Anda di halaman 1dari 4

Kebersihan dan Kesehatan

Lingkungan

No.Dokumen:
SOP No. Revisi :
TglTerbit :
Halaman :

UPTD dr. RANU SUKMONO


Puskesmas NIP.196904132007011016
Eromoko I

1. Pengertian 1.Kebersihan dan kesehatan lingkungan puskesmas adalah suatu


keadaan atau kondisi ruang bangunan dan halaman puskesmas
bebas dari bahaya dan resiko minimal untuk terjadinya infeksi silang
dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
2.Kualitas udara ruang adalah mutu ruangan sesuai standar yang
meliputi faktor-faktor angka kuman, suhu, kelembapan,
pencahayaan, kebisingan, partikel, dan gas berbahaya.
2. Tujuan 1.Mencegah terjadinya HAIs
2.Mencegah pencemaran lingkungan
3.Mencegah penyebaran infeksi ke petugas pengelola limbah,
pasien, pengunjung dan masyarakat sekitar puskesmas.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Eromoko I tentang Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Prosedur / 1.Pemantauan kualitas lingkungan di puskesmas harus dilakukan
Langkah-langkah secara berkala oleh Petugas Sanitasi dan Lingkungan
2.Kualitas lingkungan yang dipantau meliputi kualitas udara
ruangan, kualitas cemaran mikroba pada makanan dan linen,
kualitas udara bebas, kualitas air bersih, kualitas limbah cair serta
paparan radiasi.
3.Kegiatan pembersihan ruang, selasar, taman dan halaman
puskesmas dilakukan setiap hari minimal pada pagi, siang dan sore
hari.
4.Kegiatan pembersihan toilet dilakukan setiap 2 kali sehari.
5.Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu harus
dihindari.
6.Harus menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan
pembersih (kain pel, lobi lantai, troli janitor) yang memenuhi syarat
dan bahan antiseptik yang tepat.
7.Pada masing-masing ruangan harus tersedia perlengkapan pel
tersendiri.
8.Khusus untuk ruang resiko tinggi, pembersihan menggunakan
bahan desinfektan yang mengandung kadar klorin 0,5 %.
9.Setiap kontaminasi cairan tubuh pada permukaan lantai, dinding
dan peralatan di dalam ruang pasien harus dilakukan pembersihan
dengan larutan klorin 0,5 %.
10.Teknik atau metode pembersihan harus sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
11.Semua ruangan di puskesmas harus bebas dari serangga dan
tikus.
12.Fasilitas tempat sampah dalam kuantitas dan kualitas yang
memenuhi persyaratan harus ada pada tempat-tempat yang
menghasilkan sampah.
13.Peralatan sanitasi (kloset, spool hook, wastafel, bak cuci alat,
urinoir dll) harus dilengkapi dengan leher angsa (Utrap).
14.Sistem perpipaan/plumbing air kotor/air bekas harus dilengkapi
dengan “vent”
15.Area puskesmas adalah kawasan “Dilarang Merokok”
6. Diagram Alir -

7. Unit terkait Semua bagian

8. Rekam Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Daftar tilik

No Kegiatan Penting Yang Tertulis Dalam Dilaksanakan Tidak

Posedur / Langkah – Langkah Ya Tidak Berlaku

1. Apakah petugas cuci tangan?.


2. Apakah petugas memakai sarung tangan bersih?.
3. Apakah petugas memastikan prinsip 5B sebelum
memberikan injeksi kepada pasien?.
4. Apakah petugas melakukan disinfeksi pada karet vial?.
5. Apakah petugas mengambil obat sesui dosis?.
6. Apakah petugas melakukan disinfeksi pada area yang
akan diinsersi?.
7. Apakah petugas melakukan insersi sesuai petunjuk
pemberian (IM, IV, SC, IC)?.
8. Apakah petugas melakukan disinfeksi pada area yang
telah diinsersi?.
9. Apakah petugas membuang spuit injeksi kedalam
safety box tanpa recaping?.
10. Apakah petugas melepas sarung tangan?.
11. Apakah petugas cuci tangan?.
12. Apakah petugas melakukan dokumentasi?.
Jumlah Seluruh Jawaban
Tingkat Kepatuhan

Jumlah Ya
CR = ------------------------ x 100 %
Jumlah Ya + Tidak

CR dikatakan BAIK jika hasilnya > 80 %

Anda mungkin juga menyukai