Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PRINSIP ETIK


PADA ETIKA KEPERAWATAN

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen : Dra. Lilik Soetjiati, M.Si

DISUSUN OLEH :
Maulidan Nisak Kamiliya Syifa (27820320030)
30/TK.1/REG A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SUTOPO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufif dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita dengung sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta semua umatnya hingga kini. Dan
Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Hanya kata syukur yang bisa penulis sampaikan sehingga makalah bisa terselesaikan dengan baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menjadi salah satu panduan untuk
lebih menghormati guru bagi para pembaca. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan agar makalah
ini dapat lebih ditingkatkan kedepannya.

Bangkalan, 05 Oktober 2020

Penulis

(Maulidan Nisak Kamiliya Syifa)

2
DAFTAR ISI

MAKALAH .....................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................2
BAB I ...............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah .............................................................................................................................4
BAB II ..............................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5
A. Pengertian Pancasila ..........................................................................................................................5
B. Implementasi Pancasila dalam Etika Keperawatan ........................................................................6
1) Sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa) ..............................................................................................6
2) Sila II (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) ............................................................................6
3) Sila III (Persatuan Indonesia) .......................................................................................................7
4) Sila IV (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawataran/Perwakilan.) ............................................................................................................7
5) Sila V (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) ...........................................................8
BAB III ............................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan .........................................................................................................................................9
B. Saran ....................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang perawat adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang perawat harus mempunyai etika, karena
yang dihadapi perawat adalah juga manusia. Perawat harus bertindak sopan, murah senyum dan
menjaga perasaan pasien. Ini harus dilakukan karena perawat adalah membantu proses
penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang
perawat bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien. Dengan hubungan baik ini, maka
akan terjalin sikap saling menghormati dan menghargai di antara keduanya. Etika dapat membantu
para perawat mengembangkan kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup,
menerima pelajaran, sehingga para perawat dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat
dan lingkungan perawatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pancasila?

2. Apa saja bentuk implementasi Pancasila dalam prinsip etik pada etika keperawatan?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa itu Pancasila.

2. Untuk mengetahui apa saja bentuk implementasi Pancasila dalam prinsip etik pada etika
keperawatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila pada hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita,


keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan
bermasyakat, berbangsa dan bernegara, namun kesadaran masyarakat akan ideologi bangsa itu
bertingkat. Hal ini berarti bahwa kesadaran ideologi masyarakat berjalan dalam proses dan mengenal
tahapan dalam intensitasnya. Oleh karena itu peranan perawat khususnya perawat profesional sangat
erat kaitannya dengan pendidikan pancasila khususnya etikan nilai-nilai pengembangan profesinya
dari efek pendidikan pancasila itu sendiri. Maka peranan perawat sangat menunjukkan sikap
kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta
mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan.
Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup pesat dan luas di
seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia. Perubahan Sosial dan
Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi karena tata nilai baru belum melembaga
sementara tata nilai lama mulai ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak,
ketidakpastian, rasa cemas dan kegelisahan.
Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila, dengan cara
menghayati mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya. Kehidupan
manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan
mereka kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spiritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan beradab,
kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan memerosokkan nilai-nilai
kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.
Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami perpecahan dari
dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau ras. Tanpa nilai - nilai Kedaulatan
rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan kekuatan pemerintahan yang sewenang-wenang yang
akhirnya terjadi pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan sosial, dapat
disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi kecemburuan sosial antara si kaya dan
si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat
membahayakan kelestarian hidup bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak harus dihayati dan
diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat-akibat buruk yang
dibawa oleh zaman tersebut.

5
B. Implementasi Pancasila dalam Etika Keperawatan
1) Sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Sebagai seorang perawat tentu harus menjungjung tinggi kebebasan beragama bagi klien.
Pengamalan pancasila sila pertama tentu wajib dilakukan oleh seorang perawat. Hal itu dikarenakan
Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui adanya lima kepercayaan atau agama. Maka sudah
tentu sebagai seorang perawat harus bisa menghargai dan menghormati pasien atau klien yang
berbeda kepercayaan.

Selain itu, seorang perawat yang baik juga harus bisa mengamalkan nilai-nilai keagamaan
dalam menjalankan profesi keperawatannya seperti dalam tata kelakuan yang sesui norma agama.
Implentasi dari sila pertama antara lain :

1. Perawat harus mampu menjaga perilaku dan etika dengan baik karena tuhan selalu
mengawasi
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
3. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien bukan saja dipertanggung jawabkan
kepada sesama manusia tetapi juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan ibadahnya saat pasien
dalam keadaan keterbatasan.
5. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati dalam
arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan.
2) Sila II (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)

Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Sila kedua ini mengandung arti bagi
profesi keperawatan yaitu seorang perawat harus bersikap adil terhadap klien. Memiliki rasa cinta
dalam hartiaan sayang terhadap klien, serta tidak membeda-bedakan klien dalam melakukan
perawatan. Dengan keanekaragaman budaya serta suku bangsa, seorang perawat dalam menjalankan
tugasnya tentu akan menghadapi klien yang berbeda-beda. Sangat jelas bahwa seorang perawat
harus adil dan menangani klien dengan penuh tanggung jawab serta tidak dengan semena-mena.
Implementasi dari sila kedua antara lain :

1. Seorang perawat harus mempunyai rasa kemanusiaan dan moralitas yang tinggi terhadap
sesaama. Dengan kata lain, terjadi interaksi antara perawat dan pasien.
2. Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan tidak
memperlakukan pasien dengan semena-mena..
3. Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa dan tepa
selira..
4. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak pasien, sehingga
pasien merasa aman dan nyaman.

