair
a. Sampah Infeksius Padat
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Masukkan semua sampah infeksius padat pada tempat sampah
tertutup yang dilapisi kantong plastik berwarna kuning dan
upayakan tempat sampah dapat dibuka dengan perinjakan kaki
5) Pisahkan antara sampah infeksius tajam dengan sampah infeksius
tidak tajam
6) Masukkan sampah infeksius tajam (jarum suntik) ke dalam
tempat sampah yang tahan tusukkan dan cairan/safety box
7) Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah
sudah memenuhi ¾ tempat sampah
8) Kumpulkan semua jenis sampah infeksius pada tempat sampah
yang besar (tong) dan tertutup
9) Angkut sampah beserta plastiknya oleh petugas kebersihan untuk
disimpan di TPS B3
10) Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong
plastic yang baru
11) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan
pembersih desinfektan (klorin 0,5%) atau detergen serta bilas
dengan air kemudian keringkan
12) Rapikan semua peralatan
13) Lepaskan APD
14) Lakukan kebersihan tangan
b. Sampah Infeksius Cair
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Buang sampah infeksius cair pada saluran limbah cair yang telah
disediakan oleh IPAL
5) Sampah infeksius cair kemudian akan dilakukan pengolahan air
limbah secara sistematis di IPAL
2. Prosedur Pengangkutan Sampah Infeksius dari Ruang Perawatan
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Bawa trolly sampah tertutup kedalam ruang perawatan
5) Angkat sampah beserta plastiknya
6) Masukkan sampah beserta plastiknya kedalam trolly sampah
7) Bawa kumpulan sampah infeksius yang didalam trolly sampah
ketempat pembuangan sampah sementara/TPS B3
8) Timbang sampah-sampah infeksius kemudian dicatat
9) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) atau detergen, serta bilas dengan air
kemudian keringkan
10) Rapikan semua peralatan
11) Lepaskan semua APD
12) Lakukan kebersihan tangan
2. Langkah – Langkah dan Tata Laksana Pengelolaan Sampah Non
Infeksius
a. Prosedur Pengelolaan Sampah Non Infeksius
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Gunakan tempat sampah terutup dengan sistem buka tutup dengan
pijakan kaki
5) Masukkan semua sampah non infeksius pada tempat sampah
tertutup yang dilapisi kantong plastik berwarna hitam
6) Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume sampah
sudah memenuhi ¾ tempat sampah
7) Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil oleh
petugas kebersihan setiap 2 kali sehari
8) Ganti kantong plastik pelapis tempat sampah dengan kantong
plastik yang baru (jangan sekali-kali menuang sampah tanpa
mengganti kantong plastik)
9) Buang limbah/sampah non infeksius cair melalui saluran
pembuangan yang sudah disediakan oleh Rumah Sakit
10) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan
pembersih desinfektan (klorin 0,5%) atau detergen, serta bilas
dengan air kemudian keringkan
11) Rapikan semua peralatan
12) Lepaskan semua APD
13) Lakukan kebersihan tangan
3. Prosedur Pengangkutan Sampah Non Infeksius dari Ruang Perawatan
1) Siapkan peralatan yang di butuhkan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Gunakan Alat Pelindung Diri/APD) sesuai indikasi (topi, sarung
tangan, masker, apron dan sepatu tertutup)
4) Bawa trolly sampah tertutup kedalam ruang perawatan
5) Angkat sampah beserta plastiknya
6) Masukkan sampah beserta plastiknya kedalam trolly sampah non
infeksius
7) Bawa kumpulan sampah non infeksius yang didalam trolly sampah
ketempat pembuangan sampah sementara/TPS
8) Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan pembersih
desinfektan (klorin 0,5%) ataudetergen, serta bilas dengan air
kemudian keringkan
9) Rapikan semua peralatan
10) Lepaskan semua APD
11) Cuci tangan dengan air mengalir setelah melakukan kegiatan
BAB IV
DOKUMENTASI
Panduan Kebersihan Lingkungan Kinik ini disusun sedemikian rupa
disesuaikan dengan kondisi di Klinik Utama Keluarga Mulia. Diharapkan
setiap petugas sebagai pelaksana kebersihan gedung dan hal terkait lainnya
dapat menjadikan panduan ini sebagai media yang dapat memfasilitasi
petugas dalam mengimplementasikan secara benar dan tepat sesuai prosedur
yang sudah ditetapkan agar mendapat hasil yang maksimal. Lebih dari itu
bahwa tujuan rumah sakit untuk memberikan kontribusi pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dapat terlaksana melalui pelayanan khusus yaitu
kebersihan lingkungan klinik yang mampu memberi rasa aman dan nyaman
kepada pasien, keluarga pasien, karyawan, dan pengunjung. Hal yang tidak
kalah penting adalah untuk mewujudkan kebersihan ruang bangunan atau area
yang ada di lingkungan klinik, sehingga dapat meminimalkan terjadinya
infeksi silang dan masalah kesehatan lainnya di lingkungan klinik.
1. Pencatatan dilakukan terhadap kegiatan General Cleaning (GC) oleh
masing-masing petugas unit pelayanan
2. Pencatatan pengelolaan sampah infeksius dan sampah non infeksius
dilakukan setiap hari oleh petugas kebersihan
3. Pencatatan kegiatan pemeliharaan taman dilakukan setiap hari oleh
petugas taman
4. Pelaporan terhadap semua kegiatan tersebut diatas dilakukan setiap hari,
sebulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai