Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MANAJEMEN PASIEN SAFETY

TENTANG PENGELOLAAN ALAT BAHAN PERAWATAN ATAU


PELAYANAN MEDIS

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Elmukhsinur, S.Kep, M.Biomed

DISUSUN OLEH :
Fitria Ade Serlina

POLTEKES KEMENKES RIAU PROGRAM STUDI DIII


KEPERAWATAN DILUAR KAMPUS UTAMA
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Pengertian Pengelolaan Alat medis
Peralatan kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di
fasilitas pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Guna mencapai kondisi maupun
fungsi peralatan kesehatan yang baik serta dapat mendukung pelayanan
kesehatan maka perlu adanya pengeloloaan peralatan kesehatan yang
terpadu.

B. Tujuan Pengeloaan Alat Medis


Tujuan Pengelolaan Alat Medis Memutus mata rantai penularan
infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas kesehatan,
pengunjung dan lingkungan rumah sakit. Pemrosesan Alat Medis Habis
Pakai : Dekontaminasi, Pembersihan, Disinfeksi, Sterilisasi

1. Dekontaminasi Suatu proses untuk menghilangkan /memusnakan


mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis,
sehingga aman untuk penanganan selanjutnya. Merupakan
langkah pertama dalam menangani barang yang telah digunakan

2. Pembersihan Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang


terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis setelah dilakukan
dekontaminasi dengan menggunakan detergen, sikat, dan air
mengalir, sehingga kotoran/bahan organik hilang dari permukaan.

3. Desinfeksi: Suatu proses untuk menghilangkan /memusnakan


mikroorganisme virus, bakteri, parasit, fungi dan sejumlah spora
pada peralatan medis dengan menggunakan cairan disinfektan.

4. Sterilisasi Suatu proses menghilangkan/ memusnakan semua


bentuk mikroorganisme pada peralatan medis termasuk
endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan
kimiawi dengan menggunakan alat sterilisator
Klasifikasi alat-alat medis, Peralatan Kritis, Peralatan semi kritis, Peralatan
non kritis

PENGERTIAN DAN TUJUAN


Pemprosesan alat adalah proses pencegahan infeksi dasar pada alat-alat
praktek kebidanan.
Tujuannya : untuk menurunkan transmisi penyakit dan pencegahan infeksi
pada alat- alat / instrumen. 3 Langkah Pokok Dalam Pemprosesan Alat :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Desinfikasi tingkat tinggi atau sterilisasi DEKONTAMINASI ALAT
Definisi :
langkah pertama menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan
benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Produk-produk Dekontaminasi :

1. Larutan klorin 0,5 %-0,1 % Etil 70 %


2. Bahan fenolik atau karbol 0,5 % - 3 %
Cara membuat larutan klorin 0,5 % :
a. Tambahkan 1 larutan pemutih (bayelin) kedalam 9 bagian air (1:9)
Cara membuat larutan klorin 0,1 % :
a. Tambahkan 1 bagian larutan pemutih (bayclin) kedalam 49 bagian air
(1:49) Cara-cara Dekontaminasi :
1. lakukan dekontaminasi terhadap alat-alat dengan cara
merendamnya dengan larutan desifektan (klorin 0,5 %) selama 10
menit. langkah ini dapat membunuh virus hepatitis B dan AIDS.
2. Jangan merendam instrument logam yang berlapis elektron(artinya
tidak 100 % baja tahan gores)meski dalam air biasa selama beberapa
jam karena akan berkarat.
3. Setelah dekontaminasi instrumen harus segera dicuci dengan air dingin
untuk menghilangkan bahan organik sebelum dibersihkan secara
menyeluruh.
4. Jarum habis pakai da semprit harus diletakkan dalam wadah yang
baik untuk dikubur.
5. Apabila akan digunakan kembali maka jarum dan semprit harus
dibersihkan dan dicuci secara menyeluruh setelah dekontaminasi.
6. Sekali instrumen atau benda lainnya telah didekontaminasi maka
selanjutnya di proses dengan aman.