6
5. Perawat adalah panggilan kemanusiaan, maka imbalan jasa yang menjadi haknya tidak bisa
disamakan dengan jasa dalam usaha lain. Karena pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia,
3) Sila III (Persatuan Indonesia)

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku bangsa, budaya dan lain-lain.
Dengan keanekaragaman tersebut menimbulkan masyarakat yang berbeda-beda, dalam profesi
perawat justru akan berbaur dengan tenaga kesehatan yang lainnya. Hal ini akan menimbulkan
berbagai pandangan antara tenaga kesehatan yang satu dengan tenaga kesehatan yang lainnya.
Seorang perawat akan dihadapkan dengan berbagai profesi yang akan menunjang profesinya untuk
kesembuhan bagi klien. Maka, implementasi dari sila ketiga jelas harus dilakukan oleh seorang
perawat. Hal ini dimaksudkan agar klien dapat merasakan kenyamanan dan cepat dalam memperoleh
kesehatan. Seorang perawat tidak boleh mementingkan diri pribadi, kelompok ataupun ras. Seorang
perawat yang baik harus mementingkan kesehatan klien baik berbeda agama, ras dan suku bangsa.

Implementasi dari sila ketiga antara lain :

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
4) Sila IV (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawataran/Perwakilan.)

Dalam sila keempat memiliki arti yang lebih luas. Akan tetapi, dalam profesi perawat akan terlihat
jelas bahwa dalam pelaksanaan keperawatan terhadap klien. Seorang perawat harus bisa dipimpin
dan bekerja secara tim. Selain itu, sebelum melaksanakan tindakan kepada klien harus terlebih
dahulu melakukan musyawarah dengan keluarga klien serta tenaga medis lainnya. Hal ini,
dimaksudkan agar tercipta proses pelayanan kesehatan yang baik bagi klien. Implementasi sila
keempat antara lain :

1. Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya mengutamakan


musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien dalam mengambil keputusan.Perawat
hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan tentang hal – hal pasien dengan orang
yang tak mempunyai hal dalam hal itu dan yang tidak mengerti soal perawatan pasien,
meskipun orang tersebut keluarga pasien sendiri.
2. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur serta
dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.

7
3. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
5. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
5) Sila V (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)

Sila kelima dalam profesi keperawatan memiliki arti bahwa seorang perawat harus bersikap adil dan
merata terhadap seluruh rakyat indonesia. Hal ini, mengandung pengertian bahwa seorang perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap sama dan tidak membeda-bedakan antara klien yang
satu dan klien yang lainnya. Seorang perawat juga harus mampu mementingkan keselamatan klien
dan juga keselamatan bagi dirinya sendiri. Seorang perawat harus mampu menyeimbangkan antara
hak dan kewajiban klien. Implementasi dari sila kelima antara lain :

1. Mengembangkan sikap adil dan keseimbangan antara hak dan kewajiban terhadap semua
pasien.
2. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim paramedis dan medis
lainnya.
3. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
5. Menghormati hak orang lain.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai setika dalam keperawatan pada dasarnya dijadikan sebagai acuan
dasar dalam segala tindakan yang berhubungan dengan keperawatan. Dari uraian yang ada di atas
bahwa implementasi pancasila dalam keperawatan adalah nilai-nilai dasar pancasila yang saling
berhubungan satu dengan lainnya menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh dan kemudian nilai-
nilai dari Pancasila tersebut diterapkan dalam segala tindakan dan perilaku perawat.
Perawat dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat diwajibkan memberikan
pelayanan terbaik untuk pasien. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dari sila
pancasila perawat akan memberikan pelayanan dengan tulus kepada pasien tanpa membeda-bedakan
dan juga bukan semata-mata karena materi yang didapat.
B. Saran
Implementasi Pancasila dalam etik keperawatan ini harus dimulai setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelengara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila
oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah.

9
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/User/T_PKN_1502449_Chapter1.pdf

https://elitugasku.blogspot.com/2018/02/penerapan-pancasila-sebagai-sistem.html

https://prezi.com/1uwnxcvbdjho/penerapan-nilai-pancasila-dalam-profesi-
keperawatan/?frame=b79d37f66fe98d2940d3c7b3f7a327e33f8b481f

10
11

Anda mungkin juga menyukai