PENCUCIAN DAN PEMBILASAN


Defenisi :
Pencucian adalah : cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pada peralatan / instrument yang kotor atau yang sudah
digunakan. Perlengkapan / bahan-bahan untuk mencuci peralatan :
1. Wadah plastik atau baja anti karat.
2. Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari
lateks.
3. Sikat halus ( boleh menggunakan sikat gigi )
4. Tabung suntik
5. Air bersih
6. Sabun deterjen.

Kegunaan Pencucian :
1. Sebagai cara efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme terutama
endospora yang menyebabkan tetanus pada peralatan dan instrument
tercemar.
2. Sebagai langkah awal ,sebelum instrument di sterilisasi atau desinfikasi
tingkat tinggi (DTT) yang efektif tanpa harus melakukan pencucian
terlebih dahulu (Porter,1987). Tahap-tahap Pencucian dan pembilasan
3. Ambil peralatan bekas pakai sarung tangan karet yang tebal pada
ketua tangan.
4. Pakai yang sudah di dekontaminasi ( hati-hati bila memegang peralatan
yang tajam seperti gunting dan jarum jari )
5. Agar tidak merusak benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan
dicuci segera bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari logam.
Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati :
1. Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran. Buka engsel gunting dan klem.
2. Sikat dengan saksama terutama dibagian sambungan dan pojok
peralatan. Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
perlatan.
3. Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih jika diperlukan dengan air
dan sabun atau diterjen.
4. Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih.
5. Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain.
6. Jika peralatan akan di densifiksikan tingkat tinggi secara kimiawi
(misalakan dalam larutan klorin 0,5% tempatkan peralatan dalam
wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTT.
karena peralatan yang masih basah akan mengencerkan larutan kimia
dan membuat larutan menjadi kurang efektif.
7. Peralatan yang akan di desinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau
direbus atau distrelisasi di dalam otoktaf atau oven panas kering, tidak usah
dikeringkan sebekum proses DTT atau distrilisasi di mulai.
8. Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan
sabun dan kemudian bilas secara saksama dengan menggunakan air
bersih.
9. Gantungkan sarung tangan dan biarkan dengan cara di angin-
anginkan

Tips-tips Pencucian dan pembilasan


1. Gunakan sarung tangan saat membersihkan instrumen dan peralatan
2. Gunakan pelindung mata (Plastik, pelindung muka, atau kaca mata) dan
rok plastik jika ada ,saat membersihkan alat untuk meniminalkan
risiko cipratan cairan yang terkontaminasi pada mata dan badan.
DESIFIKASI TINGKAT TINGGI DAN STERILISASI
Defenisi :
suatu tindakan untuk membunuh kuman pada benda atau alat dengan
cara merebus dan meredam dengan larutan desifiktan .
Tujuan :
1. Untuk menghindar penularan
2. Supaya alat siap untuk dipakai dan tetap terpelihara sehingga tahan lama
Dilakukan pada semua alat-alat kebidanan dan kedokteran DTT
dilakukan dengan cara:
1. Meredam dengan larutan desifektan dalam panci rebus
Lakukan persiapan:
1. alat-alat dibersihkan
2. sediakan sabun, sikat halus, lap kering, larutan desifektan, panci.

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

1. Alat –alat yng sudah siap dipakai direndam dengan klorin 0,5%


selama 10 menit bersihkan alat-alat tersebut dengan sabun dan
disikat sampai bersih ,masukkan dalam panic dan pastikan semua
permukaan alat dalam panic perebus tetutup,terendam air dengan
tinggi permukaan alat 2,5% cm diatas permukaan alat.
2. Rebus alat atau benda selama 20 menit yang dihitung sejak air
mendidih .angka alat ( benda yang sudah direbus dibiarakan
mengering pada daerah yang bersih )alat yang sudah di DTT
harus digunakan untuk disiman dalam wadah tertentu.
3. PERHATIAN:jangan melakukan DTT terhadap jarum ,spolt,dan
skaipel.peralatan yang sudah di DTT dapat disimpan sampai
dengan satu minggu.

Anda mungkin juga menyukai